Anda di halaman 1dari 13

TUGAS I

“DASAR INTERIOR”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI ARSITEKUR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunianya dan kehendaknya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun
tema dari makalah ini yaitu “DASAR INTERIOR”.

Dalam membuat makalah ini penulis yang ditugaskan sangat merasakan


manfaatnya untuk menambah ilmu penulis mengenai “DASAR INTERIOR”. Selain
itu makalah ini juga bermanfaat dalam memberi pemahaman dan keterampilan penulis
dalam menganalisis, mendiskusi, meliput berita, menulis maupun menyusun berbagai
informasi menjadi sebuah makalah.

Akhir kata, penulis menyadari pada makalah ini juga tidak terlepas dari
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak penulis harapkan.
Terima kasih.

Palembang, 01/04/2020

[Agung Kurniawan]
TUGAS I : DASAR INTERIOR
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Perancangan Interior?
Jawaban :
Perancangan interior atau perancangan ruang dalam merupakan ilmu yang
mempelajari tentang menata, merencanakan dan merancang ruang – ruang interior di
sebuah bangunan agar memenuhi tatanan fisik kebutuhan dasar penghuninya dalam
hal penyediaan sarana bernaung dan berlindung.
Pengertian Desain interior dikemukakan oleh D.K.
Ching (2002:46) sebagai berikut:

” Interior design is the planning, layout and design


of the interior space within buildings. These physical
settings satisfy our basic need for shelter and
protection, they set the stage for and influence the
shape of our activities, they nurture our aspirations
and express the ideas which accompany our action,
they affect our outlook, mood and personality. The
purpose of interior design , therefore, is the
functional improvement,aesthetic enrichment, and psychological enhancement of
interior space.”

Desain interior merupakan sebuah ilmu yang tidak bisa dibatasi ruang lingkupnya,
yang memiliki beberapa keterkaitan ilmu dengan ilmu lain diantaranya ilmu arsitektur,
ilmu konstruksi, ilmu seni rupa, dan ilmu seni kriya/kerajinan. Perancangan ruang
dalam atau desain interior pada dasarnya titik fokusnya berada pada perancangan tiga
elemen pembentuk ruang, yaitu Elemen Dasar/ Lantai, elemen samping/dinding, dan
elemen atas/langit-langit, ketiga elemen tersebut dirancang melalui metode-metode
tertentu sehingga menghasilkan beberapa buah konsep desain interior.

Pengertian Desain Interior Menurut Para Ahli Lain :

 Menurut Suptandar (1994:11)


Desain interior berarti suatu sistem atau cara pengaturan ruang dalam yang
mampu memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan, kepuasan kebutuhan fisik
dan spiritual bagi penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika.
 Menurut wikipedia bahasa indonesia
Pengertian interior design adalah interior design merupakan sebuah profesi
di bidang kreatif dengan solusi solusi teknis yang diterapkan kedalam struktur
yang dibangun, untuk mencapai lingkungan interiornya.
 Dodsworth (2009:8)

Desain interior bertujuan untuk membuat manusia sebagai pemakai ruang dapat
beraktifitas dalam ruangan tersebut dengan efektif dan merasa nyaman pada
ruangan tersebut.

 Menurut Alexander C
Desain interior adalah komponen fisik yang tepat dari suatu struktur fisik.

 The American Society of Interior Designers (ASID

Desainer interior adalah seorang yang terlatih secara profesional untuk


menciptakan lingkungan interior yang fungsional dan berkualitas. Karena telah
terkualifikasi melalui pendidikan, pengalaman dan ujian, seorang desainer
interior dapat mengidentifikasi, meneliti dan secara kreatif memecahkan
permacalahan dan mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat,
aman dan nyaman.

