Anda di halaman 1dari 24

KEBERADAAN WALLPAPER SEBAGAI UNSUR HIASAN

PADA ELEMEN PEMBENTUK RUANG DALAM

Nyoman Ratih Prajnyani Salain


Dosen Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali
Email : ratihsalain@gmail.com

Abstrak

Ruangan interior terdiri atas empat elemen pembentuk ruang, yaitu: plafond, dinding, lantai,
dan bukaan ruang. Masing-masing elemen tersebut umumnya dijadikan sebagai media
kreativitas oleh sang desainer demi mendapatkan kenyamanan baik secara visual maupun
fungsional dengan selalu mengindahkan prinsip-prinsip desain interior. Dewasa ini,
penggunaan wallpaper sebagai unsur hiasan pada elemen dinding bukanlah hal yang asing,
baik bagi kalangan desainer interior maupun bagi masyarakat awam. Penggunaan wallpaper
juga tidak dibatasi oleh fungsi ruang yang akan didesain. Selain hunian rumah tinggal,
wallpaper juga banyak dijumpai pada interior-interior dengan fungsi sebagai public facilities
diantaranya ada café/ restoran, hotel, rumah sakit, perkantoran, sekolah, dll. Makalah ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya keberadaan awal wallpaper dijadikan
sebagai unsur hiasan pada elemen pembentuk ruang, berikut pengertian, jenis-jenis, dan motif
wallpaper dalam konsep langgam interior. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif karena makalah ini menggambarkan keberadaan wallpaper
dalam dunia interior dengan cara mengumpulkan data-data yang bersifat kualitatif seperti
kajian pustaka mengenai sejarah desain interior, wallpaper, desain interior, foto beserta
gambar-gambar yang terkait dengan wallpaper dan desain interior.

Kata Kunci : wallpaper, desain interior, elemen pembentuk ruang

Abstract

Room interior consist of four room forming elements, they are : ceiling, wall, floor and room
aperture. Each of them is used as media of creativity of the designer, in order to find
comfortability visually as well as functionally, by always considering the principle of interior
design.
Recently, wallpaper as decoration aspect on the wall element is commonly used, both by the
interior designers and also by the common people. Its use is not limited by the function of the
room being designed. Beside in the residential home, wallpaper can be also found in public
facilities, such as cafe/restaurants, hotels, hospitals, offices, schools, etc.
This paper is aimed to know the former existence of wallpaper which is used as decoration
aspect of room forming element, including its definition, types and motifs on the concept of
interior style.
The method used in this research is descriptive-quantitative method, because this paper
describes the existence of wallpaper in the interior world by submitting the qualitative data,
such as : literature study about interior design history, wallpaper, interior design, pictures and
photos which have relationship with wallpaper and interior design.

Key words: wallpaper, interior design, room forming element


1. PENDAHULUAN mewujudkan ruang dalam sesuai
dengan konsep desainnya.
Dunia desain telah banyak mengalami
perkembangan terutama pada bidang Wallpaper merupakan salah satu
seni arsitektural dan seni interior. Hal hiasan dinding yang kini marak
ini dikarenakan, adanya keterkaitan diaplikasikan pada elemen dinding.
dengan perkembangan di bidang Penggunaan wallpaper merupakan
teknologi. Dahulu, manusia salah satu alternatif hiasan dinding,
mendirikan hunian dengan tujuan selain dari menggunakan permainan
untuk melindungi dirinya dari alam, warna pada cat dinding. Ada banyak
cuaca, hewan buas, ataupun serangan kelebihan dari menggunakan
sesama manusia. Keberadaan fisik dari wallpaper yang pertama adalah dari
hunian hanya akan dipandang dari faktor kebersihan. Bahan wallpaper
faktor keamanan saja bukan dari faktor mudah dibersihkan jika dibandingkan
kenyamanan dan keindahan. Namun, dengan dinding yang hanya dilapisi cat
seiring berjalannya waktu, manusia saja.
mulai berpikir bahwa selain faktor
keamanan, faktor kenyamanan dan Kemunculan Wallpaper masih
keindahan juga dibutuhkan di dalam diperdebatkan. Terdapat dua versi
menjalani kehidupan. yang akan dibahas nantinya, pertama
kali muncul di Cina pada tahun 200
Keberadaan fisik hunian yang SM dan versi yang kedua pada jaman
sebelumnya hanya terdiri dari atap, Renaisans di Perancis (Foresta Deco;
tiang dan lantai panggung yang 2012; Sejarah Wallpaper Dinding;
seadanya saat itu, secara berangsur- http://www.forestadeco.com/index.php
angsur mengalami perkembangan /news/index/2650; diakses tanggal 17
dengan ditambahkannya dinding Januari 2017).
dengan tujuan memberikan
kenyamanan thermal serta
memberikan privasi bagi penghuninya. Kajian Pustaka pada penelitian ini
Ruang dalam pun, mulai mendapatkan akan diawali dengan pengertian desain
sentuhan keindahan yang tadinya interior, prinsip dasar desain interior
diawali dari faktor kepercayaan jenis konsep interior, sejarah
manusia saat itu dengan menghadirkan munculnya wallpaper, definisi dan
sosok patung/ arca, relief, lukisan jenis wallpaper, serta cara menghitung
dinding sebagai alat pemujaan. kebutuhan wallpaper pada dinding.
Untuk pembahasannya akan menelaah
Hal inilah yang dijadikan landasan implementasi dari wallpaper
berkembangnya desain interior di berdasarkan konsep-konsep interior
dalam suatu bangunan. Perkembangan yang ada. Hal tersebut bertujuan untuk
tersebut dapat dilihat pada masing- mewujudkan keselarasan antara motif
masing elemen dasar interior yang wallpaper yang dipilih dengan konsep
terdiri dari : plafond, dinding, dan interior yang diterapkan.
lantai (Wicaksono dan Tisnawati,
2014: 11). Ketiga elemen tersebut
dijadikan sebagai media kreativitas
seni oleh sang desainer di dalam
2. TUJUAN DAN METODE pokok yang sama hanya dengan
PENELITIAN membahasakannya yang berbeda-
2.1 Tujuan Penelitian beda.
Untuk mengetahui implementasi
yang sesuai dan selaras antara Desain interior atau perancangan
pemilihan motif wallpaper dengan interior adalah salah satu cabang
jenis konsep interior yang dari ilmu rancang bangun atau
diterapkan. arsitektur yang perkembangannya
2.2 Metode Penelitian cukup pesat (Wicaksono, 2014:
Menggunakan metode penelitian 3). Hal ini disebabkan oleh
deskriptif kualitatif karena adanya kebutuhan manusia untuk
penelitian ini menggambarkan memenuhi gaya hidup dalam
keberadaan wallpaper dalam memanfaatkan fungsi ruang di
dunia interior dengan cara dalam melakukan aktivitas.
mengumpulkan data-data yang Sedangkan menurut D.K. Ching,
bersifat kualitatif seperti kajian “merencanakan, menata dan
pustaka mengenai sejarah desain merancang ruang-ruang interior
interior, wallpaper, desain dalam bangunan; Tatanan fisik
interior, foto beserta gambar- diatas dapat memenuhi kebutuhan
gambar yang terkait dengan dasar kita akan sarana untuk
wallpaper dan desain interior. bernaung dan berlindung;
menentukan langkah sekaligus
3. KAJIAN PUSTAKA mengatur bentuk aktivitas kita;
memelihara aspirasi kita dan
Kajian Pustaka pada penelitian ini mengekspresikan ide-ide yang
akan membahas mengenai definisi menyertai segala tindakan kita,
Desain Interior, Prinsip Dasar mempengaruhi penampilan,
Desain Interior, Jenis Konsep perasaan dan kepribadian kita”
Interior, Sejarah Desain Interior (Kirarai; 2012; Desain Interior;
dan Keberadaan Wallpaper, http://annisa-
Definisi dan Jenis Wallpaper, serta po.blogspot.co.id/2012/07/desain-
Cara Menghitung Kebutuhan interior.html; diakses tanggal 20
Wallpaper. Referensi-referensi Januari 2017).
yang didapatkan dari kajian pustaka
tersebut diharapkan dapat Dari kedua definisi diatas dapat
membantu di dalam menyelesaikan ditarik kesimpulan mengenai
pembahasan pada penelitian ini. pengertian Desain interior adalah,
suatu ilmu pengetahuan yang
memiliki keterkaitan dengan ilmu
3.1 DEFINISI DESAIN INTERIOR konstruksi dan seni merancang
Saat ini, pengertian mengenai bangunan (arsitektur) namun
desain interior sangatlah beragam. dalam konteks perencanaan,
Hal ini dikarenakan oleh penataan, dan perancangan ruang
banyaknya ahli-ahli desain dalam dengan tujuan memberikan
interior yang bermunculan kenyamanan dari faktor fungsi
sembari membawa teorinya maupun faktor estetis bagi
masing-masing. Namun, dari manusia yang melakukan aktivitas
sekian banyaknya pengertian di dalamnya.
mengenai desain interior
sesungguhnya memiliki makna
3.2 PRINSIP DASAR DESAIN lebih mudah ternyata
INTERIOR keseimbangan simetris cukup
Di dalam mendesain suatu ruang sulit untuk membangkitkan
dalam, seorang desainer emosi bagi penikmat
diharapkan dapat menerapkan visualnya, karena berkesan
prinsip-prinsip
prinsip dasar perancangan jenuh dan kaku.
desain interior. Masing-masing
Masin Keseimbangan simetris dapat
bagian dari prinsip-prinsip
prinsip dasar pula disebut sebagai
tersebut berguna untuk keseimbangan formal.
menghasilkan suatu karya yang
fungsional dan nyaman dari segi
fisik maupun psikis.

