PEMBAHASAN
Sejarah Keramik
Keramik adalah salah satu hasil kerajinan tertua yang ada di muka bumi. Hal ini dapat kita
saksikan pada penemuan benda-benda purbakala yang tertanam di dalam tanah. Salah satu jenis
benda-benda yang ditemukan itu adalah benda-benda keramik berupa wadah-wadah: guci,
peralatan makan minum, alat sesaji dan lain-lain; disamping penemuan benda-benda yang terbuat
dari batu dan logam. Serta ditemukan juga bentuk-bentuk figurin berupa manusia dan binatang.
Keramik adalah sebuah kreasi manusia pada jaman dulu yang sangat penting dan hal ini dapat
dijadikan sebagai penanda peradaban dari jaman ke jaman. Mengapa demikian? Karena tingkat
kemajuan jaman ternyata dapat dilihat dari apresiasi orang terhadap keramik. Istilah keramik
disini berarti umum, bukan semata keramik yang terbuat dari tanah liat (keramik tradisional).
Pada jaman dahulu orang membuat keramik sebagai peralatan yang begitu sederhana. Hal ini
dapat kita saksikan pada tembikar-tembikar/gerabah yang ditemukan sebagai benda purbakala.
Pada jamannya benda-benda tembikar itu merupakan cermin hasil sebuah kebudayaan.
Mereka mampu membuat benda yang kuat dan kokoh dari tanah. Mereka sudah menguasai
teknologi bagaimana mengubah tanah yang rapuh menjadi perkakas-perkakas yang berguna.
3. Penemuan Keramik
Penemuan yang menunjukkan api dapat mengubah lempung yang liat menjadi bentuk permanen
yang merupakan awal dari keramik. Sekarang sudah terlihat bahwa hal tersebut terjadi dijaman
batu, tetapi kapan dan dimana pertama kali hal itu disadari masih merupakan misteri yang belum
terpecahkan.
Para ahli arkeologi meyakini manusia menemukan prinsip menggunakan api untuk membakar
keramik pada 30 ribu tahun yang lalu, dengan ditemukannya figurin kecil dari lempung pada
situs prasejarah di Republik Czech yang diperkirakan ada pada awal 27 ribu tahun SM.
Figurines tertua berwarna hitam ini ditemukan bersama dengan benda-benda bakaran yang lain.
Campuran abu tulang dan lempung dibentuk menjadi figurin perempuan atau binatang kemudian
dibakar dalam sesuatu tempat yang bisa dikatakan sebagai tungku sederhana di sebuah dusun
pada jaman batu. Tingginya sekitar 4½ inchi dikenal dengn Dolni Vestonice “Venus” dari situs
prasejarah di Morovia dekat Brno, di bagian selatan Republic Czech. Jika
penandaannya/penanggalannya benar, maka benda ini menjadi keramik terkuno yang ditemukan
sejauh ini.
Selain bentuk binatang dan orang, perkembangan pottery dari jaman ke jaman mengalami
perkembangan desain. Jika diperhatikan bentuk yang berkembang merupakan pengembangan
bentuk-bentuk bulat (setengah bola), silinder dan tirus (kerucut terbalik). Berikut adalah
rangkuman perkembangan bentuk produk pada beberapa periode arkeologis:
Gambar karakteristik bentuk keramik pada beberapa
periode arkeologis.
Pada abad itu juga mulai ditemukan benda-benda keramik berdinding tipis berupa
alat makan, alat minum, vas, botol dll. Pola-pola geometris mulai terlihat
dilengkapi dengan hiasan gambar manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
Hiasan berwarna merah/hitam. Keramik yang berkembang di Iran merupakan
benda yang dibentuk dengan alat putar, dicat dengan slip. Motif-motif yang
dikembangkan adalah motif geometris bentuk bunga dan binatang.
2. Mesir
Keramik kuno di Mesir berbentuk kasar, gelap, dibuat di wilayah Faiyum, dataran rendah
Lembah Nil pada periode Neolitik sekitar 4500 SM. Warna hitam pada keramik Mesir
terjadi karena cara pembakaran saat itu, dimana posisi api berada diatas benda keramik,
menyebabkan banyak abu yang menutup benda, sehingga benda didalam kekurangan
udara. Orang-orang yang hidup pada delta sungai Nil kemungkinan telah mengenal
tungku pembakar yang lebih baik, terbukti keramik yang mereka hasilkan lebih cerah
yang dihiasi dengan gambar kapal, burung-burung, dan simbol-simbol religius.
Pada awal periode, bangsa Mesir telah mengenal glasir yang disebut faience. Glasir ini
terbuat dari silika dan soda dicambur dengan lempung dan diberi warna dengan oksida
kobalt atau tembaga.
Mereka lebih banyak memikirkan peralatan yang ada hubungannya dengan rumah tangga. Untuk
keperluan tersebut dibuatlah benda gerabah dari tanah liat kemudian dibentuk dan setelah kering
dibakar dengan pembakaran sederhana. Penemuan keramik merangsang kreativitas manusia
untuk menciptakan berbagai macam benda keramik yang di buat dari bahan tersebut.
Sementara masyarakat tradisional tetap melakukan aktivitas untuk membuat gerabah tradisional
untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan kekuatan apa adanya.
Keramik Lombok
Keramik Kasongan