2. Jelaskan Tujuan Desain Interior?


Jawaban :
Tujuan desain interior adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai
estetika, dan meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan. Dalam rangka
mencapai tujuan tersebut, diperlukan pengkajian terhadap faktor-faktor yang dapat
memengaruhi penilaian sebuah hunian, antara lain sebagai berikut

 Luas rumah dan ruang yang memadai’ Perbandingan antara luas rumah dan
jumlah penghuni harus sesuai sehingga setiap anggota keluarga mendapatkan
ruang cukup untuk beraktivitas.
 Hubungan antar-ruang (kelompok ruang). Kelompok ruang Yang umum
dalam rumah tinggal adalah ruang bersama (ruang keluarga, ruang makan) dan
ruang pribadi (ruang tidur, ruang tidur anak, ruang kerja). Penentuan
standardisasi ruangan mengacu pada ketetapan teknis pemerintah yang disebut
KLB (koefisien luas bangunan). Setelah dikurangi dengan luas ruang terbuka
hijau, ruangan yang dapat dibangun berjumlah maksimal. 75% dari total luas
ruang keseluruhan Sementara ruang teknis (dapur, kamar mandIAVC, garasi)
berjumlah 25% dari total Iuas ruang keseluruhan.
 Pengaturan ruang. Ruang harus ditata sesuai dengan fungsinnya.
 Bentuk denah ruang dengan kemungkinan penyusunannya. Denah ruang
dengan penataan yang baik dapat dilihat dari penempatan jendela dan pintu
yang tepat.

3. Jelaskan tentang Problematika Ruang?


Jawaban :

Problematika Ruang Dalam Desain Interior, Desain yang baik adalah desain yang
mengutamakan proses penyelesaian terhadap problematika yang terjadi dalam sebuah
ruangan. Masalah yang terjadi dalam sebuah ruangan antara lain disebabkan karena
ruangan sempit (luasan terbatas), ruangan digunakan untuk berbagai macam aktivitas,
kapasitas ruangan tidak cukup karena digunakan oleh lebih dari satu pengguna, dan
lain-lain.
Sebagai contoh adalah keterbatasan kamar anak kos. Kondisi ini memberi inspirasi
untuk membuat perabot multifungsi yang praktis dan dapat digunakan untuk dua atau
lebih aktivitas di dalam kamar tanpa membutuhkan ruang yang luas. Beberapa
aktivitas yang sering dilakukan di dalam kamar kos antara lain belajar, berinteraksi
dengan teman, hingga tidur siang atau malam.

4. Jelaskan Elemen Dasar Perancangan Interior yang meliputi :


a) Garis (Line)
b) Bentuk (Form) :
1) Organisasi bentuk (bentuk yang ditambahkan, bentuk terpusat, bentuk
linier, bentuk radial, bentuk cluster, bentuk grid)
2) Elemen Pembentuk Ruang (lantai, dinding, plafond, bukaan ruang)
c) Bidang (Shape)
d) Ruang (Space)
e) Cahaya (Light)
f) Warna (Colour)
g) Pola (Pattern)
h) Tekstur (Texture)
Jawaban :
a) Garis (Line)

Sebuah garis adalah unsur dasar seni, mengacu padatanda menerus yang
dibuat disebuah permukaan. Titik adalah dasar terjadinya bentuk ruang yang
menunjukkan suatu letak di dalam ruang. Titik tidak mempunyai ukuran panjang,
lebar, atau tinggi. Oleh karena itu garis bersifat statis, tidak mempunyai arah
gerak, dan terpusat. Sebuah titik dapat digunakan untuk menunjukkan :

 Ujung ujung garis


 Persilangan antara dua garis
 Pertemuan ujung garis pada sudut bidang atau ruang
 Titik pusat medan/ruang
Contoh :

Pada gambar di atas, kami menerapkan garis vertikal pada partisi ruangan
agar ruang tengah terasa lebih tinggi. Garis horizontal yang diaplikasikan pada
dinding dengan gaya exposed brick juga menambah kesan bahwa ruangan terlihat
lebih luas.
b) Bentuk (Form)

Bentuk merupakan unsur seni. Pada dasarnya bentuk adalah suatu sosok
geometris dua atau tiga dimensi yang memungkinkan pengguna ruang untuk
menangkap keberadaan sebuah benda dan memahaminya dengan persepsi.
Terdapat tiga bentuk primer yaitu lingkaran, segitiga,dan bujur sangkar.

