Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN STATISTIK DESKRIPTIF DALAM

PENYAJIAN DATA KUANTITATIF

Oleh :
Sal Sabila Nur aini
(20187203078)

Abstrak
Penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan teknik statistik. Berdasarkan
proses atau cara untuk mendapatkannya teknik statistik deskriptif yang biasanya digunakan
adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang.
Tujuan menggunakan kuantitatif dalam penyajian data adalah untuk menyususun ilmu
nomotetik. Agar diperoleh penelitian yang valid dan reliabel, statistika juga telah
mengembangkan teknik-teknik perhitungan tertentu dan mengembangkan berbagai metode
untuk menguji hipotesis yang dapat membantu para peneliti.
Abstrack
The presentation and analysis of quantitative data was carried out using statistical
techniques. Based on the process or method of obtaining it, descriptive statistical techniques
usually used are data presentation in tabular form or frequency distribution and cross
tabulation. The purpose of using quantitative in the presentation of data is to develop
nomothetic science. In order to obtain valid and reliable research, statisticians have also
developed certain computational techniques and developed various methods for testing
hypotheses that can help researchers.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan
penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal
menguraikan atau memberikan keterangan mengenai suatu data atau keadaan. Dengan kata
lain, statistik deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.
Statistik deskriptif menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah
data, merangkum informasi yang terdapat dalam data tersebut dan menyajikan informasi
tersebut dalam bentuk yang diiningkan. Metode kuantitatif sendiri menjanjikan pengetahuan
valid untuk memprediksikan dan mengontrol kejadian-kejadian. Tidak heran jika pendekatan
kuantitatif sangat mengandalkan desain atau metode penelitian ekperimental dan
eksperimental.
Penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan teknik statistik.
Terdapat berbagai teknik statistik yang dapat diterapkan untuk menyajikan dan
mendeskripsikan data kuantitatif, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks
tergantung jenis data serta tujuan atau masalah penelitian dan data yang berbentuk adalah
angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara
untuk mendapatkannya teknik statistik deskriptif yang biasanya digunakan adalah penyajian
data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Dengan analisis ini akan
diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah,
sedang atau tinggi. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive,
diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel, dan diagram lambang. Pengolahan data
adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap
dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan data, tranformasi data atau disebut
dengan coding, serta penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing-
masing obyek untuk setiap variabel yang diteliti. Diperlukan rangkaian proses pengolahan
serta analisis agar data tersebut dapat digunakan sebagai landasan empirik dalam menjawab
rumusan masalah atau menguji hipotesis penelitian.
Kegiatan analisis data dalam penelitian kuantitatif meliputi pengolahan dan penyajian
data, melakukan berbagai perhitungan untuk mendeskripsikan data, serta melakukan analisis
untuk menguji hipotesis. Perhitungan dan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan
teknik statistik. Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap
keberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi sasaran
pengamatan penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data
nominal, ordinal, interval atau rasio. Oleh karena itu dalam prakteknya, penelitian dengan
pendekatan kuantitatif ini memberikan pemaknaan melalui penafsiran angka-angka statistika
atau bukan melalui kebahasaan atau kulturnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penggunaan Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data
Kuantitatif
2. Bagaimana sistem Penggunaan Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data Kuantitatif
3. Bagaimana hasil dari Penggunaan Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data Kuantitatif

C. Tujuan
1. Untuk kita mengetahui terkait dengan yang dimaksud Penggunaan Statistik Deskriptif
Dalam Penyajian Data Kuantitatif
2. Untuk mengetahui sistem dari Penggunaan Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data
Kuantitatif
3. Untuk mengetahui hasil dari Penggunaan Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data
Kuantitatif

PEMBAHASAN

A. Pengertian Statistik Deskriptif Secara Umum


Statistika deskriptif adalah statistik yang bekenaan tentang bagaimana cara
mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah
dipahami. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data antara lain:
1) Menentukan ukuran dari data nilai modus, rata-rata dan nilai tengah (median)
2) Menentukan ukuran variabilitas data seperti: variasi (varian), tingkat penyimpangan
(devasi standar), jarak (range)
3) Menentukan ukuran bentuk data: skewness, kurtoris, plot boks. Statistika deskriptif
adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengumpulan, pengelompokan dan
pengolahan data yang selanjutnya akan menghasilkan ukuran-ukuran statistik seperti
frekuensi, pemusatan data, penyebaran data, kecenderungan suatu gugus data dan lain-lain.
Selain itu, agar data lebih mudah dibaca dan dipahami maka data dapat diringkas dalam
bentuk tabulasi atau disajikan dalam bentuk grafik atau diagram. Penggunaan grafik dan
diagram dimaksudkan agar data yang disajikan lebih menarik dan lebih komunikatif.

