Anda di halaman 1dari 23

Metoda Perencanaan

Konsep Perencanaan Desain Interior

Materi Pembelajaran Mata Kuliah


DIA-299 Desain Interior Hunian Tunggal
Studi kasus Interior
Studi kasus Interior Design
Design One
One Room
Room Appartment
Appartment
Boyke Arief Taufik Firdaus
Materi Pertemuan Kedua Matakuliah

DIA-299 Desain Interior Hunian Tunggal

Lingkup Bahasan ;
1.Pengertian Desain Interior,
2.Konsep Desain dan Programming,
3.Konsep Perencanaan Desain Interior Hunian Tunggal,
4.Penjelasan dan Diskusi Tugas Survey/observasi,
1. Pengertian Desain Interior
a. Pengertian desain interior sebagai satu kegiatan dengan tujuan tertentu seperti
yang dikemukakan oleh Francis DK Ching ;  
Interior Design is the planning, layout, and design of the interior spaces within buildings.
These physical settings satisfy uor basic need for shelter and protection ; they set the
stage for and influence the shape of our activities; they nurture uor aspirations and
express the ideas wich accompany our actions; they affect uor outlook, mood, and
personality. The purpose of interior design, therefore, is the functional improvement,
aesthetic enrichment, and psychological enhancement of interior space. (Ching,
1986:46)
b. Desain interior juga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang hasil akhirnya
adalah untuk menciptakan suasana atau citra ruang yang sesuai dengan tuntutan
aktivitas manusia ;
Desain Ruang Dalam (Interior Design) ialah suatu usaha perencanaan dan perancangan
ruang dalam arsitektural untuk mewujudkan dan mencipakan suasana atau citra ruang
yang sesuai dengan tuntutan aktivitas manusia. (Marizar, 1996:72)

Francis DK Ching; 1987,”Interior Design Illustrated”,Van Nostrand Reinhold Company Inc., New york. Hal. 46
Eddy Supriyatna Marizar; 1996,“Upaya Membangun Citra Arsitektur, Interior dan Seni Rupa Indonesia”, Djambatan, Jakarta. Hal. 72.
1. Pengertian Desain Interior
c. Dari sisi profesi, pengertian profesi desain interior sudah disepakati secara
internasional sejak dari tahun 1983, setelah ditetapkannya pada Kongres
International Federation of Interior design ( IFI ) di Hamburg yang pengertiannya
sebagai berikut; 
The professional interior architect/interior designer is a person, qualified by education,
experience and recognized skills, who:
• identifies, researches and creatively solves problems pertaining to the function and
quality of the interior environment; and
• performs services relative to interior spaces including programming, design analysis,
space planning, aesthetics and inspection of work on site, using specialized knowledge
of interior construction, building systems and components, building regulations,
equipment, materials and furnishings; and
• prepares drawings and documents relative to the design of interior space, in order to
enhance the quality of life and protect the health, safety and welfare of the public.

http://www.ifiworld.org/about_definition.htm
2. Konsep Perencanaan dan Programing.
2.a. Konsep Perencanaan.
a.1. Dalam setiap kegiatan perancangan yang dilakukan oleh desainer interior, dari
perancangan interior kamar tinggal sampai dengan perancangan interior bangunan
fasilitas publik yang kompleks, pemikiran desain muncul dari satu ide atau satu
kumpulan gagasan yang disebut konsep.
 
a.2. Konsep adalah suatu gagasan atau pemikiran – sekecil apapun, atau yang tidak
rinci – merupakan pemikiran awal, atau serangkaian pemikiran dari suatu proyek.

a.3. Konsep desain menurut John Cole and Naomi House (2007: 10) dinyatakan
sebagai ungkapan ide-ide kunci yang ingin dikerjakan oleh desainer untuk
menghasilkan skema;
A design concept is an expression of key ideas which the designer intends to work in
order to generate a scheme.
Indrawan, Hafidh, M.Sn, 2006 ; Bahan kuliah Mata Kuliah DSI 423 Kolokium; Jurusan Desain Interior Itenas, Bandung.
John Cole and Naomi House dalam Sully, Anthony, 2015; Interior Design: Conceptual Basic, Springer International Publishing AG,
Swizerland. Hal. xxxvi.
2. Konsep Perencanaan dan Programing.
a.4. Konsep desain menurut Anthony Sully (2015; xxxvi) bertujuan untuk
menentukan respon yang tepat yang membantu menghasilkan pendekatan
khusus untuk memecahkan masalah desain ... pertama, hal ini berguna untuk
membagi konsep desain interior menjadi dua kategori besar: konsep organisasi
mengenai pengaturan ruang; dan konsep karakter yang terkait dengan gaya,
gambaran atau tema dari desainnya.
A design concept aims to define appropiate response that help generate a specific
approach to solve a design problem...first, it is useful to divide interior design concept
into two broad categories: organizational concept (the arrangement of space) and
character concept (those related to style, image or theme).

