Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Dosen Pembimbing:

1. Dr. Ir. Nurul Jamala B, M.T.


2. Dr. M. Yahya, S.T., M. Eng.
3. Dr. Nurul Nadjmi, S.T., M.T.

Disusun Oleh:

Andi Muh Ilham Nur Fahkri

D051201101

Pengetahuan Lingkungan B

UNIVERSTITAS HASANUDDIN

FAKTULTAS TEKNIK DEPARTEMEN ARSITEKTUR

SEMESTER GENAP 2021/2022


GHEOTHERMAL DALAM PENGAPLIKASIAN ARSITEKTUR

Tapak dan tata lahan adalah suatu kesatuan yang harus diselasaikan secara
bessamaan. Perencanaan tersebut sering disebut dengan site planing. Site planing
berkaitan dengan perncanaan dari suatu tapak atau lahan atau kawasan yang
diatasanya akan didirikan sarana atau fasilitas arsitektrual, cotohnya bangunan
geudng, jalanan dan jembatan, pengerasan muka lahan untuk area parkir dan fungsi
lain.

Dalam site planing pada dasranya terdapat campur tangan manusia dalam
mengubah bentuk asal lingkungan alamiah menjadi lingkungan binaan untuk
kebutuhan kehiduoan manusia. Kegiatan perancangan taoak difokuskan pada usah-
usaha perancangan dan perancangan berkait dengan tata guna lahan dimana
bangunan atau gedung akan didirikan di atasnya. Karena menyakut perubahan pada
lingkungan, maka ada dua hal penting diperhatikan dalam perancangan tapak yaitu
natural yang bersifat fiscal dal aspek social-cultual.

Contoh geothermal dalam pengapliksian pada bidang arsitektur, sebagai berikut :

