Anda di halaman 1dari 62

UNSUR IKLIM DAN

ALAT PENGUKURNYA

Unsur - unsur Iklim :


a. Radiasi Matahari
b. Suhu / Temperatur Udara dan Tanah
c. Kelembaban Udara
d. Curah Hujan
e. Angin
f. Evaporasi
g. Tekanan Atmosfer
h. Embun, Kabut, dan Perawanan

A) Radiasi Matahari

Energi matahari merupakan penyebab utama


dari perubahan dan pergerakan dalam
atmosfer sehingga dapat dianggap sebagai
pengendali iklim dan cuaca yang besar.

Suhu permukaan matahari 6000 0K


sedangkan suhu permukaan bumi 300 0K

Karena suhu permukaan yang tinggi ( 6.000


o
K), maka matahari akan memancarkan radiasi
(dalam bentuk cahaya) ke ruang angkasa di
sekitarnya, dimana sebagian dari radiasi
cahaya tersebut akan sampai ke permukaan
bumi.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Radiasi adalah pemindahan energi/kalor atau heat


transfer dari permukaan matahari ke suatu tempat di
permukaan bumi yang dipancarkan dalam bentuk
gelombang elektromagnetik baik melalui perantara
maupun tidak melalui perantara.

Sebagian kecil dari energi cahaya matahari yang


menerpa permukaan bumi akan diserap oleh
tumbuhan, untuk kemudian dikonversi menjadi energi
kimia melalui reaksi fase terang fotosintesis.

Konversi energi cahaya menjadi energi kimia ini


merupakan awal dari aliran energi yang kompleks yang
berlangsung dalam biosfer dan menjadi tumpuan untuk
kehidupan semua organisme yang ada di muka bumi.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Bagian radiasi matahari yang sampai ke


permukaan bumi disebut Insolasi.

Tetapan radiasi matahari, didefinisikan sebagai :


Jumlah flux ( aliran) radiasi matahari yang
diterima atmosfer yang tegak lurus pada suatu
bidang seluas
1 cm2 dalam 1 menit.
Tetapan radiasi matahari ditentukan oleh Johnson
sebesar 2 ly min-1.

Energi yang diterima pada permukaan bumi


umumnya lebih kecil dari tetapan diatas, yaitu
1,94 ly min-1.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Hukum radiasi ini dibuat atas dasar suatu sifat dari


benda hitam (black body), yaitu bersifat mengabsorpsi
semua radiasi elektromagnetik pada bagian spektrum
tertentu.

Energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan sumber


cahaya yang bersifat seperti black body, dapat dihitung
menggunakan Rumus Stephan- Boltzman, sbb :

B = . T 4
Dimana :
B = intensitas pancaran cahaya oleh benda yang
bersifat black body ( W.m-2 )
T = suhu ( oK )
= konstanta Stephan- Boltzman ( 5,67 x 10 -8 W.m2.oK-4 )

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Bumi merupakan benda yang bersifat seperti


black body dan memancarkan energi cahaya
pada suhu 288oK, sehingga intensitas pancaran
cahaya bumi adalah
390 W.m-2.

Matahari ditaksir memancarkan energi cahaya


secara black body pada suhu 6000oK, sehingga
intensitas pancarannya adalah sebesar 73 MW.m2.

Spektrum matahari pada angkasa luar


(extraterresterial), akan melewati atmosfer bumi,
dan radiasi pada panjang gelombang tertentu
hampir seluruhnya terserap.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Separuh dari energi matahari yang sampai ke


permukaan bumi berada pada kisaran panjang
gelombang cahaya tampak ( 400 nm 700 nm),
dan separuhnya lagi merupakan cahaya
inframerah.

Lapisan ozon pada


stratosfer menyerap
sebagian besar
ultraviolet, sedangkan
uap air dan CO2 akan
menyerap cahaya
inframerah.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Berdasarkan panjang gelombangnya, radiasi


matahari dapat dibagi atas tiga kelompok berkas
sinar, yaitu :
1) sekitar 8% sebagai sinar ultraviolet (UV),
0.20 0.40 m
2) 40% sebagai sinar tampak (visible light),
0.40 0.70 m
3) 52% sebagai sinar infra merah (near-infra red),
> 0.70 m

