Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN DAN PERUBAHAN

ORGANISASI
S2 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS AIRLANGGA

STUDI KASUS MANAGING CHANGE: ACTION PLANNING FOR


THE VÉLO V PROJECT IN LYON, FRANCE

Agnes Dinda P1, Yulia Leonora Trinanda2, Moh. Ashraff Shah3, Annisa
Savira A4, Tommy Oktavian B5, Rani Pusparini6

1. RINGKASAN SUBSTANSI KASUS:


Proyek Vélo V adalah sebuah proyek yang digagas di Kota Lyon, Perancis. Ide proyek
ini berasal dari “self-service bicycle” di Vienna, Austria dan Cordoba and Gijon, Spanyol yang
kemudian diadopsi dan diimplementasikan di kota Lyon pada pertengahan 2002 sebagai
program “bike exchange”. Visi dari proyek ini adalah menyediakan sepeda bagi masyarakat
yang merupakan pejalan kaki, pengguna transportasi umum seperti kereta commuter dan juga
pengguna kendaraan pribadi agar beralih menggunakan sepeda. Sepeda-sepeda ini nantinya
akan disediakan tempat khusus yang mudah diakses oleh masyarakat di sekitar pemberhentian
bus, lokasi bisnis dan ruang publik lainnya. Harapannya masyarakat bisa beralih
menggunakan sepeda untuk belanja, bekerja atau melakukan perjalanan lainnya tanpa
menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Masyarakat dapat menggunakan

1
NIM 225222012
2
NIM 225222019
3
NIM 225222026
4
NIM 225222034
5
NIM 225222035
6
NIM 225222045

1|Page
sepeda ini secara gratis apabila kurang dari satu jam, namun jika penggunaannya lebih dari
satu jam maka akan ada tarif yang dikenakan dengan harga yang sangat murah.
Ide proyek ini muncul ketika Lyon sebagai kota terbesar ketiga di Perancis dengan
perkembangan teknologi dan industri farmasi yang sangat signifikan mulai mengalami
masalah seperti polusi, kepadatan penduduk dan kemacetan. Untuk menyelesaikan masalah-
masalah tersebut pemerintah Lyon meminta bantuan dari JCDecaux, yang sebelumya sukses
bekerja sama dalam proyek pemanfaatan halte bus dan trem. Estimasi anggaran yang
dibutuhkan untuk proyek Vélo V ini adalah sebesar 2 juta Euro per tahun untuk investasi
sepeda, sistem pendaftaran, instalasi dan dukungan operasional sampai tahun 2007. Walaupun
proyek ini didukung oleh partai politik hijau Perancis, namun pimpinan perusahaan
transportasi non pemerintah disana merasa kecewa karena merasa tidak dilibatkan.
Proyek bernama Vélo V ini dipersembahkan oleh Walikota sebelum festival tahunan
kedua hari tanpa mobil atau car free day. Mereka akan memiliki dan memelihara sepeda dan
membiayai operasi melalui tanda terima iklan. Kepala Bidang pembangunan kota
menyarankan bahwa itu adalah upaya berani untuk "mempengaruhi perubahan radikal dalam
filosofi" komunitas perkotaan. Pada saat itu, kurang dari 3% orang di Lyon menggunakan
sepeda, melawan 10% di Strasbourg dan kota-kota lain.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk meluncurkan operasi 24 jam/hari pada Mei 2005
dengan 1.200 sepeda di 120 stasiun. Menurut manajer regional JCDecaux, mereka
mengharapkan 2.000 sepeda di 180 stasiun pada Oktober dan memproyeksikan 3.000 sepeda
pada tahun 2006 dan 4.000 sepeda pada tahun 2007.

2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN UTAMA


2.1. Asumsikan anda adalah seorang project manager di JCDecaux dan ditugaskan untuk
bekerja dengan City of Lyon untuk mengimplementasikan perubahan fisik, organisasi
dan sosial. Apa implikasi praktis dan filosofis dari pekerjaan ini?
2.2. Menggunakan alat, metode dan proses-proses yang dijelaskan di Chapter 8, susunlah
rencana aksi menyeluruh untuk project ini. Dari mana anda akan memulai? Siapa saja
pemangku kepentingannya dan bagaimana anda mengelolanya? Apa saja kategori
aktivitas yang perlu dilakukan atau ditangani? Apa saja urutan perubahan yang harus
dilakukan? Apa yang anda anggap sebagai kegiatan dan inisiatif utama?