B. Pengertian Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data Kuantitatif


Penggunaan Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data Kuantitatif adalah data yang
dikumpulkan melalui teknik pengambilan data tertentu masih bersifat data mentah, oleh
karena itu agar data itu lebih komunikatif maka harus disajikan sedemikian rupa sehingga
data mudah dibaca atau dipahami. Data yang dikumpulkan melalui teknik pengambilan data
tertentu masih
bersifat data mentah, oleh karena itu agar data itu lebih komunikatif maka harus disajikan
sedemikian rupa sehingga data mudah dibaca atau dipahami. Berkaitan dengan upaya untuk
menampilkan data agar mudah dibaca dan dipahami, maka statistika menyediakan teknik
tertentu dalam mengolah data dan menyajikan data, yaitu dengan metode statistika deskriptif.
Statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan data
serta dalam menyajikan data secara lebih mudah, sehingga data tersebut dapat dimengerti
secara lebih mudah. Statistik telah dapat mensifatkan populasi ataupun menyatakan
variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kecenderungan tengah-tengah
dari variabel. Statistik deskriptif dapat membantu peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu
perbedaan yang diperoleh benar-benar berbeda secara signifikan. Berkaitan dengan upaya
untuk menampilkan data agar mudah dibaca dan dipahami, maka statistika menyediakan
teknik tertentu dalam mengolah data dan menyajikan data, yaitu dengan metode statistika
deskriptif. Penggunaan kuantitatif untuk menemukan proses pengetahuan yang menggunakan
data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
Tujuan menggunakan kuantitatif dalam penyajian data tersebut adalah untuk menyususun
ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum-hukum dari generalisasinya. Agar
diperoleh penelitian yang valid dan reliabel, statistika juga telah mengembangkan teknik-
teknik perhitungan tertentu dan mengembangkan berbagai metode untuk menguji hipotesis
yang dapat membantu para peneliti. Teknik yang dikembangkan secara matematis, kemudian
digunakan diberbagai bidang untuk membantu memecahkan berbagai persoalan pada masing-
masing bidang.
Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-
lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya
melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang
berubah setiap saat, dengan menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang
dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara
menampilkan dan membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya
terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.

