Anda di halaman 1dari 7

Orientasi Bangunan Orientasi bangunan harus sesuai dengan faktor-faktor lain, agar

memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya dari teknik pemanasan dan penyejukan


alami (James C. Snyder, Anthony J. Catanese, Introduction to Architecture, alih bahasa
Pengantar Arsitektur Ir. Hendro Sungkoyo, 1995). Gambar 2.5. Hubungan Orientasi terhadap
Matahari Sumber : “Anatomi Tampak” Setyo Soetiadji S. 1986. Menurut Setyo Soetiadji
(Soetiadji S, 1986) orientasi adalah “suatu posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar,
arah mata angin, atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya. Dengan berorientasi
dan kemudian mengadaptasikan situasi dan kondisi setempat, bangunan kita akan menjadi
milik lingkungan. Jenis orientasi menurut Setyo Soetiadji adalah :
• Orientasi terhadap garis edar matahari yang merupakan suatu bagian yang elemen
penerangan alami. Namun pada daerah beriklim tropis penyinaran dalam jumlah yang
berlebihan akan menimbulkan suatu masalah, sehingga diusahakan adanya elemen-elemen
yang dapat mengurangi efek terik matahari.
• Orientasi pada potensi-potensi terdekat, merupakan suatu orientasi yang lebih bernilai pada
sesuatu, bangunan dapat mengarah pada suatu tempat atau bangunan tertentu atau cukup
dengan suatu nilai orientasi positif yang cukup membuat hubungan filosofisnya saja.
• Orientasi pada arah pandang tertentu, yang biasanya mengarah pada potensipotensi yang
relatih jauh, misalnya arah laut, atau pemandangan alam. Akibat dari adanya pengaruh
orientasi terhadap sesuatu, menyebabkan bangunan harus dapat mengantisipasi hal-hal
negatif yang berkaitan dengan masalah fisika bangunan antara lain masalah thermal, tampias
air hujan, silau dan lain sebagainya. Matahari menimbulkan gangguan dari panas dan silau
cahayanya (Wijaya, 1988). Perlindungan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah
tersebut dapat digunakan beberapa cara, adapun cara yang dapat dilakukan antara lain dengan
cara prinsip-prinsip pembayangan dan filterasi/penyaringan cahaya. Cara pematahan sinar
matahari dengan sistem pembayangan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
• Garis edar matahari
• Kondisi lingkungan setempat
• Bentuk bangunan
• Fungsi bangunan. Namun fungsi bayangan (shading) itu sendiri di dalam arsitektur tidak
hanya sebagai cara antisipasi terhadap matahari, tetapi juga merupakan upaya untuk
• Membentuk suatu karakteristik bangunan.
• Komunikasi visual
• Menimbulkan efek psikologis. Orientasi banguan yang paling optimum di semua daerah
iklim adalah memanjang dari arah timur ke barat dan untuk daerah tropis lembab proporsi
yang optimum antara lebar dan panjang adalah 1 :1,7 dan proporsi yang bagus adalah 1:3
Gambar 2.6. (M. David Egan, Konsep-Konsep dalam Kenyamanan Thermal, Alih Bahasa
oleh Rosalia Niniek Srilestari ) Orientasi yang dimaksud didalam penelitian ini adalah
orientasi dalam kaitannya dengan posisi bukaan bangunan dimana posisi dan luar bukaan
akan mempengaruhi jumlah radiasi sinar matahari yang masuk kedalam bangunan. Hal ini
berarti bahwa luas dan posisi bukaan akan mempengaruhi kemampuan bangunan dalam
menahan panas. Untuk rumah tinggal pada umumnya orientasi bukan tidak hanya mengacu
pada satu arah tetapi ke berbagai arah sedangkan untuk rumah-rumah di perumahan
Wonorejo orientasinya cenderung hanya mengacu pada dua arah yaitu depan dan belakang.
Hal ini terjadi karena penataan bangunan yang menerapkan system kopel. Gambar. 2.6.
Perbandingan Proporsi yang optimum dari masa bangunan Sumber : “Konsep-Konsep dalam
kenyamanan Thermal” M. D

VENTILASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ventilasi adalah tempat udara dapat keluar
masuk secara bebas. Ventilasi dalam Tesaurus Bahasa Indonesia bisa berupa jendela, lubang
angin, tingkap, tingkapan, aliran udara.
Cara kerja sistem ventilasi adalah dengan menghadirkan proses pertukaran udara yang terjadi
akibat perbedaan tekanan di mana udara akan bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi
menuju tempat yang bertekanan rendah. Ventilasi juga bisa membuat suasana ruangan jadi
lebih menyegarkan. Ventilasi silang sangat efektif diterapkan di dalam rumah agar udara
dapat mengalir dari tekanan positif yang kuat ke area dengan tekanan negatif yang kuat pada
dinding di depannya. Tujuan utama mengatur ventilasi salah satunya untuk mengontrol
kualitas udara dalam ruangan. Pada akhirnya, ruangan dengan ventilasi yang baik cenderung
lebih sehat dibandingkan rumah tanpa ventilasi. 

Manfaat dan Fungsi Ventilasi Udara  Sebagai tempat keluar masuknya udara, ventilasi
memiliki peran yang sangat penting di dalam sebuah bangunan. Berikut ini beberapa di
antaranya:
Membantu Sirkulasi Udara Agar Ruangan Tidak Pengap Adanya lubang angin di
setiap rumah berfungsi untuk membantu sirkulasi udara sehingga ruangan lebih segar.
Lantaran ruangan segar dan proses pertukaran udara berjalan dengan baik, maka ruangan pun
tidak pengap.
Hal ini berfungsi untuk mengatur hawa rumah supaya tidak terasa lembab dan terbebas dari
jamur dan bakteri berbahaya. 
Pencahayaan Lebih Maksimal 
Ventilasi dalam alami dalam bentuk jendela maupun bukaan akan membuat pencahayaan di
dalam rumah menjadi lebih baik. Hal ini karena bukaan ini dapat membuat cahaya matahari
bisa masuk dengan mudah. 
Akhirnya, ruangan pun tampak lebih terang pada siang hari. Kehadirannya pun dapat
membuat ruangan terasa lebih hangat dan lebih nyaman ditinggali.
Terhindar dari Berbagai Penyakit 
Sebagaimana diketahui ada banyak penyakit yang dibawa melalui udara seperti gangguan
pernafasan dan flu. Ketika sebuah bangunan tidak memiliki lubang angin dan bukaan yang
cukup, maka dipastikan akan menjadikan sarang penyakit, virus, bakteri, dan jamur.
Hal ini karena kadar oksigen dan kadar karbondioksida yang terkandung dalam udara tidak
seimbang. Inilah yang akan menjadi salah satu penyebab adanya infeksi saluran pernafasan.
Keseimbangan udara yang dihirup akan membuat penghuni rumah terhindar dari infeksi
pernafasan akibat pengapnya udara di dalam sebuah ruangan karena adanya ventilasi. 
Mengeluarkan Polusi 
Faktanya, polusi juga bisa muncul dan berasal dari dalam rumah. Terutama jika ada penguni
rumah yang merokok maka asap rokok akan menjadi sumber polusi. Begitupun dengan asap
dari dapur yang harus dialiri ke luar rumah.
Dengan adanya ventilasi di rumah, polusi tersebut dapat berganti dengan udara dari luar yang
lebih segar dan menyehatkan.
Hemat Energi 
Tanpa ventilasi yang baik, Pins harus mengandalkan penggunaan AC maupun kipas angin
karena ruangan akan terasa panas dan pengap. Maka, kalau sistem bukaan diatur dengan baik,
akan lebih menghemat penggunaan AC maupun kipas angin tersebut. 
Selain itu, pencahayaan alami yang masuk lewat jendela dan ventilasi juga bisa membantu
Pins mendapat penerangan tanpa lampu menjadi lebih menghemat energi.
Baca Juga:
Elemen Dekorasi 
Saat ini ada banyak variasi dan desain untuk rumah untuk bukaan rumah. Maka dari itu,
lubang udara ini dapat kita jadikan salah satu dekorasi rumah yang menarik. 
Desain ventilasi yang unik bukan hanya membuat rumah menjadi lebih sehat, tapi juga bisa
berfungsi sebagai dekorasi. 
Jenis Ventilasi pada Bangunan
Pins bisa menemukan tiga jenis ventilasi yang sering digunakan dalam membangun sebuah
bangunan, di antaranya: 
Alami
Pada suatu bangunan, sistem ventilasi alami sudah wajib ada. Bentuknya berupa jendela yang
bisa dibuka tutup dan celah lubang udara yang biasanya ada di setiap bagian atas pintu.
Bentuk dan berapa banyak ventilasi alami di rumah akan sangat tergantung pada kebutuhan,
iklim daerah, dan desain bangunan.
Selain jendela dan celah lubang udara, lubang udara alami juga di beberapa bangunan
dihadirkan melalui cerobong asap di bagian atapnya sehingga pertukaran udara menjadi lebih
maksimal.
Mesin
Kalau Pins merasa ventilasi alami tidak cukup, maka bisa memasang mesin sebagai sarana
pertukaran udara di dalam rumah. Bentuknya bisa berupa kipas angin, air conditioning (AC),
atau exhaust fan.
Tujuan memasang alat ini untuk mempercepat sirkulasi udara dalam ruangan dengan cara
menyedot udara di dalam ruang dalam jumlah besar kemudian dibuang ke luar. Pada saat
yang bersamaan, alat ini akan menarik udara segar dari luar dan memasoknya ke dalam
ruangan.
Campuran (Hybrid)
Terkadang pada ruangan tertentu seperti dapur atau kamar mandi, Pins perlu menghadirkan
lubang udara yang berbeda agar pertukaran udaranya lebih maksimal.
Misalnya, selain memasang jendela, ruang tertentu tetap memerlukan exhaust fan sehingga
ruangan tidak lembab dan pengap. 
Pilihan Model Ventilasi di Rumah 
Pins bisa memilih berbagai model lubang udara di dalam rumah yang sesuai dengan konsep
desain rumahmu. Berikut ini beberapa jenis model ventilasi yang bisa Pins pilih:
Jalusi
Model jalusi atau krepyak merupakan salah satu jenis ventilasi rumah alami yang dipasang
pada jendela horizontal. Jalusi akan tersusun atas kisi-kisi di mana terdapat celah untuk jalur
masuknya udara dan cahaya.
Material jalusi menggunakan kayu dan aluminium beruas sebagai tempat masuk keluar udara.
Model ini banyak diminati karena harganya murah dan bisa berfungsi sebagai jendela.
Jalusi juga mudah untuk dibuka dan ditutup, sehingga penggunaanya dapat diatur sewaktu-
waktu, sesuai dengan kebutuhan ruang.
Kaca Nako 

