Ringkasan jurnal Green Building “PENERAPAN KONSEP GREEN ARCHITECTURE
PADA BANGUNAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA” Proyek pembangunan Perpustakaan Universitas Indonesia berada di dalam kawasan Univesitas Indonesia, Depok, Jawa barat memiliki aspek Green Architecture dari variable- variabel acuan yang dikeluarkan oleh Green Building Council dalam perencanaanya. Pada kategori Tepat guna lahan, terdapat kriteria prasyarat yaitu area dasar hijau dengan luas area lansekap minimal sebesar 10% luas total area. Dan perpustakaan ini menempati lahan 2,5 hektare dengan luas bangunan 33.000 meter persegi itu berarti objek memenuhi poin prasyarat dengan memiliki area lansekap sebesar 86%. Pada bangunan ini memiliki efisiensi enrgi yang baik dengan adanya pemasangan Submeter pada ruang panel untuk listrik unit dan ruang lainnya. Bangunan ini memiliki roof garden dan skylight guna memaksimalkan cahaya alami. Pada sumber dan siklus material menggunakan Rencana kebijakan dan manajemen energy yang efektif terdiri dari tiga aspek menurut Wagner dan Scherer dalam yakni pembelian energi yang rendah biaya, penggunaan peralatan operasional yang efisien, dan mengganti sistem bangunan lama dengan teknologi yang lebih efisien. bangunan ini memanfaatkan ventilasi ataupun jendela secara maksimal agar dapat mengurangi penggunaan energi listrik pada bangunan serta memiliki manajemen lingkungan yang baik.
Ringkasan jurnal Green Infrastructure “KONSEP INFRASTRUKTUR HIJAU PADA
AREA KHATULISTIWA PARK KOTA PONTIANAK” Global warming yang semakin bertambah yang disertai dengan perubahan iklim membuat kebiasaan manusia harus berubah. Gaya hidup yang ramah lingkungan mulai diterapkan di berbagai negara. Di Indonesia bukan hanya berskala individu, gaya hidup ramah lingkungan juga mulai dirambah oleh banyak korporasi. Penerapan infrastruktur hijau tentang bagaimana merencanakan dan merancang sebuah kota hijau di Indonesia selaras dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, serta Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada perencanaan Khtulistiwa Park Kota Pontianak menggunakan beberapa variabel variable yang dikeluarkan oleh Green Building Council. Seperti Tepat Guna Lahan, Sumber dan Siklus material, kesehatan dan keyamanan ruang dan manajemen lingkungan.