Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN MOTIF RAGAM HIAS FLORA SEBAGAI DESAIN VENTILASI BLOCK

GLASS DALAM BANGUNAN.

PROPOSAL MANAJEMEN PENCIPTAAN DESAIN DAN KRIYA TERAPAN

Oleh

Shinta Aulya Ardiana Putri

NIM 170251609557

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SENI DAN DESAIN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SENI RUPA


MARET 2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dua elemen pada perancangan bangunan yang harus mendapat perhatian adalah
tata pencahayaan dan penghawaan.  Dua elemen ini sangat penting dilakukan secara
benar, dengan tujuan agar ruang-ruang di dalam bangunan mendapat pencahayaan dan
penghawaan alami cukup, agar memberi kenyamanan pemakai dalam melakukan
aktivitasnya. Ruang-ruang yang memiliki penghawaan dan pencahayaan alami baik juga
akan memiliki kelembaban udara cukup, sehingga kesehatan lingkungan tetap terjaga.
Selain itu, memiliki penghawaan dan pencahayaan alami yang cukup berarti menghemat
energi listrik yang diperlukan, karena tidak tergantung pada pencahayaan dan
penghawaan buatan.

Dalam perancangan bangunan ada dua tipe pencahayaan, pertama adalah


pencahayaan alami dengan sumber sinar matahari dan kedua adalah pencahayaan buatan
dengan sumber lampu penerangan. Pencahayaan alami lebih optimal dibutuhkan pada
siang hari, terutama pada bagian luar bangunan. Sedangkan pencahayaan buatan lebih
optimal dibutuhkan pada malam hari serta di bagian dalam ruang yang tidak/kurang
terbias sinar matahari. Ruang yang terlalu terang tersinari matahari tentu tidak akan
nyaman digunakan, yang terlalu gelappun juga tidak akan efektif digunakan. Mengatur
segala bukaan bangunan agar dapat merespon sinar matahari juga membutuhkan
pertimbangan akan dampak panas matahari yang berbeda di saat pagi dan sore.
Perbedaan ini juga terjadi karena persilangan perjalanan matahari melintasi kathulistiwa
di sisi Utara dan Selatan.

Untuk mengantisipasi kelembaban yang terjadi di dalam ruang memang sinar


matahari langsung sangat dibutuhkan. Tapi udara segar dari luar ruangan juga sangat
penting disini. Keluar masuknya udara dimaksudkan sebagai sirkulasi udara, yang tidak
hanya membuat kondisi ruangan nyaman juga mempertahankan kelembaban yang normal
dan memenuhi syarat. Tersedianya  udara  segar  dalam  rumah atau  ruangan  amat 
dibutuhkan  manusia,  sehingga  apabila  suatu ruangan  tidak  mempunyai  sistem 
ventilasi  yang  baik  dan over crowded  maka  akan  menimbulkan  keadaan  yang  dapat 
merugikan kesehatan. Fungsi utama ventilasi yaitu sebagai lubang masuk dan keluar
angin sekaligus sebagai lubang pertukaran udara atau lubang ventilasi yang tidak tetap
(sering berupa jendela atau pintu) sebagai lubang masuknya cahaya dari luar (sinar
matahari).

Namun di zaman saat ini, berkembangnya desain tak hanya melihat nilai
fungsinya saja, tetapi juga keindahannya. Sebuah produk pencahayaan dan ventilasi
dengan desain yang bervariasi menjadi poin tambahan bagi bangunan. Tak hanya
membuat rumah sehat, namun juga indah.

Mengelola pencahayaan alami dan penghawaan memerlukan berbagai elemen


agar dapat secara optimal memanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan bangunan. Bukaan
bangunan berupa jendela, boven, ventilasi dan bahan kaca perlu diatur sedemikian rupa
agar ruang dapat terterangi dan mendapat udara segar sesuai dengan fungsinya.
Desainnya pun bisa disesuaikan dengan jenis bangunan itu sendiri. Namun belum ada
produk bangunan dalam pengelolaan pencahayaan alami dan penghawaan dalam satu
bentuk yang juga memiliki fungsi keindahan flora dari Nusantara.