Menurut Petitevirus dalam


artikelnya yang berjudul Sejarah,
Pengertian dan 7 Prinsip Desain
Interior (sumber
Gambar 3.1 Ilustrasi Keseimbangan Simetris
http://petitevirus.wordpress.com
Sumber: Nugroho, 2015:237
diakses tanggal 20 Januari 2017)
mengemukakan bahwa terdapat 7  Keseimbangan Asimetris
prinsip dasar interior yaitu: Keseimbangan ini merupakan
jenis keseimbangan yang
3.2.1 Unity and Harmony ‘berat’ visualnya tidak merata
Suatu ruangan dianggap sebagai pada bagian sisi-sisinya.
sisi
suatu kesatuan dengan yang Meskipun tidak merata dan
mana segala elemen pembentuk tidak beraturan, namun
ruang saling melengkapi dan penikmat visual dapat tetap
berkesinambungan sehingga memandang sebagai sesuatu
tercipta komposisi yang yang seimbang. Hal ini
harmonis dan seimbang dikarenakan adanya
3.2.2 Keseimbangan permainan
mainan visual seperti;
Yang dimaksud dengan skala, kontras, dan warna.
keseimbangan adalah tidak berat Sehingga, meskipun adanya
sebelah di salah satu sisi baik itu perbedaan jenis elemen
sisi kanan, kiri, atas, ataupun namun keseimbangan visual
bawah. Keseimbangan terdiri dapat tercapai. Keseimbangan
atas 3 jenis yaitu: asimetris lebih dapat
 Keseimbangan Simetris menggugah emosi penikmat
Keseimbangan yang terjadi visualnya karena bersifat
apabila ‘berat’ visual dari lebih dinamis. Keseimbangan
masing-masing
asing elemen dasar asimetris
simetris kerap disebut
desain sama/ rata baik dari sebagai keseimbangan
segi horizontal maupun segi informal.
vertikal. Umumnya pada
keseimbangan simetris,
menggunakan bentuk/ jenis
elemen yang sama sehingga
terkesan mudah ketika
menciptakan suatu karya seni.
Namun, meskipun dipandang Gambar 3.2 Ilustrasi
Keseimbangan Asimetris
As
Sumber: Nugroho, 2015:237
 Keseimbangan Radial wujud, atau warna secara
(terpusat) teratur atau harmonis.
Keseimbangan ini terjadi Pengulangan berfungsi
apabila elemen-elemen
elemen ditata sebagai suatu alat untuk
dengan arah terpusat atau mengorganisasi bentuk
mengarah ke satu titik pusat. dan ruang di dalam
arsitektur.
Irama terdiri atas 3 jenis,
yaitu :
 Repetisi, pengulangan
yang bersifat monoton
Gambar.3 Ilustrasi karena adanya
Keseimbangan Radial kesamaan segala
Sumber: Nugroho, 2015:237 bentuk unsur-unsur
unsur
rupa.
3.2.3 Focal Point  Transisi, pengulangan
Merupakan aksen atau daya dengan perubahan
perubahan-
tarik dalam suatu ruangan. perubahan dekat atau
Penikmat visual jika
variasi-variasi
variasi dekat
memasuki ruangan,
pada satu atau
pandangannya akan
beberapa unsur rupa.
langsung menuju sumber
Sifat yang dihasilkan
daya tarik tersebut.
harmonis
Misalkan, penggunaan cat
dinding yang berbeda atau  Oposisi, pengulangan
wallpaper hanya pada salah dengan perbedaan pada
satu dinding, memasang satu atau beberapa
lukisan
ukisan besar dengan warna unsur rupa yang
yang mencolok, dll. Focal digunakan. Sifat yang
point dapat diwujudkan dihasilkan kontras.
dengan beberapa cara, yaitu: Penerapan gradasi
menggunakan skala ukuran merupakan kiat
kiat-kiat
yang lebih besar dari elemen yang perlu dilakukan
di sekitarnya dan untuk menjembatani
penggunaan warna yang kontras.
berbeda (mencolok) dari
lingkungan di sekitarnya.
Selain dari
ari faktor ukuran
dan warna, focal point juga
dapat diwujudkan dengan
mengkomposisikan bentuk
yang berbeda (kontras)
dengan bentuk yang ada di
sekitarnya.
3.2.4 Ritme
Ritme atau irama
merupakan pola
pengulangan visual. Dapat Gambar.4 Contoh Repetisi dan Transisi pada
juga diartikan sebagai Irama
pengulangan garis, bentuk, Sumber: Nugroho, 2015:186
urutan ruang dalam menjadi
suatu peristiwa/ pengalaman
yang mengesankan.