Sully, Anthony, 2005; Interior Design: Conceptual Basic, Springer International Publishing AG, Swizerland. Hal. xxxvi.
2. Konsep Perencanaan dan Programing.
2.b. Programming.
b.1. Programming adalah proses perancangan yang meliputi pengumpulan data dan
informasi mengenai suatu masalah untuk dianalisa, dirumuskan dan dinyatakan
dengan jelas untuk menghasilkan landasan desain. Menetapkan suatu masalah
terlebih dahulu sebelum sebuah solusi dilakukan ( Ballast, 1992:33).

b.2. Architectural programming dinyatakan Edith Cherry (1999:3) sebagai penelitian


dan proses pengambilan keputusan yang menetapkan masalah untuk dipecahkan
melalui desain.

Ballast, David K., 1992; Interior Design Reference Manual NCIDQ, Professional Publications, Belmont, CA. Hal. 33.
Edith Cherry, 1999; Programming for Design: From Theory to Practice, John Wiley & Sons Inc., New York. Hal. 3.
3. Konsep Perencanaan Desain Interior
Hunian Tunggal.
Bagian dari proses awal perencanaan untuk menjelaskan tentang arah desain yang akan
dicapai, dengan memuat rangkaian data, analisis data, batasan-batasan masalah, serta
gagasan pemecahan masalah desain yang saling terkait satu dengan lainya.
 
Adapun pola proses kreatif yang diterapkan mengacu pada Skema Fishbond Proses
Kreatif Studio Desain Interior Untuk Ruang Hunian Tunggal (Hidjaz, Taufan, 2015: 26). di
bawah ini;

Hidjaz, Taufan, 2015; “Mengkaji Kreativitas, Mencapai Makna Baru Desain interior”, Jurusan Desain Interior Institut Teknologi Nasional
Bandung, PT Cahaya Abadi, Bandung. Hal. 26.
3. Konsep Perencanaan Desain Interior
Hunian Tunggal.
Konsep Perencanaan berisikan hal-hal yang meliputi ;
1.Judul Proyek,
2.Latar Belakang Proyek,
3.Pengertian/Definisi Proyek,
4.Tujuan Perencanaan Proyek,
5.Identifikasi Penghuni,
6.Batasan/Kebutuhan Desain (Design Requirement),
7.Program Aktivitas Penghuni,
8.Program Aktivitas dan Fasilitas,
9.Program Ruang,
10.Studi Antropometri,
11.Analisa Site,
12.Analisa Arsitektural,
13.Konsep Zoning,
14.Konsep Blocking,
15.Konsep Estetik,
16.Konsep Sistem Lingkungan Interior,
17.Moodboard.
3. Konsep Perencanaan Desain Interior
Hunian Tunggal.

Data yang digunakan untuk perencanaan ini haruslah data nyata/riel


hasil survey/observasi, sesuai dengan calon owner/pengguna dari ruang
yang akan di desain. Sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenaran
dan akurasinya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kebuntuan dan
kesalahan arah dalam proses desainya, disamping melatih untuk
membiasakan diri berhadapan dengan kondisi nyata di lapangan kerja.
1. Judul Proyek
Identitas atau nama dari proyek perencanaan yang dibuat, seperti misalnya; “Desain
Interior Apartemen Mahasiswa Jurusan Seni Tari yang Bernuansa Alami”. Kejelasan
judul sangat menentukan persepsi awal dari isi perencanaan. Obyek perencananya adalah
perencanaan desain interior, dengan subyek pengguna mahasiswa jurusan seni tari, dan
arah tema desainnya Alami.

2. Latar Belakang Proyek


Adalah bagian dari Obyektivikasi, berisikan tentang hal yang melatar belakangi serta
alasan dari desain interior ini harus dibuat, bukan hanya karena memenuhi tugas dari
matakuliah ini saja. Diambil dari keinginan dan harapan yang berhubungan dengan
kepentingan owner.

