Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS INDONESIA

MANAJEMEN STRATEGIS UNTUK SEKTOR PUBLIK

REVIEW DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA

Oleh:
Muhamad Fajri Nurachman (NPM. 2006618076)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN EKONOMI DAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
SEPTEMBER 2021

Classification: Internal
BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta adalah perangkat daerah yang bertugas untuk
menjalankan roda pemerintahan dengan menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perhubungan. Seperti penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan urusan
perhubungan; pengembangan sistem transportasi perkotaan; penyelenggaraan perhubungan
darat, perkeretaapian, perairan, dan laut; penetapan lokasi, pengelolaan, pengendalian dan
pembinaan usaha perparkiran; pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor angkutan umum dan
barang, dan pemeriksaan mutu karoseri kendaraan bermotor; penghitungan, pengawasan dan
evaluasi tarif angkutan; penataan, penetapan dan pengawasan jaringan trayek angkutan jalan;
pelaporan dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi; pelaksanaan upaya keselamatan
prasarana dan sarana perhubungan; pengawasan dan pengendalian izin di bidang Perhubungan.

B. Visi
Mewujudkan Jakarta Baru melalui penyediaan layanan transportasi yang handal,
modern, dan berdaya saing internasional, dengan angkutan publik sebagai layanan utama

C. Misi
1. Mewujudkan layanan transportasi yang selamat, lancar, aman, nyaman, dan
terintegrasi;
2. Mewujudkan layanan transportasi yang informatif berbasis teknologi informasi dan
komunikasi;
3. Mewujudkan transportasi ramah lingkungan dan menunjang aksesibilitas bagi
penyandang disabilitas;
4. Mewujudkan biaya transportasi yang terjangkau bagi masyarakat.

D. Strategi Pencapaian Visi dan Misi


Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, arah kebijakan dan strategi Dinas
Perhubungan adalah terwujudnya sarana dan prasarana transportasi yang aman, memadai,
modern, terintegrasi, ramah lingkungan dan terjangkau bagi semua warga.

3
Strategi 1 : Menata Dan Mengintegrasikan Kawasan Stasiun.
• Selama Tahun 2020, Dinas Perhubungan selaku Leading Sector melakukan kolaborasi
dengan SKPD, BUMD, dan BUMN dalam menata dan mengintegrasikan Kawasan
Stasiun.
• Stasiun yang dilakukan penataan pada tahap 1 di Tahun 2020 antara lain Stasiun
Tanah Abang, Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, dan Stasiun Pasar Senen. Integrasi
dilakukan dengan menghubungkan antar moda (KRL dengan Transjakarta dan moda
transportasi umum lainnya) yang lebih efektif serta untuk mengatasi permasalahan
lalu lintas di sekitar stasiun. Dengan penataan ini, diharapkan saat pandemi mereda
dan aktivitas masyarakat kembali normal, mereka akan memilih untuk mobilitas
menggunakan angkutan umum
Strategi 2: Membuat Prioritas Penanganan Transportasi di DKI Jakarta
• Perubahan paradigma penanganan transportasi Jakarta, membuat Empat prioritas
antara lain; pejalan kaki, kendaraan listrik, angkutan umum dan penanganan kendaraan
pribadi.
• Regulasi yang membatasi aktivitas kendaraan pribadi dan mendorong masyarakat
menggunakan transportasi publik, contohnya: Kebijakan Ganjil Genap dan rencana
penerapan Electronic Road Pricing (ERP).

Strategi 3: Integrasi Layanan Transportasi Jak Lingko Mengintegrasikan Mikrotrans


dengan Bus Rapid Transit (BRT)
• Mengintegrasikan seluruh layanan transportasi umum yang ada di Jakarta baik fisik
maupun tarif.
• Sistem pembayaran yang bersifat cashless (Kartu) dan bertarif maksimal Rp 5.000 per
tiga jam, warga Jakarta bisa nikmati transportasi berbasis jalan tersebut.
• Kolaborasi bersama dengan Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) dan komunitas
kreatif Kreavi, untuk memasang papan informasi seputar transportasi publik di 28 halte
non-BRT Koridor Sudirman.
Strategi 4 : Pembangunan Berbasis Transit Oriented Development
• Pembangunan berbasis TOD memastikan akses yang mudah dari tempat tinggal warga
ke berbagai moda transportasi umum, memudahkan pengguna transportasi umum untuk
berpindah-pindah jalur, dan berganti moda transportasi sesuai kebutuhan mereka.

Classification: Internal
• Untuk mendukung pengembangan kota berbasis TOD, jalur pejalanan kaki juga harus
ditata dan dibuat senyaman dan seaman mungkin. Sehingga dapat menarik minat warga
untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
• TOD juga mensyaratkan adanya fasilitas park and ride yang memadai.
Strategi 5 : Mempromosikan dan Menerapkan Transportasi Ramah Lingkungan
• Membuat Jalur Sepeda sepanjang 170 Kilometer
• Bekerja sama dengan vendor Bike Sharing untuk menyediakan sepeda sewa di beberapa
titik dan ditempatkan dekat Halte, Stasiun, dan kawasan perkantoran.
• Regulasi yang progresif seperti memberlakukan Low Emision Zone di Kota Tua, tarif
parkir progresif untuk kendaraan yang belum atau tidak lulus uji emisi.
• Penggunaan sepeda listrik dan motor listrik sebagai kendaraan patroli.
• Kelonggaran pajak pada mobil listrik serta mobil listrik boleh melintas di kawasan
ganjil genap.