3.3 ELEMEN PEMBENTUK


RUANG
Ruangan interior terbentuk atas
empat elemen dasar, yaitu : lantai,
Gambar.5 Contoh Oposisi dinding, plafond, dan bukaan
pada Irama
ruang. Wicaksono dan Tisnawati
Sumber: Nugroho, 2015:197
dalam bukunya yang berjudul
Teori Interior (2014: 11)
mengungkapkan bagian-bagian
dari elemen dasar pembentuk
ruang, yaitu:

3.3.1 Lantai
Lantai merupakan bidang
bawah/ alas dari suatu ruang
dalam bangunan dan
berfungsi untuk
penggunanya di dalam
beraktivitas. Umumnya
Gambar.6 Contoh Penerapan Gradasi lantai terdiri dari beberapa
Sumber: Nugroho, 2015:194 sublantai sebagai
pendukung dan penutup
3.2.5 Detail lantai yang melapisi
Detail mengandung makna permukaan sehingga
yang luas namun memmberikan kenyamanan
membutuhkan kecermatan sirkulasi pergerakan
tinggi. Sebagai contoh aktivitas pengguna ruang.
menentukan sakelar, tata Pada bangunan modern
cahaya, letak vegetasi di fungsi sub lantai adalah
dalam ruang, dekorasi untuk meletakkan kebel
korden, bahan kain pelapis listrik, pipa, dan berbagai
sofa, dll. Fungsi detail ini utilitas yang dibangun di
adalah untuk mendukung tempat (built in).
nuansa konsep interior yang 3.3.2 Dinding
ingin ditimbulkan Dinding merupakan struktur
3.2.6 Skala dan Proporsi vertikal yang membatasi
Skala dan proporsi dan melindungi suatu area.
merupakan dua prinsip yang Umumnya dinding
sistem kerjanya beriringan dirancang untuk
karena berhubungan dengan menggambarkan bentuk
bentuk dan ukuran. sebuah bangunan,
3.2.7 Sequence mendukung super struktur,
Merupakan urutan peristiwa memisahkan ruang dalam
yang dialami. Seorang bangunan, serta melindungi
desainer harus mampu ruang di udara terbuka.
merancang dan menata Tujuan utama dari dinding
bangunan adalah
mendukung atap dan
plafond. Dewasa ini,
dinding bangunan biasanya
akan memiliki elemen
structural, isolasi, dan
elemen finishing untuk
permukaan.
3.3.3 Plafond
Plafond merupakan bidang
atas interior yang meliputi
batas atas sebuah ruangan.
Umumnya plafond bukanlah Gambar.7 Elemen Pembentuk
elemen struktural melainkan Ruang Dalam
hanya sebatas bidang yang Sumber: Wicaksono, 2014:13
berfungsi untuk
menyembunyikan bagian 3.4 JENIS KONSEP INTERIOR
bawah struktur lantai atas Konsep dasar interior adalah dasar
atau atap. Sebuah plafond pemikiran desainer yang
berbentuk cekung, barel digunakan untuk memecahkan
melengkung atau bulat permasalahan atau problematika
biasanya didesa
didesain untuk desain. Dapat dikatakan bahwa
nilai visual dan akustik. konsep adalah gagasan yang
3.3.4 Bukaan Ruang memadukan berbagai unsur dalam
Bukaan ruang umumnya suatu kesatuan (Wicaksono,
memmiliki berbagai bentuk 2014:44). Sesungguhnya ada
dan ukuran yang sengaja banyak jenis konsep interior yang
dirancangg dan diaplikaskan digunakan di dunia, namun pada
pada tiga bidang penelitian ini jenis konsep yang
dimensional di atas (lantai, dikemukakan hanyalah yang
dinding, plafond).
plafond) Contoh: akhir-akhir
akhir ini sangat digemari
adanya bak control yang oleh masyarakat. Konsep interior
diaplikasikan pada bidang tersebut adalah, Rustik, Klasi
Klasik,
lantai, pintu dan jendela Modern Minimalis, Futuristik, dan
yang diaplikasikan pada Ekletik. Menurut Wicaksono dan
bidang dinding, dan Tisnawati (2014:44), pengertian
manhole juga drop ceiling masing-masing
masing konsep interior
dengan berbagai tujuannya tersebut adalah:
yang diaplikasikan
aplikasikan pada 3.4.1 Konsep Rustik
bidang plafond. Konsepep rustik berbasis pada
kesadaran terhadap
lingkungan dengan
menggunakan bahan-bahan
bahan
material dari alam seperti
kayu, bamboo, ataupun
bebatuan. Finishing atau
sentuhan akhir material
biasanya dibiarkan apa
adanya tanpa proses lebih
jauh (tidak dicat, dibi
dibiarkan
dengan warna aslinya)
seperti bata diekspos,
tempelan batu alam,dll.
Desain rustik merupakan
desain yang membawa
suasana alam masuk ke
dalam ruangan. Sebagai
contoh: Penggunaan
material kayu yang
permukaannya masih kasar, Gambar 9. Ruang Tamu dengan Konsep Klasik
dipadukan dengan Sumber: http://ruangtamu.net/model-lampu-
penggunaan warna-warna hias-ruang-tamu-yang-bagus/ (Akses tanggal 22
alami seperti cokelat dan Januari 2017)
krem, akan dapat
menghasilkan suasana hutan 3.4.3 Konsep Modern Minimalis
di dalam ruangan. Konsep modern minimalis
lebih mengutamakan fungsi
dan efektivitas penggunaan
sehingga mengakibatkan
hampir atau bahkan tidak
ditemukannya ornamen
hiasan pada desain. Konsep
ini diawali oleh adanya
keterbatasan lahan,
meningkatnya harga lahan,
serta bertambahnya jumlah
Gambar 8. Ruang Tamu dengan Konsep Rustic
Sumber: https://id.pinterest.com/coachlunz/living- penduduk menuntut sebuah
room/ (Akses tanggal 22 Januari) desain yang mampu
menampung segala aktivitas
3.4.2 Konsep Klasik dalam ruang tanpa
Konsep interior klasik membutuhkan luasan ruang
berasal dari Yunani dan yang maksimal dan
Romawi yang bertumpu furniture yang berlebihan.
pada susunan, Aspek fungsionalitas dan
keseimbangan, dan efektivitas menjadi prioritas
harmonisasi yang sempurna. dalam konsep ini.
Untuk membedakan konsep
klasik dengan konsep yang
lainnya, perlu dipahami ada
beberapa titik fokus (focal
point) yang dijadikan ide
pokok di dalam merancang
dengan konsep klasik. Focal
point tersebut adalah:
Adanya tungku api unggun,
meja besar dan tangga yang
megah. Kelebihan dari Gambar 10. Ruang Tamu dengan Konsep
konsep klasik ini adalah Modern Minimalis
kesan elegan dan mewah. Sumber: http://www.rumah-
minimalis.web.id/2014/07/gambar-
interior-rumah-minimalis-modern.html
(Akses tanggal 22 Januari 2017)
3.4.4 Konsep Futuristik waktu. Namun, untuk
Konsep futuristik ini mewujudkan tampilan yang
berangkat dari imajinasi dan harmonis ruangan eklektik
pemahaman desainer harus disusun dengan
tentang ruangan dan obyek- mengelompokkan antar
obyek masa depan (future). bagian furniture tidak
Material yang digunakan dicampurkan dalam suatu
berupa material logam/ ruangan. Konsep ini
kombinasi dan model yang membutuhkan kecermatan
biasanya digunakan untuk optimal dari desainernya
pesawat ulang-alik. agar tidak terjadi tumpang
Umumnya jenis konsep ini tindih/ kesemrawutan,
diminati oleh klien dengan karena pekerjaan
kemampuan ekonomi tak mencampurkan dua konsep
terbatas karena terkait bahkan lebih bukanlah
dengan penggunaan bahan pekerjaan yang mudah.
material (logam/ kombinasi)
yang mahal sebagai
finishing akhir.