C. Sistem Penggunaan Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data Kuantitatif


Penyajian data merupakan proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk
kata-kata, kalimat, naratif, tabel, matrik, dan grafik dengan maksud agar data yang telah
dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat.
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data, sehingga data
akan mudah dipahami dengan baik. Penyajian data menjadi penting dalam pembuat
keputusan di sektor ekonomi dan bisnis, sebagai acuan atau dasar dalam pengambilan
kesimpulan atas kejadian dan peristiwa tertentu. Penyajian data tersebut bisa ditampilkan
dengan baik dalam bentuk tabel, grafik, diagram atau lainnya sesuai dengan keperluan.
Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan,
dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Walaupun begitu penting
dalam dunia pendidikan, analisis data merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan
kemampuan dan pemahaman tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Teknik-teknik
penyajian data seperti ini antara lain: table, grafik, diagram lingkaran dan pictogram.
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama, karena tujuan utamanya adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diterapkan.
Dalam penelitian kuantitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan
data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Statistik deskriptif menggunakan
metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah data, merangkum informasi yang
terdapat dalam data tersebut dan menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang
diiningkan. Setelah melaporkan dan menjelaskan hasil-hasil penelitian secara rinci, lalu
mengakhiri penelitian dengan membuat ringkasan temuan-temuan kunci. Mengembangkan
penjelasan terhadap hasil-hasil penelitian, mengungkapkan keterbatasan-keterbatasan
penelitian, dan membuat rekomendasi berkenaan dengan tindak lanjut penelitian tersebut.
Terdapat berbagai teknik statistik yang dapat diterapkan untuk menyajikan dan
mendeskripsikan data kuantitatif, mulai dari yang sederhana yang kompleks tergantung jenis
data serta tujuan atau masalah penelitian.
1) Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Tabel adalah model penyajian yang disusun dalam baris dan kolom. Tabel data berupa
kumpulan angka-angka berdasarkan kategori tertentu. Suatu tabel minimal memuat judul
tabel, judul kolom, judul baris, nilai pada setiap baris dan kolom, serta sumber yang
menunjukkan dari mana data tersebut diperoleh. Tabel tersebut menggambarkan data hasil
penelitian meliputi:
1. Judul tabel; yaitu “Data Hasil Penelitian”
2. Baris nomor responden; tabel tersebut memperlihatkan 40 responden yang menjadi
sampel (sumber data) penelitian.
3. Kolom jenis kelamin; pada tabel tersebut terlihat adanya pengelompokkan responden
dalam dua kategori yaitu 1 = Laki-laki, dan 2 = perempuan. Data jenis kelamin
termasuk data nominal.
4. Kolom tingkat pendidikan; tabel tersebut memperlihatkan variasi tingkat pendidikan
yaitu 1 = Diploma, 2 = Sarjana, dan 3 = Magister. Data tingkat pendidikan termasuk
data ordinal.
5. Kolom pengalaman kerja; tabel tersebut memperlihatkan pengalaman kerja responden
yang dinyatakan dalam tahun. Data pengalaman kerja termasuk jenis data rasio.
6. Kolom hasil pengukuran variabel kompetensi profesional; data kompetensi
profesional dalam contoh diatas diperoleh melalui tes kompetensi. Data tersebut
termasuk jenis data interval.
7. Kolom hasil pengukuran variabel kinerja guru; data kinerja guru dalam contoh diatas
diperoleh melalui kuesioner evaluasi diri. Data tersebut termasuk jenis data interval.
8. Keterangan untuk pengkategorian jenis kelamin dan tingkat pendidikan; keterangan
yang ditulis di bawah tabel tersabut menunjukkan kode-kode yang digunakan untuk
variabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
Berdasarkan pengaturan baris dan kolom, suatu tabel dapat dibedakan dalam beberapa
