Anda di halaman 1dari 13

TUGAS II

“SEJARAH INTERIOR”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : AGUNG KURNIAWAN
NRP : 142018008
DOSEN : RENY KARTIKA SARY, S.T., M.T

FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI ARSITEKUR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunianya dan kehendaknya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun
tema dari makalah ini yaitu “SEJARAH INTERIOR”.

Dalam membuat makalah ini penulis yang ditugaskan sangat merasakan


manfaatnya untuk menambah ilmu penulis mengenai “SEJARAH INTERIOR”.
Selain itu makalah ini juga bermanfaat dalam memberi pemahaman dan keterampilan
penulis dalam menganalisis, mendiskusi, meliput berita, menulis maupun menyusun
berbagai informasi menjadi sebuah makalah.

Akhir kata, penulis menyadari pada makalah ini juga tidak terlepas dari
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak penulis harapkan.
Terima kasih.

Palembang, 01/04/2020

[Agung Kurniawan]
TUGAS II : SEJARAH INTERIOR
1. Sejarah Desain Perabot/Furniture.
A. Sejarah Kursi
B. Sejarah Tempat Tidur
C. Sejarah Meja
D. Sejarah Lemari
Jawaban :
Perabot atau furniture sebagai elemen pengisi interior mengalami perkembngan
yang unik dari masa ke masa. Perkembangannya juga dipengaruhi suatu wilayah.
Pembahasanmengenai sejarah furniture akan dibahas mengenai sejarah kursi, meja,
lemari, dan tempat tidur.

A. Sejarah Kursi

Kursi merupakan salah satu perabot tertua dan utama di masyarakat.


Kursi baru umum dipakai pada abad XVII. Sebelum adanya kursi,
orang-orang biasanya menggunakan peti kayu atau potongan kayu yang besar
sebagai tempat duduk. Benda-benda tersebut sangat besar dan berat sehingga
sulit untuk dipindahkan. Oleh karena itu, manusia mulai berpikir untuk
membuat suatu benda yang lebih efisien dan akhirnya terciptalah kursi.

Pada saat awal ditemukan, kursi merupakan simbol kekuasaan dan


martabat.Misalnya pada masyarakat Mesir Kuno (3110-1070 SM). Kursi
untuk raja terbuat dari mahak, entah itu kayu hitam, gading, atau kayu
berlapis emas, diukir atau dicat cerah, lalu dibalut kain mahal atau kulit
binatang. Ujung kaki kursi biasanya serupa kaki binatang, lengkap dengan
cakar atau kukunya.

Serupa dengan Mesir, pada masyarakat Yunani Kuno, (110-400 SM),


kursi menentukan status sosial pemiliknya. Namun, bangsa itu sempat
menemukan model kursi ‘klysmos’ yaitu kursi tanpa tangan yang berbentuk
khas, dua kaki depannya melengkung seperti huruf C menganga ke depan,
sebaliknya dua kaki belakangnya seperti hurup C menghadap ke belakang.
Sandarannya pun melengkung dan dudukannya terbuat dari tali. Kursi
tersebut kembali populer pada awal abad XIX dan XX.

Berbeda lagi dengan Bangsa Romawi kuno (700-400 SM), walaupun


banyak meniru gaya Yunani, mereka memiliki ciri tersendiri dengan lebih
banyak menggunakan perunggu dan perak. Bangsa Romawi berhasil
mengembangkan dingklik menjadi curule yaitubangku yang sering diduduki
hakim. Curulebiasanya dari gabungan kayu dengan gading atau logam yang
dicor. Model curule bertahan sampai Abad Pertengahan (400-1300 M).
Kemudian disusul dengan kursi dengan sandaran, panel samping yang tinggi,
atau kanopi dari kain damask atau beludru. Panel dan kanopi itu sebagai
penangkal tiupan angin.

Di Jepang, India, dan Cina -terutama pada Dinasti Han (202-200 SM)-
telah dihasilkan perabot oriental yang bernilai seni tinggi. Pengrajin Cina
terampil menyambung antar bagian tanpa paku atau pasak, dan jarang sekali
menggunakan lem. Caranya, ujung-ujung di bagian sambungan dipahat
dengan sangat terampil, sehingga bisa masuk satu sama lain.

