Anda di halaman 1dari 28

PRAAKSARA

BERDASAR HASIL
BUDAYA
Happy Enjoy
KELOMP
OK
04
• VIOLETTA TOMMY
• AGISTYA
JONATHAN
• SALSA ALDIO
MATERI

01 PENGERTIAN ZAMAN PRAAKSARA

PEMBAGIAN ZAMAN PRAAKSARA


02 DAN HASIL KEBUDAYAANNYA
Pengertian
Zaman
Praaksara
Zaman Praaksara adalah
sebuah masa di mana manusia
belum mengenal tulisan.
PEMBAGIAN ZAMAN PRAAKSARA DAN
HASIL KEBUDAYAANNYA
Pembagian zaman praaksara, berdasarkan sudut pandang
arkeologi, dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Zaman Batu dan Zaman Logam
a). Zaman Batu
Zaman Batu adalah zaman ketika  manusia membuat alat-alat
kebudayaan dari batu di samping kayu dan tulang.
• Zaman Batu dapat diperiodesasi menjadi empat zaman,
yaitu:
• Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)
• Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
• Zaman Batu Muda (Neolitikum)
• Zaman Batu Besar (Megalitikum)
1). Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)
Hasil kebudayaan  Paleolithikum adalah Kapak Perimbas dan Kapak
Genggam
Kapak Perimbas adalah peralatan dari
batu yang menyerupai kapak genggam, namun
ukurannya lebih besar dengan tajaman pada
ujungnya berbentuk cembung dan lurus.

Fungsi kapak perimbas sebagai alat


pemotong dan menyayat hasil buruan.

Lokasi yang akan kaya kapak perimbas adalah


Punung dan Pacitan Kapak Perimbas
Kapak Genggam adalah sebuah batu yang mirip dengan kapak, tetapi
tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam.

Fungsi Kapak genggam adalah untuk


menumbuk biji-bijian, membuat serat-serat
dari pepohonan, membunuh binatang
buruan, dan sebagai senjata menyerang
lawannya.[2]

Kapak genggam ditemukan pada


tahun 1935 oleh Von Koenighswald di Kapak
Pacitan, Jawa Timur. Di Sumatera, warisan Genggam
budaya ini ditemukan pertama kali di sekitar
pantai Sumatera Utara.
2). Zaman Batu Tengah
(Mesolithikum)
Zaman Mesolitikum merupakan peralihan zaman paleolitikum dan
neolitikum.
Hasil kebudayaan mesolithikum adalah Kjokkenmoddinger dan Abris sous
roche. 

Kjokkenmoddinger adalah
 timbunan sisa kerang dan sisa
makanan laut lainnya yang
dikonsumsi manusia purba dan
menumpuk selama ribuan tahun
membentuk semacam bukit di Kjokkenmoddinge
pesisir pantai. r
Abris Sous Roche adalah tempat tinggal zaman
prasejarah berwujud goa dan ceruk di dalam batu karang
untuk berlindung.

Abris sous
roche
3). Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Zaman Neolitikum adalah zaman ketika manusia telah menetap dan
bercocok tanam, serta menggunakan alat-alat yg terbuat dari batu yg sudah
diasah secara sempurna.
Hasil kebudayaan neolotikum adalah kapak persegi dan kapak corong
Kapak Corong adalah sebuah
peralatan yang dibuat dari perunggu
dan memiliki rongga di tengahnya
sehingga dapat diisi dengan sesuatu.
Fungsi Kapak Corong adalah untuk ritual
upacara atau ritual atau upacara keagamaan
dan juga sebagai simbol kebenaran
Kapak Corong tersebar di wilayah
Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur,
Papua, Maluku, dan Sulawesi Selatan Kapak Corong
Kapak Persegi adalah batu yang
dibentuk persegi dan digunakan
sebagai peralatan penunjang
kehidupan
Fungsi Kapak Persegi adalah
digunakan sebagai alat Kapak
mencangkul dan bercocok tanam, Persegi
atau sebagai benda upacara dan
benda kubur.
Penemu dari kapak persegi adalah dan pemberi nama
itu sendiri yakni Von Heine Goldern. Ia berhasil
menemukan kapak persegi pertama kali pada tahun
1920-an. Adapun daerah tempat penemuan kapak persegi
di Indonesia kala itu adalah Sumatra, Jawa, Bali,
Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Nusa Tenggara
Timur.
4). Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Zaman Megalitikum adalah zaman dimana masyarakat mulai membangun
bangunan atau monumen yang terbuat dari batu
Hasil kebudayaan megalitikum antara lain menhir, sarkofagus, dolmen,
waruga, dan punden.