bentuk misalnya tabel klasisfikasi saru arah, tabel klasifikasi dua arah atau lebih (tabel
silang), serta tabel distribusi frekuensi.
2) Penyajian Data dalam Bentuk Diagram/Grafik
Selain menggunakan tabel, bentuk lain penyajian data adalah grafik atau diagram.
Data yang disajikan dapat berupa cross section data dan data berkala. Cross section data
adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan/kegiatan
pada waktu yang bersangkutan (tahun tertentu, bulan tertentu, minggu tertentu). Sedangkan,
data berkala yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu (tahun ke tahun, bulan ke
bulan, minggu ke minggu).
Data berkala ini bisa menunjukkan suatu trend atau garis yang menunjukkan arah
perkembangan secara umum sehingga sangat berguna untuk perencanaan Grafik atau diagram
biasanya dibuat berdasarkan tabel. Grafik merupakan visualisasi data pada tabel yang
bersangkutan. Contoh-contoh bentuk grafik atau diagram yang biasa digunakan dalam
penyajian data penelitian kuantitatif :
a) Diagram Lingkaran / Grafik Lingkaran (Pie Chart)
Diagram lingkaran dapat disajikan dalam bentuk persentase atau derajat. Setiap persentase
atau derajat dalam lingkaran mewakili frekuensi dari keseluruhan data. Dalam perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, pembuatan diagram pie tidak lagi menggunakan manual
tetapi menggunakan komputer, salah satunya dengan program Ms Office Excel.
b) Diagram Batang / Grafik Batangan (Bar Chart)
Diagram yang berbentuk batangan atau juga grafik yang tersusun dari kolom berbentuk
batang (persegi atau persegi panjang) yang meninjukkan berbagai informasi. Diagram batang
terdiri dari dua sumbu, sumbu x (horizontal) dan sumbu y (vertikal).
c) Diagram Gambar / Grafik Gambar
Grafik atau diagram gambar (piktogram) adalah bagan yang menampilkan data dalam bentuk
gambar atau lukisan untuk mewakili benda yang menampilkan banyak benda sesungguhnya.
Penyajian data dalam bentuk piktogram merupakan cara yang paling sederhana dan mudah
dipahami.
d) Diagram Garis / Grafik Garis (Diagram Garis)
Diagram yang menghubungkan titik-titik data sehingga membentuk garis, diagram berisi
garis atau plot yang menghubungkan titik-titik data dan menunjukkan kuantitas dari data-data
tersebut, diagram garis berawal dari grafik batang yang diwakili oleh titik-titik data dan
dihubungkan dengan garis. Digram garis biasanya digunakan untuk melihat perkembangan
suatu kondisi. Perkembangan tersebut bisa naik dan bisa juga turun. Hal ni akan nampak
secara visual dalam bentuk garis.
e) Grafik Histogram Frekuensi
Histogram adalah penyajian tabel distribusi frekuensi yang dubah dalam bentuk diagram
batang. Untuk Membuatnya digunakan sumbu mendatar sebagai batas kelas dan sumbu
vertikal sebagai frekuensi.
f) Grafik Peta (Cartogram)
Grafik peta (Kartogram) adalah grafik yang meluiskan peristiwa, biasanya berdasarkan peta
bumi atau geografi. Grafik peta dalam statistik suatu sajian data yang menggunakan peta
geografis tempat data terjadi. Grafik ini meukiskan keadaan dihubungkan tempat data terjadi.
Penyajian data ini untuk mempermudah serta untuk mengetahui jumlah jawaban
responden sesuai dengan jawaban yang terdapat pada tabel dan selanjutnya dicari nilai
frekuensi dan persentasenya. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu
haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan
biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan
pengolahan data dan pembaca memahami data, memberi gambaran yang sistematis tentang
peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian atau observasi, data lebih cepat
ditangkap dan dimengerti, memudahkan dalam membuat analisis data, dan membuat proses
pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, akurat dan tersusun dengan rapi.
Fungsi dari penyajian data agar data yang diperoleh menjadi kredibel yaitu dapat
menunjukkan perkembangan suatu keadaan dan mengadakan perbandingan pada suatu waktu.

