Anda di halaman 1dari 5

ESSAY

SISTEM KEBUDAYAAN PERADABAN BANGSA SUMERIA

Disusun Oleh
Diaz Tri Bintang Pamungkas (220732609711)

Fakultas Ilmu Sosial


Program Studi Ilmu Sejarah
Universitas Negeri Malang
PERADABAN BANGSA SUMERIA

Kebudayaan Masyarakat Sumeria


Fakta mengejutkan pada sisa-sisa Bangsa Sumeria adalah menulis. Seni mengagumkan
tampaknya sudah cukup maju, cocok untuk mengekspresikan pemikiran yang kompleks dalam
perdagangan, puisi dan agama. Prasasti tertua yaitu batu, dan tanggal rupanya sejauh 3600 SM
Menuju 3200 SM tanah liat tablet muncul, dan sejak saat itu bangsa Sumeria tampaknya pada
masa kejayaan dalam penemuan besar. Ini adalah keberuntungan kami bahwa orang-orang dari
Mesopotamia menulis bukan pada tempat yang rapuh, kertas singkat dan mudah memudar tinta,
tapi pada tanah liat lembab dengan baji seperti (runcing) tempat stylus. Dengan bahan lunak ini
juru tulis menyimpan catatan, dieksekusi kontrak, menyusun dokumen resmi, properti dicatat,
penilaian dan penjualan, dan menciptakan budaya di mana stylus menjadi sebagai perkasa
sebagai pedang. Setelah selesai menulis, juru tulis memanggang tablet tanah liat dengan api
panas atau di bawah sinar matahari, dan membuatnya demikian naskah yang jauh lebih tahan
lama dibandingkan kertas, dan tidak lebih dari batu abadi.

Perkembangan script runcing


Adalah kontribusi luar biasa dari Sumeria ke peradaban umat manusia.
Pada mulanya, tulisan hanyalah metode pencatatan berupa gambar yang dipersingkat. Bahkan
sebelum zaman Neolitik, manusia sudah mulai menulis. Gambar-gambar yang dibuat manusia
Azilia di atas batu, menunjukan permulaan proses itu. Banyak diantaranya mencatan perburuan
dan ekspedisi, dan sebagian besar menggambar tokoh-tokoh manusia scara sederhana. Tetapi
dalam beberapa catatan, pelukisannya tidak peduli dengan kepala dan anggota badan, dia
menandai manusia dengan coretan tegak dengan satu dengan satu atau dua coretan melintang.
Peralihan dari gambar ini ke tulisan gambar konvesional yang padat adalah peralihan yang
mudah. Di Sumeria tulisan dibuat diatas tanah liat dengan sebuah tongkat. Colekan-colekan
huruf segera sangat tak serupa dengan benda-benda yang diwakili. Tetapi di Mesir, manusia
digambarkan di dinding dan diatas carik buluh papyrus (kertas pertama), dan kemiripan dengan
benda yang ditirukan masih ada. Dari fakta bahwa gaya-gaya kayu digunakan di Sumeria
membuat tanda-tada berbentuk baji, tulisan Sumeria disebut tulisan berbentuk baji (gambar dala
berbentuk baji) atau sering juga disebut tulisan paku karena bentuknya menyerupai paku.
Satu langkah penting menuju tulisan dibuat ketika gambar digunakan untuk menunjukan sesuatu
yang bukan benda yang digambarkan, tetapi untuk menggambarkan benda yang serupa. Di dalam
teka-teki bergambar untuk anak-anak dengan usia yang sesuai, hal ini masih dilakukan sampai
sekarang. Kita menggambar sebuah kemah (camp) dengan tenda-tenda dan sebuah lonceng
(bell), dan sang anak menduga dengan gembira bahwa gambar ini nama seorang Skotlandia
yakni Campbell.
Bahasa Sumeria
Adalah bahasa yang terbuat dari suku kata-suku kata yang dikumpulkan, ketimbang seperti
bahasa-bahasa Amerindian atau sezamannya. Bahasa ini sangat siap mendukung metode
penulisan suku kata yang mengungkapkan ide-ide yang tidak dapat disampaikan oleh gambar-
gambar scara langsung.
Penemuan tulisan sangat penting dalam perkembangan masyarakat dunia. Ia mencatat
persetujuan-persetujuan, hukum, serta titah-titah. Ia membuat pertumbuhan ke negara yang
besar daripada negara-negara kota kuno. Ia juga memungkinkan suatu kesadaran historis yang
berkesinambungan. Titah imam atau raja dan capnya, dapat pergi jauh melalui pandangan dan
suaranya, serta dapat lestari setelah kematiannya.
Menarik untuk dicatat bahwa di Sumeria kuno, penggunaan cap-cap ini sangat banyak.
Seseorang seorang raja atau seorang bangsawan maupun seorang saudagar, mempunyai cap yang
sering diukir dengan seni yang tinggi. Cap itu ditekan pada setiap dokumen lempung yang
disahkannya. Hal ini menunjukan betapa dekatnya peradaban dengan percetakan enam ribu tahun
lalu. Kemudian lempung itu di keringkan sampai keras dan menjadi permanen. Pembaca harus
ingat, bahwa di negeri Mesopotamia, selama tahun-tahun yang panjang, surat-surat, catatan-
catatan dan laporan-laporan semuanya ditulis di atas ubin yang nyaris tak dapat dihancurkan.
Berkat itulah kita mendapat pengetahuan di masa lalu.
Sistem tulisan ini selanjutnya dipakai oleh bangsa-bangsa yang menguasai kawasan
Mesopotamia. Tulisan ini memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Kita dapat
menelusuri penciptaan tulisan yang dibuat dari piktograf-piktograf ( yakni, gambar-gambar
orang, benda, peristiwa dan tindakan) seperti yang telah dijelaskan di atas. Langkah kreatifnya
adalah penciptaan ideogram, lalu penciptaan fonem-fonem ( yakni tanda-tanda konvesional yang
mewakili bunyi-bunyi yang digunakan sebagai bahasa tutur). Tulisan mereka merupakan
kombinasi ambigu dan arbiter antar fonem-fonem dan ideogram-ideogram. Kelemahan ideogram
adalah jumlah yang sangat banyak, kelebihannya dibanding fonem adalah bahwa sebuah ide dan
tanda dapat diasosiasikan scara permanen. Walau demikian, fonem-fonem memiliki kelebihan
dibanding ideogram dalam hal jumlahnya yang terbatas.

