Abstrak
Ruangan interior terdiri atas empat elemen pembentuk ruang, yaitu: plafond, dinding, lantai,
dan bukaan ruang. Masing-masing elemen tersebut umumnya dijadikan sebagai media
kreativitas oleh sang desainer demi mendapatkan kenyamanan baik secara visual maupun
fungsional dengan selalu mengindahkan prinsip-prinsip desain interior. Dewasa ini,
penggunaan wallpaper sebagai unsur hiasan pada elemen dinding bukanlah hal yang asing,
baik bagi kalangan desainer interior maupun bagi masyarakat awam. Penggunaan wallpaper
juga tidak dibatasi oleh fungsi ruang yang akan didesain. Selain hunian rumah tinggal,
wallpaper juga banyak dijumpai pada interior-interior dengan fungsi sebagai public facilities
diantaranya ada café/ restoran, hotel, rumah sakit, perkantoran, sekolah, dll. Makalah ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya keberadaan awal wallpaper dijadikan
sebagai unsur hiasan pada elemen pembentuk ruang, berikut pengertian, jenis-jenis, dan motif
wallpaper dalam konsep langgam interior. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif karena makalah ini menggambarkan keberadaan wallpaper
dalam dunia interior dengan cara mengumpulkan data-data yang bersifat kualitatif seperti
kajian pustaka mengenai sejarah desain interior, wallpaper, desain interior, foto beserta
gambar-gambar yang terkait dengan wallpaper dan desain interior.
Abstract
Room interior consist of four room forming elements, they are : ceiling, wall, floor and room
aperture. Each of them is used as media of creativity of the designer, in order to find
comfortability visually as well as functionally, by always considering the principle of interior
design.
Recently, wallpaper as decoration aspect on the wall element is commonly used, both by the
interior designers and also by the common people. Its use is not limited by the function of the
room being designed. Beside in the residential home, wallpaper can be also found in public
facilities, such as cafe/restaurants, hotels, hospitals, offices, schools, etc.
This paper is aimed to know the former existence of wallpaper which is used as decoration
aspect of room forming element, including its definition, types and motifs on the concept of
interior style.
The method used in this research is descriptive-quantitative method, because this paper
describes the existence of wallpaper in the interior world by submitting the qualitative data,
such as : literature study about interior design history, wallpaper, interior design, pictures and
photos which have relationship with wallpaper and interior design.
3.3.1 Lantai
Lantai merupakan bidang
bawah/ alas dari suatu ruang
dalam bangunan dan
berfungsi untuk
penggunanya di dalam
beraktivitas. Umumnya
Gambar.6 Contoh Penerapan Gradasi lantai terdiri dari beberapa
Sumber: Nugroho, 2015:194 sublantai sebagai
pendukung dan penutup
3.2.5 Detail lantai yang melapisi
Detail mengandung makna permukaan sehingga
yang luas namun memmberikan kenyamanan
membutuhkan kecermatan sirkulasi pergerakan
tinggi. Sebagai contoh aktivitas pengguna ruang.
menentukan sakelar, tata Pada bangunan modern
cahaya, letak vegetasi di fungsi sub lantai adalah
dalam ruang, dekorasi untuk meletakkan kebel
korden, bahan kain pelapis listrik, pipa, dan berbagai
sofa, dll. Fungsi detail ini utilitas yang dibangun di
adalah untuk mendukung tempat (built in).
nuansa konsep interior yang 3.3.2 Dinding
ingin ditimbulkan Dinding merupakan struktur
3.2.6 Skala dan Proporsi vertikal yang membatasi
Skala dan proporsi dan melindungi suatu area.
merupakan dua prinsip yang Umumnya dinding
sistem kerjanya beriringan dirancang untuk
karena berhubungan dengan menggambarkan bentuk
bentuk dan ukuran. sebuah bangunan,
3.2.7 Sequence mendukung super struktur,
Merupakan urutan peristiwa memisahkan ruang dalam
yang dialami. Seorang bangunan, serta melindungi
desainer harus mampu ruang di udara terbuka.
merancang dan menata Tujuan utama dari dinding
bangunan adalah
mendukung atap dan
plafond. Dewasa ini,
dinding bangunan biasanya
akan memiliki elemen
structural, isolasi, dan
elemen finishing untuk
permukaan.
3.3.3 Plafond
Plafond merupakan bidang
atas interior yang meliputi
batas atas sebuah ruangan.
Umumnya plafond bukanlah Gambar.7 Elemen Pembentuk
elemen struktural melainkan Ruang Dalam
hanya sebatas bidang yang Sumber: Wicaksono, 2014:13
berfungsi untuk
menyembunyikan bagian 3.4 JENIS KONSEP INTERIOR
bawah struktur lantai atas Konsep dasar interior adalah dasar
atau atap. Sebuah plafond pemikiran desainer yang
berbentuk cekung, barel digunakan untuk memecahkan
melengkung atau bulat permasalahan atau problematika
biasanya didesa
didesain untuk desain. Dapat dikatakan bahwa
nilai visual dan akustik. konsep adalah gagasan yang
3.3.4 Bukaan Ruang memadukan berbagai unsur dalam
Bukaan ruang umumnya suatu kesatuan (Wicaksono,
memmiliki berbagai bentuk 2014:44). Sesungguhnya ada
dan ukuran yang sengaja banyak jenis konsep interior yang
dirancangg dan diaplikaskan digunakan di dunia, namun pada
pada tiga bidang penelitian ini jenis konsep yang
dimensional di atas (lantai, dikemukakan hanyalah yang
dinding, plafond).