D. Hasil Penggunaan Statistik Deskriptif Dalam Penyajian Data Kuantitatif


Data yang sudah diolah, agar dibaca dan dimengerti oleh orang lain atau pengambil
keputusan, perlu disajikan ke dalam bentuk-bentuk tertentu. Penyajian data memiliki fungsi
antara lain :
1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu
Pengumpulan dan Penataan Data. Berdasarkan sumbernya, data statistik tergolong
kedalam 2 jenis, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dari pihak lain, sedangkan data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
objek penelitian. Setelah data disajikan data tersebut dikumpulkan, pengumpulan data
merupakan tahapan penting untuk memulai suatu penelitian. Data dapat dikumpulkan dengan
berbagai cara berdasarkan tema serta tujuan penelitian yang dilakukan. Penting bagi peneliti
untuk tahu jenis penelitian yang akan digunakan seperti teknik pengolahan data kuantitatif
yang dikelompokkan berdasarkan sifatnya.
Beberapa metode pengumpulan data yang bisa digunakan dalam teknik pengumpulan
data kuantitatif yaitu :
1. Sensus merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan pendataan secara
lengkap terhadap seluruh unit populasi. Kelebihan dari metode sensus yakni
cakupannya lengkap, bebas dari kesalahan pengambilan sampel (sampling error),
dapat dijadikan sebagai kerangka sampel induk untuk kegiatan survei. Namun metode
ini juga memiliki kekurangan diantaranya kesalahan tidak dapat diukur, boros waktu,
tenaga dan biaya, karakteristik objek penelitian yang dicakup biasanya tidak terlalu
banyak.
2. Kuesioner merupakan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan
informasi dari responden. Kelebihan dari metode kuesioner adalah Hemat biaya, data
yang diperoleh lebih aktual, registrasi lebih baik daripada survei maupun sensus
apabila terdata dengan lengkap, misalnya seluruh penduduk melaporkan setiap
kejadian kelahiran, kematian dan migrasi. Namun metode ini juga memiliki
kekurangan diantaranya informasi yang diperoleh tidak terlalu banyak dan sangat sulit
mengumpulkan data secara lengkap karena membutuhkan kesadaran seluruh
penduduk.
3. Wawancara terbagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan ketika sudah mengetahui data yang ingin
dikumpulkan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang
dilakukan secara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman dalam
wawancaranya.
4. Observasi merupakan metode yang digunakan ketika ingin mengamati fenomena atau
gejala yang terjadi pada komunitas tertentu. Metode observasi dibagi menjadi dua
yaitu observasi participant dan observasi non participant. Metode observasi memiliki
banyak sekali kelebihan diantaranya kesalahan dapat diukur, dapat digunakan untuk
menguji kualitas sensus dan registrasi, hemat waktu, biaya dan tenaga, kegiatan
pendataan lebih mudah, karakteristik yang dicakup lebih banyak dan rinci. Namun
disamping itu juga metode ini juga memiliki kelemahan yakni memerlukan kerangka
sampel jika tujuan penelitian adalah untuk mengeneralisasi sampel terhadap populasi,
biaya untuk mendapatkan kerangka sampel sangat besar, terdapat kesalahan sampling
(sampling error).
5. Eksperimen merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan percobaan.
Kelebihan dari metode ini adalah Perencanaan sangat sistematis dan hasilnya lebih
akurat dan peneliti dapat memanipulasi variabel-variabel yang diinginkan. Namun
metode ini juga memiliki kelemahan yaitu waktu yang dibutuhkan lebih lama.
Metode pengolahan data kuantitatif digunakan apabila penelitian yang dilakukan
bersifat objektif. Metode analisis kuantitatif membutuhkan perhitungan dan perhitungan
matematis yang tepat. Langkah pertama dalam menggunakan metode pengolahan data
kuantitatif adalah memvalidasi data untuk melihat apakah data memenuhi standar penelitian
dengan mengambil sampel secara acak. Ada empat langkah yang dapat diambil untuk
memvalidasi data yaitu:
 Fraud bertujuan untuk menyimpulkan apakah semua responden sudah melakukan
wawancara atau belum.
 Screening untuk memastikan responden sesuai kriteria.
 Procedure untuk memastikan bahwa pengumpulan data sudah dilakukan dengan
benar.
 Completeness untuk memastikan bahwa pewawancara sudah menanyakan semua
pertanyaan kepada responden
Tahap kedua adalah pengolahan data, yang bertujuan untuk mengolah data mentah
yang terkumpul. Tahap terakhir adalah pengkodean data, yang bertujuan untuk
mengelompokkan data sesuai dengan karakteristiknya sehingga dapat dengan mudah
dianalisis.
Analisis merupakan langkah penting dalam pengolahan data. Analisis data akan
memberikan informasi yang berguna yang dapat digunakan untuk memandu kesimpulan
penelitian. Dalam teknik pengolahan data kuantitatif, ada dua metode yang dapat digunakan,
yaitu:
 Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menyajikan data secara
deskriptif dan apa adanya. Biasanya teknik statistik yang digunakan yaitu adalah
mean, median, simpangan baku dan varians.
 Analisis inferensial adalah metode yang menggunakan rumus tertentu. Hasil dari
perhitungan tersebut menjadi dasar untuk generalisasi dan pengambilan keputusan.
Teknik statistik biasanya menggunakan korelasi, dan regresi.
 Univariat dapat diterapkan ketika penelitian hanya mengandung satu variabel saja.
 Bivariat digunakan untuk melihat hubungan pada dua variabel yaitu variabel
dependen dan independen.
 Multivariat memiliki prinsip yang mirip dengan bivariat tetapi variabel yang dianalisis
lebih dari dua yang mana variabel independen memiliki sub-subnya.
 Multivariat Gen-2 ada beberapa pilihan yaitu LISREL (Linear Structural
Relationship), PLS (Partial Least Square), dan AMOS (Analysis of Moment
Structure).
Saat menganalisis data ini, penting untuk mempertimbangkan siapa yang
membutuhkannya dan untuk tujuan apa. Dalam sistem manajemen, kita mengenal bahwa ada
tiga tingkatan kepemimpinan dalam suatu organisasi, yaitu manajemen bawah, level
menengah, dan level senior/top. Masing-masing level ini membutuhkan data sesuai dengan
fungsinya yang spesifik. Pada tingkat yang lebih rendah, data atau informasi yang tersimpan
masih utuh dan lengkap seperti yang diterima di lapangan. Pada level selanjutnya, data
disaring lebih ringkas dan padat.
Dari level ini, data biasanya diproses lebih lanjut untuk mengembangkan alternatif
dalam proses pengambilan keputusan di level manajemen puncak. Tidak efisien bagi
manajemen puncak untuk membaca semua data yang tersedia dan pada saat yang sama
membuat keputusan dengan cepat dan akurat. Setelah pemrosesan dan pemrosesan data,
transmisi data yang benar diperlukan. Tujuannya agar data mampu menghasilkan informasi
yang mudah dipahami oleh pengguna data, khususnya para pengambil keputusan.
Selain kelebihan, beberapa kelemahan dari penyajian data diantaranya:
1. Diperlukan waktu yang lebih banyak untuk menyusun kata dan kalimat menjadi satu
atau lebih paragraf agar mampu menjelaskan angka atau data statistik.
2. Apabila kalimat dan paragrafnya panjang atau bahkan lebih dari satu paragraf, maka
diperlukan waktu lebih lama untuk dapat memahami data tersebut.
3. Data kurang menarik dan menimbulkan kebosanan bagi pembaca karena terdiri dari
kalimat dan paragraf yang panjang.
4. Sulit untuk menjelaskan semua angka secara detail dalam bentuk teks.