1. Lahendong yang merupakan area yang terletak di kota Tomohon, Provinsi


Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang memeiliki potensi
sumber daya panas yang mencapai 2.939 MWe yang telah dikembangkan
ileh masyarakat sekitar untuk pemanfaatan langsung maupun tidak langsung
oleh PT. Pertamina Geotermal Energi sebagai pemasok kebutuhan listrk
bagi masyarakat Sulawesi Utara. Sumber daya panas yang dikembangkan
untuk pembangkit listrik diproyeksikan menjadi energi seiring menipisnya
cadangan migas didunia. Energi panas yang digunakan diyakini lebih ramah
lingkungan karena emisi yang dihasilkan lebih sedikit jika dibandingkan
dengan pembangkit lain yang menggunkan batu bara. , minyak maupun gas.
Dengan pengembangan sumber daya panas bumi yang tersimpan di dalam
sistem panas bumi ini dapat ditemukan dengan menerapkna ilmu-ilmu
kebunian, dan dapat dimanfaatkan dengan menerapakan teknologi yang
sesuai. Untuk menerapkan ilnu-ilmu kebumian adlam mengembangkan
sumber daya panas bumi maka perlunya disediakan suaru sarana atau
fasilitas yang diperlukan untuk oenelitian ilmu kebumian yang rindi dan
mendalam mengenai panas bumi yaitu dengan pernacangan pusat
peneneitian geotermal yang berlokasi di tomohon. Untk merancang objek
tersebut, proses perancangan pusat ini dilaksanakan suatu proses tematik
Architevtur Comfortand Energi yang mengaplikasikan penggunaan energi
yang lebih sedikit namun tidak mengurangi kenyamanan yang sama
diperoleh dengan meggunakan energi yang lebih sedikit namun tifak
mengurangi kenyamanan thermal pada bangunan.
2. Ache merupakan daerah yang memiliki banyak lokasi geothermal yang
merupakan potensi dari daerah aceh tersebut. Salah satu contoh daerah
geothermal yang di aceh ialah mata air panas. Daerah mata air panas terletak
di desa Ie Suu, Kecamanatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Secara
geografis, sumber mata air panas ie suum tersebut berada disekitaran
pengunungan dan terletak di sekitra 17 km ke arah utaran dan masih
merupakan bagian dari bentang gunung suelawah agam, salah satu gunung
vulkanik di aceh yang masih aktif. Daerah geothermal ie suum dikatakan
sebaai daerah geothermal yang dibuktikan dengan adanta mata air panas
yang merupakan manifestasi dari geothermal. Hasil observasi awal yang
dilakukan di daerah geothermal ue suum menunjukkan bahwa suhu dan
kadar pH tanah yang lenih tinggi dibandingkan dengan daerah yang jauh
dari daerah geothermal. Oleh sebab itu dapat dikaitkan dengan keunikan
karkateristik vegetsi tumbuhan daerah geothermal aka berbeda degan
vegetasi tumbuhan yang ada pada tipe vegetasi lain dan model arsitektur
perancangan tumbuhan di daerah tersebeut akan lebih bervariasi. Penelitian
di daerah geothermal sudah pernah dilakukan.
3. Bangunan Geothermal Power House (GPH) merupakan rumah pembangkit bagian
dari bangunan PLTP Rantau Dedap yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera
Selatan. Di dalam bangunan terjadi proses pengkonversian energi panas bumi
menjadi daya listrik dimana didalamnya berisikan 75% peralatan utilitas dan 25%
pekerja. Peralatan utilitas didalam bangunan mengeluarkan panas yang
mempengaruhi suhu ruang dan desain bangunan. Perencanaan arsitektur baik
dari luasan maupun tatanan ruang penting untuk menunjang aktivitas
didalamnya. Desain ruang-dalam yang baik akan meminimalisir suhu tinggi dan
mempermudah pergerakan aktivitas di dalam bangunan tersebut. Kajian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan ditinjau dari desain ruang-
dalam yang dirasakan oleh pengguna akibat banyaknya komponen utilitas dalam
ruangan. Metoda penelitian menggunakan metoda analisa deskriptif secara
kualitatif dari pola tatanan ruang dan sirkulasi serta kuantitatif dari bukaan ruang
dengan membandingkan antara teori dan data lapangan. Hasil kajian terhadap
perancangan menunjukkan bahwa bangunan GPH PLTP memenuhi standar
kenyamanan bangunan ditinjau dari bukaan, pola tatanan ruang dan sirkulasi
dalam bangunan.

Penggunaan Sumber Daya Air adalah upaya pemanfaatan Sumber Daya Air
untuk memenuhi kebutuhan bukan usaha. Pada PP No. 121/2015 tentang
Pengusahaan Sumber Daya Air, Permen PUPR No. 01/PRT/M/2016 tentang
Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya Air dan Penggunaan Sumber
Daya Air. Sumber daya air sebagai media; air dan daya air sebagai materi;
sumber air sebagai media; air, sumber air, dan/atau daya air sebagai media dan
materi, salah satunya: pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari bagi
kelompok yang memerlukan air dalam jumlah besar; pemenuhan air irigasi
untuk petani atau kelompok petani bagi pertanian rakyat di dalam sistem irigasi
yang sudah ada yang dilakukan dengan cara mengubah kondisi alami sumber
air; pemenuhan air irigasi untuk petani atau perkumpulan petani pemakai air
bagi pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada; dan kegiatan bukan
usaha untuk kepentingan publik. Jenis contoh kegiatan Penggunaan SDA: 1.
Pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari bagi kelompok yang
memerlukan air dalam jumlah besar 2. Pemenuhan air irigasi untuk petani atau
kelompok petani bagi pertanian rakyat di dalam system irigasi yang sudah ada
dilakukan dengan cara mengubah kondisi alami sumber air 3. Pemenuhan air
irigasi untuk petani atau perkumpulan petani pemakai air bagi pertanian rakyat
di luar system irigasi yang sudah ada; dan 4. Kegiatan bukan usaha untuk
kepentingan public

Anda mungkin juga menyukai