Kapak Genggam adalah sebuah batu yang mirip dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam. Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, dalam ilmu prasejarah disebut chopper artinya alat penetak. Kapak genggam pernah ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada 1935 di Pacitan, Jawa Timur. Batu genggam biasanya dibuat dari batu gamping. Batu tersebut dipahat memanjang atau diserpih sehingga berbetuk lonjong.
Kapak Perimbas adalah salah satu
jenis kapak yang paling banyak digunakan oleh manusia pra-sejarah. Hal ini terjadi karena bentuknya yang sederhana dan manfaatnya yang sangat besar. Kapak perimbas memiliki bentuk yang sederhana, dan merupakan alat yang digunakan untuk menunjang aktivitas harian. Alat dari Tulang Binatang Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah.
Flakes yaitu alat-alat kecil yang
terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
Zaman Mesolitikum Contoh Benda
Kjokkenmoddinger juga dikenal sebagai sampah dapur, atau tumpukan kerang, adalah sebuah tempat pembuangan sampah lokal. Kata 'midden' ini berasal dari bahasa Skandinavia melalui derivasi Bahasa Inggris Pertengahan, tetapi digunakan oleh arkeologi di seluruh dunia untuk mengartikan sesuatu yang berisi produk sampah dan berhubungan dengan kehidupan manusia sehari- hari. Sesuatu tersebut berupa parit yang digunakan sekali yang dibuat oleh kelompok orang-orang menetap secara sementara atau jangka lama, sebagai tempat pembuangan khusus yang digunakan oleh masyarakat sedenter dan terus menumpuk selama beberapa generasi. Abris Sous Roche adalah gua yang berbentuk ceruk pada karang yang dipakai sebagai rumah atau tempat tinggal oleh manusia purba pada masa zaman mesolitikum. Keberadaan abris sous roche menandakan manusia purba memiliki pola tempat tinggal menetap di gua- gua.
Sampung Bone Cultural kebudayaan
tulang yang ditemukan pada wilayah Ponorogo Madiun di Jawa Timur. Kebudayaan ini ditemukan pada tahun 1928 hingga 1931. Arkeolog menamakan Sampung Bone Culture karena sebagian besar peninggalan yang ditemukan di wilayah tersebut terbuat dari tulang.
Zaman Neolitikum Contoh Benda
Kapak Lonjong merupakan kapak berbentuk lonjong dengan pangkal agak runcing dan melebar pada bagian tajamnya. Kapak lonjong merupakan benda prasejarah yang berasal dari zaman neolithikum, terbuat dari bahan baku batu dan nefrit.
Kapak Persegi adalah senjata atau
alat yang digunakan manusia purba untuk mencangkul, berburu dan digunakan juga untuk upacara pemakaman manusia purba. Alat ini ada sejak zaman neolithikum atau bisa dikatakan zaman batu muda. Kapak persegi diberi nama oleh Van Heine Heldern. Mata Panah menjadi petunjuk penting tentang kegiatan berburu pada masa prasejarah. Ini menunjukkan bahwa aktivitas perburuan sudah dilakukan dengan baik, tidak langsung berhadapan dengan hewan buruan.
Alat Pemukul kulit kayu Sampai
sekarang alat pemukul ini masuih digunakan di Sulawesi. Fungsi alat pemukul adalah untuk menyiapkan pakaian dengan jalan memukul kulit kayu.
Tembikar adalah perkakas yang
terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia. Tembikar diperkirakan telah ada sejak masa prasejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam.
Zaman Megalitikum Contoh Benda
Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya sehingga berbentuk tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik, dari kata menhir (batu) (panjang).Jadi,artinya adalah batu Panjang. Punden berundak atau teras berundak adalah struktur tata ruang bangunan yang berupa teras atau trap berganda yang mengarah pada satu titik dengan tiap teras semakin tinggi posisinya. Struktur ini kerap ditemukan pada situs kepurbakalaan di Nusantara, sehingga dianggap sebagai salah satu ciri kebudayaan Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu.
Sarkofagus adalah sebuah peti
jenazah yang terbuat dari pahatan baru yang biasanya digunakan untuk menyimpan jenazah. Sarkofagus merupakan salah satu contoh dari hasil kebudayaan zaman Megalithikum atau Zaman Batu Besar.
Kubur batu adalah peti jenazah yang
terbuat dari batu pipih. Kubur batu ini banyak ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat, dan Nusa Tengggara. Punden berundak-undak adalah bangunan suci tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk bertingkat-tingkat atau berundak- udak. Waruga adalah kuburan kuno orang Minahasa yang terbuat dari dua batu berbentuk segitiga dan kotak. Keberadaannya memberitahukan tentang kebudayaan manusia di Minahasa pada masa lampau serta perkembangan teknologinya. B. Zaman Logam
Zaman Perunggu Contoh Benda
Candrasa adalah kapak yang terbuat dari bahan perunggu yang memiliki keindahan bentuk dan ragam rias halus. Kapak candrasa sering digunakan sebagai perlengkapan saat upacara
Kapak Corong Merupakan hasil budaya
zaman logam ( perunggu ), sejak ± 500 tahun SM. Kapak yang bagian atasnya berbentuk corong yang sembirnya belah, dan didalam bentuk corong itulah tempat memasukkan tangkai kayu yang menyiku dengan bidang kapak.
Gendang besar terbuat dari perunggu
dengan bidang pukul yang lebar dan berpinggang mengecil. Nekara umumnya dibuat pada masa prasejarah, khususnya kebudayaan Dong Son yang berkembang di Cina Selatan dan Asia Tenggara 1000 s.d. 500 tahun SM. Moko adalah drum dengan bagian atas dan bawah yang tertutup, dibuat dengan variasi ukuran yang berbeda- beda dan dapat terbuat dari logam perunggu, tembaga atau kuningan. Moko telah dipakai sejak ratusan tahun silam sebagai alat tukar (barter) dalam perdagangan dan dibuat dalam beberapa jenis ukuran Bejana perunggu adalah benda berbentuk seperti gitar Spanyol yang tidak bertangkai. Pola hiasan dalam bejana perunggu adalah hiasan anyaman dan menyerupai huruf “J”. Zaman Besi Contoh Benda Mata Kapak