Sinar gelombang pendek biasanya bersifat


membunuh
Radiasi dari sinar dengan gelombang 0.4 0.69 m
berpengaruh pada keaktifan proses fotosintesis
dan banyak diserap oleh klorofil.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Perjalanan sinar matahari mencapai bumi akan


melewati atmosfer dan mengalami hambatan
(depletion), sehingga energi yang diterima akan
mengalami pengurangan, yang disebabkan oleh :
1. Absorpsi, yaitu penyerapan energi sinar
matahari oleh uap air, O2, O3 dan CO2
2. Refleksi, yaitu pemantulan energi sinar
matahari oleh partikel yang berdiameter lebih
besar dari gelombang cahaya, misalnya awan
3. Scattering, yaitu penghamburan /
penyebaran cahaya oleh partikel yang
berdiameter kurang dari gelombang cahaya,
misalnya uap dan aerosol.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Jumlah radiasi matahari yang diterima oleh bumi


tergantung pada :
1. Jarak dari matahari
2. Intensitas radiasi matahari
3. Lamanya penyinaran matahari / panjang hari / durasi
4. Atmosfer

Berdasarkan pengaruh lamanya penyinaran terhadap


tanaman pada proses pembungaan, terdapat 3
kelompok tanaman, yaitu :
1. Long day plant : menghasilkan bunga jika
penyinaran > 14 jam
2. Short day plant : menghasilkan bunga jika
penyinaran < 12 jam
3. Neutral day plant : dapat berbunga tanpa
dipengaruhi lamanya penyinaran

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Alat pengukur lamanya


penyinaran matahari
( sunshine duration ) :
- Solarimeter tipe Campbell
Stokes
- Solarimeter tipe Jordan
- Thermo electric Solarimeter
Matahari dihitung bersinar
terang jika sinarnya dapat
membakar pias Campbell
stokes. Lamanya matahari
bersinar dapat dinyatakan
dalam presentase atau jam.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Campbell Stokes
Pencatat lama penyinaran
matahari
Satuan : Jam/ Prosentase
(%)
Pias harian.
Jenis pias 3 macam :
1. Lengkung panjang
(11 Okt- 28 Feb)
2. Lurus
(11 Sep 10 Okt)
(1 Maret 10 April)
3. Lengkung pendek
(11 Aprl 10 Agst)
Bola Kaca dari kaca Masip.

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Alat pengukur
intensitas penyinaran
matahari (solar
intensity radiation ) :
- Bimetallic
Actinograph
- Beliani
Pyranometer
Bimetallic Actinograph

A) Radiasi Matahari (lanjutan)

Bimetallic Actinograph
Alat pengukur/pencatat
secara automatis
Intensitas Radiasi
Matahari.
Satuan K Cal/cm2
(Langley).
Keterangan :
- Kertas pias diganti
setiap hari.
-Setiap kotak kecil = 12
kalori, perhitungan total 1
hari dihitung jumlah kotak
kecil.

Bimetallic Actinograph

B) Suhu Udara dan Tanah


Suhu / temperatur adalah derajat panas atau dingin

yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan


menggunakan termometer.
Suhu menggambarkan rata-rata energi atau panas

yang terkandung pada suatu benda, baik padat


maupun cair.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan

bumi :
1. Jumlah radiasi yang diterima per tahun, per hari, dan
per

musim

2. Pengaruh daratan atau lautan


3. Pengaruh ketinggian tempat. Makin tinggi suatu tempat
dari
permukaan laut, maka suhu akan semakin rendah
4. Pengaruh angin secara tidak langsung, misalnya angin
yang membawa panas dari sumbernya secara horizontal.

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di

permukaan bumi (lanjutan):


5. Pengaruh panas laten, yaitu panas yang
disimpan dalam atmosfer.
6. Penutup tanah, yaitu tanah yang ditutup
vegetasi
akan mempunyai temperatur yang
lebih rendah daripada tanah tanpa vegetasi.
7. Tipe tanah: tanah gelap indeks suhunya
lebih tinggi.
8. Pengaruh sudut datang sinar matahari.
Sinar yang tegak lurus akan membuat suhu
lebih panas daripada yang datangnya miring.