(Instagram/ Wild Run Fams)


Karakteristik utama ventilasi kaca nako adalah material kaca transparan yang dirancang
bersegmen-segmen sebagai sumber sirkulasi udara.
Strukturnya yang masih bisa digerakan dengan tuas besi yang biasa terletak salah satu sisinya
menjadi alasan model ini sangat populer. Jendela nako juga dapat dengan mudah dibuka dan
ditutup sesuai keinginan. Kelemahannya lebih rentan karena mudah pecah.
Selain berfungsi sebagai kaca jendela, model lubang angin di atas jendela bisa Pins
aplikasikan menggunakan kaca nako. Kaca satu ini bisa Pins buat dengan
model minimalis dengan engsel pembuka.
Tipe lubang angin satu ini dapat berfungsi ganda, selain tempat mengalirkan udara juga dapat
ditutup hanya untuk tempat masuknya cahaya matahari. Modelnya fleksibel dan tentunya
modern.
Dikarenakan tempat lubang angin yang bisa dicapai hanya menggunakan tangga. Pins bisa
menjadwalkan pembukaan penutupan setiap minggunya. Selain di atas jendela, desain seperti
ini bisa Pins tempatkan pula di atas pintu kamar tidur maupun ruang keluarga.
Loster  
Jika ingin menghadirkan kesan yang cantik dan berbeda, maka Pins bisa memilih loster
sebagai sirkulasi udara. Celah-celah pada ventilasi rumah ini sengaja dibentuk  untuk
memperlihatkan sebuah pola atau motif tertentu. 
Motif dan ukurannya akan berfungsi sebagai dekorasi ruangan. Pins bisa memilih berbagai
variasi material, seperti kayu, semen, ataupun keramik.