Lingkaran merupakan suatu sosok terpusat ke arah dalam, pada umumnya


bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya.
Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat
alaminya sebagai poros

Segitiga menunjukkan stabilitas. Jika salah satu sisinya menjadi penumpu,


segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Namun jika salah satu sudutnya
yang menjadi penumpu segitiga juga dapat tampak seimbang dalam tahap yang
sangat kritis atau tampak tidak stabil dan cenderung jatuh pada sisinya

Bujur Sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Merupakan


bentuk yang statis, netral, dan tidak mempunyai arah tertentu.Bentuk bentuk
segiempat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar,yang
berubah dengan adanya penambahan tinggi atau lebarnya.

Contoh :
Dengan mengombinasikan berbagai bentuk geometris pada ruangan klien
kami di atas, ruang tamu minimalis tersebut dapat memiliki fitur-fitur desain yang
sedap dipandang dan tidak membosankan. Ruangan terlihat lebih moderen dan
memiliki ketegasan tersendiri.
1. Organisasi bentuk (bentuk yang ditambahkan, bentuk terpusat,
bentuk linier, bentuk radial, bentuk cluster, bentuk grid)

Berikut ini beberapa bentuk dapat ditambahkan dan dikelompokkan


dalam beberapa kategori pengorganisasian

 Bentuk yang ditambahkan


 Bentuk terpusat, terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengitari
bentuk dominan yang beradadi tengah
 Bentuk liner, terdiri atas bentuk bentuk yang diatur dalam suatu deret
yang berulang
 Bentuk radial, yaitu komposisi dari bentuk bentuk yang diatur dalam
suatu deret dan berulang
 Bentuk cluster,yaitu bentuk bentuk yang saling berdekatan atau bersama
sama menerima kesamaan visual
 Bentuk grid, yaitu bentuk bentuk modular yang hubungannya satu sama
lain diatur oleh grid grid tiga dimensi

2. Elemen Pembentuk Ruang (lantai, dinding, plafond, bukaan ruang)

Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu


lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono
dan Tisnawati (2014), apabila salah satu diantaranya tidak ada maka tidak
dapat disebut sebagai interior karena ruangan tersebut tidak dapat berfungsi
dan dipergunakan dengan baik. Secara tiga dimensional, terdapat empat
elemen dasar pembentuk interior yang terdiri dari tiga bidang dimensional
(3D) yang akan membentuk volume (panjang x lebar x tinggi) sebuah
ruangan :

 Lantai sebagai bidang bawah


 Dinding sebagai bidang tengah/ penyekat
 Plafon sebagai bidang atas
 Berbagai bukaan yang dapat diaplikasikan ke dalam tiga bidang
dimnsional diatas
 Elemen pengisi ruang yang disebut juga perabot /furniture, biasanya
berwujud kursi, meja, ranjang, lemari, lukisan, vegetasi, lampu dll

c) Bidang (Shape)

Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas batas yang
ditentukan oleh unsur unsur lainnya yaitu garis, warna, nilai, tekstur, dan lain lain.
Dua garis sejajar yang dihubungkan kedua sisinya akan membentuk sebuah
bidang. Bidang hanya terbatas pada dua dimensi yaitu panjang dan lebar. Bidang
geometris seperti lingkaran, persegi panjang, segi empat, segi tiga, dan
sebagainya memiliki sebuah batasan yang jelas. Sebuah bidang dibentuk oleh
beberapa garis. Ciri ciri permukaan suatu bidang adalah warna dan tekstur yang
akan mempengaruhi bobot visual dan stabilitasnya. Bidang juga berfungsi untuk
menunjukkan batasan sebuah ruangan. Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri
atas tiga bagian yaitu