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

Rata-rata suhu udara di suatu tempat dapat dihitung

dengan 3 cara yaitu :


1. Pengukuran yang dilakukan pada waktu tengah
hari untuk suhu maksimum (Tmax) dan pada tengah
malam untuk suhu minimum (Tmin). Rata-rata suhu
harian berdasarkan cara ini dihitung berdasarkan
persamaan :
= Tmax + Tmin
2
2. Pengukuran yang dilakukan pada pagi, siang dan
sore hari. Rata-rata suhu udara harian berdasarkan
cara ini dihitung dengan persamaan :
= 2Tpagi + Tsiang + Tsore
4

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

3. Pengukuran yang dilakukan setiap


jam, dimulai
pada jam 07.00 pagi
sampai jam 17.00 sore. Rata-rata suhu
harian berdasarkan cara ini dihitung
berdasarkan persamaan :
= T07 + T08+ + Tn
n
dimana n adalah jumlah jam pengamatan

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

Temperatur udara diukur dengan

thermometer yang diletakkan dalam


Thermometer shelter (sangkar
thermometer).
Sangkar digunakan untuk melindungi

peralatan dari radiasi sinar matahari


secara langsung serta hujan.
Di dalam Thermometer shelter biasanya

terdapat : thermometer max, thermometer


minimum, thermometer bola basah dan
bola kering, higrograf, thermograf.

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

Gambar : Contoh Thermometer


shelter

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

Syarat penempatan thermometer shelter :


a. Diletakkan pada tempat yang kering di
atas tanah yang ditanami rumput dan
jauh dari ombrometer dan evaporimeter
b. Mempunyai ventilasi yang baik sehingga
angin dapat lewat secara bebas.
c. Dibuat dari kayu yang dicat putih
mengkilap.
d. Pintu diatur sedemikian rupa sehingga
kalau dibuka sinar matahari tidak
langsung mengenai instrumen.

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

e. Di daerah Tropis sebaiknya mempunyai 2


pintu atau 1 pintu yang dapat berputar 180 0,
sehingga pada bulan Maret dan September
matahari tidak langsung mengenai instrumen
ketika pembacaan sedang dilakukan.
f. Tinggi pemasangan 1,5 2 m di atas
permukaan tanah, atau disesuaikan dengan
keperluan.

Thermometer shelter

Contoh penempatan thermometer dalam


sangkar thermometer
Terdiri dari 4 buah
thermometer
1. Thermometer
Bola Kering (BK)
2. Thermometer Bola
Basah (BB)
3. Thermometer
Maximum
4. Thermometer
Minimum

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

Jenis Thermometer :
A. Thermometer bola basah
dan bola kering
. Thermometer bola kering
merupakan
thermometer
air
raksa dalam bejana kaca untuk
mengukur suhu udara aktual
yang terjadi .
. Thermometer bola basah
adalah thermometer yang pada
bola air raksa (sensor) dibungkus
dengan kain basah (kain muslin).
Suhu yang diukur adalah suhu
saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu
yang diperlukan agar uap air di

Thermometer bola
basah dan bola kering

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

b. Thermometer maximum

c. Thermometer minimum

B)Suhu Udara dan Tanah (lanjutan)

d. Thermograf : alat
untuk mengukur suhu
yang ditunjukkan dengan
grafik

e. Thermometer tanah :
untuk
mengukur suhu di
dalam tanah. Dipasang pada
kedalaman
5,10, 20, 50, 100 cm .

Thermohygrograph
Fungsi alat : Pencatat
Suhu udara dan Kelembaban
Udara (Nisbi)
Satuan
: Derajat Calcius
& Prosentase (%).
Keterangan : Pias harian,
atau Mingguan.
* Sensor Suhu terbuat dari
logam, bila udara panas
logam memuai dan
menggerakan pena keatas,
bila udara dingin mengkerut
gerakan
turun. udara terbuat dari rambut
* Sensorpena
Kelembaban
manusia, bila udara basah rambut memanjang dan bila

C) Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya kadar uap

air yang ada di udara.


Kelembaban mutlak adalah massa uap air yang
berada dalam satu satuan udara, yang
dinyatakan dalam gram / m3.
Kelembaban spesifik merupakan perbandingan
massa uap air di udara dengan satuan massa
udara, yang dinyatakan dalam gram/kilogram.
Kelembaban relatif merupakan perbandingan
jumlah uap air di udara dengan jumlah
maksimum uap air yang dikandung udara pada
temperatur tertentu, yang dinyatakan dalam %.

