Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KASUS

MANAGING CHANGE: ACTION PLANNING FOR


THE VELO V PROJECT IN LYON, FRANCE

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pengembangan dan Perubahan Organisasi

Disusun oleh:

1. Aisyah Febri Liyanti 225221025


2. Andika Amirulhaqi 225221032
3. Dicky Bonar Saputra Situmeang 225221014
4. Fitri Nurmalasari 225221049
5. Kurniawati 225221048

PROGRAM STUDI S2 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
Kota Lyon terletak di bagian tengah Prancis, sekitar dua jam ke selatan Paris melalui TGV. Ini
memiliki sejarah panjang dan kaya sebagai ibu kota Galia di Kekaisaran Romawi, pusat produksi sutra
di seluruh dunia, dan kubu perlawanan Prancis selama Perang Dunia II. Hari ini, Lyon adalah kota
terbesar ketiga di Prancis, memiliki industri teknologi tinggi dan farmasi yang berkembang pesat, dan
dianggap sebagai ibu kota gastronomi negara yang terkenal dengan masakan dan anggurnya.
Sayangnya, dengan ukuran dan industri yang ada muncullah polusi, kepadatan penduduk, dan
kemacetan lalu lintas. Pada pertengahan 1990-an, hanya 18% dari warganya yang memiliki akses
mudah ke transportasi umum dibandingkan dengan 30% di kota-kota lain dari ukuran yang setara.

Pada tahun 2000, pemerintah kota Lyon telah membangun sistem kereta api ringan di atas
tanah untuk melengkapi jaringan metro dan bus bawah tanah yang ada dalam upaya memperluas
transportasi publik ke lebih banyak orang. Namun, halte stasiun luar ruangan membutuhkan tempat
berteduh untuk melindungi penumpang yang menunggu dari angin, hujan, dan salju. Dalam program
inovatif, perusahaan pemasaran dan periklanan JCDecaux bekerja sama dengan kantor
pengembangan Lyon, menciptakan "Street Furniture" untuk menampung bangku, mesin penjual
tiket, peta rute, dan tabel waktu. JCDecaux membangun dan memelihara situs dengan imbalan
pendapatan dari iklan yang ditempatkan di shelter. Program ini adalah win-win solution untuk kedua
organisasi.

Keberhasilan proyek kerjasama trem dan halte bus, dan minat kota yang berkelanjutan dalam
mengurangi polusi dan kemacetan lalu lintas di pusat komersial kota, membuat mereka mencari
perubahan tambahan. Mereka meminta masukan dari JCDecaux. JCDecaux telah menguji gagasan
program sepeda self-service di Vienna, Austria dan Córdobo dan Gijon, Spanyol dan mereka
mengusulkan untuk mengadopsi dan mengimplementasikan jaringan "pertukaran sepeda" pada dan
sekitar Lyon pada pertengahan 2002. Bagi Lyon dan kota tetangganya, Villeurbanne, itu adalah
proposal yang berisiko dan berskala besar.

Visi yang umum sekarang di banyak kota di Eropa, tetapi benar-benar baru pada saat itu
adalah bahwa komuter dan pejalan kaki dapat mengambil sepeda di instalasi di sekitar kota dekat
halte metro, bisnis, atau tempat umum yang besar dan menggunakannya untuk berbelanja, pergi ke
bekerja, atau sekadar pergi dari satu bagian kota ke bagian lain dengan lebih nyaman dari pada
mobil atau bus, metro, atau sistem rel ringan. Ide awalnya adalah bahwa sepeda dapat digunakan
secara gratis selama kurang dari satu jam dan dengan harga yang sangat rendah jika digunakan
untuk waktu yang lebih lama. (Untuk mendapatkan gambaran sistem dan bagian-bagiannya yang
berbeda hari ini, kunjungi www.velov.grandlyon.com.) “Adalah niat kami untuk menjadikan sepeda
sebagai moda perjalanan sehari-hari bagi para pekerja di kota,” kata seorang pejabat pemerintah.

