Anda di halaman 1dari 34

PERANCANGAN ARSITEKTU

UNIVERITAS MERCUBUANA

Kelompok

Rian fauzy 41213110024


Alghani R
41213110022
Rizki Fadilah
41213110021
Acep kiki
41212120078
Iskandar efendi 41213110086
Hanifah nurul 41213110090
Bayu anggi 41213110016
Syahrizal syarief
41213010044
Ryandika
41213010040
Panji
41212010000

Transit Oriented Development


Transit oriented development atau
disingkat menjadi TOD merupakan
salah satu pendekatan
pengembangan kota yang
mengadopsi tata ruang campuran
dan maksimalisasi penggunaan
angkutan massal seperti
Busway/BRT, Kereta api kota (MRT),
Kereta api ringan (LRT), serta

TOD adalah pola penggunaan


lahan secara kompak dan
terpadu dengan perumahan,
taman dan plaza publik, tempat
kerja, dan layanan publik yang
terletak di pusat kegiatan

TOD adalah suatu kawasan


mixed-use dalam area radius
jarak jalan kaki 2000 feet
atau 600 m, Desain,
konfigurasi, dan mixed-use
berorientasi ke walkable
zone, yang penggunaan
moda transportasi umum,
dengan tanpa mengabaikan
moda kendaraan bermotor
pribadi.

System TOD
Dalam wilayah TOD dapat di masukkan area
sekunder yang berfungsi sebagai tempat
pemberhentian untuk menunjang kegiatan
perpindahan transportasi yang ada (Transit dan
transfer). Titik sekunder ini berada pada daerah
pengembangan TOD dan tidak jauh dari pusat area
komersil yang ada.
Titik transit sekunder ini berada pada area yang
harus mudah di akses dari titik transportasi kota
maupun dari dalam area pengembangan TOD,
seperti taman atau open space. Fasilitas yang harus
disediakan pada titik transit sekunder ini harus
menyediakan tempat peneduh dari hujan ataupun
panas, luasan yang cukup untuk menurunkan
penumpang, telefon umum, pencahayaan yang
cukup, dan parkir sepeda yang nyaman.
Jalan pedestrian menuju titik sekunder ini juga
harus di desain senyaman mungkin untuk di lalui
pejalan kaki maupun sepeda.

Ruang Lingkup TOD


Tiga ruang lingkup kebijakan terkait TOD tersebut antara lain:
Aksesibilitas menuju stasiun
Memberikankemudahan untuk orang-orang menggunakan layanan
angkutan massal yang tersedia
Intensitas pemanfaatan ruang
Salah satu tujuan penerapan TOD adalah memaksimalkan penggunaan
ruang kota. Dengan adanya penyediaan sarana mobilitas yang lebih
sustainable, maka dayadukung kota pun akan semakin bertambah.
Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi
Aksesibilitas sistem angkutan umum massal yang baik serta intensitas
pemanfaatan ruang yang baik tidak serta merta membuat peralihan
moda dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Struktur Transit Oriented Oriented


Development (TOD)
Menurut Calthorpe dalam Yuniasih (2007) struktur TOD dan daerah
disekitarnya terbagi menjadi area-area sebagai berikut :
Fungsi publik (public uses).
Area fungsi publik dibutuhkan untuk memberi layanan bagi lingkungan
kerja dan permukiman di dalam TOD dan kawasan disekitarnya.
Lokasinya berada pada jarak yang terdekat dengan titik transit pada
jangkauan 5 menit berjalan kaki.
Pusat area komersial (core commercial area).
Adanya pusat area komersial sangat penting dalam TOD, area ini
berada pada lokasi yang berada pada jangkauan 5 menit berjalan kaki.
Ukuran dan lokasi sesuai dengan kondisi pasar, keterdekatan dengan
titik transit dan tahap pengembangan. Fasilitas yang ada umumnya
berupa retail, perkantoran, supermarket, restoran, servis dan hiburan.
Area permukiman ( residential area).
Area permukiman termasuk permukiman yang berada pada jarak
perjalanan kaki dari area pusat komersial dan titik transit. Kepadatan
area permukiman harus sejalan dengan variasi tipe permukiman,
termasuk single-family housing, town house, condominium dan

Area sekunder (secondary area).