Di Abad Pertengahan keterampilan orang Eropa dalam membuat perabot


merosot tajam. Untuk menutupi ketidakterampilannya, pengrajin
mengecatnya atau melapisinya dengan emas.

Pada abad XVI, ditemukanlah kursi santai dengan bagian dudukan,


sandaran punggung, dan tangan yang diganjal dan dilapisi kain. Kain pelapis
biasanya dari wol, kain bersulam, atau bahan permadani.

Abad XIX, kursi merefleksikan pesatnya perkembangan teknologi. Tahun


1928 Samuel Pratt mematenkan kursi buatannya yang pertama kali
menggunakan pegas dari kawat besi atau baja yang akhirnya diterapkan pada
kursi santai sehingga menjadi lebih nyaman.

Pada abad XX, plastik dikenal sebagai materi baru untuk kursi. Plastik
memang sangat fleksibel untuk segala hal.
B. Sejarah Tempat Tidur

Tempat tidur adalah bagian dari furnitur di mana seseorang dapat


berbaring atau tidur. Dalam banyak budaya, dan selama berabad-abad, tempat
tidur dianggap sebagai bagian paling penting dari furnitur di rumah dan
sebagai jenis dari simbol status. Tempat tidur pada masa Mesir Kuno
digunakan lebih dari sekedar tempat untuk tidur. Pada masa itu, tempat tidur
juga digunakan sebagai tempat untuk makan dan hiburan saat bersosialisasi.

Menurut sejarah singkat tempat tidur, "Tempat tidur yang paling awal
memiliki kotak tipis untuk meletakkan sprei, selimut, bantal, dan lain-lain.
Tempat tidur pertama ini mengusahakan dasar yang lunak terdiri atas tali-tali
yang membentang di atas kerangka kayu."

Sejarah singkat membuat kasur mengatakan bahwa "Sebuah tempat tidur


khas tahun 1600 dalam bentuk yang paling sederhana adalah berbingkai kayu
dengan dukungan tali atau kulit. Kasur merupakan kantong yang empuk sebab
biasanya diisi jerami dan terkadang wol yang ditutup dengan kain murah
secara mendatar."

Pertengahan abad ke-18, penutup kasur mulai terbuat dari kain linen atau
katun berkualitas, tiang-tiang kotak kasur dibentuk atau dibatasi, dan isi kasur
terbuat dari bahan-bahan alami yang bermacam-macam, seperti serat kelapa,
kapas, wol, dan rambut kuda. Kasur juga menjadi berumbai atau berkancing
untuk menahan isi dan penutup secara bersama-sama dan bahkan
ujung-ujungnya dijahit.

Besi dan baja menggantikan kerangka kayu pada akhir abad ke-19.
Tempat tidur termahal tahun 1929 adalah kasur karet lateks yang dihasilkan
oleh produsen kasur terlaris "Dunlopillow". Saku kasur pegas juga mulai
dikenalkan. Ini adalah pegas individu yang dijahit menyatu dengan kantong
kain.
Kasur air pertama adalah kulit kambing yang diisi dengan air, digunakan
di Persia selama lebih dari 3.600 tahun lampau. Tahun 1873, Sir James Paget
dari Rumah Sakit Santo Bartolomeus menghadirkan kasur air modern yang
dirancang oleh Neil Arnott sebagai pengobatan dan pencegahan dari tekanan
terhadap bisul (luka tempat tidur). Kasur air memungkinkan tekanan kasur
didistribusikan secara merata ke seluruh tubuh. Tahun 1895 beberapa kasur
air terjual melalui pemesanan pos oleh toko Inggris terkenal, Harrod's.
Mereka tampak seperti botol besar berisi air panas. Karena kurangnya bahan
yang cocok, kasur air tidak digunakan secara luas sampai sekitar tahun
1960-an, sesudah penemuan vinil.