C) Kelembaban Udara (lanjutan)

Angka kelembaban relatif dari 0 100 %,

dimana 0 % artinya udara kering, sedang 100


% artinya udara jenuh dengan uap air, dimana
akan terjadi titik-titik air.
Alat pengukur kelembaban udara :

a. Psychrometer :
- Aspirated psychrometer tipe Asmann
- Natural ventilated psychrometer
- Psychrometer ayunan / sling
psychrometer

C) Kelembaban Udara (lanjutan)

Keterangan gambar:
a.Psychrometer tipe Asmann
b.Sling Psychrometer

C) Kelembaban Udara (lanjutan)

b. Perekam kelembaban udara otomatis


- Recording psychrometer
- Hair Higrograph
- Hygrothermograph

Recording
psychrometer

Hygrothermograp
h

D) Curah hujan
Hujan

merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air


yang berasal dari awan yang terdapat di atmosfer.

Satuan

curah hujan diukur dalam mm/inci. Curah hujan 1


mm artinya air hujan yang jatuh setelah 1 mm tidak
mengalir, tidak meresap, dan tidak menguap.

Curah

hujan yang kurang dari 0,5 mm per hari, jumlah ini


tidak berarti bagi tanaman, karena akan habis menguap
apabila ada angin.

Hari

hujan tanaman artinya suatu hari yang curah


hujannya kurang dari 2,5 mm dan dapat dimanfaatkan
oleh tanaman.

D) Curah hujan (lanjutan)

Alat

pengukur curah hujan :


a. Penakar hujan manual / standar /
observasi / biasa / Rain gauges
b. Penakar curah hujan otomatis (rainfall
recorder )
- Tipe sipon atau tipe pelampung ( float
gauge )
- Tipe pemberat ( Weighting type )
- Tipe ember jungkit ( Tipping bucket type )

D) Curah hujan (lanjutan)

Penakar hujan manual


(ombrometer)

Penakar hujan tipe tipping


bucket

Fungsi alat
Curah Hujan

Penakar Hujan
( Ombrometer )
Pengukur

Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan :
Curah hujan di ukur
dengan gelas penakar
setiap pagi jam 07.00 WS.
Satu milimeter hujan
yang ditakar sama
volumenya dengan 10 cc.

Penakar Hujan Otomatis


( Hellman )

* Fungsi alat : Pencatat


Instensitas Curah hujan /
tingkat kelebatannya
* Satuan : Milimeter (mm).
Keterangan :
Setiap hari pias diganti
(pias Harian atau Pias
Mingguan).
Hujan dengan intensitas
lebat bentuk grafiknya
terjal.
Hujan dengan intensitas
ringan bentuk grafiknya
landai.
Waktu terjadi dan
berakhirnya hujan dapat

E) Angin
Angin merupakan gerakan atau perpindahan

massa udara dari satu tempat ke tempat lain


secara horizontal.
Alat pengukur kecepatan angin :

a. Anemometer
b. Baling-baling angin
c. Recording Anemometer
d. Hand Anemometer

E) Angin (lanjutan)

Robinson cup
Anemometer

Hand
Anemometer

Anemometer 10m

Fungsi alat : Pencatat Arah dan Kecepatan Angin


Sesaat
Satuan : Arah Angin ( 8 mata angin )
Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
Keterangan : Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari
mana angin berhembus.

Cup Counter Anemometer tinggi 2 meter


* Fungsi alat : Pengukur
Kecepatan Angin Rata-rata
harian
Satuan : Km / Jam
Keterangan :
Prinsip kerja seperti
gerakan Spedometer
sepeda motor dalam
satuan km/jam
Kecepatan angin rata-rata
harian selisih pembacaan

F) Evaporasi
Evaporasi = Peristiwa penguapan yang
berasal dari permukaan tanah dan air.
Transpirasi = Peristiwa penguapan yang berasal
dari tanaman.
Alat pengukur evaporasi : Pan evaporasi

Panci Penguapan
( Open Pan Evaporimeter )

Fungsi alat
: Pengukur Penguapan air langsung
Satuan
: Milimeter (mm).
Ukuran alat
: Tinggi Alat 25,4 Cm, diameter alat 120.7 Cm.
Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan
1. Thermometer air Six Bellani (Thermometer
Apumg)
2. Cup Counter anemometer tinggi 0,5 meter