 Bidang atas, dapat diumpamakan sebagai bidang atap. Bidang atas


merupakan unsur utama suatu bangunan yang melindunginya dari unsur
unsur iklim. Bidang atas juga merupakan bidang langit langit yang
menjadi unsur pelindung ruang di dalam arsitektur.
 Bidang dinding, bidang bidang dinding vertikal secara visual paling aktif
dalam menentukan dan membatasi ruang.
 Bidang dasar, memberikan pendukung secara fisik dan menjadi dasar
bentuk bentuk bangunan secara visual. Bidang lantai merupakan
pendukung kegiatanpengguna di dalam bangunan

Contoh :

Untuk suasana dapur yang modern, ragam hias geometris dapat diaplikasikan
melalui pilihan ubin keramik dinding dengan bentuk heksagon atau segi enam.
Permainan warna ubin keramik dan pemilihan bentuk ubin keramik berperan
penting dalam aplikasi konsep geometris yang unik pada hunian. Baik untuk
dinding ataupun lantai, salah satu tren penggunaan ragam hias geometris dapat
terlihat pada backsplash dapur.

d) Ruang (Space)
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), ruang adalah sebuah bentuk tiga
dimensi tanpa batas karena objek dan peristiwa memiliki posisi dan arah relatif.
Ruang dapat juga berdampak pada perilaku manusia dan budaya, menjadi faktor
penting dalam arsitektur, dan akan berdampak pada desain bangunan dan struktur.
Ruang memiliki panjan, lebar dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi serta
posisi. Sebuah bidang yang dikembangkan (menurut arah, selain dari yang telah
ada) berubah menjadi ruang. Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan
perancangan arsitektur,suatu ruang dapat berbentuk padat. Dalam hal ini ruang
yang berada di dalam atau dibatasi oleh bidang bidang akan dipindahkan oleh
massa atau ruang kosong.
Contoh :

Pada gambar di atas, kami lebih banyak menggunakan ruang negatif untuk
mengedepankan konsep minimalis. Penggunaan warna putih menambah kesan
luas pada ruangan. Dengan beberapa furnitur fungsional seperti meja kerja, kursi,
dan lampu, kesan minimalis sangat kental terasa.
e) Cahaya (Light)

Cahaya mempengaruhi penataan interior dalam hal :

 Menentukan atmosfer ruang


 Mempengaruhi mood pengguna
 Mendukung fungsi ruang

Pada perancangan interior, jenis tata cahaya dapat dibagi menjadi


pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.

Pencahayaan alami

Pencahayaan alami adalah proses menempatkan jendela, bukaan, dan


permukaan reflektif lainnya sehingga pada siang hari ruangan tersebut dapat
menyediakan cahaya alami yang efektif ke dalam ruangan.

Pencahayaan buatan

Pencahayaan buatan terkait dengan penemuan ornamen sumber cahaya itu


sendiri. Menurut perletakannya, pencahayaan dibagi menjadi :

 Lampu lantai
 Lampu dinding
 Lampu plafon
Faktor faktor tata cahaya dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

 Distribusi intensitas cahaya dari armatur


 Perbandingan antara keluaran cahaya dari lampu dalam armatur
 Reflektansi cahaya dari langit langit, dinding, lantai
 Pemasangan armatur, apakah menempel atau digantung di langit langit
 Dimensi atau ukuran luas ruangan

Tema tata cahaya dapat dibagi menjadi 5, yaitu :

 Tematik romantis, digunakan untuk menimbulkan kesan romantis pada


ruangan. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan tata cahaya temaram
dengan intensitas rendah ataupun penempatan indirect lighting pada
jarak dan pola tertentu
 Tematik rustik/naturalis, digunakan untuk menimbulkan kesan seolah
olah seseorang sedang berada di alam. Hal ini bisa dilakukan dengan
jenis tata cahaya alami seperti lilin, lampu templok, obor dengan
dipadukan dengan penggunaan perabot yang alami
 Tematik ekshibisi, digunakan untuk memamerkan atau memajang
produk atau karya seni tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan penataan
direct lighting dan indirect lighting
 Tematik sunlit, dikenal dengan konsep less is more yang menggunakan
cahaya buatan sesedikit mungkin serta memaksimalkan masuknya
cahaya alami ke dalam ruangan
 Tematik amenities, dihasilkan dari penggabungan penataan suara, cahaya,
air, udara, vegetasi, dan warna dalam satu skema yang akan memberi
nilai tambah terhadap kualitas penataan sebuah ruangan