KELEMBABAN UDARA & UPAYA PENGATURANNYA PADA BANGUNAN


Kelembaban adalah faktor umum yang sering dibahas untuk menyelesaikan masalah kualitas
udara dari suatu ruangan (indoor) terutama masalah jamur ataupun masalah bau. Molekul air
mempunyai berbagai sifat yang unik beserta dengan interaksinya dengan material lainnya.
Sumber kelembaban ada berbagai macam misalnya berasal dari hujan, salju, uap air, air tanah
maupun kandungan air dalam bangunan. Dan juga kelembaban merupakan faktor utama dari
kemerosotan suatu bangunan. Oleh karena itu pengontrolan kelembaban sangatlah penting.
Yang dimaksud dengan kelembaban (humidity) adalah persen kandungan air dalam udara.
Ada 2 jenis kelembaban/humiditas yaitu: 1. Humiditas spesifik (Spesific Humidity) Jumlah
kandungan massa uap yang terdapat dalam campuran untuk setiap masa udara dalam
campuran. 2. Humiditas relatif (relatif humidity) Rasio antara tekanan uap dan tekanan uap
saturasi pada suhu dan tekanan total yang sama. Untuk menganalisa hubungan antara
humiditas relatif, humiditas spesifik , temperatur dan lain sebagainya, biasanya kita memakai
diagram psikometrika untuk memudahkan pengamatan. KELEMBABAN PADA
BANGUNAN Bangunan merupakan hal yang penting untuk menopang atau menampung
segala aktivitas manusia sehari-hari. Bangunan juga berfungsi sebagai tempat perlindungan
dari pengaruh-pengaruh luar. Dengan adanya bangunan, penghuni akan merasa aman untuk
beraktivitas tanpa adanya gangguan maupun hambatan. Bangunan terus berkembang dengan
adanya perubahan zaman dan perubahan iklim yang belakangan ini terjadi di bumi ini.
Perkembangan ini bertujuan agar bangunan tersebut dapat menjadi tempat perlindungan bagi
para manusia dalam beraktivitas sehari-hari. Lingkungan juga memegang pengaruh besar
terhadap daya tahan atau kekuatan dari bangunan tersebut maupun juga terhadap
penghuninya. Pengaruh-pengaruh lingkungan ini memiliki dampak-dampak baik dampak
positif maupun damapak negatif bagi penghuni itu sendiri atau terhadap bangunan itu sendiri.
Pengaruh-pengaruh lingkungan tersebut, antara lain adalah kelembaban. Kelembaban sangat
berpengaruh terhadap bangunan maupun penghuninya. Pada bangunan kelembababan bisa
merusak bahan bangunan, misal : pembusukan dan kotoran Apabila kelembaban tinggi, maka
akan memudahkan bibit- bibit penyakit untuk tumbuh dan berkembang biak. Hal ini akan
merugikan bagi penghuni bangunan. Maka dari itu ventilasi merupakan cara yang ampuh
untuk mengontrol kelembaban dalam bangunan. Pengontrolan kelembaban ini juga
dipengaruhi oleh angin. Karena angin dapat membawa hawa panas atau kelembaban yang
tinggi pada sebuah ruangan untuk menyesuaikan dengan keadaan di luar ruangan.

Sanga D’Nawa,2014.” KELEMBABAN UDARA & UPAYA PENGATURANNYA PADA


BANGUNAN”. https://www.scribd.com/doc/243838847/Kelembaban-Udara-Terhadap-
Bangunan. 15 Oktober 2022 pukul 14:28

_.2022.” Ventilasi”. https://www.pinhome.id/kamus-istilah-properti/ventilasi/. Diakses


pada 15 Oktober 2022 pukul 13:24

Yuwoono A.Bamban, 2007.” ENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP


KEMAMPUAN MENAHAN PANAS PADA RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN
WONOREJO SURAKARTA” https://core.ac.uk/download/pdf/11715962.pdf. 15 Oktober
2022 pukul 14:23
 
Sukawi, 2008.”Fungsi dan Peran Vegetasi dalm Lansekap”.
http://eprints.undip.ac.id/19669/1/matkul_lansekap_p2.pdf. 15 Oktober 2022 pukul 20:16

Drs. R. Irawan Surasetja, MT., 2007.” FUNGSI, RUANG, BENTUK DAN EKSPRESI
DALAM ARSITEKTUR”.
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/19600205198703
1-R._IRAWAN_SURASETJA/Hand_Out/
FUNGSI_RUANG_BENTUK_DAN_EKSPRESI.pdf. 15 Oktober 2022 pukul 20:26

Anda mungkin juga menyukai