3. Pengertian/Definisi Proyek
Pengertian atau definisi proyek adalah bagian dari identifikasi, penjelasan tentang apa dan
bagaimana yang dimaksud dengan obyek (Apartemen), subyek (Jurusan Seni Tari), dan
tema perencanaan (Alami). Berdasarkan dari sumber referensi yang jelas dan tertuliskan
dengan lengkap. Tema diambil dari hasil analisis data tentang batasan/kebutuhan desain
(Design Requirement).
Contoh ;
Apartemen adalah.........................................(sumber.........)
Jurusan Seni Tari adalah..............................(sumber.........)
Alami adalah..................................................(sumber.........)
 
4. Tujuan Perencanaan Proyek,
Menjelaskan tentang hal-hal yang menjadi harapan dan hasil akhir dari perencanaan yang
dibuat. Misalnya untuk meningkatkan kualitas kenyamanan tinggal dan belajar bagi si
pengguna, dsb.

5. Identifikasi Penghuni
Uraian tentang hal-hal yang berhubungan dengan data-data proyek atau penghuni. Dari mulai
identitas, kesenangan, sampai dengan keinginan-keinginanya akan desain interior yang
diharapkan dari apartemennya, sebagai bagian dari proses identifikasi. Tujuanya adalah
sebagai dasar atau landasan desain untuk menentukan arah desainya seperti; tema, kebutuhan
fasilitas dan ruang, aspek ergonomi, dan aspek-aspek lain yang akan mempengaruhi keputusan
desainya.
Contoh ;
Nama =....................................................................................
Jenis kelamin =....................................................................................
Usia =..................................................................................
Agama =....................................................................................
Alamat =....................................................................................
Pendidikan =....................................................................................
Hobby =....................................................................................
Hal yang disukai =....................................................................................
Apartemen yang diinginkan =..................................................................................
Dsb. =....................................................................................
6. Batasan/Kebutuhan Desain(Design Requirement)
Sebagai bagian dari proses interpretasi, yang memuat penjelasan tentang hal-hal yang
dibutuhkan, diinginkan, dan diharapkan oleh si pemilik (owner) atau pengguna pada
fasilitas yang akan kita rencanakan desain interiornya. Contohnya seperti; a. Pada
apartemennya terdapat ruang/area untuk bisa berlatih tari, b. Ruang/area penerima tamu
bersatu dengan ruang/area santai, c. Tidak terlalu banyak sekat/dingding pemisah antar
ruang agar terasa luas, d. Ingin ada tanaman di dalam ruang, dsb.

7. Program Aktivitas Penghuni


Bagian dari proses interpretasi yang berisikan uraian tentang jadwal kegiatan lengkap
yang dilakukan penghuni dalam satu hari penuh, untuk hari kerja (hari Senin s/d Sabtu
(weekdays), atau disesuaikan) dan hari libur (hari Minggu/weekend). Sebagai dasar
untuk menentukan jangka waktu seberapa lama setiap ruang/area yang ada digunakan
oleh penghuni, yang pada akhirnya dapat ditentukan ruang/area mana yang sangat
sering atau paling lama digunakan setiap harinya, dan dinyatakan dengan besaran
prosentase.
 
 
 
 
 
 
Ada dua bentuk cara menguraikannya secara visual, pertama dengan tabel
berurut, dan dengan diagram lingkar. Contohnya seperti di bawah ini ;

Bentuk 1
Tabel Program Aktivitas Penghuni (Weekdays)

No. Waktu Aktivitas Keterangan

1 04.30 – 05.00 Bangun tidur, mandi dan shalat

2 05.00 – 06.00 Bersiap-siap untuk kuliah dan sarapan

3 06.00 – 15.00 Pergi kuliah dan aktivitas luar lainya aktivitas luar ruang

.... .................. Dst.


Bentuk 2

WEEKDAYS : WEEKEND :
Di dalam Ruang =...........% Di dalam Ruang =............%
Di luar Ruang =...........% Di luar Ruang =............%
8. Program Aktivitas dan Fasilitas
Uraian tentang aktivitas yang dilakukan si penghuni secara detail disusun
dalam tabel program aktivitas dan fasilitas, kemudian direncanakan dengan
fasilitas yang sekiranya dibutuhkan lengkap dengan jumlah, dimensi, dan
perkiraan ruang serta zonanya. Sebagai landasan untuk menentukan seberapa
banyak fasilitas yang dibutuhkan, jenis dan bentuknya, seberapa besar luas
furniture yang diperlukan, serta perkiraan ruang/area apa saja yang akhirnya
harus ada. Program ini adalah bagian dari proses interpretasi.