Menhir adalah tugu batu yang didirikan


sebagai tempat pemujaan untuk dan
memperingati arwah nenek moyang.
Fungsi menhir adalah sebagai sarana
pemujaan terhadap arwah nenek
moyang.  Menhir
Lokasi penemuan menhir yaitu di Sumatera Barat,
Pasemah (Sumatera Selatan), Pugungharjo
(Lampung), Kosala dan Lebak Sibedug, Leles, Karang
Muara, Cisolok (Jawa Barat), Yogyakarta, Pekauman
Bondowoso (Jawa Timur), Orunyan dan Sembiran
(Bali), serta Belu (Timor).
Sarkofagus adalah keranda yang terbuat dari kayu dan bentuknya
seperti lesung yang dilengkapi dengan tutup.

Fungsi dari Sarchopagus adalah untuk mengangkat mayat


dari rumah ke tempat pemakaman .

Lokasi penemuan di Indonesi persebaran


sarkofagus cukup luas, yakni di Bali, Tapanuli,
Sumba, Minahasa, dan Bondowoso.

Surkofagus
Dolmen adalah meja batu yang berfungsi untuk tempat
sesajian pada saat dilaksanakan peringatan dan pemujaan
kepada roh nenek moyang. Dolmen juga digunakan untuk
kuburan, supaya mudah ditandai dan tahan lama.
Fungsi dolmen sebagai tempat
meletakkan saji-sajian untuk
pemujaan.
Lokasi penemuan Dolmen banyak
ditemukan di wilayah Pujer, Bondowoso.

Dolmen
Punden Berundak adalah merupakan
bangunan yang bertingkat-tingkat.

Fungsi utama punden berundak ialah sebagai


sarana pemujaan untuk memuja serta Punden
menghormati roh leluhur. Berundak

Lokasi punden berundak salah satunya


yaitu di, Jawa Barat, misalnya di
Kabupaten Sukabumi, tepatnya di
Pangguyangan dan Gunung Padang.
Waruga adalah kuburan kuno orang Minahasa yang
terbuat dari dua batu berbentuk segitiga dan kotak.

Fungsi waruga sebagai wadah penguburan mayat


atau orang yang sudah meninggal.
Waruga

Lokasi waruga banyak ditemukan di Minahasa,


Provinsi Sulawesi Utara.
B). Zaman Logam
Zaman Logam merupakan masa di mana peradaban sudah
berkembang dan masyarakatnya sudah berpikir maju.

Disebut zaman logam karena pada masa ini masyarakat sudah


mulai mengenal logam dan memanfaatkannya untuk membuat
berbagai macam alat untuk kebutuhan sehari.

Zaman ini juga disebut dengan zaman perundagian karena


banyak undagi atau orang terampil yang berkarya mengolah
logam. 
Pembagian Zaman Logam
Zaman logam dibagi menjadi tiga masa atau zaman, yaitu
zaman tembaga, perunggu dan besi. 

A). Zaman Tembaga


Zaman Tembaga adalah periode ketika manusia purba di beberapa
belahan dunia baru saja mengenal logam sebagai bahan dasar
membuat peralatan sehari-hari.
Penghasilan benda zaman tembaga adalah
Kapak Tembaga
Fungsi kapak tembaga  adalah sebagai
pertahanan diri, mencari makanan di hutan,
maupun berburu hewan buruan.
Kapak
Tembaga
B). Zaman Perunggu
Zaman Perunggu adalah periode perkembangan suatu peradaban yang
ditandai dengan penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan
menciptakan perunggu.
Perunggu adalah jenis logam yang berasal dari campuran tembaga dan timah
putih. Pada Zaman Perunggu, orang-orang sudah dapat mencampur tembaga
dengan timah sebagai bahan baku pembuatan alat-alat untuk memperoleh logam
yang keras.
Penghasilan zaman perunggu yaitu :
1). Nekara
2). Kapak Perunggu
3). Bejana perunggu
4). Arca Perunggu
5). Perhiasan
1). Nekara
Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian
tengahnya dan sisi atasnya tertutup.
Fungsi dari nekara ini adalah sebagai mas kawin, benda pusaka, alat musik,
hingga alat tukar perdagangan pada zaman dulu.
Lokasi tempat penemuan nekara yaitu Jawa, Bali, Sumatra, Roti, Selayar,
Gorom, Kepulauan Kei.