G) Tekanan Atmosfer
Tekanan Atmosfer merupakan : berat sebuah

kolom udara per satuan luas di atas sebuah


titik.
Di permukaan laut tekanan atmosfer adalah

101,32 kPa atau 1.013,2 mb. Distribusi tekanan


horisontal dinyatakan oleh isobar, yaitu garis
yang
menghubungkan
tempat
yang
mempunyai tekanan Atmosfer sama pada
ketinggian tertentu. Tekanan atmosfer berubah
sesuai dengan tempat dan waktu.
Alat pengukur tekanan atmosfer : Barometer

Barometer
Alat untuk mengukur takanan udara.
Satuan Milibar (mb).
Tabung berisi air raksa. Dilengkapi
thermometer untuk mengetahui suhu
udara dalam ruangan. Alat ini tidak
boleh terkena sinar matahari & angin
langsung.
Dipasang tegak lurus pada dinding
yang kuat. Tingggi bejana satu meter
dari lantai.
Baca termometer yang menempel
pada barometer kemudian stel nonius
sehingga menyinggung permukaan air
raksa, baca skala barometer.

G. Tekanan Atmosfer (lanjutan)

Barometer
mercury

H) Embun, Kabut dan

Keawanan
Embun
terjadi
dari
kondensasi

pada
permukaan tanah terutama pada waktu malam
hari saat tanah menjadi dingin akibat radiasi
yang hilang. Kadang-kadang angin laut
membawa sejumlah uap air pada siang hari ,
yang kemudian mengembun pada waktu
malam yang dingin.

Kabut terbentuk melalui pendinginan udara

oleh sentuhan dan percampuran atau melalui


penjenuhan udara oleh penambahan kadar air.

H) Embun, Kabut dan Perawanan (lanjutan)

Awan merupakan kumpulan titik-titik air

dengan diameter 50-100 mikron atau


kristal-kristal es yg melayang di atmosfir.
Peristiwa kondensasi uap air menyebabkan
terbentuknya awan.
Awan dikendalikan gerakan udara vertikal

disebabkan oleh konveksi, orografi,


konvergensi, dan front.

H) Embun, Kabut dan Perawanan (lanjutan)

Keawanan adalah jumlah awan yang menutupi

langit di atas stasiun pengamat.


Keawanan dinyatakan dalam persen, tetapi

lebih umum dinyatakan dalam perdelapan dari


langit yang tertutup awan, misalnya keawanan
= 0 berarti langit cerah, keawanan = 4 berarti
separo langit tertutup awan, keawanan = 8
berarti langit mendung.

H) Embun, Kabut dan Perawanan (lanjutan)

Klasifikasi awan menurut metode pembentukan:


1. Stratiform: Menyebabkan hujan kontinu,
dikaitkan dengan kenikan udara skala luas
akibat adanya front, kenikan topografi atau
konvergensi horizontal skala luas.
2. Cumuliform: menyebabkan hujan deras
(shower), dikaitkan dengan konveksi skala
cumulus yg terlokalisasi dalam udara labil.

H) Embun, Kabut dan Perawanan (lanjutan)

Klasifikasi awan menurut bentuk awan:


1. Cirrus: awan halus, strktur berserat seperti
bulu burung, sering tersusun seperti pita
melengkung
2. Stratus: awan berlapis
3. Cumulus: awan dengan bentuk seperti
tumpukan atau gumpalan

H) Embun, Kabut dan Perawanan (lanjutan)

Klasifikasi awan menurut ketinggian dasar awan


(Howard):
1. Awan rendah: ketinggian dasar awan kurang
dari
2 km, biasanya dipakai kata
strato atau stratus ex: Nimbostratus (Ns),
Stratocumulus (Sc), Stratus (St)
2. Awan menengah: ketinggian dasar awan 2-6
km, biasa dimulai dengan kata alto. Ex:
Altocumulus (Ac), Altostratus (As).
3. Awan tinggi: ketinggian dasar awan > 6 km,
biasanya ditandai dengan awalan cirro atau
cirrus. Ex: cirrostratus (Cs), Cirrocumulus (Cc),
Cirrus (Ci).