Anggaran awal sebesar €2 juta per tahun diperkirakan untuk diinvestasikan dalam sepeda,
sistem registrasi, instalasi, dan operasi pendukung hingga sekitar tahun 2007. Untuk mendukung
proyek tersebut, kota juga merencanakan pembangunan atau renovasi beberapa garasi parkir untuk
mendorong orang memarkir kendaraannya. mobil di pinggiran kota dan kemudian mengambil
sepeda untuk menyelesaikan perjalanan. Dua garasi parkir di pusat kota sudah mulai menawarkan
sepeda gratis bagi mereka yang memarkir kendaraannya di sana.

Proyek bernama Vélo V dipresentasikan oleh walikota kota sebelum festival "hari tanpa mobil"
tahunan kedua. Velo V akan dikelola oleh JCDecaux. Mereka akan memiliki dan memelihara sepeda
dan membiayai operasi melalui tanda terima iklan. Kepala fungsi pengembangan kota menyarankan
bahwa itu adalah upaya berani untuk "menghasilkan perubahan radikal dalam filosofi" komunitas
perkotaan. Pada saat itu, kurang dari 3% orang di Lyon menggunakan sepeda, dibandingkan 10% di
Strasbourg dan kota-kota lain. Usulan tersebut didukung oleh Les Verts, partai politik Hijau Prancis,
tetapi presiden serikat transportasi non-pemerintah setempat kecewa karena hanya ada sedikit
dialog dengan berbagai organisasi terkait.

Tujuannya adalah meluncurkan operasional 24 jam/hari pada Mei 2005 dengan 1.200 sepeda
di 120 stasiun. Menurut manajer regional JCDecaux, mereka mengharapkan 2.000 sepeda di 180
stasiun pada bulan Oktober dan memproyeksikan 3.000 sepeda pada tahun 2006 dan 4.000 sepeda
pada tahun 2007.

Pertanyaan :

1. Asumsikan Anda adalah manajer proyek di JCDecaux dan telah ditugaskan untuk bekerja
dengan Kota Lyon untuk menerapkan perubahan fisik, organisasi, dan sosial ini. Apa implikasi
praktis dan filosofis dari karya ini?

Hal yang dapat dilakukan untuk melaksanakan perubahan secara fisik, organisasi dan sosial:

a. Memunculkan motivasi pada semua stakeholder untuk dapat turut andil dalam
perubahan kota.
b. Menumbuhkan nilai kesadaran masyarakat dalam pentingnya mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi untuk menurunkan polusi udara serta penciptaan pembangunan kota
yang dapat berdaya saing.
c. Melakukan pendekatan strategi yang baik dan konsisten dalam perencanaan sistem
transportasi berdasarkan data pola perilaku masyarakat dalam bertransportasi. Misal
seperti data hanya kurang dari 3% masyarakat kota Lyon yang menggunakan sepeda dan
rata-rata masyarakat masih menggunakan mobil.
d. Melakukan konsultasi dan pendekatan-pendekatan kerjasama yang intens kepada pihak
atau stakeholder yang terlibat dan atau yang dapat mendukung program jaringan
transportasi tersebut, agar dalam perjalanannya dapat terus didukung dan tidak terdapat
kendala penolakan atau gesekan yang terjadi karena kurangnya komunikasi yang baik.
e. Memunculkan atau mengiklankan bahwa terdapat sebuah perbaikan teknologi dan
kemudahan aksestabilitas yang sangat lebih baik dan fair serta dapat mendukung
mengurangi polusi, kepadatan lalu lintas serta dapat mempersingkat waktu yang
dibutuhkan dalam bertransportasi dan keuntungan-keuntungan lainnya.

2. Dengan menggunakan alat, metode, dan proses yang dijelaskan dalam Bab 8, buat "rencana
tindakan" yang komprehensif untuk proyek ini. Di mana Anda akan mulai? Siapa pemangku
kepentingan utama dan bagaimana Anda akan mengelolanya? Apa kategori praktis kegiatan
yang perlu ditangani? Apa urutan perubahan yang harus terjadi? Apa yang Anda lihat sebagai
kegiatan dan inisiatif utama?