Setiap TOD memiliki area sekunder yang berdekatan
dengannya, termasuk area diseberang kawasan yang
dipisahkan oleh jalan arteri. Area ini berjarak lebih dari 1 mil
dari pusat area komersial. jaringan area sekunder harus
menyediakan beberapa jalan/akses langsung dan jalur sepeda
menuju titik transit dan area komersil dengan seminimal
mungkin terbelah oleh jalan arteri. Area ini memiliki densitas
yang lebih rendah dengan fungsi single- family housing, sekolah
umum, taman komunitas yang besar, fungsi pembangkit
perkantoran dengan intensitas rendah, dan area parkir.
Fungsi-fungsi lain ,
yakni fungsi-fungsi yang secara ekstensi bergantung pada
kendaraan bermotor, truk atau intensitas perkantoran yang
sangat rendah yang berada di luar kawasan TOD dan area
sekunder.

Tujuan pelaksanaan TOD adalah:

Membangun komunitas yang aktif dan


nyaman, yang menghubungkan orang
dengan lokasi pekerjaan, komersial dan
hiburan.
Mengurangi perjalanan dan hambatan di
jalan raya, serta menjaga hirarki jalan
dengan mendorong orang menggunakan
transportasi massal.

Ruang Lingkup TOD


Tiga ruang lingkup kebijakan terkait TOD tersebut antara lain:
Aksesibilitas menuju stasiun
Memberikankemudahan untuk orang-orang menggunakan layanan
angkutan massal yang tersedia
Intensitas pemanfaatan ruang
Salah satu tujuan penerapan TOD adalah memaksimalkan penggunaan
ruang kota. Dengan adanya penyediaan sarana mobilitas yang lebih
sustainable, maka dayadukung kota pun akan semakin bertambah.
Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi
Aksesibilitas sistem angkutan umum massal yang baik serta intensitas
pemanfaatan ruang yang baik tidak serta merta membuat peralihan
moda dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Jenis TOD
Urban TOD
pengembangan yang berlokasi pada jalur lintas
transportasi umum kota seperti terminal bus kota,
stasiun kereta, maupun halte bus kota yang
memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dan bisa
berpotensi menjadi daerah komersil.
Neighborhood TOD
pengembangan transit yang terbatas berlokasi pada
rute feeder bus dalam sebuah wilayah perumahan
yang bisa di akses sekitar 10 menit dari titik
transportasi kota. Neighborhood TOD mempunyai
lingkup yang lebih kecil dari Urban TOD, biasa akan
melayani kebutuhan sehari hari dari sebuah
perumahan.

Keuntungan TOD
Menurut Robert Cervero
Faktor lingkungan
yang akan mengurangi kemacetan dan intensitas
kedaraan pribadi, mengurangi konsumsi dari bensin
untuk kendaraan, memperbaiki kualitas udara,
memperbanyak daerah open space kota.
Faktor fisik
yang akan mengurangi biaya pembuatan jalan dan
fasilitas parkir, menaikkan nilai dari sebuah properti,
menaikkan pajak dari sebuah properti
Faktor sosial
akan menaikkan interaksi sosial dalam kawasan, secara
tidak langsung membuat pola hidup sehat dalam
bermasyarakat karena berjalan kaki dan bersepeda,
mengurangi resiko kecelakaan kendaraan di jalan,
transportasi umum kota akan berkembang, mengurangi
biaya transportasi, mengembangkan peluang bisnis di
kawasan TOD, dan menaikkan kualitas hidup dari
lingkungan sekitar.

Profil Parc Central


Terletak di jantung Central Business District Guangzhou.
Parc Central dibuka pada tahun 2016 sebagai baru '
Stadium untuk ritel ' China .
Sebagai Transit Oriented Development memiliki luas
110,000 m2 skema juga menetapkan interchange
transportasi umum baru di Guangzhou .
Parc Central akan dapat diakses melalui sistem metro
China dan jaringan bus dan dihubungkan oleh jalan
setapak dengan perkembangan tetangga kabupaten .

Konsep arsitektural

Terinspirasi dari
interaksi dua ekor ikan
koi

Sejak awal, Parc Central juga dipertimbangkan


tidak hanya sebagai pusat perbelanjaan
utama untuk kota Guangzhou, tapi juga
sebagai taman kota baru. Sebuah taman oasis
yang hijau yang akan memberikan
ketenangan dan ketenangan dalam lansekap
kota yang selalu berubah.

