KENWORTH MOTOR’S
KELOMPOK 4
MAULANA FARIZIL
ZENDY RANDY P
DARA BENEDICTA
ALFIAN RAMADHAN
LUSMITA SARI
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
A. Latar Belakang
Robert Denton adalah seorang plant manager di Kenworth Motor’s seattle truck
manufacturing operations, menghubungi seorang OD consultant karena Denton
memiliki beberapa kendala di timnya. Pada saat itu OD Practitioner merasa senang
mendapatkan undangan dari seorang Robert Denton yang mana dikenal sebagai
manajer yang bekerja di perusahaan terkenal dan besar. Robert Danton mengetahui OD
consultant dari salah satu seorang OD manager dari a major timber product company
Bernama Charles Wright yang merupakan salah satu rekan kerja selama tiga tahun
dalam sebuah proyek. Robert Denton akhirnya membuat jadwal pertemuan untuk
mendiskusikan bagaimana masalahnya, tetapi sebelum bertemu OD practitioner tidak
menjadwalkan pertemuan dengan baik karena dia tidak mencari tahu lebih dalam
tentang perusahaan yang akan dia temui Kenworths Motor’s. OD Practitioner merasa
dirinya berpengalaman dan hanya mencari informasi dari beberapa rekan kerja yang
sudah berkerjasama sebelumnya dengan Denton.
Pada saat hari itu tiba 10 april jam 10 pagi OD practitioner mengendarai mobil
untuk memenuhi janjinya Bersama perusahaan Kenworth Motor’s tetapi di saat
perjalanan dia merasa bosan dan menunda perjalanannya dengan memikirkan banyak
hal karena merasa dia tidak tahu banyak tentang perusahaan yang akan dia temui dan
tidak mempunyai agenda terfokus. Ketika OD Practioner bertemu dengan Denton
selama 10-12 menit Denton hanya menceritakan dasar permasalahannya saja dan tidak
memberikan informasi secara terperinci. Pada saat Denton selesai menceritakan
permasalahannya OD practitioner tidak menanyakan kembali permasalahan yang ada
dan akhirnya menimbulkan kebingungan kepada OD practitioner. OD practitioner
merasa bahwa masalah yang sedang di hadapi oleh Denton tidak ada masalah yang
mendetail yang harus dikonsultasikan tetapi disisi lain OD Practitioner terus berusaha
untuk mencari tahu akar permasalahan dan memberikan arahan untuk apa saja yang
perlu diperbaikin kedepannya. Di saat Denton menyimak semua arahan dan penjelasan
dari OD Practitioner dia merasa ada ketertarikan dan akhirnya dia berkompromi terkait
harga untuk konsultasi lebih lanjut dengan OD Practitioner.
Diagnosa adalah proses memahami bagaimana organisasi saat ini berfungsi, serta
menyediakan informasi yang diperlukan untuk merancang intervensi perubahan.
Diagnosa juga dibutuhkan setelah melalui proses Entering dan Contract dikutip dari
Gummings dan Worley (2015). Dengan cara mengumpulkan data tentang informasi yang
akan dianalisis tentunya akan memudahkan para praktisi OD membuat tindakan apa
selanjutnya. Dalam proses diagnose ada beberapa system organisasi yaitu, diagnosa
tingkat organisasi, diagnosa tingkat grup, dan diagnosa tingkat individual.
B. PEMBAHASAN
1. How well did the OD consultant prepare for the meeting with Denton? Would you
have done anything differently?
Sebelum kita bertemu client seharusnya kita sudah mencari tahu bagaimana
perusahaan yang akan kita hadapi sehingga kita memiliki gambaran terkait system
perusahaan. Lalu mengenai profil perusahaan kita bisa mengumpulkan data input
dan output Kenworth Motor’s sebelum mendiskusikan masalah apa yang terjadi.
Sebagai OD kita akan memberikan waktu untuk client menceritakan masalahnya
agar bisa mencari sumber permasalahan yang sedang terjadi. Tetapi Denton tidak
menceritakan secara detail mengenai hal apa yang terjadi. Denton hanya
menceritakan bahwa timnya di dalam perusahaan Kenworth Motor’s terdapat
kendala dan merasa kurang baik.
2. In the discussion between the OD consultant and Denton, what was effective and
ineffective about the consultant's behaviour?
Dalam kasus yang dihadapi OD ada beberapa hal yang efektif yaitu dalam
tahap clarifying the issue dimana OD mempelajari design system, inputs dan outputs
yang ada di perusahaan Kenworth Motor’s mulai dari harga per truk, equipment
update, proses penjualan, jumlah produksi hingga pengeluaran dana.
Lalu dari segi pemilihan OD Practitioner seorang client seharusnya sudah memiliki
gambaran kepada OD yang akan di pilih. Seperti Denton yang sudah memiliki
engagement dengan OD practitioner karena Denton sudah mendaptkan rekomendasi
dari client sebelumnya yaitu Charles Wright yang sudah bekerja sama denganya
selama 3 tahun berturut-turut.
Sedangkan dari kasus ini juga terdapat sisi kurang efektif dimana ODkurang
memiliki kesiapan untuk bertemu kliennya. OD Practitioner hanya memikirkan
kasus-kasus yang sama sekali tidak berkaitan dengan masalah klienya yaitu Robert
Denton sebagai manajer Kenworth Motor’s. Sepanjang perjalanan OD hanya
membayangkan bertemu dengan manajer perusahaan besar seharusnya hal tersebut
bisa diganti dengan memikirkan kesiapan, meriset perusahaan agar nantinya siap
menghadapi issue-isue yang ada. Lalu dalam kasus ini yang kurang efektif juga
adalah proses selecting dimana OD hanya menangani permasalahan dari engagement
saja tidak melalui proposal formal yang sebenarnya bertujuan untuk mengetahui
keahlian dari OD.
3. How effective was the contracting process described in the last part of the case?
What is the scope and clarity of the agreement?
C. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa dalam kasus ini kurangnya persiapan oleh karena
itu perlu adanya kesiapan agar prosesnya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
kasus permasalahan yang ada. Bisa ditingkatkan lagi agar menjadi lebih efisien
dengan mencari tau sudut pandang perusahaan seperti apa, serta profile perusahaan.
Sehingga harapanya ketika bertemu dengan klien sudah matang dan penuh kesiapan
dan mudah untuk mencari sumber permasalahan apa yang sedang dihadapi. Serta
proses yang akan dijalani juga akan mudah dari segi entering, contracting, dan juga
retreat agar lebih terstruktur.
DAFTAR PUSTAKA
Cummings, T., & Worley, C. (2015). Organization Development and Change, Tenth Edition.
Cengage Learning.