• Uji konfirmasi
[HgCl4]2- + Cu(s) === Hg(l) + Cu2+ + 4Cl-
2Hg2+ + Sn2+ + 2Cl- Hg2Cl2(s) + Sn4+
HgS = hitam, Hg = putih seperti perak
Hg2Cl2 = endapan putih seperti sutera
Kation timbal(II), Pb2+
• Reaksi pengendapan & pelarutan
Pb2+ + H2S(aq) === PbS(s) + 2H+
3PbS(s) + 8H+ + 2NO3- === 3Pb2+ + 2NO + 4H2O + 3S(s)
• Pengendapan sebagai sulfat
Pb2+ + SO42- === PbSO4(putih)
• Pelarutan kembali sebagai kompleks
PbSO4(s) + 4OH- === [Pb(OH)4]2- + SO42-(aq)
• Uji konfirmasi
[Pb(OH)4]2- + 4H+ === Pb2+ + 4H2O(aq)
Pb2+ + CrO42- === PbCrO4(kuning)
Ion tembaga(II), Cu2+
• Uji konfirmasi
3[SnCl6]2- + 4Al(S) === 3Sn + 4Al3+ + 18Cl-
Sn(s) + 2H+ === Sn2+ + H2
Sn2+ + Hg2+ + 2Cl- === Hg2Cl2(white-ppt) + Sn4+
Ion antimon(III), Sb3+, SbO+
Gol II
HgS, PbS, CuS, Mn2+, Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+, Zn2+, Al3+,
Sb2S3, SnS2 Cr3+ Ca2+, Ba2+ Mg2+, K+, Na+, NH4+
NH3 15 M, CH3C(S)NH2, panaskan (2)
Sb2S3,
SnS2, S
H2O, HCl 12M hangat
Sn [SbCl4]-, [SnCl6]2-
bagi 2
Sb2OS2 Hg2Cl2
Sb3+ positif Sn2+ positif
Prosedur Analisis Kation Gol II
(1)
• H2O2 berfungsi untuk mengoksidasi timah(II)
menjadi (IV)
• Konsentrasi H+ = 0,3 M agar hanya sulfida
logam gol II saja yang mengendap
• Adanya kation gol II dapat dilihat dari warna
endapan, kuning-coklat-hitam
Prosedur Analisis Kation Gol II
(2)
• Pemisahan akibat perbedaan sifat keamfoter-
an dari logam sulfida tersebut
• Sb2S3 dan SnS2 bersifat amfoter, HgS bersifat
asam, serta PbS dan CuS bersifat sedikit
amfoter
Prosedur Analisis Kation Gol II
(3)
• PbS dan CuS larut dengan melepaskan S2- yang
teroksidasi menjadi S(s)
(4)
• Konsentrasi asam yang tinggi akan melarutkan
HgS menjadi kompleks [HgCl4]2-
Prosedur Analisis Kation Gol II
(5)
• Uji konfirmasi untuk raksa(II)
Reduksi dengan tembaga memberikan lapisan
mengkilap pada permukaan
Reduksi dengan timah klorida memberikan
endapan putih-kelabu-hitam
[HgCl4]2- + Sn2+ === Hg2Cl2 + Sn2+ === Hg
putih hitam
Prosedur Analisis Kation Gol II
(6)
• Penguapan dengan H2SO4 untuk
menghilangkan HNO3, di mana PbSO4 larut
• Terbentuknya asap putih dari SO3
menandakan habisnya asap coklat hasil
dekomposisi asam nitrat
• Penambahan residu penguapan dengan air
untuk menghasilkan endapan putih PbSO4
Pb2+ + HSO4- + H2O PbSO4(s) + H3O+
Prosedur Analisis Kation Gol II
(7)
• Sifat amfoter timbal(II) menyebabkan
tingginya kelarutan dalam suasana basa
• Reaksi [Pb(OH)4]2- dengan asam asetat akan
menghasilkan Pb2+ dalam larutan, sehingga
akan terbentuk endapan PbCrO4 dengan
adanya kalium kromat
Prosedur Analisis Kation Gol II
(8)
• (a) Hidrolisis dengan amonia akan
menghilangkan ion timbal(II) dan raksa(II)
yang tersisa
• (b) sekaligus sebagai indikator adanya ion
Cu2+, yaitu warna biru dari [Cu(NH3)4]2+
• Jika terlihat warna biru, prosedur (9) bisa tidak
dilakukan untuk uji konfirmasi
Prosedur Analisis Kation Gol II
(9)
2Cu2+ + [Fe(CN)6]4- Cu2[Fe(CN)6]
endapan coklat-kemerahan
Prosedur Analisis Kation Gol II
(10)
• Asam asetat akan merusak ion komplek [SbS2]-
& [SnS3]2-
• Ion polisulfida bereaksi dengan asam
menghasilkan H2S dan unsur S
Sx2- + 2H+ H2S(aq) + (x-1)S(s)
• Asam klorat dapat melarutkan kembali sulfida
dari antimon dan timah
Prosedur Analisis Kation Gol II
(11)
• Larutan tiosulfat digunakan sebagai sumber
ion sulfida
S2O32- + H2O SO42- + H2S(aq)
(12)
• Al digunakan untuk mereduksi timah(IV)
menjadi unsur timah, yang selanjutnya
dioksidasi oleh ion hidrogen menjadi ion
timah(II)