H) Embun, Kabut dan Perawanan (lanjutan)

Nama awan
1. Cirrus
2. Cirrostratus
3. Cirrocumulu
s
4. Altostratus
5. Altocumulus
6. Stratus
7. Stratocumul
us
8. Nimbostratu
s
9. Cumulus
10.Cumulonimbu

Simbo
l
Ci
Cs
Cc
As
Ac
St
Sc
Ns
Cu
Cb

Tinggi (perkiraan)
Jenis awan tinggi
(20000-40000 ft)
Jenis awan
menengah
(medium) 800020000 ft)
Jenis awan rendah
(kurang dr 8000 ft)
Awan dg perkemb
vertikal

Awan Stratokumulus
kelihatan kasar.
Awan Stratokumulus

Awan Nimbostratus gelap


dan mempunyai lapisanlapisan jelas dan dikenali
juga sebagai awan hujan
Awan Nimbostratus

Awan Stratus sangat


rendah, tebal dan
berwarna kelabu. Awan
ini kelihatan seperti
lelangit rendah atau
kabus di tanah.

Awan Stratus

Awan Altokumulus
berkepul-kepul, tidak rata
dan berlapis. Selalunya
awan itu membayangkan
keadaan cuaca yang baik.
Awan Altostratus lebih
padat, berwarna kelabu
dan kelihatan seperti air.
Awan ini berjurai-jurai.

Awan
Altokumulus

Awan
Altostratus

Awan Sirus kelihatan


seperti kapas nipis dan
awan ini menunjukkan
cuaca agak cerah.

Awan Sirus

Awan Sirokumulus
kelihatan seperti sisik
ikan.

Awan Sirokumulus

Awan Sirostratus pula


ialah awan putih yang
nipis seperti tirai.

Awan Sirostratus

Awan Kumulus terbentuk


kelompok-kelompok bulat
Awan Kumulonimbus
berbentuk kelompokkelompok besar.
Kelompok-kelompok yang
berwarna putih dan hitam
ini mempunyai bentuk dan
rupa yang beranekaragam.
Awan membawa hujan
yang disertsi dengan kilat
dan petir.

. AwanKmulus

. Awan Kumuonimbus

Stratus (St) / lapisan : awan berbentuk


lapisan yg luas, halus & merata sebagai
petunjuk bahwa udara di daerah tsb secara
keseluruhan naik ke atas dengan lambat
Cumulus (Cu): Awan menyebar seperti
kapuk putih , melayang di udara, dan
berkelompok sendiri; awan kecil yg
menjulang ke atas dengan ketinggian
dasar awan 600-1000 m dengan tinggi
puncak 1500 dan 5000 m. Cu kecil tidak
menimbulkan hujan , Cu besar yg kehitamhitaman menghasilkan hujan lokal ringan.

Cirrus: awan tinggi di atas 10 km,


warna putih & tdr dr kristal es.
Awan yg alasnya tinggi tidak akan
menghasilkan hujan.
Cirrostratus (Cs): awan spt kelambu
putih, halus menutupi seluruh
angkasa, dpt menimbulkan
(kalangan) pd matahari & lingkaran
(kalangan) pd matahari atau bulan.
Cirromulus (Cc): bentuknya spt
gerombolan domba menyebabkan

Altocumulus (Ac): spt bola-bola tebal putih


atau pucat. Bergerombolan atau berlarikan,
kelihatan seperti bergandengan. Umumnya
bola-bola ditengah gerombolan lebih besar;
dasar awan lbh tinggi drpd stratocumulus ,
terlihat berserakan merata, bergumpalgumpal berwarna putih & hitam. Jika
ketebalan
cukup, maka Altocumulus dpt
menghasilkan hujan.

Stratocumulus (Sc): spt kapas


berserakan dg ketinggian dasar awan
sekitar 2000 m. Btk spt gelombang yg
menutupi seluruh angkasa. Langit
bwarna biru msh tampak diantara awan
ini.
Nimbostratus (Ns): Suatu lapisan
awan tebal, btk tdk teratur,
menimbulkan banyak hujan.
Alto stratus: awan menengah yg
merata& dpt berupa lapisan tebal, krn

Cumulunimbus (Cb): awan dg volume sangat


besar , spt menara gunung dg pundak
melebar, ganas menjulang tinggi sbg awan
hujan; dasar cumulunimbus 100-600 m, sdg
puncaknya tinggi 15 km (ketinggian
tropopause). Dlm awan Cb dpt tjd batu es
(hail), guruh, kilat, hujan deras, & kadangkadang tjd angin ribut.

Anda mungkin juga menyukai