Kasur Murphy, gagasan tempat tidur tahun 1900 ditemukan oleh warga
berkebangsaan Amerika William Lawrence Murphy (1876-1959) dari San
Fransisco. Kasur Murphy menghemat ruangan sebab dapat dilipat ke lemari
dinding. William Lawrence Murphy membentuk Perusahaan Kasur Murph di
New York, perusahaan furnitur tertua kedua di AS. Murphy mematenkan
kasur "In-A-Dor" tahun 1908, bagaimana pun ia tidak menjadikan "Kasur
Murphy" sebagai merk dagangnya. (ssn)

C. Sejarah Meja

Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa meja digunakan oleh mesir


kuno berbentuk platform batu yang digunakan untuk menyimpan
benda-benda supaya jauh dari lantai. Meja digunakan untuk meletakan
makanan dan minuman untuk disajikan ke piring besar. Orang Mesir
menggunakan meja kecil untuk papan bermain yang bisas ditinggikan. Orang
Cina menciptakan meja untuk belajar seni menulis dan melukis. Orang-orang
Yunani dan Romawi menggunakan meja terutama untuk makan.
Perbedaannya adalah meja bangsa Yunani bisasnya disimpan dibawah tempat
tidur setelah makan. Meja tersebut biasa dibuat dari mermer, atau kayu dan
logam (paduan perunggu atau perak) dengan kaki meja kaya hiasan. Meja
persegi panjang dibuagt dengan alas terpisah dilengkapi dengan pilar
penyangga. Bangsa Romawi juga memperkenalkan sebuah meja besar yng
berbentuk setengah lingkaran.
Perabot selama abat pertengahan hanya digunakan oleh kaum bangsawan.
Dalam kekaisaran romawi timur, meja dibuat dari logam atau kayu, biasanya
menggunakan empat kaki yang dihubungkan dengan tandu. Meja untuk
makan berukuran besar berbentuk atau setengah lingkaran. Kombinasi meja
bundar kecil dan podium sangat popular sebagai meja tulis. Di eropa barat,
invasi dan perang internal menyebabkan sebagian besar warisan dan
pengetahuan klasik hilang.

Meja refectory pertama kali muncul setidaknya pada abad XVII,


sebagai kemajuan meja trestle. Ukuran panjang dan lebarnya meja tersebut
mampu mendukung jamuan makan yang besar di ruangan luas

D. Sejarah Lemari

Lemari adalah salah satu dari Mebel atau furnitur yang digunakan untuk
menyimpan pakaian dan barang-barang lainnya yang disesuaikan dengan
kebutuhannya. Sejarah lemari pakaian terbentuk dari cerita yang panjang,
berawal dari abad pertengahan di Inggris.

Awalnya, Lemari berasal dari peti kecil yang digunakan untuk


menyimpan pakaian. Lemari tersebut tersimpan di tempat tinggal dari
keluarga bangsawan, seperti banyak ditemukan di ruang di kastil, istana
abad pertengahan. Pada mulanya lemari pakaian berupa loker yang dipasang
pada dinding yang digunakan baik sebagai ruang ganti dan ruang
penyimpanan untuk pakaian.

Ruangan itu kadang-kadang digunakan untuk menyimpan barang-barang


lainnya seperti perhiasan koin, bulu dan rempah-rempah dan kegiatan lain
seperti rambut dan pembuatan gaun sering berlangsung di ruang pakaian.
Dengan berjalannya waktu, loker tersebut berubah menjadi lemari pakaian
modern mandiri dengan rak yang menarik dan ruang tempat menggantung
pakaian.
Lemari abad XVII dan XVIII

Pada awal abad ketujuh belas lemari pakaian mulai dibuat menjadi
bentuk yang modern sebagai bagian dari mebel kayu berdiri yang dirancang
untuk menyimpan pakaian. Karena saat itu hutan di Inggris sudah kehabisan
pohon kayu maka bahan dasar lemari kayu diimpor dari Amerika. Lemari
dibuat dari kayu ek yang kokoh,sangat besar, dan rumit tapi diukir dengan
front yang dekoratif.

Pada abad kedelapan belas kenari telah menggantikan pohon jati sebagai
kayu pilihan untuk pembuatan mebel meskipun jenis kayu tersebut masih
tergolong berat.

