Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annaba Qolby Sururi

NPM : 2015012039

Prodi : Teknik Arsitektur

Dosen : M.Shubhi Yuda Wibawa, S.T., M.T.

Nugroho Ifadianto, S.T., M.Sc

UTS FISIKA BANGUNAN BAGIAN ESAI

1. Jelaskan adaptasi terhadap iklim yang dilakukan pada desain bangunan diatas lalu
berikan penjelasan bentuk dan orientasi bangunan yang dianjurkan pada daerah dengan
iklim seperti pada gambar diatas!
Jawaban :

elemen kunci dari desain rumah hunian tradisional Jepang terletak pada privasi, cahaya
alami, perlindungan dari bagian luar rumah, dan tidak mementingkan ukuran atau lokasi
rumah. Elemen desain rumah tradisional Jepang telah menjadi inspirasi bagi arsitek Barat
sejak lama, dan dapat ditemukan di rumah-rumah lain di seluruh dunia.

(atap keramik. Sumber: wildfiregames.com)

Atap keramik yang luas, Jepang adalah negara dengan curah hujan yang tinggi. Atap
rumah di Jepang didesain dengan sistem drainase untuk mengeluarkan air dalam jumlah
besar dari dalam rumah. Bentuk atap yang luas mampu melindungi penghuni rumah
dengan maksimal saat hujan dan membuat air hujan tidak masuk ke dalam rumah.
(material kayu. Sumber: proektant.ru)

Material kayu, arsitektur Jepang kerap menggunakan bahan kayu, berbeda dengan
Indonesia yang lebih umum menggunakan bata/tembok. Terkenal dengan negara yang
kerap ditimpa musibah gempa bumi, kayu memiliki kelebihan untuk mereduksi gempa,
sehingga bangunan tidak mudah roboh. Jika ingin digunakan, material ini akan sangat
cocok untuk lokasi–lokasi yang kerap terjadi gempa, seperti Sumatera Utara dan Aceh.
Hanya saja, kayu harus diplester lebih dulu agar lebih kuat terhadap serangan rayap.

(beranda rumah di Jepang. Sumber: bramblefurniture.com)

Beranda luas, Karakteristik lainnya adalah keberadaan beranda yang berukuran besar.
Selain berfungsi untuk menghubungkan setiap ruang, beranda yang biasanya berupa
lorong lebar dan panjang menjadi pembatas ruang dalam dan luar. Beranda juga menjadi
tempat untuk bersantai menikmati udara segar. Keberadaan beranda juga membuat rumah
lebih sejuk karena berfungsi sebagai tempat sirkulasi udara dan cahaya masuk ke dalam
rumah.
(pintu geser. Sumber: jpninfo.com)
Pintu geser, pintu geser dipasang di dinding penghubung, terbuat dari kayu dan tripleks
dengan kertas khusus. Terkadang kertasnya memiliki lukisan indah di atasnya. Ada lagi
jenis pintu geser yang dibuat dengan kerangka kayu dan tubuh kaca. Pintu seperti itu
kebanyakan bisa dilihat di dinding luar rumah, dengan kaca bening di bagian atas dan
kaca kayu atau kasar di bagian bawahnya. Pengaturan ini membantu sinar matahari
masuk ke dalam dan menjaga tepi ruangan lebih hangat selama musim dingin, juga
membuat sinar matahari bisa langsung menerangi ruangan sehingga memberikan cahaya
alami di dalamnya.

(penempatan arah rumah. Sumber: rebloggy.com)

Penempatan arah rumah, Rumah di Jepang biasanya memiliki lokasi di sebelah Utara
atau Selatan, dengan ruang utama yang menghadap ke Selatan untuk memastikan sinar
matahari dapat masuk dengan optimal sepanjang hari. Pemandangan paling ideal yang
dicari dari setiap rumah di Jepang adalah pegunungan atau air. Akan tetapi, pemandangan
taman di rumah sangat penting.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan azimuth – altitude pada lintasan matahari
dan pengaruhnya terhadap desain bangunan untuk daerah beriklim Tropis,
serta berikan alasan melalui penjelasan ilustrasi.
Jawaban :

Faktor letak geografis akan menentukan posisi (azimuth) dan ketinggian (altitude)
matahari pada suatu waktu terhadap pengamat.

 Azimuth adalah letak matahari terhadap pengamat di bumi terhadap arah utara.
 Altitude adalah ketinggian matahari terhadap cakrawala.

Azimuth dan altitude tersebut dapat diketahui dengan menggunakan diagram matahari
(solar chart). Berdasarkan azimuth dan altitude dapat ditentukan berapa sudut bayangan
yang terjadi pada sebuah bidang, melalui diagram sudut bayangan (shadow angle
protactor). (Lippsmeier, G, 1994).

Sudut-sudut yang tercipta dari Azimuth dan altitude digunakan untuk mendesain ruang
dan massa bangunan untuk memberikan suasana nyaman baik di eksterior maupun
interior. Bangunan Anda akan membuat bayangan sesuai dengan sudut ini. Jika desainer
memiliki pengetahuan tentang hal itu, mudah baginya untuk membuat ruang teduh di
taman rumah.

Selain itu, perhitungan azimuth dan altitude juga untuk menciptakan desain massa dalam
bangunan untuk memberikan kenyamanan termal. Untuk merancang desain bangunan
yang responsif terhadap iklim, ini adalah salah satu faktor penting. Dengan mendesain
rumah yang responsif terhadap iklim, pengguna akan mendapatkan atmosfer yang sehat.

Tujuan utama arsitektur di iklim tropis adalah bagaimana mempertahankan


keseimbangan antara periode kekurangan panas dimana sinar matahari diperlukan dan
periode kelebihan panas dimana sinar matahari harus dihindarkan akibat lintasan
matahari. Lintasan matahari dan angin bervariasi tergantung pada musim dan lokasi
tapak. Di Indonesia yang merupakan daerah panas lembab, sebaiknya orientasi bangunan:
 Bentuk bangunan memanjang arah Timur-barat dengan bidang timur dan barat sekecil
mungkin;
 Mengurangi pemanasan matahari;
 Memanfaatkan angin agar terjadi pendinginan karena penguapan;
 Sebaiknya memasang kisi-kisi peneduh matahari pada jendela dan ruang outdoor.

(Pendekatan arsitektur tropis. Sumber: Pusat Pelatihan Bahasa)

Anda mungkin juga menyukai