Tahap-tahap yang dilakukan :

a. Motivating Change
Untuk menciptakan sebuah perubahan hal pertama yang harus dilakukan adalah
melibatkan atau menumbuhkan motivasi untuk sebuah perubahan serta menciptakan
kesiapan untuk berubah antar stakeholder maupun masyarakat dan juga membantu
mengatasi terjadinya penolakan terhadap sebuah perubahan. Motivasi merupakan isu
penting dalam memulai sebuah perubahan yang mana tiap orang cenderung suka pada
zona nyamannya saja. Upaya yang dilakukan untuk memunculkan motivasi tersebut
adalah dengan cara memunculkan isu terkait kondisi buruk yang sedang terjadi terkait
transportasi yang ada saat ini seperti dampak burut terhadap penggunaan kendaraan
pribadi yang berlebihan sehingga mengakibatkan tingkat polusi yang tinggi serta
kemacetan lalu lintas. Dimana dengan memunculkan isu tersebut diharapkan dapat
meningkatkan sensitivitas untuk termotivasi melakukan sebuah perubahan.

b. Creating Vision
Visi dapat mendorong komitmen untuk berubah dengan memberikan tujuan
bersama seluruh masyarakat dan alasan yang meyakinkan mengapa perubahan itu
penting, perlu dan sepadan serta agar implementasi perubahan dapat berjalan secara
fokus dan tidak melenceng dari apa yang telah diharapkan sebelumnya.

c. Developing Political Support


Menetapkan stakeholder kunci pada proyek tersebut seperti Pemerintah Kota
Lyon, perusahaan JCDecaux dan masyarakat kota. Salah satu peran pemerintah Kota Lyon
sebagai inisiasi projek dapat dimanfaatkan dengan mengajak untuk dapat menjadi role
model masyarakat dengan cara mewajibkan para pekerja pemerintah kota Lyon untuk
menggunakan sepeda Velo sebagai moda transportasi utama dalam melakukan aktifitas
sehari-hari agar dapat memberikan contoh kepada masyarakat dan memunculkan rasa
kesadaran tinggi terhadap transportasi yang ada.
Kemudian dari stakeholder perusahaan JCDecaux sendiri adalah dengan
membuat standart pelayanan yang terbaik pada proyek Velo agara dapat bersaing serta
mampu adaptif terhadap perubahan-perubahan yang ada. Sedangkat untuk stakeholder
masyarakat Kota Lyon sendiri adalah dengan memberikan jaminan pelayanan serta
kepuasan masyarakat terhadap proyek tersebut.

d. Managing Transition
Melakukan perencanaan aktifitas seperti membuat timeline/roadmap perubahan,
menetapkan aktifitas yang spesifik dan juga kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan agar
sebuah transisi perubahan dapat berjalan dengan baik serta implementasi perubahan
dapat tepat sasaran.
Salah satu awal yang dapat dilakukan yaitu mengubah cara pandang masyarakat
dalam menggunakan transportasi dengan cara mengkampanyekan tujuan adanya
perubahan kemudian menyakinkan masyarakat akan kemudahan akses serta pelayanan
yang baik serta terjaminnya ketersediaan sepeda Velo untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Lyon. Lalu mengidentifikasi stakeholder sebagai peranan kunci untuk dapat
mendukung serta berkomitmen untuk mengimplementasikan perubahan. Hingga
akhirnya masyarakat dapat sadar dan terpacu serta dapat ikut berpartisipasi dalam
proyek perubahan tersebut serta selalu menggunakannya dalam aktifitas sehari-hari
masyarakat Lyon.

e. Sustaining Momentum
Mempertahankan momentum harus menjadi perhatian khusus dalam sebuah
perubahan untuk mempertahankan semangat perubahan dan perubahan tersebut
menjadi konsisten dalam pengimplementasiaannya. Dalam hal ini untuk
mempertahankan momentum proyek Velo adalah dengan menyediakan dan terjaminnya
sumberdaya yang ada baik itu infrastruktur, sumber daya manusia, pendanaan, serta
terjaminnya ketersediaan sepeda Velo.
Dalam konteks pelayanan, pemerintah kota Lyon dapat melakukan program
pelatihan, simulasi serta konseling untuk mendukung terjaminnya kualitas pelayanan
yang baik terhadap masyarakat. Serta untuk mempertahankan momentum terhadap
masyarakat itu sendiri, pemerintah kota Lyon dapat memberikan sebuah reward kepada
masyarakat kota Lyon yang menggunakan transportasi Velo sehingga diharapkan
masyarakat dapat memeiliki kepuasan dan loyalitas terhadap transportasi Velo.

Anda mungkin juga menyukai