Gambar 12. Ruang Tamu dengan Konsep Eklektik


Sumber:
http://desainrumahtips.blogspot.co.id/2013/08/rum
ah-megah-dengan-interior-eklektik.html (Akses
tanggal 22 Januari 2017
Gambar 11. Ruang Makan dengan
Konsep Futuristik
Sumber: 3.5 SEJARAH DESAIN
http://blog.styleestate.com/style-
INTERIOR DAN
estate-blog/futuristic-interior-
design.html (Akses tanggal 22 Januari KEBERADAAN WALLPAPER
2017) Sejarah lahirnya desain interior
hingga sekarang belum dapat
3.4.5 Konsep Eklektik diuraikan dengan jelas terperinci
Merupakan konsep yang tahun berapa munculnya dan
menggabungkan dua atau dimanakah diawali kelahirannya.
lebih konsep/ gaya penataan Di dalam beberapa sumber
interior. Konsep ini dapat bacaan, sering diungkapkan
digunakan jika sang bahwa desain interior lahir
desainer tidak dapat melalui cara yang sangat alamiah
menentukan satu gaya yang dan natural. Bahkan, telah ada
tepat sebagai konsepnya. ketika periodisasi arsitektur dan
Eklektisme adalah interior prasejarah. Dikemukakan
mencampurkan beberapa bahwa manusia jaman itu
gaya furniture dari berbagai hidupnya masih bersifat nomaden
sumber gaya dan satuan
(berpindah-pindah). Istilah hunian serta keberadaan alam di
yang mereka tempati ketika itu sekitarnya. Lukisan di dinding gua
adalah shelter semacam pondok juga merupakan titik awal
yang fungsinya untuk melindungi lahirnya desain interior,
mereka dari alam, cuaca, hewan khususnya memberikan unsur
buas, dan serangan manusia hiasan pada elemen dinding yang
lainnya. Selain shelter, gua juga kini umumnya dilakukan dengan
dijadikan hunian yang nyaman memberikan lukisan, bermain
bagi manusia ketika itu. Saat warna cat dinding, memasang
mereka merasa hidupnya wallpaper, memberikan stiker
terancam, mereka akan pindah bergambar, atau bahkan melukis
dan segera mendirikan shelter dinding langsung yang kini
atau mencari gua lainnya yang disebut sebagai seni mural.
lebih aman menurut mereka.
Kepercayaan yang mereka anut
ketika itu sangatlah kuat, yaitu
yakin akan adanya para dewa dan
leluhur. Mereka sungguh yakin
jika hujan deras, angin kencang,
dan kemarau berkepanjangan
terjadi karena para dewa ataupun
leluhur sedang murka. Pemujaan-
pemujaan yang mereka lakukan
semata-mata untuk melindungi
diri dari bahaya-bahaya tersebut. Gambar 13. Lukisan di dinding Gua
Lascaux, Perancis (30.000-15.000SM)
Sumber: repository.binus.ac.id/2009-
Selain pemujaan yang berwujud
2/content/W0512/W051285383.ppt
ritual, mereka juga mengkreasikan (Akses tanggal 19 Januari 2017)
atau menciptakan bentuk layaknya
patung-patung yang dianggap
sebagai transformasi dari dewa
yang dipuja. Sebagai wadah
pemujaan kepada dewa dan para
leluhur, mereka pun mulai
menciptakan bentukan layaknya
meja sebagai sarana pelengkap
ritual pemujaan. Hal-hal
tersebutlah yang konon dijadikan
titik awal lahirnya desain interior,
karena masing-masing hunian Gambar 14. Lukisan di dinding Gua
sudah mulai menghias rumahnya Chauvet, Perancis (25.000-17.000SM)
dengan keberadaan patung-patung Sumber: repository.binus.ac.id/2009-
2/content/W0512/W051285383.ppt
dan furniture, meskipun tujuan (Akses tanggal 19 Januari 2017)
awalnya hanyalah untuk ritual
pemujaan. Salah satu wujud
penghargaan mereka terhadap Berdasarkan atas keterangan di
alam juga dapat dilihat dari atas maka dapat dipahami bahwa
peninggalan di dalam gua-gua keberadaan wallpaper
purba, yaitu adanya lukisan yang sesungguhnya erat kaitannya
menggambarkan hewan-hewan dengan proses lahirnya desain
interior. Sama halnya dengan Christophe-Philippe Oberkampf
sejarah desain interior, sejarah dari Perancis, yang berhasil
keberadaan wallpaper juga tidak membuat mesin cetak untuk
dapat dijelaskan secara terperinci. wallpaper dinding. Penggunaan
Terdapat dua versi mengenai wallpaper ini banyak ditemukan
sejarah keberadaan wallpaper, di Inggris. Kemudian, diteruskan
versi yang pertama adalah sekitar oleh Louis Robert yang
tahun 200 SM orang-orang di menciptakan wallpaper gulungan
Cina telah mulai menghias tanpa putus. Selanjutnya,
dindingnya dengan kertas (hal ini wallpaper kemudian diproduksi
terkait dengan penemuan kertas secara massal di Kota
pertama terdapat di Cina). Mereka Philadelphia, Amerika pada abad
telah terbiasa merekatkan kertas ke-18. Saat itu, kota Philadelphia
nasi pada dinding rumah. Akan dikenal sebagai kota industri dan
tetapi, keadaan tersebut tidak bisa penghasil wallpaper. Motif gaya
disamakan dengan keadaan Perancis masih digunakan dan
wallpaper yang ada di jaman mendominasi kala itu permadani
sekarang. Setidaknya dengan (Foresta Deco; 2012; Sejarah
keberadaan tersebut dapat Wallpaper Dinding;
memberikan inspirasi bagi http://www.forestadeco.com/inde
manusia modern di dalam x.php/news/index/2650; diakses
menciptakan wallpaper yang ada tanggal 17 Januari 2017).
seperti sekarang. Versi yang
kedua, tentang sejarah keberadaan 3.6 DEFINISI DAN JENIS
wallpaper adalah pada jaman WALLPAPER
Renaisans di Perancis. Ketika itu Pengertian wallpaper adalah
kerajaan seringkali menggunakan sejenis bahan yang berfungsi
permadani untuk menghias untuk menutupi dan menghias
dinding istananya. Hal ini dapat dinding bagian dalam rumah,
menyebabkan kesan sejuk dan kantor, bangunan lainnya yang
nyaman bagi ruangan. Namun, merupakan salah satu unsur dari
karena harga permadani yang dekorasi interior. Biasanya
relatif mahal maka hanya dapat wallpaper dijual dalam bentuk
digunakan oleh kaum bangsawan roll (gulungan) dan direkatkan di
saja. Sedangkan bagi kalangan dinding dengan menggunakan lem
masyarakat biasa yang ingin khusus wallpaper (Edwin
menghias dinding rumahnya Wallpaper & Fibre Glass; 2013;
namun tidak mampu untuk Definisi Wallpaper Dinding;
membeli permadani, mereka https://fibrewall.wordpress.com/2
mengakalinya dengan merekatkan 013/09/11/definisi-wallpaper-
kertas hias dengan motif yang dinding/; diakses tanggal diakses
menyerupai seperti permadani tanggal 17 Januari 2017).
(Foresta Deco; 2012; Sejarah
Wallpaper Dinding; Masih dalam sumber yang sama
http://www.forestadeco.com/inde diungkapkan, teknik yang
x.php/news/index/2650; diakses digunakan di dalam mencetak
tanggal 17 Januari 2017). wallpaper adalah pencetakan
permukaan, dicetak gravure, sutra
Sejarah keberadaan wallpaper sablon, percekatan rotary, dan
berlanjut sekitar tahun 1785 oleh digital printing. Wallpaper
dicetak dalam gulungan panjang wallpaper pertama yang dapat
dengan motif berulang-ulang, dicuci. Kemudian Heavy duty
sehingga ketika dipotong dari paper juga bisa dicat sehingga
gulungan yang sama dapat tak perlu ganti wallpaper baru.
ditempel di samping pola lainnya  Fiberglass Weaves
sehingga pola tersebut dapat Sesuai dengan namanya, jenis
dilanjutkan kembali. wallpaper ini terbuat dari serat
fiberglass yang ditenun atau
Macam dan jenis ragam dianyam sehingga menjadi
wallpaper yang dikutip dari lembaran wallpaper pada
Imelda Akmal dalam Seri Rumah umumnya. Kelebihan dari jenis
Ide pada Kompas.com dengan adalah, tahan api, tidak
judul "Wallpaper & Cutting membusuk atau berjamur, serta
Sticker" tahan lama. Karena
(http://properti.kompas.com/read/ keistimewaan tersebut,
2012/03/28/16234723/Yuk.Menge wallpaper ini sesuai
nal.Ragam.Bahan.Wallpaper; diaplikasikan di area lembab
diakses tanggal 24 Januari 2017) seperti pada kamar mandi.
adalah,  Vynil Paper
 Paper Vynil Paper merupakan jenis
Wallpaper jenis kertas ini wallpaper yang paling kerap
merupakan jenis wallpaper digunakan karena bahan ini
yang pertama kali ditemukan. tidak mudah rusak, tidak mudah
Kelemahan dari jenis lembab atau dengan kata lain
wallpaper ini cukup banyak keawetannya bisa diandalkan.
yaitu, rentan sobek (terutama Selain dapat digunakan pada
pada saat pemasangan), mudah ruang duduk, kamar tidur,
kotor, dan cepat rusak saat ruang kerja dan ruang makan,
dibersihkan. Kelebihannya bahan ini juga aman untuk
terletak pada kualitas detail kamar mandi dan dapur.
serta variasi motifnya.  Textile Paper
Wallpaper jenis paper ini Layaknya tekstil atau kain,
sesuai digunakan pada ruang wallpaper jenis ini memiliki
dengan aktivitas yang rendah karakter warna, motif, tekstur,
seperti ruang tidur. dan jenis bahan yang sangat
 Heavy Duty Paper banyak, seperti katun, linen,
Sesuai dengan namanya, jenis tenunan bahan sintetik, sutra,
wallpaper ini tergolong cukup bahkan kain goni, dan serat
kuat, dikembangkan pada abad alam. Untuk memasang textile
ke-19 dengan nama Lincrusta paper memerlukan tenaga ahli
dan Anaglypta. Hingga saat ini berpengalaman karena sebelum
jenis Anaglypta masih direkatkan perlu dialasi kertas
diproduksi dengan karakter alas khusus.
tebal, terdapat lapisan linen di  Flock
bagian belakang, serta ada Wallpaper jenis flock ini terdiri
yang terbuat dari campuran atas dua pilihan yaitu flocked
bubur kayu dan katun. on paper dan flocked on textile.
Kelebihan dari jenis ini adalah Flock merupakan bahan yang
dapat diberi motif timbul terbuat dari serat wol, yang
(emboss) dan merupakan jenis dapat menimbulkan efek
beludru pada permukaan mengetahui perkiraan jumlah
wallpaper. Flock banyak gulungan yang harus dibeli, dapat
digemari karena dianggap dihitung dengan cara:
memiliki kombinasi gaya Luas dinding satu sisi = (panjang x
Victoria, retro sekaligus tinggi) – (luas jendela atau pintu).
kontemporer.
Efek beludru pada wallpaper
ini menyebabkan warna Namun, bila ingin
permukaannya berubah-ubah, mengaplikasikan wallpaper pada
tergantung dari efek seluruh dinding ruang, maka cara
pencahayaan dan dari sudut perhitungannya adalah:
pandang pengamat. Kesan
yang dapat dihasilkan elegan Luas dinding satu ruangan = (keliling
dan mewah. ruangan x tinggi ruangan) – (luas
 Foils bidang jendela atau pintu)
Wallpaper jenis Foils ini
merupakan jenis wallpaper Kemudian, setelah mengetahui
dengan efek kilap yang luas dinding yang akan dilapisi,
didapatkan dari foil atau kertas untuk mengetahui jumlah
timah yang dipakai pada gulungan wallpaper yang
permukaannya. Disarankan diperlukan adalah dengan cara
penggunaan jenis wallpaper ini membagi luas dinding dengan
pada permukaan dinding yang luas lembaran wallpaper.
halus karena bahannya tipis Sedangkan untuk mendapatkan
dan mudah robek. luas wallpaper, cukup mengalikan
 Naturalfibers panjang dan lebarnya saja.
Jenis wallpaper yang terbuat Sebagai contoh:
dari serat alam, seperti serat  Terdapat ruangan dengan luas
daun bamboo, dan kelapa. bidang dinding yang ingin
Mengaplikasikan wallpaper diaplikasikan dengan
jenis ini merupakan alternatif wallpaper adalah 56 m²
yang tepat untuk menghadirkan  Luas bidang wallpaper 1 roll
suasana alam/ natural dalam = panjang wallpaper x lebar
ruang. wallpaper
= 10m x 0,50 m
= 5 m2.
3.7 CARA MENGHITUNG  Bahan yang dibutuhkan
KEBUTUHAN WALLPAPER = Luas bidang dinding / luas
Di dalam mengaplikasikan bidang 1 roll
wallpaper pada dinding, = 56 m2 / 5 m2
sebaiknya luas permukaan dinding = 11, 20 dibulatkan menjadi 12
yang hendak dilapisi harus roll
dihitung dulu agar tidak terjadi  Maka jumlah wallpaper yang
kekurangan bahkan kelebihan di dibutuhkan sebanyak 12 roll.
dalam membeli wallpaper. Namun untuk menghindari
Wallpaper dijual dalam bentuk kekurangan bahan pada saat
gulungan atau roll. Lebar roll pemasangan akibat
umumnya 50 cm dan 93 cm. pemotongan, sebaiknya anda
Sedangkan panjangnya berkisar 5 siapkan 10 persen dari volume
m, 10 m, dan 17,5 m. Untuk yang ada.
= 12 + (12 x 10%) = 12 + 1,2 =
13,2 dibulatkan menjadi 14
roll.