Sebagai bentuk
penghormatan kepada
yin dan yang

Konsep desain fasade

Finishing kulit kedua yang digunakan


juga sebagai kanopi atap dibuat
bergelombang menyerupai kulit ikan
koi yang menggunakan material ETFE
panel dan menggunakan berstruktur
monocoque

Finishing kulit pertama


bangunan sebagian besar
menggunakan material lowE glass yang merupakan
isolator termal yang baik
sebagai aset untuk
penghematan energi

Parc Central memiliki fokus yang kuat pada "


ruang antara bangunan " sebagai bagian
integral dari merancang lingkungan yang
berkelanjutan . ruang hijau , jalan-jalan ritel
yang terbuka dengan banyak lanskap
memberikan banyak ruang komersial
ventilasi alami dengan lebih banyak sinar
matahari

Parc Central
Guangzhou, China

zonin
g

Premium Retail
Retail/ Tenan 1
Retail/Tenan 2
Acses Escalator
Sirkulasi/Service
Open Space
Main Lobby
Lift
Site Office
Praninary

Besmen 2
(Green Park)
Besmen 3
(Carpark)

zonin
g
Premium Retail
Retail/ Tenan 1
Retail/Tenan 2
Acses Escalator
Sirkulasi/Service
Open Space
Main Lobby
Lift
Site Office

Besmen 1
(Green Park)

Lantai 1
(Green Park)

Praninary

zoning

Lantai 3 Roof
(Green Park)

Premium
Retail
Retail/ Tenan 1
Retail/Tenan 2
Acses
Escalator
Sirkulasi/Servi
ce
Open Space

Lantai 2
(Green Park)

Main Lobby
Lift
Site Office
Praninary

Parc Central
Guangzhou, China

Parc Central

Guangzhou, China
Bus dan angkutan umum

menetapkan
interchange
transportasi
umum
Guangzhou.
terhubung di atas dan di bawah tanah, Parc Central akan dapat
diakses melalui sistem metro China dan jaringan bus, dihubungkan
dengan footbridges overhead. Desain ini memungkinkan
pengembangan berfungsi sebagai ruang pertemuan multi-dimensi
Aksesibilitas nyaman, di bawah dan di permukaan tanah.

Akses menuju railway

Bangunan transformator yang diberi fasade


bersama dengan desain yang bertujuan untuk
koneksi kereta bawah tanah, dan penurunan
kedatangan.

Akses menuju railway

Platform (Peron)

Lift
Tangga

dan

Akses mobil pribadi

Kendaraan pribadi
memiliki tiga dropoff guna menunjang aktivitas singkat
pada sisi dan belakang bangunan

Akses mobil pribadi


Menggunakan
dua
jalur
berlawanan untuk memasuk
dan keluar dari basemnt guna
mengantisipasi
aktivitas
krodit
dan
memberikan
pilihan pada jam jam tertentu
agar
dapat
mampu
mengalirkan kendaraan agar
tidak tersendat.

Sirkulasi Pedestrian

Dalam desain parc central mempertimbangkan akses pedestrian sehingga tidak hanya sebagai
tempat transit transportasi dan pusat perbelanjaan utama untuk kota Guangzhou, tapi juga sebagai
kesempatan untuk membuat taman kota baru. Sebuah oasis hijau yang akan memberikan
ketenangan dan ketenangan dalam lanskap kota yang selalu berubah.

Parc Central

Sirkulasi Pedestrian

Guangzhou, China

Bangunan mixed-use yang terdapat di parc central merupakan


kesatuan massa bangunan sehingga tidak terdapat jarak antar
bangunan, dijalur pedestrian juga terdapat pepohonan dan taman
sebagai penghubung visual sehingga memberikan kesan jauh,
nyaman dan tidak membosankan untuk pejalan kaki sehingga

Keterangan
=
=
=
=
=

akses subway
eskalator
akses plenary
akses vertikal (tangga)
akses pejalan kaki

Keterangan
=
=
=
=
=
=

akses subway
eskalator
akses plenary
akses vertikal (tangga)
akses pejalan kaki
sirkulasi pejalan kaki

Parc Central

Ruang Terbuka Hijau/Open Space

Bangunan ini mengusung konsep Green


Building, bisa di lihat dari segi Open space
pada bangunan ini memiliki 15% dari total
luas bangunan. Selain dari itu bangunan
ini memiliki banyak sekali Vertical Garden
untuk mempertegas dari konsep Green
Building.

Parc Central

Ruang Terbuka Hijau/Open Space

Parc Central

Ruang Terbuka Hijau/Open Space

Parc Central

Ruang Terbuka Hijau/Open Space

Terimakas
ih

Anda mungkin juga menyukai