PENUTUP

Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas, yaitu statistik
deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu
gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif hanya
memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik
inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Dengan
statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta
dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat
diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data (mean, rata-rata ukur,
rata-rata geometrik, rata-rata harmonik, median, kuartil, desil dan modus), ukuran penyebaran
data (jangkauan/range, rata-rata simpangan, simpangan baku/deviasi, dan variansi), serta
kecenderungan suatu gugus data. Fungsi dari penyajian data adalah menunjukkan
perkembangan suatu keadaan dan mengadakan perbandingan pada suatu waktu. Representasi
visual statistik deskriptif dapat berupa histogram, diagram lingkaran, diagram batang, dan
sebagainya.

Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, serta dari hasil penelitian dan pembahasan,
dapat disarankan beberapa hal yaitu statistik deskriptif sangat penting dikuasai dalam
menunjang kehidupan sehari-hari maupun akademik. Proses pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data di ilmu statistika deskriptif harus diterapkan dengan baik. Terutama dalam
tahapan penghitungan datanya. Pada perhitungan dengan menggunakan cara manual tentunya
juga diperlukan ketelitian dan kecermatan agar tidak terjadi kesalahan, untuk memperkecil
kesalahan kita bisa menggunakan alat bantuan seperti kalkulator atau bahkan sekarang sudah
tersedia program-program komputer (software) seperti Microsoft Excel atau SPSS dan
lainnya sebagai cara untuk mendapatkan hasil yang akurat. Tentunya saya mencatat bahwa
penciptaan makalah saya di atas masih banyak mengandung kesalahan yang masih jauh dari
kata selesai. Nantinya, saya akan segera meningkatkan kreativitas makalah dengan beberapa
tips dan kritik yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA

(Aedi, 2010; Coleman & Fuoss, 1955; Info, 2021; Jeklin, 2016; Korelasi et al., 2018; Ma’ruf,
2015; Notoatmodjo, 2012; Rudini, 2017; Yosani, 2006)
Aedi, N. (2010). Pengolahan Dan Analisis Data Hasil Penelitian. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, 10, 27, 1–30. http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_7.pdf
Coleman, B. D., & Fuoss, R. M. (1955). Statistik Deskriptif. In Journal of the American
Chemical Society (Vol. 77, Issue 21).
Info, A. (2021). ALACRITY : Journal Of Education. 1(2), 39–48.
Jeklin, A. (2016). 済無 No Title No Title No Title. July, 1–23.
Korelasi, A., Dinafitri, A. H., Nopeliza, N., Ratnasari, A., & Wati, D. S. (2018). Makalah
Statistika Dasar. 1–53.
Ma’ruf. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif (pertama). 1–29.
Notoatmodjo, S. (2012). Pengolahan dan Analisis Data. Metode Penelitian Kesehatan.
Rudini, R. (2017). Peranan Statistika Dalam Penelitian Sosial Kuantitatif. Jurnal
SAINTEKOM, 6(2), 53. https://doi.org/10.33020/saintekom.v6i2.13
Yosani, C. (2006). Teknik Analisis Kuantitatif. Makalah Teknik Analisis II, 1–7.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132232818/pendidikan/Analisis+Kuantitatif.pdf

Anda mungkin juga menyukai