(Architectaria; 2009; Cara


Menghitung Kebutuhan
Wallpaper; Sumber:
http://architectaria.com/interior-
desain-tips-dekorasi-dinding-
ruangan-dengan-wallpaper.html;
diakses tanggal 19 Januari 2017) Gambar 15. Chocolate Lounge di Golden
Rabbit Jimbaran design by Novita Dewi
Sumber: Novita Dewi,2016
4. MENGAPLIKASIKAN
WALLPAPER BERDASARKAN Pada gambar 15 dapat dilihat
ATAS KONSEP INTERIOR bahwa wallpaper yang
Adanya beragam konsep desain diaplikasikan menggunakan motif
interior menyebabkan beragam pula pasangan bata untuk mendukung
warna, gambar, dan motif dari konsep interior yang dipilih yaitu
wallpaper yang dijual di pasaran. konsep Rustic. Perwujudan dari
masing-masing motif memiliki konsep tersebut dapat dilihat dari
keterkaitan yang harmonis dengan jenis penggunaan warna yang
konsep interior yang ada. Bahasan dipilih yaitu nuansa coklat selain
ini akan membahas mengenai karena fungsi dari ruangan
hubungan antara konsep interior tersebut yang berfungsi untuk
dengan aplikasi wallpaper pada menjual kudapan coklat. Jenis
ruangan. material lantai juga menggunakan
lantai parquet (kayu) untuk
menambah kesan hangat dan
4.1 APLIKASI WALLPAPER nyaman pada ruangan tersebut.
PADA KONSEP RUSTIC Wallpaper diaplikasikan hanya
Sesuai dengan pengertian konsep pada salah satu dinding untuk
Rustic yang berbasis terhadap menghindari kesan jenuh dan
lingkungan yaitu menggunakan monoton.
bahan-bahan material dari alam
seperti kayu, bambu, ataupun
bebatuan maka bentuk motif dan
warna pada desain wallpaper juga
mengikuti dan menyesuaikan.
Motif wallpaper dapat berupa
motif bebatuan, dedaunan,
susunan kayu, dll dengan jenis
warna mengikuti warna aslinya.
Sehingga dengan
mengaplikasikan wallpaper
tersebut dapat mendukung kesan
rustic yang ditonjolkan oleh sang
desainer. Gambar 16. Living Room
berkonsep Rustic
Sumber:
http://wallpaperbagus.co.id/arti
cle/view/58-interior-gaya-
rustic-desain
Contoh wallpaper pada konsep Gambar di atas menunjukkan
Rustic yang kedua adalah sebuah warna wallpaper bernuansa beige
foto living room dengan keemasan dengan motif bunga
background dindingnya dan dan sulur-sulur yang khas
diaplikasikan wallpaper bermotif gaya klasik. Pemilihan warna
bebatuan disertai dengan tanaman wallpaper umumnya
merambat. Kesan yang dapat menyesuaikan dengan cat dinding
ditimbulkan dari ruangan tersebut pada sisi-sisi dinding di sekitarnya
adalah seakan-akan sedang berada serta furniture yang terdapat pada
di alam luar (bebas). Terlebih lagi ruangan tersebut. Jika ingin
fungsi ruangan sebagai living mewujudkan suasana yang
room yang merupakan ruangan menyatu dan harmonis
untuk menerima tamu, kesan menggunakan wallpaper dengan
nyaman, bebas, tenang, dan akrab warna yang selaras dengan
sungguh terasa. Tamu yang lingkungan dan furniture di
datang pun akan merasa betah sekitarnya. Sebaliknya jika ingin
untuk menghabiskan waktu pada mewujudkan suasana yang
ruangan ini. kontras ataupun ingin
menciptakan prinsip focal point
4.2 APLIKASI WALLPAPER papa ruangan maka sebaiknya
PADA KONSEP KLASIK menggunakan warna wallpaper
Wallpaper pada konsep klasik yang berlawanan atau kontras.
umumnya menggunakan motif
floral dengan tipikal dedaunan
dan bunga yang khas. Warna yang
digunakan bermacam-macam,
namun seringkali bernuansa emas,
krem, beige, cokelat, dan merah.
Berikut merupakan salah satu
contoh motif wallpaper yang
kerap digunakan oleh desainer-
desainer kebanyakan untuk
mendukung konsep klasik pada
interior.