Classification: Internal
BAB II
ANALISIS

A. Analisis Lingkungan Internal


Analisis lingkungan internal, merupakan upaya untuk mengetahui kemampuan
organisasi dalam menjalankan dan mencapai kinerja. Analisis ini mencakup analisis terhadap
sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan visi dan misi.
a. Sumber Daya Manusia
Strength:
1. Jumlah SDM yang telah memenuhi kebutuhan organisasi saat ini sesuai hasil
analisis jabatan dengan komposisi terdiri dari level jabatan dari Staf, Kepala Seksi,
Kepala Bagian, Kepala Divisi dan Direktur;
2. Dinas Perhubungan memiliki fleksibilitas dalam merekrut pegawai terutama untuk
Tenaga Ahli maupun Pegawai Tidak Tetap.
Weakness:
1. Kapasitas SDM khususnya terkait dengan pengembangan teknologi masih perlu
ditingkatkan;
2. Rotasi pejabat yang sering dilakukan menyebabkan penyesuaian waktu untuk
adaptasi pekerjaan.
b. Proses Kerja
Strength:
1. Dukungan birokrasi selaku instansi pemerintah sehingga mempermudah akses
kepada pemangku kebijakan untuk melakukan kerja sama ataupun kolaborasi.
Weakness:
1. Proses birokrasi yang panjang menyebabkan kelancaran proses bisnis terkendala,
terutama terkait dengan kegiatan-kegiatan layanan serta adanya tumpang tindih
kewenangan;
2. Belum fokus menjalankan program/kebijakan karena seringkali terdapat
perubahan-perubahan kebijakan.

Classification: Internal
c. Sarana dan Prasarana
Strength:
1. Memiliki jumlah aset yang banyak; memenuhi kebutuhan kerja.
Weakness:
1. Banyak aset yang tidak terawat dan bahkan rusak berat yang dibiarkan tersimpan.
2. Penanggung jawab pemilik aset tidak menggunakan aset dengan hati-hati sehingga
cepat rusak atau hilang.

B. Analisis PESTEL
Analisis PESTEL adalah konsep dalam prinsip manajemen strategis. Konsep ini
diterapkan sebagai alat untuk memantau lingkungan perusahaan/organisasi di mana beroperasi
atau berencana untuk meluncurkan produk dan layanan, atau untuk mengantisipasi situasi
makro yang memengaruhi situasi organisasi. PESTEL adalah sebuah singkatan yang dibentuk
dari beberapa kata sehingga mudah diingat oleh penggunanya, yaitu: Politik, Ekonomi, Sosial,
Teknologi, Environment (Lingkungan), dan Legal.
Analisis PESTEL dari organisasi Dinas Perhubungan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Politik
- Isu kemacetan dan polusi udara sangat berpengaruh terhadap penilaian kinerja
pemerintah. Sehingga harus ditangani secara serius.
2) Ekonomi
- Pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami perbaikan dibandingkan tahun
2020 pasca pandemic COVID-19. Ojek dan Angkutan Khusus Online sudah
diperbolehkan beroperasi. Perkantoran sudah dibuka untuk beroperasi, artinya
para pekerja akan melakukan aktivitas mobilisasi transportasi kembali.

Classification: Internal
3) Sosial
- Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat untuk bersepeda sebagai alat
transportasi dan aktifitas hobi.
4) Teknologi
- Penerapan inovasi, riset dan pengembangan serta pemanfaatan teknologi dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi.
- Memanfaatkan Pusat Data dan Informasi sebagai transparansi informasi dan
Hak Untuk Tahu.
5) Environmental (Lingkungan)
- Di lingkungan kantor menerapkan pembuangan sampah terpisah.
- Petugas melakukan patroli menggunakan sepeda dan/atau sepeda/motor listrik
- Membuat kebijakan yang mendukung ramah lingkungan serta prinsip
sustainable management.
6) Legal
- Intruksi Gubernur Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.

Classification: Internal
BAB III
PENUTUP

Dinas Perhubungan DKI Jakarta merupakan perangkat daerah di bawah Pemerintah


Provinsi DKI Jakarta. Fokus dari Dinas Perhubungan adalah menyediakan layanan transportasi
di DKI Jakarta yang handal, modern, dan berdaya saing internasional, dengan angkutan publik
sebagai layanan utama.
Pada Tahun 2021 Pemprov DKI Jakarta mendapatkan penghargaan Sustainable
Transport Award (STA Award). Kemenangan Jakarta adalah puncak dari kerja keras dan
transformasi kota selama bertahun-tahun. Kota ini telah mengambil langkah nyata untuk
mengubah paradigma perencanaan kota yang berorientasi pada transportasi publik dan
menyediakan mobilitas tanpa batas melalui skema “Jak Lingko”, perjalanan transit yang saling
terhubung untuk penumpang. Jakarta juga telah memimpin dalam menghadirkan sepeda ke
jalan-jalan, mengubah ruang untuk mobil menjadi ruang bagi orang-orang pejalan kaki.
Namun masih banyak yang harus dibenahi, misalnya perawatan fasilitas sarana dan
prasarana jangka panjang, birokrasi yang dirampingkan, serta kolaborasi yang mulus kepada
kepolisian, BUMD, dan pihak lain untuk bersama mengambil peran dalam menekan tingkat
kemacetan, menghadirkan transportasi yang handal, serta menekan polusi udara.

Classification: Internal
DAFTAR PUSTAKA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020. https://ppid.jakarta.go.id/laporan-


kinerja-instansi-pemerintah

10

Classification: Internal

Anda mungkin juga menyukai