Anda di halaman 1dari 4

PEKERJAAN LANTAI

A. JOB DESKRIPSI
1) PENGERTIAN LANTAI.
lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk
memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai
secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk
karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang
muncul adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan).
Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja,
almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan,
anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.
2) TUJUAN:
(1) Mahasiswa termapil menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya
(2) Mahasiswa mengetahui tentang pemasangan Lantai
(3) Mahasiswa bisa melakukan sesuai dengan instruksi
(4) Mahasiswa disiplin dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang
dihadapinya
3) INTRUKSI UMUM:
(1) Bacalah setiap lembaran kerja dengan seksama
(2) Perhatikan gambar kerjanya baik-baik
(3) Perhatikan petunjuk-petunjuk dari instruktur

4) PERLENGKAPAN ALAT-ALAT BAHAN:

1) Alat pemotong keramik


2) Pisau keramik
3) Waterpas
4) Penjepit keramik
5) Sekop untuk pengaduk campuran spesi
6) Alat ukur, meteran 5 – 15 m
7) Palu karet
8) Palu paku
9) Meteran Siku
10) Tang
11) Papan/ Balok perata spesi

B. JOB AKTIFITAS
1) LANGKAH KERJA:
1) Ukur semua ruang panjang lebar bagian dalam (untuk menentukan :1.
Jumlah bahan, 2. Ukuran keramik)
2) Lakukan penyikuan semua ruangan menggunakan penggaris siku.
3) Ukur kedudukan awal pemasangan keramik terutama posisi nat tekel ditepi
atau ditengah.
4) Ukur kedudukan tegel ke - 1 di masing-masing ruang dengan ketinggian
1 meter supaya dapat mengetahui kedudukan pasir dan spesi.
5) Pembuatan kepala tegel pada masing-masing ruang.

Cara lain yang dapat dilakukan :

1. Temukan titik pusat dari area lantai. Titik pusat dapat ditentukan dengan
mengukur persilangan sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Kemudian
tandai pertengahan garis yang terukur. Menemukan titik pusat merupakan
prioritas utama, karena hal ini akan menentukan di mana harus memasang
keramik yang pertama dan berikutnya.
2. Mulailah pemasangan keramik yang pertama dari titik pusat ke salah satu
dinding
3. Aplikasikan mortar perekat keramik dengan cetok (bergerigi lebih baik)
secara merata pada dasar lantai. Rentangan aplikasi perekat sebaiknya
jangan terlalu luas cukup 3-4 ubin keramik. Dikhawatirkan perekat akan
cepat mengering, sehingga rekatannya pada keramik tidak bagus.
4. Letakkan keramik di atasnya, dan tekan ke bawah dengan pelan, serta ketok
dengan palu karet hingga posisi ubin stabil. Pada saat mengetok keramik,
pastikan Anda mengecek suara yang timbul. Jika suara berdengung berarti
ada perekat yang tidak merekat pada keramik. Segera angkat keramik
tersebut dan lakukan perbaikan pengadukan perekat hingga merata dan
tempelkan pada posisi semula.
5. Gunakan tile spacer (pemisah ubin) dan lanjutkan pemasangan ubin
berikutnya.
6. Pakailah waterpass alumunium untuk mengepaskan ketinggian keramik
sampai merata. Jika terlihat ada permukaan yang tidak rata, maka bisa
menambah atau mengurangi mortar perekat keramik sampai rata.
7. Pada saat pemasangan pada ujung baris, lakukan pengukuran pada keramik
yang akan dipotong dengan cara menempatkannya di atas keramik terakhir,
serta dengan memberi ruang untuk nat. Tandai dengan spidol pada keramik
yang akan dipotong.
8. Ulangi langkah nomer 2 hingga 7 untuk baris keramik berikutnya.
9. Biarkan selama satu setengah hari agar mortar perekat keramik mengering.
10. Lakukan pengisian nat dengan grout. Grout merupakan mortar (semen)
yang digunakan untuk mengisi kekosongan atau celah keramik.
11. Bersihkan kelebihan grout dengan menggunakan spons basah.
2) TINDAKAN PENCEGAHAN (K3):
(1) Fokus dalam melaksanakan pekerjaan.
(2) Pakailah selalu pakaian kerja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
(3) Memakai helm agar kepala terlindung dari benda yang jatuh secara tidak
terduga.
(4) Memakai sepatu untuk melindungi kaki saat pembuatan spesi.
(5) Memakai sarung tangan saat proses pembuatan spesi dan proses
pemasangan agar tangan tidak rusak .
(6) Hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan.
(7) Hati-hati menyimpan ala-alat dan bahan.
1) Alat K3

(1) Helm berfungsi melindungi kepala dari benturan keras


(2) Sepatu berfungsi melidungi kaki dari benda tajam dan benturab
(3) Sarung tangan berfungsi melindungi tangan dari benda tajam
(4) Rompi berfungsi mudah dalam penglihatan
(5) Masker berfungsi menaring debu dalam proyek

Anda mungkin juga menyukai