2|Page
3. SOLUSI PERMASALAHAN
3.1. Asumsikan anda adalah seorang project manager di JCDecaux dan ditugaskan
untuk bekerja dengan City of Lyon untuk mengimplementasikan perubahan fisik,
organisasi dan sosial. Apa implikasi praktis dan filosofis dari pekerjaan ini?
Perubahan sosial yang dapat terjadi jika proyek Vélo V diterapkan adalah
munculnya kesadaran masyarakat kota akan manfaat penggunaan transportasi alternatif
untuk mengurangi kemacetan dan polusi. Selain itu, jika program ini berhasil menarik
minat dan antusias warga kota, tentu dapat memberikan perubahan sosial berupa pola
hidup sehat kepada warga setempat jika mereka melakukannya dengan rutin. Selain itu,
asumsi orang perkotaan yang lebih suka tinggal di perumahan dengan kendaraan
pribadinya juga akan terpatahkan bila mereka semakin sering menggunakan sepeda
untuk menunjang mobilitas. Interaksi sosial antar individu juga akan meningkat
dibandingkan dengan ketika mereka memakai kendaraan pribadi. Langkah konkret yang
harus dilakukan oleh JCDecaux adalah memperbanyak tempat penyewaan sepeda di
beberapa tempat strategis yang menjadi pusat kendaraan bermotor seperti dekat halte,
stasiun dan tempat-tempat umum di sekitar kota. JCDecaux juga harus merenovasi
beberapa garasi parkir, memperbesar kapasitas sebagai tempat orang memarkir mobil
mereka sebelum menggunakan layananan sepeda, serta langkah perubahan fisik lainnya
yang tak kalah penting adalah membangun jalur khusus pesepeda yang terhubung di
sepanjang kota.
Selain kesadaran dari masyarakat kota Lyon sendiri, JCDecaux harus memikirkan
secara matang semua aspek. JCDecaux harus melibatkan semua pihak bukan hanya dari
masyarakat tetapi juga presiden serikat transportasi non pemerintah lokal juga harus ikut
berpartisipasi dan andil dalam perubahan ini agar tujuan yang telah disepakati bersama
menemukan win-win solution dan dapat diimplementasikan dengan baik tanpa adanya
penolakan dari organisasi manapun. Meskipun JCDecaux sendiri telah mengantongi
dukungan dari partai politik hijau Perancis.

3|Page
Adapun langkah kedua yang harus dilakukan oleh JCDecaux adalah mencari
informasi lengkap tentang hal yang membuat kota Strasbourg dan kota lainnya memiliki
antusias yang tinggi sebesar 10% dibandingkan kota Lyon yang hanya 3% saja dalam
penggunaan sepeda. Setelah JCDecaux mengetahui informasi tersebut, JCDecaux dapat
membuat strategi yang pas untuk masyarakat kota Lyon hal hal yang harus dilakukan
ataupun hal yang tidak perlu dilakukan untuk menghindari adanya penolakan dalam
resistensi ini.
3.2. Menggunakan alat, metode dan proses-proses yang dijelaskan di Chapter 8,
susunlah rencana aksi menyeluruh untuk project ini. Dari mana anda akan
memulai? Siapa saja pemangku kepentingannya dan bagaimana anda
mengelolanya? Apa saja kategori aktivitas yang perlu dilakukan atau ditangani?
Apa saja urutan perubahan yang harus dilakukan? Apa yang anda anggap sebagai
kegiatan dan inisiatif utama?
Hal utama yang harus dilakukan sebelum melakukan perubahan adalah
mengetahui motivasi apa yang dimiliki oleh pemerintah kota Lyon untuk melakukan
perubahan yang kemudian juga menumbuhkan kesadaran warga. Motivasi adalah hal
terpenting dalam memulai perubahan karena selama ini individu maupun organisasi
memiliki tendensi untuk mempertahankan status quo-nya dan hanya mau berubah ketika
ada alasan yang kuat untuk melakukan perubahan. Upaya untuk memotivasi ini bisa
dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran penduduk Lyon untuk mulai mengurangi
polusi demi terciptanya udara yang bersih dan kepedulian terhadap lingkungan dengan
mulai beralih pada penggunaan kendaraan ramah lingkungan yaitu sepeda. Warga perlu
memahami pentingnya lingkungan dan bahwa menggunakan mobil selain keadaan
mendesak tidak akan memenuhi ego pribadi. Setelah motivasi untuk melakukan
perubahan muncul maka berikutnya pemerintah kota Lyon dapat menciptakan dan
menyebarluaskan visi perubahan yang akan dilakukan. Visi menggambarkan nilai-nilai
inti dan tujuan yang akan memandu organisasi mencapai tujuan. Visi juga akan dapat
mewujudkan komitmen dalam perubahan dengan menyatukan tujuan bersama dan
membuat warga menyadari bahwa perubahan itu memang harus dilakukan. Selanjutnya
penting untuk membangun dukungan politik dalam melakukan perubahan. JCDecaux
dapat menggunakan strategi kekuatan untuk membuat mereka yang berkuasa