Berdasarkan uraian di atas, diperlukan suatu upaya terhadap peningkatan fungsi


produk bangunan yang lebih efisien namun tidak menghilangkan kedua fungsi bendanya.
Keindahan flora di Nusantara akan lebih baik jika dimanfaatkan sebagai bagian dari
desain bangunan. Saya memutuskan untuk mengambil proposal yang berjudul Penerapan
Motif Ragam Hias Flora Sebagai Desain Ventilasi Block Glass Dalam Bangunan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa keuntungan dan kerugian dari desain produk ini?


2. Corak apa saja yang dapat digunakan dalam desain ini?
3. Siapa sasaran dari desain produk ini?

C. RUANG LINGKUP KARYA DESAIN YANG DICIPTAKAN


Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan
yang meluas atau menyimpang, adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas
dalam proposal ini yaitu peneliti memfokuskan penciptaan hanya pada penerapan desain
motif ragam hias pada block glass. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam
satu bagian, sehingga karya yang diciptakan memudahkan peneliti untuk menciptakan
karya desain.

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENCIPTAAN

1. Tujuan

a) Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari desain produk ini.


b) Untuk mengetahui corak apa saja yang dapat digunakan dalam desain ini.
c) Untuk mengetahui sasaran dari desain produk ini.

2. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a) Bagi pihak peneliti, sebagai sarana untuk menghasilkan desain produk ventilasi
udara yang memiliki fungsi pencahayaan juga
b) Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk melakukan penelitian berikutnya
c) Bagi pihak bangunan, produk ini bisa dapat digunakaan sebagai bahan
pengembangan dari fungsi ventilasi pada umumnya.
d) Bagi pihak lain, sebagai bahan kajian tentang pengembangan media pembelajaran
ragam hias.

BAB 2

KAJIAN TEORI
A. RAGAM HIAS FLORA

1. Pengertian Motif Hias

Pengertian Motif Hias Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 666)
motif adalah pola, corak hiasan yang indah pada kain, bagian rumah dan sebagainya.
Menurut Suhersono (2004: 5) motif adalah desain yang dibuat dari bagian-bagian
bentuk berbagai macam garis atau elemenelemen, yang terkadang begitu kuat
dipengaruhi bentuk-bentuk stilasi benda alam dengan gaya dan ciri khas tersendiri.
Menurut Chaniago (2002: 244) kata hias memiliki arti mempercantik dan
memperindah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, motif hias adalah pola
atau corak hiasan dari berbagai bentuk benda alam, yang distilasi untuk
mempercantik dan memperindah suatu benda.

Ragam Hias atau ornamen berasal dari bahasa Latin ornare, yang berdasar arti
kata tersebut berarti menghiasi. Menurut Gustami (dalam Sunaryo,2009:3) ornamen
adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan
sebagai hiasan. Sunaryo (2009:3) mengatakan, bentuk-bentuk hiasan yang menjadi
ornamen tersebut fungsi utamanya adalah untuk memperindah benda produk atau
barang yang dihias.

Seni hias di Indonesia sudah dikenal sejak lama, yakni sejak nenek moyang
kita mengenal kebudayaan primitif. Seni hias mereka gunakan untuk menghias
benda-benda alat rumah tangga dan tempat tinggal mereka. Selain dari itu juga,
bendabenda kepercayaan mereka pun tidak luput dari pemberian hiasan (Prajitno,
2012: 8).

Pembahasan tersebut memberikan arti bahwa ragam hias adalah suatu hiasan
dengan berbagai jenis bentuk yang diterapkan pada produk atau barang dengan fungsi
memperindah.
2. Jenis Ragam Hias

Jenis Ragam Hias setiap daerah berbeda-beda dan memiliki ciri khas dalam
pembuatannya. Menurut muksin,dkk (2014:5) Ragam hias ini muncul 18 dalam
bentuk dasar yang sama seperti bentuk flora, fauna, figuratif, dan geometris.

a) Ragam Hias Flora Bentuk ragam hias flora dapat dijumpai di sebagian besar
daerah di Nusantara. Jenis motif ragam hias flora merupakan pengembangan dari
bentuk asli tumbuhan yang diwujudkan dalam bentuk sulur-suluran
b) Ragam Hias Fauna Bentuk ragam hias fauna pada umumnya mengalami
perubahan bentuk atau gaya. Beberapa jenis fauna tersebut antara lain kupu-kupu,
burung, gajah, kadal, dan ikan.
c) Ragam Hias Figuratif Bentuk ragam hias figuratif umumnya sudah mengalami
perubahan bentuk yang digayakan. Karakter dari bentuknya disesuaikan dengan
tema dan tujuan tertentu untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan
keberkahan.
d) Ragam hias geometris Bentuk ragam hias geometris merupakan pengembangann
bentuk dasardasar geometris seperti lingkaran, segitiga, segiempat, segilima,
belah ketupat, dan bentuk bebas. Motif bentuk geometris dapat dibuat dengan cara
menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