Gambar 18. Living Room dengan


Wallpaper Bergaya Klasik
Sumber:
https://id.pinterest.com/elenidecor/wall
Gambar 17. Motif paper/
dan Warna
Wallpaper pada
Interior Berkonsep Contoh interior dengan konsep
Klasik klasik di atas menggunakan
Sumber: wallpaper dengan motif floral
http://koleksiwallpa bunga dan pepohonan bernuansa
per.com/index.php/ warna biru dan putih.
wallpaper/wallpaper
-glitter-motif-
Menimbulkan kesan harmonis
polos/lp01-2056-4-
33.html
karena motif wallpapernya sama warna furniture serta motif
dengan kain penutup sofa. wallpaper yang saling mendukung
Perpaduan warna yang digunakan satu sama lainnya. Pemasangan
memberikan kesan sejuk. wallpaper dengan motif geometri
Terdapat sofa berwarna hijau pola berulang sebaiknya
pucat di sisi tengah dan tirai diaplikasikan pada permukaan
dengan warna yang sama sebagai dinding yang halus hindari
aksen di dalam ruang. permukaan dinding yang
bergelombang karena nantinya
4.3 APLIKASI WALLPAPER berpengaruh pada pola geometri
PADA KONSEP MODERN di wallpaper akan terlihat seperti
MINIMALIS bergeser.
Wallpaper yang seringkali
digunakan pada konsep modern
minimalis ini adalah wallpaper
dengan motif geometri dengan
tidak lebih dari dua atau 3 warna.
Pola geometri ini berguna untuk
mengisi ‘kekosongan’ ruang
minimalis. Selain geometri pola
garis dengan perbedaan warna
juga kerap diaplikasikan pada Gambar 20. Wallpaper pola geometri pada
ruangan dengan konsep modern Happy Dentist di Level 21 Denpasar, design by:
minimalis. Sri Wijayanthi
Sumber: Sri Wijayanthi, 2017

Contoh aplikasi wallpaper pada


konsep modern minimalis kedua
terdapat di salah satu klinik
Happy Dentist di Level 21. Motif
yang digunakan pola geometri
dengan jenis warna putih
mengarah ke warna krem nampak
serasi dengan sisi dinding di
sebelahnya yang menggunakan
cat dinding warna off white.
Gambar 19. Wallpaper pada Bed room
Terkait dengan fungsinya sebagai
dengan Konsep Modern Minimalis klinik pemeriksaan gigi, warna
Sumber: yang digunakan bernuansa putih
https://id.pinterest.com/pin/25403123520451 dengan tujuan mewujudkan kesan
5774/ bersih, hygienis, dan nyaman.
Pola geometri pada wallpaper
diatas menggunakan pola 4.4 APLIKASI WALLPAPER
berulang dan dua warna yaitu PADA KONSEP FUTURISTIK
silver dan abu-abu. Warna Pada ruangan dengan konsep
tersebut disesuaikan dengan futuristik, seringkali dijumpai
furniture di dalam ruang sehingga wallpapernya bermotif abstrak
menimbulkan kesan harmonis. ataupun bernuansa masa depan,
Konsep modern minimalis dapat galaksi, antariksa, dll. Selain
dilihat dari pemilihan bentuk dan bermotif, wallpaper polosan
dengan tampilan glossy juga kerap Kombinasi dua konsep atau lebih
diaplikasikan. Hal tersebut untuk di dalam satu ruangan merupakan
menunjang konsep futuristik yang kata kunci dari konsep eklektik
bentuk funiturenya cukup aneh ini. Seperti yang terlihat pada
dan praktis. Warna metal sering gambar di atas terdapat dua
digunakan pada konsep ini agar konsep yang nampak jelas yaitu
kesan futuristik lebih terlihat. konsep retro (vintage) dan konsep
yang kedua adalah konsep
modern. Hal tersebut dikarenakan
oleh adanya penggunaan furniture
yang masih bergaya vintage
namun difinishing dengan warna-
warna muda berkesan modern.
Motif dan warna wallpaper juga
merupakan faktor pendukung
yang kuat, dengan pola geometri
berulang dan jenis warna tosca,
berhasil digabungkan dengan
konsep desain furniture yang
Gambar 21. Wallpaper pada living room
dengan Konsep Futuristik vintage.
Sumber:
Pada contoh gambar di atas,
https://www.imaniadesain.com/tema-atau-
konsep-desain-interior-terbaik
wallpaper yang digunakan tanpa
motif, hanyalah permainan warna
yang disesuaikan dengan warna
sisi dinding lainnya dan lantai.
Hal ini dikarenakan oleh konsep
futuristic yang menitikberatkan
gambaran masa depan,
kecanggihan teknologi yang serba
praktis dan modern, minim hiasan
dan ornamen.

4.5 APLIKASI WALLPAPER


PADA KONSEP EKLEKTIK

Gambar 23. Wallpaper pada


Dining Room dengan
Konsep Eklektik di
Semarang, design by: Risca.
Sumber: Risca, 2017
Pada contoh yang kedua, konsep
eklektik terdiri atas Konsep
Klasik dan Konsep Modern.
Konsep Klasik dapat dilihat pada
Gambar 22. Wallpaper pada living room
dengan Konsep Eklektik pemilihan kursi makan dengan
Sumber: sedikit ornamen di bagian
http://www.jambidesign.com/2015/10/gamba sandaran dan motif floral pada
r-desain-ruang-tamu-bergaya.html wallpaper. Sedangkan konsep
modern terletak pada desain
ruangnya, desain bukaan, desain memberikan kesan kreatif yang
meja makan dan pemilihan nuansa tinggi dalam menyamankan
warna pada ruangan. visual pengamat.

5. MENGAPLIKASIKAN
WALLPAPER BERDASARKAN
TATA LETAK DALAM
RUANG
Mengaplikasikan wallpaper pada
dinding adalah hal yang lumrah
pada desain interior. Kini ada
beberapa tempat alternatif untuk
memasang wallpaper selain
dinding, yaitu:
 Pada Pintu
memasang wallpaper di pintu
dapat dilakukan jika pemberian
cat warna cerah dipandang
masih kurang. Warna dan motif
diusahakan tetap harmonis Gambar 25. Plafond dipasangkan
dengan nuansa interior Wallpaper yang sama dengan
keseluruhan dalam bangunan. dindingnya,
Sumber:
http://majalahasri.com/alternatif-
tempat-memasang-wallpaper-selain-di-
 Padadinding/
Frame

