ANGGI PRILIYANTI (1513031029) ATHEN REDA BORO (1513031051) PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI KERAMIK DI INDONESIA Sejarah Perkembangan Sains dan Teknologi Keramik di Indonesia
Di Indonesia, keramik sudah dikenal
sejak jaman Neolitikum, diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM-1000 SM. Peninggalan zaman ini diperkirakan banyak dipengaruhi oleh para imigran dari Asia Tenggara berupa: pengetahuan tentang kelautan, pertanian dan peternakan. Bukti sudah adanya kebudayaan keramik di Indonesia adalah dengan ditemukannya pecahan-pecahan periuk belanga di bukit kulit kerang. Peninggalan zaman Kerajaan Majapahit (abad 16 M)
Di temukan bata-bata dan genteng dari
tanah liatyang dibakar sebagai bahan bangunan, serta benda-benda seperti celengan. Pecahan-pecahan tembikar juga ditemukan di situs Batujaya, di Karawang Jawa Barat, ditemukan juga fragmen yang terbuat dari terracotta. Di sekitar candi Borobudur ditemukan peninggalan berupa jenis yang berbentuk mangkuk, piring, dan kendi. Relief candi Borobudur banyak Adanya keramik di Indonesia sering menunjuk pada motif wanita yang dibuktikan dengan relief candi. sedang mengambil air dari kolam dengan teknologi sederhana telah lama berlangsung. Faktor Kemajuan Keramik
Faktor-faktor tersebut memengaruhi
kemajuan keramik, mulai dari faktor keperluan hidup, persediaan bahan baku sampai kemajuan teknik pembakaran. Dari faktor-faktor tersebut, faktor kebutuhan atau keperluan hidup yang merupakan pengaruh yang dominan. Dari segi teknik pembuatannya benda-benda keramik yang oleh para ahli sejarah disebut “paddle and anvil technique” Membuat keramik dengan teknik atau teknik putar tatap, suatu teknik putar tatap. pembuatan keramik tradisional yang saat ini masih dipergunakan di daerah- daerah di Indonesia. Perkembangan Keramik di Indonesia Jaman Penjajahan Belanda
Laboratorium Keramik Tahun 1922
atau Di Bandung “Het Keramische Laboratorium”
Fungsi utama laboratorium ini sebagai
pusat penelitian bahan bangunan seperti bata, genteng, saluran air dan sebagainya yang terbuat dari tanah liat.
Selain itu laboratorium ini juga
mengembangkan teknologi glasir untuk barang gerabah halus yang disebut dengan ‘Aardewerk’. Bahan glasir ini didatangkan langsung dari Belanda. Jaman Pendudukan Tentara Jepang
Dengan masuknya tentara
Jepang , pabrik keramik di Bandung telah diubah namanya menjadi “Toki Shinkenjo”.
Laboratorium ini berfungsi sebagai balai penelitian yang meneliti
dan mengembangkan serta memproduksi barang-barang keramik dengan suhu bakar tinggi. Produknya antara lain: bata tahan api, botol sake, dan sebagainya. Barang-barang tersebut dibuat untuk keperluan bala tentara Jepang di Indonesia. Jaman Pemerintah Republik Indonesia
Sejak pemerintahan dipegang pemerintah republik
Indonesia, maka “Toki Shinkenjo” berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Keramik (BPK)
Fungsi dan tugas BPK tidak hanya berproduksi barang-
barang keramik, gelas, isolator listrik tetapi juga aktif melakukan kegiatan penelitian barang-barang mentah keramik hasil temuan bahan keramik di beberapa tempat.
Dengan diketemukannya bahan-bahan mentah yang melimpah seperti kaolin,
felspard, kwarsa dan sebagainya. Maka sejak tahun 1960-an bermunculan pabrik-pabrik keramik dibeberapa kota. Produknya pun bermacam-macam seperti produk gerabah, stoneware dan porselin, jenis produksinya antara lain peralatan makan dan minum, benda hias, barang tahan api, bata tahan api, alat- alat teknik, gips, dan keramik bahan bangunan. TEKNIK PEMBUATAN KERAMIK di INDONESIA
Teknik coil (lilit pilin) : teknik pembuatan keramik dengan cara
membuat pilinan kecil seperti cacing.
Teknik tatap batu/pijat jari (pinch) : cara pembuatan keramik
dengan membuat bulatan tanah liat yang dipijit dari tengah.
Teknik slab (lempengan) : pembuatan keramik dengan cara
membuat lempengan dari tanah liat.
Teknik Putar : Teknik pembuatan keramik dengan menggunakan
alat putar.
Teknik cetak : pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang
dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula Kerajinan Keramik dan Daerah Pembuatannya di Indonesia
Kerajinan Keramik dari Dinoyo
Malang
kerajinan keramik yang sudah
berjalan sejak tahun 1957an Kerajinan Keramik Bayat
Kota Klaten
Ada beraneka ragam macam gerabah
keramik yang disediakan di desa tersebut, ada seperti guci bermotif, gerabah keramik berbentuk hewan seperti gajah, singa, ayam, badak dan sebagainya, ada juga kursi gerabah, serta patung manusia, hingga gerabah – gerabah kecil lainya, ada juga rumbai-rumbai, hingga tungku untuk memasak. sangat bermacam-macam bentuk dari gerabah yang terbuat dari tanah liat ini. Kerajinan Keramik dari Pulutan, Minahasa
Desa Pulutan
Salah satu desa penghasil kerajinan
tangan khas yang telah menjadi tujuan wisata di Minahasa yang tidak hanya ramai dikunjungi oleh para pelaku bisnis, namun juga ramai dikunjungi oleh para pelancong baik domestik ataupun dari mancanegara. Kerajinan Keramik di Bali
Banjar Simpangan, Desa
Pejaten, Kediri, Tabanan.
Didirikan oleh I Made
Tanteri pada tahun 1987, perintis kerajinan keramik di Desa Pejaten ini menyuguhkan beragam kerajinan keramik.
Tak hanya keramik siap pakai
Direktur Utama Tanteri yang disuguhkan di sini. Ceramic, I Putu Oka Namun, begitu juga dengan Mahendra. proses pembuatannya. Plered Purwakarta Sebuah pabrik keramik dengan dilengkapi alat- alat produksi masinal untuk mengolah bahan tanah liat.
Pabrik ini berfungsi sebagai induk
yang memberikan bimbingan dalam pembuatan bahan bangunan dan gerabah halus berglasir kepada para pengrajin setempat.