B. VENTILASI

1. Pengertian Ventilasi

Ventilasi adalah pergerakan udara di dalam bangunan, antar banguan, dan antara
bagian dalam bangunan (indoor) dengan luar bangunan(outdoor) (Roaf, Fuentes, &
Thomas, 2003, hal. 110). Ventilasi merupakan salah satu elemen penting dalam suatu
bangunan yang berguna untuk menggantikan udara kotor, yang berupa hasil
metabolisme pengguna, seperti keringat dan panas, dan panas yang dihasilkan
oleh alat-alat elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Ventilasi hanya
merupakan salah satu elemen yang digunakan untuk mengontrol sirkulasi udara di
dalam ruangan, ventilasi bukanlah elemen terpenting dalam hal tersebut. Masuknya
udara kotor ke dalam ruangan dapat merusak sistem ventilasi udara di dalam ruangan
tersebut. Desain ventilasi yang baik yang memfokuskan ke masuk keluarnya udara
secara bebas diperlukan untuk sistem ventilasi yang hemat energy.
Meminimalisir energi yang dipakai diperlukan untuk membuat strategi sistem
ventilasi yang optimal.

2. Fungsi Ventilasi

Ventilasi diperlukan untuk menyediakan oksigen ke dalam ruang, untuk pertukaran


udara di dalam ruang dan untuk menukar udara kotor (udara polusi) yang
termasuk di dalamnya karbon dioksida dan bau ruangan. Ventilasi juga
berfungsi untuk mempertahankan kualitas udara yang baik dan sejuk di dalam
ruangan dengan mengeluarkan udara-udara kotor yang kemudian digantikan
dengan udara bersih yang masuk dari luar ruangan. Sebagai fungsi tambahan,
ventilasi digunakan untuk pendingin udara alami dan (biasanya di rumah-
rumah) menyediakan oksigen yang cukup. Sistem ventilasi yang baik berperan
penting dalam kenyamanan dan kesehatan pengguna bangunan.

Tujuan ventilasi dapat disimpulkan sebagai berikut.

 Menghilangkan emisi gas-gas polusi yang dihasilkan oleh pengguna


ataupun alat-alat pada ruangan, yaitu gas-gas berupa bau yang dihasilkan
oleh keringat pengguna, kentut (Amonia), pernafasan (CO2), bau-bau
taksedap lainnya.
 Menghilangkan uap air yang dapat meningkatkan kelembaban ruangan
dan membuat tidak nyaman bagi pengguna, seperti uap masakan, uap
pernafasan, uap air sewaktu mandi, dan uap air dari penampungan seperti bak
mandi, ember, dan sebagainya.
 Menghilangkan kalor yang berlebihan di ruangan yang membuat ruangan
panas dan tidak nyaman.
 Secara alami meningkatkan kenyamanan termal pada ruangan.

C. GLASS BLOCK

Glass block adalah salah satu material atau bahan bangunan yang terbuat dari
kaca yang di pakai untuk menciptakan system pencahayaan alami dari sinar matahari
untuk masuk ke dalam ruang rumah. Glass block bisa di pakai di semua ruangan rumah,
seperti di ruang tamu, ruang keluarga, dapur,  kamar mandi, ataupun ruang lainnya di
rumah yang membutuhkan system pencahayaan alami.

Glass block terbuat dari kaca yang umumnya berbentuk kotak kecil dengan
diameter yang lebih tebal. Pemasangan glass block tidaklah sulit, cukup di tempel di
tempat yang diinginkan dengan perekat saja dan tidak membutuhkan bingkai seperti
jendela kaca yang membutuhkan kusen. Fungsi utama dari glass block adalah sebagai
media untuk mendapatkan pencahayaan alami pada ruangaan. Glass block memiliki sifat
tidak transfaran, jadi walaupun glass block berbentuk bening namun tidak akan terlihat
atau tembus pandang dari luar, sehingga privasi ruang tetap terjaga.