Lemari modern

Selama abad kesembilan belas lemari pakaian mulai mengambil bentuk


modern dengan tambahan ruang untuk menggantung pakaian di setiap sisi.
Tak ketinggalan, sebuah cermin terpasang sebagai penambah kegunaan untuk
berhias.

Kini lemari banyak yang terbuat dari kayu mahoni namun dengan
satinwood yang halus proses pembuatan lemari menjadi lebih mudah.
Pembuat furnitur terkenal seperti Thomas Chippendale memiliki desain yang
indah yang diukir pada potongan kayu dan yang lain seperti Thomas Sheraton
dan George Hepplewhite menggunakan artistik dari kayu yang sangat halus
untuk efek yang besar.

Dengan perkembangan teknologi, dan akses yang mudah antar negara,


kini lemari dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan fungsi dan Keindahan
yang bernilai tinggi, di Indonesia lemari yang terkenal dengan keunikan, antik
dan bercitarasa tinggi adalah lemari yang terbuat dari kayu jati, namun jenis
kayu ini sudah sulit didapat seiring berkurangnya hutan jati di Indonesia.

2. Sejarah Bukaan Ruang.


A. Sejarah Pintu
B. Sejarah Jendela
Jawaban :
Pembahasan sejarah bukaan ruang difokuskan pada sejarah pintu dan jendela.
Perkembangan pintu dan jendela meliputi bentuk, ukuran, material, hingga ornamen
pendukung.
A. Sejarah Pintu

Temuan sejarah pintu yang paling awal diwakili dalam lukisan makam mesir,
dalam bentuk gambar desain sebagai pintu tunggal atau ganda dengan material
kayu. Di negara-negara empat musim, pintu dideesain dengan bingkai (kunsen),
yang menurut Vitruvius dilakukan dengan teknik stiles dan rel. Stiles adalah
papan vertikal dengan salah satu bagian menggunakan engsel, dikenal juga
dengan sebutan “stiles menggantung “. Pintu-pintu dan gerbang yang paling
kuno terbuat dari kayu. Pintu tersebut dibuat untuk kuil raja salomo yang terbuay
dari kayu zaitun, yang diukir dan dilapisi dengan emas. Selain itu, material lain
yang sering digunakan pada pintu adalah kayu olive, elm, cedar, dan cemara.

Pintu Yunani dan Romawi kuno, di desain dengan model pintu tunggal,
pintu ganda (dua daun pintu), pintu geser, atau pintu lipat. Di dalam makam
Theron di Agrigentum, ada sebuah pintu dengan empat panel tunggal yang
sebelumnya diukir di batu. Pintu perunggu di gereeja S. S. Cosmas dan Domiano
di roma adalah contoh karya logam romawi peeriode terbaik untuk pintu dengan
desain dua daun. Pintu tersebut masing-masing memiliki dua paneel dan
dibingkai dalam prunggu.

Ilmuan Yunani dari Alexandria menciptakan pintu mekanis pada abad


pertama masehi, pada kekaisaran Romawi dan Mesir. Pintu mekanis yang di buat
di Cina didesain pada masa pemerintahan kaisar yang dari Sui (604-618) dan di
pasang untuk ruangan peerpustakaan kerajaan.

Pintu masjid di kairo (Mesir) di desain dengan dua jenis. Pintu luar terbuat
dari lembaran perunggu atau besi, dipotong dalam pola hias, dengan handle yang
dilebur logam. Sementara pintu bagian dalamnya terbuat dari material kayu yang
dibingkai dengan penyatuan desain material dari persegi dan bentuk berlian.
Pintu istana di Palermo (Italia) yang dibuat oleh pekerja Saracen untuk
Normandia, adalah contoh untuk pelestarian yang baik. Desain serupa dengan
pintu Palermo ditemukan di Verona (italia) dengan kusen dan rel yang miring
dan berlekuk.