Contoh ;
 
 
 
 
 
 
 
 
Tabel Program Aktivitas dan Fasilitas
Dimensi Luas
No. Aktivitas Fasilitas Jumlah Ruang Zone Keterangan
P L T Furniture

Tempat tidur 1 Bh 200 100 50 ( P x L )M2 R. Tidur Private


 
Meja samping 2 Bh 50 50 50 2( P x L)M2 R. Tidur Private
1 Tidur  
Di atas Meja
Lampu duduk 2 Bh 40 40 60 2( P x L)M2 R. Tidur Private
samping
20
2 Ganti pakaian Lemari pakaian 1 Bh 200 60 ( P x L )M2 R. Tidur Private
0  
Meja rias 1 Bh 90 45 65 ( P x L )M2 R. Tidur Private
 
3 Berias
Kursi rias 1 Bh 40 40 43 ( P x L )M2 R. Tidur Private
 
  Dst.                  

  JUMLAH LUAS FURNITUR = ............ M2  


9. Program Ruang
Program Ruang yang merupakan bagian dari proses interpretasi ini disusun
untuk mendapatkan data tentang kebutuhan ruang, meliputi; Ada berapa
ruang?, ruang apa saja?, berapa besaran setiap ruangnya?, bagaimana
hubungan antar ruangnya?, serta bentuk sirkulasi seperti apa yang terjadi pada
antar ruangnya?. Program Ruang meliputi;

9.1 Program Besaran Ruang


Untuk mendapatkan besaran ruang yang relatif sesuai dengan kebutuhanya,
maka diperlukan data besaran ruang yang ditentukan berdasarkan dari data
fasilitas yang dibutuhkan (dari tabel Aktivitas dan Fasilitas), kemudian disusun
dalam sketsa layout furniture (dengan pertimbangan-pertimbangan
kemungkinan adanya penggabungan antar fasilitas dalam satu ruang) untuk
setiap ruangnya. Pada akhirnya didapatkan jumlah luas total seluruh ruang
yang ada. Besaran luas ini merupakan besaran ideal sebelum diadaptasikan
pada besaran yang ada pada existing bangunan yang akan digunakan.

 
Tabel Program Besaran Ruang
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
9.2 Program Hubungan Antar Ruang
Program Hubungan Antar Ruang adalah data yang berbentuk matrik yang
dibuat untuk menentukan bagaimana hubungan antar ruang yang terjadi pada
perencanan desain. Ditentukan berdasarkan jauh-dekatnya pencapaian ruang,
bukan karena jarak perletakan antar ruangnya.
Contoh ;
Matrik Hubungan Antar Ruang
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
9.3 Program Sirkulasi
Program sirkulasi atau Bubble Diagram adalah gambaran yang dapat
menjelaskan tentang ‘Flow’ atau sirkulasi yang terjadi antar ruangnya,
dinyatakan dalam skema sirkulasi pada Skema Program Sirkulasi. Sirkulasi
yang digambarkan untuk dua bentuk, sirkulasi Penghuni dan sirkulasi
Tamu/Pengunjung.
Contoh ; Skema Program Sirkulasi
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
10. Studi Antropometri
Studi yang berhubungan dengan dimensi, dan standar ukuran yang akan dipergunakan
sebagai acuan dalam menentukan besaran dan jarak untuk setiap komponen desain
interiornya. Merupakan bagian dari proses Interpretasi. Diambil dari referensi data
standar Antropometri, seperti dari buku Human Dimention and Interior Space yang
ditulis oleh Julius Panero, yang disesuaikan dengan struktur anatomi (laki-laki,
perempuan, anak-anak, dewasa), kebutuhan beraktivitas dalam ruang (dari data
aktivitas), dan fasilitas (dari data fasilitas) dari penghuni agar dapat mendekati tingkat
kenyamanan tertentu atau ergonomis sesuai kebutuhan penghuni.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sumber : 
 
Panero, Julius; 1979, “Human Dimention and Interior Space”, Whitney Library of Design, NY.

 
TERIMA KASIH
Bersambung……..
 

Anda mungkin juga menyukai