Dengan bentuknya yang lebih tebal, membuat glass block lebih kuat dan tidak
mudah pecah atau retak, tidak seperti kaca biasa. Kini warna glass block tidak hanya
bening atau putih saja  tapi banyak pilihan warna warni lain yang akan mempercantik
tampilan ruang interior maupun eksterior di rumah. Agar glass block tampilannya tetap
indah dan bening, jangan lupa untuk membersihkannya, untuk membersihkan permukaan
glass block cukup dengan lap atau sabun cair saja agar glass block tetap memiliki
tampilan yang indah dan terbebas dari kotoran atau debu yang menempel.
Glass block banyak digunakan untuk mempercantik tampilan estetika rumah,
warna-warna glass block dan juga corak pada glass block yang cantik memberikan efek
bias cahaya yang sangat indah pada ruang di rumah Glass block bisa di terapkan pada
dinding ruangan atau sebagai pembatas  ruangan dan bisa juga di gunakan sebagai
pengganti ventilasi untuk memasukkan cahaya alami ke kamar mandi. 

D. BANGUNAN

1. Pengertian Bangunan

Yang dimaksud dengan bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun
perbaikan bangunan. Dalam penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan
memenuhi persyaratan tentang bahan, konstruksi maupun pelaksanaannya.

Bangunan yang dimaksud di atas meliputi:

a) Bangunan merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu


untuk kepentingan perorangan maupun untuk umum.
b) Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan dan telah ada menjadi
sesuatu yang lain/berbeda, tetapi juga dengan tujuan tertentu dan untuk
kepentingan perorangan maupun untuk umum.

Adapun tujuan bangunan tersebut didirikan antara lain: Bangunan rumah tinggal
dibuat orang untuk kepentingan tempat tinggal dalam arti yang luas. Untuk masa
sekarang tidak hanya sekedar tempat berlindung atau berteduh tetapi sebagai tempat
pembinaan keluarga. Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat, sedangkan jembatan
dan bendungan dibuat orang untuk tujuan prasarana kemakmuran rakyat. Kesemua hal
di atas disebut dengan bangunan karena tidak dapat dengan mudah dipindahkan
mengingat berat kecuali bila dibongkar. Lemari dibuat orang juga mempunyai tujuan
anatara lain untuk menyimpan barang, bangku untuk tempat duduk, tetapi bendabenda
ini mudah dipindahkan ke tempat lain, untuk itu benda-benda disini tidak dapat
dikatakan bangunan. Dalam pembuatannya bagunan tidak cukup hanya satu orang
pekerja saja, tetapi kadang-kadang memerlukan ratusan sampai ribuan pekerja
tergantung besar kecilnya bangunan yang dibuat.

2. Jenis Bangunan

Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:

a) Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi: bangunan rumah,


gedunggedung. monumen, pabrik, gereja, masjid dan sebagainya.
b) Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan
irigasi, saluran air, dermaga pelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya.

Untuk sekarang jenis bangunan dibedakan menjadi 3 bagian besar yang dikelola
oleh Direktorat Jenderal meliputi Bangunan Gedung, Bangunan Air dan Jalan
Jembatan. Jenis bahan yang digunakan dalam bangunan dapat berupa kayu, bata, beton
atau baja. Bahkan dewasa ini bahan bangunan yang digunakan sudah berkembang
antara lain dari bahan aluminium atau plastik.

E. Kajian Karya Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai pijakan dasar dalam rangka penyusunan
tulisan ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu. Beberapa penelitian yang terkait dengan “Penerapan Motif Ragam Hias Flora
Sebagai Desain Ventilasi Block Glass Dalam Bangunan.” antara lain:

1. Mariani, Septiana. 2018. Pembelajaran Ragam Hias Sumber Ide Flora di Kelas
XI MIA 2 SMA Negeri 2 Surakarta. Dari penelitian diatas, penulis terinspirasi
mengenai ragam hias flora, bahwasanya ornament ragam hias sebagai
pembelajaran kelas XI MIA 2 SMA Negeri 2 Surakarta.
2. Chintia, Shara. 2014. Pengaruh Ventilasi Alami Terhadap Kualitas Udara
(Konsentrasi CO2) di Ruangan Kelas Skripsi. Dari penelitian diatas, penulis
terinspirasi mengenai ventilasi udara, bahwasanya ventilasi udara sangat
mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan.

Anda mungkin juga menyukai