plafond) Contoh: akhir-akhir
akhir ini sangat digemari
adanya bak control yang oleh masyarakat. Konsep interior
diaplikasikan pada bidang tersebut adalah, Rustik, Klasi
Klasik,
lantai, pintu dan jendela Modern Minimalis, Futuristik, dan
yang diaplikasikan pada Ekletik. Menurut Wicaksono dan
bidang dinding, dan Tisnawati (2014:44), pengertian
manhole juga drop ceiling masing-masing
masing konsep interior
dengan berbagai tujuannya tersebut adalah:
yang diaplikasikan
aplikasikan pada 3.4.1 Konsep Rustik
bidang plafond. Konsepep rustik berbasis pada
kesadaran terhadap
lingkungan dengan
menggunakan bahan-bahan
bahan
material dari alam seperti
kayu, bamboo, ataupun
bebatuan. Finishing atau
sentuhan akhir material
biasanya dibiarkan apa
adanya tanpa proses lebih
jauh (tidak dicat, dibi
dibiarkan
dengan warna aslinya)
seperti bata diekspos,
tempelan batu alam,dll.
Desain rustik merupakan
desain yang membawa
suasana alam masuk ke
dalam ruangan. Sebagai
contoh: Penggunaan
material kayu yang
permukaannya masih kasar, Gambar 9. Ruang Tamu dengan Konsep Klasik
dipadukan dengan Sumber: http://ruangtamu.net/model-lampu-
penggunaan warna-warna hias-ruang-tamu-yang-bagus/ (Akses tanggal 22
alami seperti cokelat dan Januari 2017)
krem, akan dapat
menghasilkan suasana hutan 3.4.3 Konsep Modern Minimalis
di dalam ruangan. Konsep modern minimalis
lebih mengutamakan fungsi
dan efektivitas penggunaan
sehingga mengakibatkan
hampir atau bahkan tidak
ditemukannya ornamen
hiasan pada desain. Konsep
ini diawali oleh adanya
keterbatasan lahan,
meningkatnya harga lahan,
serta bertambahnya jumlah
Gambar 8. Ruang Tamu dengan Konsep Rustic
Sumber: https://id.pinterest.com/coachlunz/living- penduduk menuntut sebuah
room/ (Akses tanggal 22 Januari) desain yang mampu
menampung segala aktivitas
3.4.2 Konsep Klasik dalam ruang tanpa
Konsep interior klasik membutuhkan luasan ruang
berasal dari Yunani dan yang maksimal dan
Romawi yang bertumpu furniture yang berlebihan.
pada susunan, Aspek fungsionalitas dan
keseimbangan, dan efektivitas menjadi prioritas
harmonisasi yang sempurna. dalam konsep ini.
Untuk membedakan konsep
klasik dengan konsep yang
lainnya, perlu dipahami ada
beberapa titik fokus (focal
point) yang dijadikan ide
pokok di dalam merancang
dengan konsep klasik. Focal
point tersebut adalah:
Adanya tungku api unggun,
meja besar dan tangga yang
megah. Kelebihan dari Gambar 10. Ruang Tamu dengan Konsep
konsep klasik ini adalah Modern Minimalis
kesan elegan dan mewah. Sumber: http://www.rumah-
minimalis.web.id/2014/07/gambar-
interior-rumah-minimalis-modern.html
(Akses tanggal 22 Januari 2017)
3.4.4 Konsep Futuristik waktu. Namun, untuk
Konsep futuristik ini mewujudkan tampilan yang
berangkat dari imajinasi dan harmonis ruangan eklektik
pemahaman desainer harus disusun dengan
tentang ruangan dan obyek- mengelompokkan antar
obyek masa depan (future). bagian furniture tidak
Material yang digunakan dicampurkan dalam suatu
berupa material logam/ ruangan. Konsep ini
kombinasi dan model yang membutuhkan kecermatan
biasanya digunakan untuk optimal dari desainernya
pesawat ulang-alik. agar tidak terjadi tumpang
Umumnya jenis konsep ini tindih/ kesemrawutan,
diminati oleh klien dengan karena pekerjaan
kemampuan ekonomi tak mencampurkan dua konsep
terbatas karena terkait bahkan lebih bukanlah
dengan penggunaan bahan pekerjaan yang mudah.
material (logam/ kombinasi)
yang mahal sebagai
finishing akhir.
5. MENGAPLIKASIKAN
WALLPAPER BERDASARKAN
TATA LETAK DALAM
RUANG
Mengaplikasikan wallpaper pada
dinding adalah hal yang lumrah
pada desain interior. Kini ada
beberapa tempat alternatif untuk
memasang wallpaper selain
dinding, yaitu:
Pada Pintu
memasang wallpaper di pintu
dapat dilakukan jika pemberian
cat warna cerah dipandang
masih kurang. Warna dan motif
diusahakan tetap harmonis Gambar 25. Plafond dipasangkan
dengan nuansa interior Wallpaper yang sama dengan
keseluruhan dalam bangunan. dindingnya,
Sumber:
http://majalahasri.com/alternatif-
tempat-memasang-wallpaper-selain-di-
Padadinding/
Frame