Tulisan Bangsa Sumeria


Di sebutkan bentuknya menyerupai paku, sehingga disebut tulisan paku. Tulisan paku ini
mirip dengan huruf China. Tulisan paku bangsa Sumeria itu dipahat pada lempengan tanah liat
yang dibakar atau dikeringkan. Tulisan paku menjadi dasar tulisan latin yang kita pergunakan
sekarang ini. Dalam ilmu pengetahuan, bangsa Sumeria memberikan sumbangan yang tidak kecil
terhadap peradaban dunia, meskipun tidak sebesar bangsa Mesir kuno. Beberapa pengetahuan
dapat diungkapkan di sini antara lain ialah tulisan paku. Tulisan paku ialah tulisan yang
berbentuk baji (irisan) yang tertulis di atas lempengan-lempengan tanah kering dalam bentuk
empat persegi. Pada awalnya tulisan ini menggunakan sistem pictografi. Scara berangsur-angsur
sistem sistem itu berubah menjadi lambang ujaran (phoenitik signa) hingga menjadi 150 lambang
ujaran (huruf).
Dari catatan tertulis dan gambar, inilah maka fase awal kehidupan peradaban Sumeria
menunjukan ciri-ciri yang sama dengan anggota lain dari kelompok masyarakat yang darinya
lahir peradaban yang dikenal paling tua.

Seni Bangsa Sumeria


Kemudian seni yang juga ada pada masa Bangsa Sumeria yaitu seni pahat. Seni pahat bangsa
Sumeria terdiri dari relief-relief yang digunakan untuk dekorasi dan isinya berupa cerita-cerita
yang berupa bentuk badan manusia ataupun binatang. Manusia yang kekar adalah bentuk khas
seni pahat yang paling digemari oleh bangsa Sumeria.
Kemudia Bangsa Sumeria juga memiliki tradisi yaitu tradisi kesusasteraan Epik Gilgamesh,
kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat Mesopotamia. Tentang kepahlawanan Gilgamesh, ada
sifat dua pertiga tuhan, satu pertiga manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan keberanian. Telah
memerintah dan memberikan perlindungan kepada Kota Uruk. Diceritakan juga merupakan
kehidupan yang kekal dan kesaktian.
Seni selanjutnya yaitu dalam bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata
aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Juga
memiliki kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-
tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat pakaian lenan,
perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.

lampiran

Seni Bangsa Sumeria

Tulisan Paku
Tulisan dan Bahasa Bangsa Sumeria

Daftar Rujukan
Ifranto, Ari. (2018). Peradaban Kuno di Dunia. Yogyakarta: Istana Media.
Natsir, Nanat Fatah. (2012). The Next Civilization: Menggagas Indonesia sebagai Puncak
Peradaban Dunia. Bekasi: Media Maxima
Toynbee Arnold. 2014. Sejarah Umat Manusia. Yogyakarta
(William Stiebing, Ancient Near Eastern History and Culture).
Margarethe Uepermann (2007), "Structuring the Late Stone Age of Southeastern Arabia"
(Arabian Archaeology and Epigraphy Arabian Archaeology and Epigraphy Volume 3, Issue 2,
pages 65–109)

Anda mungkin juga menyukai