2). Kapak Perunggu


Kapak perunggu adalah salah satu peralatan manusia pada zaman
prasejarah yang terbuat dari logam.
Fungsi dari kapak perunggu yaitu sebagai alat atau perkakas untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.
Lokasi penemuan kapak
perunggu berada di Danau
Sentani .
Kapak
Nekara
Perunggu
3). Bejana Perunggu
Bejana Perunggu adalah benda berbentuk seperti gitar Spanyol yang tidak
bertangkai.
Fungsi bejana perunggu adalah sebagai tempat upacara keagamaan dan tempat
minum.
Lokasi penemuan bejana perunggu ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera), 
Madura, Lampung, Kalimantan, dan subang.
4). Arca Perunggu
Arca perunggu adalah patung yang dibuat dengan bahan perunggu dengan tujuan
utama sebagai media keagamaan.
Fungsi arca perunggu adalah sebagai tempat penyembahan roh upacara
keagamaan.
Lokasi penemuan arca perunggu di
Indonesia  ditemukan di Bangkinang
(Riau), Lumajang (Jawa Timur),
Palembang (Sumatera Selatan),
Limbangan (Bogor).
Bejana Arca
5). Perhiasan Perunggu
Perhiasan perunggu adalah aksesoris tubuh masyarakat praaksara yang
terbuat dari logam perunggu dan digunakan sebagai penghias tubuh atau penanda
status sosial di masyarakat.
Fungsi perhiasan perunggu adalah sebagai penghias tubuh dan penanda status
sosial di masyarakat.
Macam-macam perhiasan perunggu yaitu
seperti kalung, gelang tangan dan kaki,
bandul, cincin, dan juga perhiasan yang
ditemukan sebagai bekal di kubur.

Ditemukan juga cincin yang ukurannya


sangat kecil bahkan melebihi ukuran anak
– anak. Perhiasan
Lokasi penemuan perhiasan banyak cincin Perhiasan
ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa
gelang
Barat.
C). Zaman Besi
Zaman besi merupakan periode dimana manusia sudah mampu mengolah
bijih-bijih besi, meleburnya, serta mencetaknya menjadi alat-alat perkakas sehari-
hari.
Pada zaman besi manusia sudah mampu mengolah besi menjadi alat- alat untuk
berburu dan mengembangkan sistem pertanian sederhana serta memproduksi
pangan.

Penghasilan zaman besi


yaitu :
1). Mata panah
2). Mata Pisau
3). Mata Sabit
4). Mata Pedang
Kehidupan Pada
Zaman Besi
1). Mata panah
Mata panah adalah salah satu peninggalan pada zaman besi.
Fungsi mata panah adalah untuk berburu dan menangkap ikan.
Lokasi tempat penemuan mata panah yaitu di Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan.
Di Jawa Timur mata panah ditemukan di Gua Lawa (Sampung), Gua Gede
(Tuban), Gua Petpuruh (Besuki), dan Gua Kramat (Bojonegoro).Sedangkan di
Sulawesi Selatan, alat ini ditemukan di gua pegunungan Kapur Bone dan
beberapa gua yang
Mata panah di Pegunungan
ditemukan Kapur Maros .
di Sulawesi
Selatan biasanya berukuran lebih kecil dan
tipis.
Sedangkan di Jawa Timur, mata panah
dibuat jauh lebih teliti pada umumnya
berbentuk segitiga dengan rata-rata
ketebalannya 1 cm.
Ujung dan ketajamannya ditatah dari dua
arah sehingga hasilnya lebih tajam dan
Mata Panah
bergerigi, berliku, dan tajam.
2). Mata Pisau
Mata pisau adalah salah satu peninggalan zaman besi yang terbuat dari besi dan
mempunyai ujung yang tajam.
Fungsi mata pisau adalah mencari makanan, menggali umbi umbian, alat
pertahanan diri, dan meramu makanan.

3). Mata Sabit


Mata sabit adalah alat yang hampir sama seperti mata pisau. Hanya saja
mata sabit memiliki ukuran yang lebih besar dan berbentuk seperti bulan sabit.
Fungsi mata sabit adalah untuk menyabit tumbuhan dan bertahan diri
dari serangan binatang buas.

Mata
Mata Sabit
Pisau
4). Mata Pedang
Mata pedang adalah salah satu peninggalan peralatan zaman besi dan
memiliki ujung yang tajam.
Fungsi mata pedang adalah sebagai alat berburu hewan dan
untuk melindungi diri dari serangan binatang buas yang masih banyak
berkeliaran pada saat itu.

Mata Pedang
ADA
PERTANYAAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai