Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

FISIKA BANGUNAN
RESUME

DISUSUN OLEH:
ANDI MUH ILHAM NUR FAHKRI
D051201101
KELAS FISIKA BANGUNAN A

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPEBGARUHI PERENCANAAN

A. Informasi yang dibutuhkan


Menurut lippsmeier (1994), suatu perencanaan dan pelaksanaan bangunan
yang baik perlu memperhatikan kondisi-kondisi iklim setempat yaitu:
1. Faktor=faktormemepengaruhi kenyamanan dan kemanpuan mental dan
fisik penghuni:
a. Radiasi matahari
b. Kesilauan
c. Temperatur dan perubahan temperatur
d. Presipitasi
e. Kelembapan udara
f. Gerakan udara
g. Pencemaran udara

2. Faktor-faktro yang dapat mempengaruhi keselamatan bangunan:


a. Gemoa bumi
b. Badai
c. Hujan lebat dan banjir
d. Gelombang pasang
e. Bahan biologis

3. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan dan


pelapukan bahan bangunan lebih awal:
a. Intemsitas radiasi matahari yang kuat
b. Kelembapan udara dan kondensasi yang tinggi
c. Badai, debu, dan pasir
d. Kandungan garam garam dalam udara

Untuk memulai perencanaan, perlu diteliti persyaratan-persyaratan iklim


untuk aetiap bangunan secara terperinci melalui informasi kondisi iklim
berikut
a. Radiasi matahari
b. Temperatur
c. Kelembapan udara
d. Prestisipasi
e. Arah dan gaya angin
f. Awan

B. MATAHARI DAN CAHAYA


1. Radiasi matahari
Radiasi matahari merupakan penyebab dari semua ciri umum iklim. Dalam
perjalananan menuju permukaan bumi readiasi matahari harus melewati
atmosfir yang sebagian mengandung debu dan uap air, secara teoritis
insolasi tertinggi akan terjadi ketika radiasi matahari sampai kepermukaan
bumi tegak lurus yaitu antara tropis cancer dan capricorn. Namun hal ini
tidak akan mempertimbangkan sekumpulan faktor yang menyebabkan
fluktuasi.
a. Peubahan insolas absolut
Aktifitas bintik matahari yang meningkatkan radiasi ultra violet sebesar
satu hingga dua derajat. Jarak antara mattahari dan bumi yang
selaluberubah, yang menyebabkan dluktuasi 3,5%.
b. Berkurangnya energi pada atmosfir oleh_
-perubahan sifat p[enyerapan air
-pebedaan sifat penyebaran massa udara (uap air, ozon, debu)
-perbedaan jalan yang dirempuh oleh radiasii pada atmosfir
- jumlah hujan dam pemantulan oleh awan dan debu
c. Berubahnya sudut jatuh radiasi yang disebabkan oleh:
-musim
-lama penyinaran dama sehari
-ketinggian
d. Radiasi matahari tidak langsung, pada saat langit berawaan dan
disebabkan oleh penebaran radiasi matahari. Jal ini bergantung pada:
bergantung pada:
- kekuatan radiasi matahari langsung
-garis lintang geografis tempat pengamatan
-bentuk permukaan (gelombang permukaan, tumbuhan, bangunan )
-tingkat kemurnian atmosfir serta densiti awan.
Pengaruh radiasi matahari pada suatu tempat tertentu dapat ditentukan
terutama oleh:
- Radiasi matahari
- Intensitas
- Sudut jautuh
Karena ketuga faktor ini harus diteliti dengan benar pada perencanaan
proyek.
2. Durasi radiasi
Menurut lippsmeier(1994) lamanya durasi penyinaran matahari setiap
hari dapat diukur dari otodora sinar matahari secara fotografis dan termo
elektris. Lama penyinaran maksimum dapat mencapai 90%; nilai100%
tidak mungkin. Dursi harian penyinaran matahari tergantung:
- Musim
- Garis lintang geografis
- Densiti matahari
Salah satu yang menjadi ciri khas daerah tropis adalah waktu
temanhg pagi dan sejna yang pedek, semakin jauh sebuah tempat
dari khatulistiwa, semakin panjang waktu remangnya. Cahaya siang
bermula dan berakhir bila matahari berada disekitar 18 derajat
dibawah garis horison.

3. Intensitas radiasi
Menurut lippsmeier(1994) data mengenai intensitas radiasi matahari
dari stasiun metereologi sering tidak tersedia dalam bentuk yang
diinginkan sehingga harus dilakukan pengamatan khusus. Oleh karena
itu variasi-varisai atmosifr tidak pernah sama, meskipun berada pada
lintang dan ketinggian yang sama. Intensitas radiasi matahari ditentukan
oleh:
- Energi radiasi absolut
- Hilangnya energi pada atmosfir
- Sudut jatuh pada bidang yang disinari
- Penyebaran radiasi

4. Sudut jtuh
Suduh jatuh menurut lippsmeier (19994) ditentukan oleh posisi refleksi
matahari dan tempat pengamatan di bumi tergantung pada:
- Sudut lintang geografis tempat pengamatan
- Musim’
- Lama penyinaran harian, yang ditentukan oleh garis bujur geografis
tempat pengamatan

Orientasi bangunan dan perlindungan terhadap cahaya maytahari,


memiloiki beberapa atauran-aturan dasar sebagai berikut:
a. Fasad terbuka sebaiknya menghadap ke aras selatan atau utara
agar merendahnya atau meniadakan radiasi langsung dari cahaya
matahari dan konsentrasi tertentu yang menimbulkan
pertambahan panas
b. Iklim tropika basah memerlukan perlindungan untuk smeua
lubah bangunan terhadap cahaya langsung dan tidak langsung.
c. Di daerah iklim tropika kering, ketika musim panas memerlukan
perlindungan untuk lubang-lubang dinding bangunan terturup.
Ketika musim dingin terkadang diperlukan juga.

Sudut jatuh cahaya matahari dapat ditentukan melalui:


- Pengamatan lansung, dengan bantuan sebuah sketsa yang juga bisa
dipakai dalam navigasi, mesikupun metode tidak praktis untuk para
arsitek.
- Perhitungan matematis, suatu metode yang sulit tetaoi menghasilkan
hasil tyang tepat.
- Pengambaran grafis, sangat cocok untuk para arsitek.

5. Pantulan cahaya
Menurut lippsmeier (1994) intensitas cahaya matahari dan pantulan
cahaya matahari yang kuat merupakan gejala dari iklim tropis. Cahaya
yang terlalu kuat. Perlu memperhatikan perbedaan yang mendasar
antara daerah tropika kering dan tropika basah. Di daerah tropika kering,
kesilaulanterjadi diakibatkan oleh pantulan bidang tanah atau bangunan
yang terkena cahaya, sedangkan didaerah yang lembab, tingginya
kelembapan udara dapat menimbukkan efek silau pada langit. Secara
sederhana ini berarti bahwa dalam kasus pertama , mata yang
memandang kebawah akan menjadi silau, sedangkan dalam kasus
kedua, mata yang memandang keataslah yang akan silau. Dengan
demikian perlindungansilau harus dibuat sesuai dengan kondisi ini.

Penghijauan lingkungan merupakan cara terbaik untuk mengatasi


kesilauan, dengan tumbuhan renda dan rerumputan, kesilauan dapat
dihindarkan, begitupun kesilauan dari atas yang dilindungi oleh pohon
yang tinggi.

Jika didaerah tropika kering tumbuhan tidak direncanakan ataupun tidak


dapat tumbuh, maka permukaan tanah sekililing bangunan harus
diusahakan agar tidak terlalu terang. Di daerah ttropika basah, sebagian
radiasi panas diserap oleh awan, akan tetapi chaya menjadi lebih kuat
dengan adanya pembiasan pada butir-butir air.effek silau yang
diakibatkannya seringkali ditidak dihiraukan.

Anda mungkin juga menyukai