4|Page
mempertimbangkan rencana perubahan yang akan mereka jalankan. Setelah itu
JCDecaux dapat mengelola proses transisi melakukan perencanaan tindakan, komitmen
dan struktur manajemen perubahan.
Pemangku kepentingan dalam studi kasus ini adalah pemerintah kota Lyon,
sebagai organisasi yang menginginkan terjadinya perubahan, JCDecaux sebagai OD
Consultant yang memiliki peran penting dalam proyek ini yakni perlu memastikan semua
proses dilakukan dengan benar tanpa mengurangi langkah dan kualitas apa pun.
Pemangku lainnya yang berperan dalam proyek ini yaitu pemasok proyek. Kebutuhan
yang diperlukan akan dikelola dengan baik dalam hal pembelian dan pengiriman barang
tepat waktu tanpa penundaan, tanpa mengorbankan kualitas produk dan penyedia layanan
dengan harga yang wajar. Kemudian pengguna atau publik, mereka adalah pengguna
fasilitas di masa depan. Memperkenalkan proyek dan mendidik mereka dengan informasi
tentang cara menggunakan, pemasangan sepeda, serta sistem pelacakan.
Perubahan yang mungkin terjadi dimulai dari perubahan fisik yang diikuti oleh
organisasi perubahan, kemudian perubahan sosial. Kemudian kategori praktis dari
kegiatan yang perlu ditangani diantaranya pembelian dan pemeliharaan sepeda,
membangun loket pemesanan yang menyediakan sewaan sepeda, pasang sistem GPS
pelacakan di sepeda. Perlu dipastikan sepeda yang disediakan sesuai dan memenuhi
kebutuhan pengguna yang ada dari kelompok usia yang berbeda dan kemampuan
fisiknya. Selain itu, perlu dilakukan tindakan untuk menciptakan kesadaran calon
pengguna tentang layanan yang akan ditawarkan.

4. KESIMPULAN
Perubahan adalah proses penting yang biasanya disambut dengan resistensi.
Manusia selalu dirancang untuk menolak perubahan atau meluangkan waktu untuk
beradaptasi dengan transisi baru. Khususnya, kota Lyon, sama seperti kota kuno lainnya,
yang menunjukkan pertumbuhan populasi cukup signifikan seiring dengan semakin
berkembangnya teknologi dan industri. Perkembangan teknologi dan industri di Lyon turut
menimbulkan beberapa masalah seperti polusi, kepadatan penduduk dan kemacetan. Untuk
dapat mengatasi hal ini pemerintah Lyon ingin melakukan beberapa upaya dengan
melakukan perubahan di sektor transportasi.

5|Page
Untuk mewujudkan perubahan tersebut, pemerintah Lyon perlu melibatkan
intervensi dari pihak lain yaitu JCDecaux untuk memastikan bahwa perubahan yang
diusulkan diterima secara holistik dengan mengamati tahapan manajemen perubahan
praktis. Misalnya, dengan memotivasi perubahan dengan mendorong komunitas mengenai
apa saja manfaat yang didapatkan ketika bersepeda untuk mengurangi resistensi. Kedua,
membuat visi melalui deskripsi ideologi yang terperinci. Ketiga, mewujudkan back-up
politik dengan mengidentifikasi dan mempengaruhi stakeholders seperti politisi dan
pecinta lingkungan. Terakhir, fokus dalam mengelola transisi dan menjunjung tinggi
momentum. Manajemen perubahan yang sukses memungkinkan transisi yang lancar dan
penyelesaian persuasif dari setiap konflik atau masalah yang timbul selama transisi.
Berpegang teguh pada perubahan yang ditetapkan atau langkah-langkah transisi sangat
penting untuk mengadopsi perubahan.

DAFTAR PUSTAKA

Cummings, T. G., & Worley, C. G. (2015). Organization Development & Change, 10th Edition.
Stamford: Cengage Learning.

6|Page

Anda mungkin juga menyukai