TOD
REPUBLIK INDONESIA
Glosarium
Pengembangan
TransPorTasi Tidak bermoTor
di PerkoTaan
NAMA
SPM
BRT
NMT
SATU ARAH
editor:
Syafrita Ayu Hermawan
Carlos Felipe Pardo
Perancang Grafis:
Fredy Susanto
Pertama kali diterbitkan dalam Bahasa Indonesia
oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional bekerja sama dengan SUTIP
88 Halaman, 17.6cm x 25cm
Edisi pertama, tahun cetak 2015
Dicetak di Jakarta, Indonesia, Maret 2015
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
TDM
GRK
GSB
KUKF
CSR
FGD
DED
PC
SKPD
CBD
1
2
Pendahuluan
Implementasi
1.1 TujuAN
31
42
Komposisi
Dasar dan Strategi
Daftar Isi
10
14 2.2 REGuLASI
14
MEMBANGuN KoMITMEN
18 2.3
PoLITIS
26
26
29
29
SATU ARAH
26
NTIAN
ILIR LAMA
MERUYA
KEBAYORAN
-
TANAH
Trayek
M11
M09A
ABANG
ABANG
TANAH
ABANG
TINGGI
SLIPI
TANAH
JEMBATAN
TUBUN
M11 KS.
JERUK
BUNDERAN
ILIR
PALMERAH
KEBUN
MERUYAABANG
TANAH
PETAMBURAN
LAMA
M09 SLIPI
BELONG
PALMERAH
RAWA
KEBAYORAN
Anda
Posisi
Koordinasi
dan Sosialisasi
ERHE
OT
PEMB
ANGK
MEMBANGKITKAN KESADARAN
86 4.3
MASYARAKAT
86
87
87
87
88
88
88
89
89
90
Konsep Aksesibililtas
Transportasi Tidak
Bermotor pada
Sistem Integrasi Moda
92
5.1.1 Konsep
5.1.2 Fungsi integrasi Moda
5.1.3 Langkah Integrasi Moda di Beberapa Kota
5.1.3.1 Bogor Nyi Raja Permas
5.1.3.2 Palembang Interkoneksi Bus Air-Trans Musi
5.1.3.3 Yogyakarta Multimoda
di Bandara Adisucipto
12
13
AMAN
Trotoar, jalur pejalan kaki,
penyeberangan dan rute sepeda
harus didesain dan dibangun
bebas hambatan, terlindung dan
meminimalisir konflik dengan
kendaraan bermotor yang berpotensi
membahayakan pejalan kaki dan
pesepeda. Juga tersedia kamera
pengawas (CCTV) dan
penerangan yang baik.
MUDAH DIAKSES
Menggunakan prinsip-prinsip desain
universal yang mempertimbangkan
kemudahan mobilitas dalam penggunaan
trotoar, jalur pejalan kaki dan penyeberangan.
Desain yang memudahkan masyarakat segala
umur dengan beragam kemampuan dalam
menggunakannya. Mengingat pengendara
sepeda memiliki beragam tingkat
keterampilan, maka fasilitas pesepeda harus
dirancang dengan tujuan memudahkan
pengendara sepeda yang belum
berpengalaman, terutama anakanak dan warga senior.
TERHUBUNG KE KAWASAN
PUSAT KEGIATAN DAN ANTAR TITIK
DI PUSAT KEGIATAN. Mobilitas warga
adalah beranjak dari titik awal bergerak
menuju pusat kegiatan dan aktivitas, atau
menuju dan beranjak di sekitar pusat kegiatan
seperti sekolah, taman, perkantoran, pusat
perbelanjaan, tempat ibadah, rekreasi,
pemukiman dan lainnya. Jaringan fasilitas bagi
pejalan kaki dan pesepeda harus lengkap,
serta tersedia rute langsung dan menerus
yang nyaman baik untuk mobilitas ke
tempat tujuan maupun di sekitar
pusat kegiatan.
JARINGAN JALUR
PEJALAN KAKI DAN
PESEPEDA TERINTEGRASI
DENGAN ANGKUTAN UMUM.
Jaringan fasilitas bagi pejalan kaki
dan pesepeda harus memberikan
kemudahan untuk mengakses halte/
stasiun angkutan umum sehingga
mobiltas para pengguna
angkutan umum terasa
nyaman dan efisien.
20
21
Aktivitas diskusi
dapat dilakukan
dengan beberapa
cara, antara lain:
Kegiatan diskusi dengan kotakota di Indonesia yang sudah
lebih dulu melaksanakan program
fasilitas pejalan kaki dan pesepeda
secara tepat yang akan memberikan
tambahan wawasan pengetahuan
dan dapat menjadi acuan dalam
perencanaan program.
Target diskusi
dengan
masyarakat:
Menyamakan persepsi
pengembangan konsep dan
pembangunan fasilitas pejalan
kaki dan pesepeda.
Dinas Perhubungan/
Dinas Binamarga/
Pekerjaan Umum dan SDA
UMKM
Satpol PP
The World Streets Yahoogroup adalah salah satu forum diskusi. Sumber: yahoogroups
34
35
35
B AB 3 I M P L E M E N TA S I
Mampu mengalihkan
kecenderungan orang dari
menggunakan kendaraan
bermotor menjadi berjalan kaki
atau bersepeda.
Menetapkan
waktu atau jadwal
beroperasinya PKL.
51
51
B AB 3 I M P L E M E N TA S I
Ubin peringatan
(warning tile)
bermotif bulatbulat memberikan
peringatan bahwa
terdapat perubahan
situasi di sekitar.
trotoar
15cm
15cm
badan jalan
tRamp
Ramp atau pelandaian adalah jalur sirkulasi pejalan kaki yang memiliki bidang kemiringan
tertentu dengan fungsi untuk mempermudah kaum difabel atau penyandang disabilitas
berjalan atau berkursi roda pada lokasi dengan perubahan ketinggian. Untuk meningkatkan
aksesibilitas trotoar, ramp harus ditempatkan pada setiap titik bertemunya trotoar dengan
penyeberangan sebidang, baik di persimpangan maupun pada ruas jalan.
Terdapat dua tipe ramp pada trotoar, yaitu curb ramp dan dropped curb. Umumnya
dropped curb hanya digunakan apabila pelandaian dengan curb ramp tidak dapat dilakukan.
Dropped Curb
Curb Ramp
area tunggu
area tunggu
Max slope
2%
Min 1,5m
Max slope
8%
Max slope 2%
Ubin pengarah
(guiding tile),
bermotif garis-garis
yang menunjukkan
arah berjalan.
Min 1,5m
Rek 1,8m
50
Min 1,5m
Sumber: Office of Transportation 1998
Max slope
10%
Max slope
2%
Max slope
8%