Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : PERENCANGAN TAPAK

Anggota Kelompok :

Rofi Ikhsan Da’I (2015012069)

Al farabi (2015012070)

Agus Fajar Mahardeka (2015012072)

Resume Kuliah Umum Penerapan bangunan hijau ke


perencanaan site

Dalam merancang sebuah tapak ada beberapa aspek yang perlu di penuhi untuk
menerapkan konsep bangunan hijau antara lain adalah :

Aksesibilitas

Jaringan jalan sekitar dan akses jalan harus bisa maksimal manfaat bagi usaha
yang direncanakan. Aksesibilitas digunakan untuk mengetahui akses keluar
masuk dalam kawasan tapak maupun menghubungkan tapak yang satu
dengan tapak yang lain. Dalam aksesibilitas tapak harus memperhatikan
bangunan yang akan didirikan. Tapak juga sebaiknya dapat diakses oleh
transportasi umum maupun pribadi.

Fasilitas fasilitas umum untuk menunjang aktivitas di site tersebut

Semakin lengkapnya fasilitas publik di perkotaan Indonesia menjadi nilai


tambah tersendiri. Salah satu contohnya, tersedianya jaringan jalan dan
transportasi umum yang memiliki banyak trayek. Sayangnya penerapan
pembangunan sarana dan prasarana umum yang masih kurang terstruktur dan
terencana pun masih marak terjadi. Hal ini mengakibatkan kurangnya
penerapan keberlanjutan kawasan secara terpadu.

Dengan tersedianya fasilitas umum yang layak seperti halte dan tersedianya
parkir dan jalur bersepeda dan akses jalan kaki menuju site dirancang dengan
baik maka penggunaan kendaraan pribadi bisa berkurang drastis ini juga
harus didukung dengan kesadaran masyarakat sendiri.

perencanaan trotoar yang lebar dan sejuk menjadi Salah satu solusi terbaik
penyediaan fasilitas yang nyaman bagi pejalan kaki. Fasilitas tersebut
dirancang untuk lebih memberikan prioritas pergerakan orang dibanding
penggunaan mobil, juga mendorong kegiatan berjalan kaki dengan rasa aman
dan nyaman.

Landscaping atau Lansekap pada Lahan

Dengan kondisi Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi,


perlu dikembangkan ekologi lansekap yang baik, yaitu yang meliputi penataan
ruang berdasarkan struktur lahan, fungsi lingkungan, dan perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam struktur dan fungsi lingkungannya. Keanekaragaman
hayati di Indonesia juga memiliki keunggulannya masing-masing. Keunggulan
dari kemampuan tanaman tersebut sangat diperlukan untuk optimalisasi RTH
pada lahan pembangunan bangunan hijau.

Ini menciptakan semangat untuk membuka RTH lebih banyak lagi


yaitu softscape yang bebas dari hardscape di lahan minimal 40% dari total luas
lahan. Tambahan selain dari RTH, menggunakan tanaman yang dibudidayakan
lokal agar tetap mencerminkan karakteristik khas Indonesia.
Managemen limpasan air hujan

Indonesia sebagai negara tropis memiliki rata-rata curah hujan yang cukup
tinggi, yaitu sekitar 360 milimeter per bulan. Selain kuantitasnya yang cukup
tinggi, kualitas air hujannya pun relatif baik sehingga air hujan tersebut dapat
dijadikan sumber air alternatif. Namun, pengelolaannya masih kurang baik
segingga seringkali air hujan hanya dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu,  atau
manajemen limpasan air hujan di bangunan baru menjadi penting di Indonesia.

Untuk menangani hal tersebut maka diperlukannya rencana RTH dan Resapan
yang baik di site tersebut, dengan diirencanakannya hal tersebut maka air hujan
dapat terserap kedalam site sehingga air hujan yang terbuang ke riol kota
hanyalah pilihan terakhir.

Anda mungkin juga menyukai