Gambar 24. Pintu dengan


aplikasi Wallpaper
Sumber:
http://majalahasri.com/alternatif
Gambar 26. Wallpaper dipasang pada
-tempat-memasang-wallpaper-
Frame
selain-di-dinding/
Sumber: http://majalahasri.com/alternatif-
tempat-memasang-wallpaper-selain-di-
dinding/
 Pada Plafond
Sama halnya dengan
pemasangan wallpaper pada Merupakan wallpaper yang
pintu, pemasangan pada dipasang pada bingkai besar
plafond bertujuan untuk dengan tujuan menciptakan
aksen focal point pada ruangan menghasilkan suatu ruang dalam
ataupun dapat dijadikan yang fungsional, estetis, nyaman
sebagai artwork dan sesuai dengan konsep desain
yang disepakati.
SIMPULAN
Pemaparan mengenai keberadaan Menyebutkan kata konsep, desain
wallpaper sebagai unsur hiasan interior memiliki beragam jenis
pada elemen pembentuk ruang konsep yang dikenal di dunia.
diuraikan melalui kajian pustaka Namun hanya beberapa saja yang
yang menjelaskan tentang definisi digemari oleh masyarakat. Menurut
Desain Interior, Prinsip Dasar Wicaksono dan Tisnawati,
Desain Interior, Elemen Pembentuk (2014:44) konsep- konsep tersebut
Ruang, Jenis Konsep Interior, adalah,Konsep Rustik, Konsep
Sejarah Desain Interior dan Klasik, Konsep Modern Minimalis,
Keberadaan Wallpaper, Definisi Konsep Futuristik, dan Konsep
dan Jenis Wallpaper, serta Cara Eklektik.
Menghitung Kebutuhan Wallpaper.
Kemudian pada pembahasan, Kehadiran Wallpaper pada dunia
diuraikan tentang Mengaplikasikan interior terkait dengan munculnya
Wallpaper Berdasarkan Atas sejarah desain interior. Desain
Konsep Interior dan interior lahir secara alamiah dari
Mengaplikasikan Wallpaper pola hidup manusia gua (purba)
Berdasarkan Tata Letak Ruang yang memiliki kepercayaan
Dalam. terhadap roh leluhur dan dewa serta
bentuk penghargaan mereka
Pada kajian pustaka disebutkan terhadap alam dan isinya. Manusia
bahwa Desain interior atau purba memiliki ritual pemujaan
perancangan interior adalah salah yang mana menggunakan patung,
satu cabang dari ilmu rancang arca, meja sajian sebagai sarana
bangun atau arsitektur yang mereka di dalam melakukan
perkembangannya cukup pesat pemujaan. Dan mereka
(Wicaksono, 2014: 3). Desain mengabadikan keindahan alam
Interior memiliki prinsip-prinsip beserta isinya dalam bentuk lukisan
dasar yang dijadikan acuan dasar di dinding gua ataupun lukisan
dalam merancang dan dinding pada shelter mereka
menghasilkan hasil karya seni. masing-masing. Begitulah
Prinsip-prinsip dasar tersebut perkembangan munculnya desain
adalah, Unity dan Harmony, interior di dunia.
Keseimbangan, Focal Point, Ritme,
Detail, Skala dan Proporsi, serta Sama halnya dengan desain
Sequence. interior, keberadaan wallpaper juga
terjadi secara alamiah. Hanya saja
Pada ruang interior terdiri dari hingga sekarang masih terjadi
elemen-elemen pembentuk ruang perdebatan apakah di Cina atau di
yaitu, lantai, dinding, plafond dan Perancis yang mengawali
bukaan ruang. Keempat elemen keberadaan Wallpaper
tersebut merupakan media bagi
para desainer untuk Wallpaper merupakan sejenis
mengeksplorasikan kemampuannya bahan yang berfungsi untuk
di dalam merancang sehingga dapat menutupi dan menghias dinding
bagian dalam rumah, kantor, Selain di dinding, wallpaper dapat
bangunan lainnya yang merupakan dipasang pada pintu, plafond, dan
salah satu unsur dari dekorasi dipasang pada frame sebagai
interior. Biasanya wallpaper dijual artwork pada ruang dalam.
dalam bentuk roll (gulungan) dan
direkatkan di dinding dengan DAFTAR PUSTAKA
menggunakan lem khusus Nugroho, S. (2015). Manajemen
wallpaper (Edwin Wallpaper & Warna dan Desain. Yogyakarta:
Fibre Glass; 2013; Definisi CV. Andi Offset
Wallpaper Dinding;
https://fibrewall.wordpress.com/20 Wicaksono, A.A. dan Tisnawati, E.
13/09/11/definisi-wallpaper- (2014). Teori Interior. Jakarta:
dinding/; diakses tanggal 17 Januari Griya Kreasi (Penebar Swadaya
2017). Dengan jenis- jenis Grup)
wallpaper sebagai berikut: Paper,
Heavy Duty Paper, Fiberglass Akmal, Imelda. (2013, 28 Maret)
Weaves, Vynil Paper, Textile Wallpaper & Cutting Sticker.
Paper, Flock, Foils, dan Kompas [online]. Tersedia:
Naturalfibers. http://properti.kompas.com/read/20
12/03/28/16234723/Yuk.Mengenal.
Pemasangan wallpaper sebaiknya Ragam.Bahan.Wallpaper. [24
menyesuaikan antar motif dan Januari 2017]
warna dengan konsep interior yang
digunakan. Pada Konsep Rustic, Architectaria. (2009). Cara
motif yang sesuai digunakan adalah Menghitung Kebutuhan Wallpaper;
bebatuan, kayu, pepohonan dengan Sumber. [online]. Tersedia:
warna-warna alam; Konsep Klasik http://architectaria.com/interior-
umumnya menggunakan wallpaper desain-tips-dekorasi-dinding-
bermotif floral yang tipikal ruangan-dengan-wallpaper.html [19
dedaunan dan bunganya khas; Januari 2017]
Konsep Modern Minimalis kerap
menggunakan motif geometri Deco, Foresta. (2012). Sejarah
dengan tujuan mengisi Wallpaper Dinding. [online].
‘kekosongan’ ruang bertema Tersedia:
minimalis modern; Konsep http://www.forestadeco.com/index.
Futuristik, wallpaper yang php/news/index/2650. [17 Januari
digunakan umumnya menggunakan 2017]
gambar-gambar bertema masa
depan, abstrak, ataupun antariksa. Kirarai. (2012). Desain Interior.
Namun, tidak jarang juga hanya [online]. Tersedia: http://annisa-
menggunakan permainan warna po.blogspot.co.id/2012/07/desain-
dan permukaan yang glossy; Untuk interior.html. [20 Januari 2017]
Konsep Eklektik, motif
wallpapernya bersifat liberal, yang Wallpaper, Edwin. dan Glass, Fibre
artinya tergantung pada konsep- (2013). Definisi Wallpaper Dinding
konsep apa saja yang digabungkan. [online] Tersedia:
Motif wallpaper pun dapat https://fibrewall.wordpress.com/20
bercorak floral, alam, bebatuan, 13/09/11/definisi-wallpaper-
geometri, dll. dinding/. [17 Januari 2017]
Petitevirus . Sejarah, Pengertian http://petitevirus.wordpress.com
dan 7 Prinsip Desain Interior. [20 Januari 2017]
[online] Tersedia:

Anda mungkin juga menyukai