Contoh :

Pencahayaan yang baik dapat membuat ruangan terasa lebih hangat dan
hidup. Ruang makan dengan gaya Skandinavia yang kami rancang untuk klien
kami memanfaatkan kekuatan pencahayaan alami dari sliding door dan
jendela full height. Pencahayaan alami pada desain ruangan ini membawa
suasana outdoor ke dalam ruangan.
f) Warna (Colour)

Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang


yang melihatnya. Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat
menimbulkan kesan berbeda beda terhadap keberadaan sebuah ruang, seperti
kesan gelap terang yang dapat mempengaruhi keberadaan sebuah ruangan. Jenis
warna dapat dibagi menjadi tiga yaitu warna primer, warna sekunder dan warna
tersier.

Tujuan dari warna menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah :

 Menciptakan suasana
 Menunjukkan kesatuan atau keragaman
 Mengungkapkan karakter bahan
 Mendefinisikan bentuk
 Mempengaruhi proporsi
 Mempengaruhi skala
 Memberikan kesan berat

Contoh :

Pada desain ruang tamu yang kami rancang di atas, kami menggunakan
dominan warna putih dan netral untuk membuat ruangan terlihat lebih luas.
Namun, sebagai element of surprise, sofa pada ruang tamu ini dibuat dengan
warna kuning cerah. Dengan begitu, seluruh perhatian akan terpusat pada sofa
cantik ini. Skema warna serupa diterapkan pada tanaman indoor, bingkai, dan
aksen pada meja.

g) Pola (Pattern)
Pola adalah desain dekoratif yang dipergunakan secara berulang. Pola juga
dapat disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan dalam
sebuah objek. Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan, sedangkan
motif garis vertikal akan meninggikan kesan ruangan.
Contoh :

Pola-pola yang menarik memang sangat cocok untuk desain kamar anak yang
biasanya memang menunjukkan keceriaan. Seperti portofolio kami di atas, kami
menambahkan pola geometris dengan warna pastel serta karpet dengan pola
zigzag. Dengan menerapkan berbagai pola, kamar anak terlihat lebih ceria tetapi
masih mengusung gaya yang moderen.
h) Tekstur (Texture)
Tekstur adalah nuansa,penampilan, atau konsistensi permukaan suatu zat.
Tekstur juga berkaitan dengan material dan bahan yang digunakan.
Contoh :

Untuk desain kamar tidur ini, kami mengandalkan dinding dengan exposed
brick untuk menambah struktur aktual yang lebih kentara. Penggunaan karpet
pun turut menambah elemen taktil pada ruangan. Selain itu, struktur aktual dapat
dilihat pada frame tempat tidur dan wardrobe yang menambah kesan woodsy.
DAFTAR PUSTAKA
https://1219251008ketutryanbudhisaputra.wordpress.com/2015/03/10/teori-dan-konse
p-perancangan-ruang-dalam/
https://www.academia.edu/14729648/PENGERTIAN_DESAIN_DAN_DESAIN_IN
TERIOR_MENURUT_PARA_AHLI
https://www.builder.id/tujuan-desain-interior/
https://www.builder.id/problematika-ruang/
https://www.builder.id/elemen-dasar-interior-teori-dasar-desain-interior/
https://interiordesign.id/elemen-dasar-desain-interior/
https://maderatihkusumadewi.wordpress.com/tag/elemen-interior/
https://today.line.me/id/pc/article/Anti+Monoton+7+Ragam+Hias+Geometris+Bikin+
Rumah+Makin+Wah-WWW8lJ

Anda mungkin juga menyukai