Pada periode renaissanse,pintu masyarakat Italia cukup sederhana karena


desainer mereka lebih percaya kepada fungsi dari pada pintu. Ini berbeda dengan
kondisi di Perancis dan Jerman. Pintu dengan ukiran, terutama pada zaman Louis
XIV dan XV, sering kali dilengkapi dengan fitur arsitektur seperti kolom. Di
Italia, kecendrungan untuk memberikan skala dilakukan dengan meningkatkan
jumlah panel, sementara di Perancis justru sebaliknya. Salah satu pintu besar di
Fontainebleau (Prancis) yang memiliki dua daun justru dibuat seolah-olah terdiri
dari satu panel yang besar saja. Di Inggris, pintu tertua ditemukan di
Westminster Abbey yang di buat tahun 1050 M. Pada abad XVII, panel pintu
dibesarkan dengan cetakan atau ukiran yang mewah dan bulat.

Pintu terbesar di dunia dimiliki oleh NASA, di kennedy Space Center,


Houston, Amerika Serikat. Pintu ini digunakan di bagian hanggar pesawat.
Gedung tersebut di bangun untuk perakitan Apollo dan Saturnus dan kemudian
digunakan untuk mendukung layanan operasi space shuttle. Masing-masing pintu
di buat dengan ukuran tinggi 456 meter. Sebagai perbandingan, tinggi patung
Liberty hanya 305 meter.

Pintu menjadi salah satu aspek terpenting dalam ilmu perancangan,


sekaligus dapat mendefinisikan karakter dan sebuah bangunan. Selain itu,
keberadaan pintu depan sebuah bangunan dapat menjadi penghubung antara
eksterior dan interior. Desain sebuah pintu juga dapat menentukan gaya yang ada
di fasad bangunan. Karena keberadaannya yang vital, sebuah pintu utama harus
dilindungi, baik ditangan pelindung fisik ( seperti dengan awning, atap keras,
atau portico) maupun dengan pelindung simbolis (misalnya dengan menepatkan
ornamen patung penjaga pintu).

B. Sejarah Jendela
Jendela pada awalnya hanya berupa lubang di dinding, kemudian pada
perkembangannya, jendela ditutupi dengan kulit hewan, kain atau kayu. Jendela
yang bisa dibuka dan ditutup di desai pada era berikutnya. Seiring waktu, jendela
yang diisi dengan material kaca didesain untuk melindungi manusia dari sinar
matahari. Di Asia Timur, seperti Jepang adn Cina, kertas yang digunakan untuk
mengisi material jendela.

Romawi adalah bangsa pertama yang menggunakan kaca untuk jendela. Di


Alexandria (100 SM) ditemukan kaca jendela yang sudah menggunakan teknik
cor, meskipun dengan sifat optik yang masih buruk. Kertas jendela yang
ekonomis dan banyak digunakan di Cina kuno, Korea, dan Jepang. Di Inggris,
kaca di jendela rumah digunakan mulai abad XVII, sedangkan jendela dengan
panel terbuat dari tanduk hewan digunakan pada awal abad XIV. Pada zaman
modren saat ini, pembuatan industri kaca telah disempurnakan. Jendela modern
biasanya diisi dengan kaca dan plastik transparan.

3. Sejarah Mekanikal Elektrikal.


A. Sejarah Pengkondisian Udara
B. Sejarah Jaringan Air Bersih dan Sanitair
Jawaban :
Selain perabot dan bukaan, elemen yang tak dapat dipisahkan dalam desain bangunan
adalah mekanikal eletrikal, yang terdiri atas sistem pengondisian udara dan sanitasi.
Sejarah perkembangan mekanikal difokuskan pada pengondisian udara (AC) serta
jaringan air bersih dan sanitair

A. Sejarah Pengkondisian Udara

Peralatan mekanikal eletrikal seperti AC (air conditioner) tidak dapat


dipisahkan dari penemuan lampu oleh Thomas Alva Edison. Beberapa periode
abad sebelumnya, Ding Huan, seorang penemu Cina dari Dinasti Han (abad II
Masehi) menemukan penggerak berputar sistem manual untuk AC berdiameter 3
m dengan mekanisme tujuh roda. Pada tahun 747, Kaisar Xuanzong dari Dinasti
Tang memiliki pendingin aula (liang tian) yang diletakkan di dalam istana
kekaisaran. Sistem pendingin udara dengan liang tian ini menggunakan
penggerak air untuk memutar roda kipas.pada abad XVII, Cornelis Drebbel
mendemonstrasikan pada raja James I dari Inggris teknik “mengubah musim
panas ke musim dingin” dengan cara menambah garam ke air.

Pada 1758, Benjamin Franklin dan John Hadley, profesor kimia di


Universitas Cambridge, melakukan percobaan untuk mengeksplorasi prinsio
penguapan sebagai sarana untuk mempercepat dinginnya sebuah objek. Franklin
dan Hadley menegaskan bahwa cairan yang sangat mudah menguap, seperti
alkohol dan eter, dapat digunakan untuk menurunkan suhu suatu benda melewati
titik beku air.

Penemuan awal lampu oleh Thomas Alva Edison turut mempengaruhi penemuan AC
elektrik

Pada tahun 1902, unit AC listrik modern pertama di ciptakan oleh Carrier
Haviland Willis di Buffalo, New York. Setelah lulus dari Cornell University,
Carrier yang berasal dari New York bekerja untuk perusahaan logam, Buffalo.
Carrier mulai bereksperimen dengan AC sebagai cara memecahkan masalah
aplikasi pengondisian ruang untuk Sackett-Wilhelms Lithographing dan
perusahaan penerbitan di Brooklyn, New York. AC pertama yang dirancang dan
dibangun oleh Carrier di Buffalo, mulai bekerja pada tanggal 17 juli 1902.

B. Sejarah Jaringan Air Bersih dan Sanitair

Perkembangan jaringan air bersih sangat terkait dengan perkembangan yang


teradi pada hunian. Penemuan-penemuan baru dalam distribusi jaringan air
tersebut juga dipengaruhioleh kebutuhan akan penyediaannya yang setiap tahun
terus meningkat.

Demikian halnya dengan peralatan sanitair. Istilah sanitair mengacu pada


semua peralatan dan perabot yang diadakan selama kontruksi atau
renovasi/perbaikan bangunan yang ditempatkan di kamar mandi dan segala
bentuk variasinya (kamar mandi di dalam kamar tidur, toilet, lavatory, laterine,
mobile toilet, dan lain-lain) dengan tujuan untuk perawatan tubuh. Sanitair juga
termasuk pengadaan dan perpipaan air untuk menguras, selokan, dan segala
sesuatu yang jatuh pada lantainya.

Sanitair harus didesain dengan persyaratan tertentu apabila akan


ditempatkan dirumah sakit, pasar, pabrik, dan sejenisnya. Ada berbagai macam
bentuk, bahan, fitur, dan tujuan sanitair yang beredar di pasaran, yang juga
menentukan perbedaan kualitas, merek dan harga sanitair tersebut.

Adapun sanitasi adalah proses pengajaran edukasi untuk mengubah perilaku


pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan
langsung dnegan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya. Tujuan sanitasi
adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk
menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Beberapa
definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari
sumber penularannya dan pengendalian lingkungan.

Jaringan air bersih paling awal dapat ditemukan dalam bentuk tampungan air
pada reservoir atau bendungan yang didistribusikan ke fasilitas kota dan
rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa akuaduk di Jepang dan Romawi.

Sebuah akuaduk kuno di dalam kompleks shine di Kyoto, Jepang

DAFTAR PUSTAKA

http://sejarahinteriordi.blogspot.com/2016/02/sejarah-interior.html

https://www.scribd.com/document/325305960/Sejarah-Desain-Furniture

https://books.google.co.id/books?id=03rQBgAAQBAJ&pg=PA1&lpg=PA1&dq=3.S
ejarah+Mekanikal+Elektrikal&source=bl&ots=SzvRcArxHa&sig=ACfU3U3QRppD
nAund3ex_7vnoHS7ypv13w&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi0h7aWzsboAhWNb30
KHflFDXoQ6AEwAXoECAwQLA#v=onepage&q=3.Sejarah%20Mekanikal%20Ele
ktrikal&f=true

Anda mungkin juga menyukai