BANDUNG ANALISIS COST & BENEFIT Analisis biaya manfaat adalah suatu alat analisis dengan prosedur yang sistematis untuk membandingkan serangkaian biaya dan manfaat yang relevan dengan sebuah aktivitas atau proyek. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah secara akurat membandingkan kedua nilai, manakah yang lebih besar. Dari hasil perbandingan ini, pengambil keputusan dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan suatu rencana atau tidak dari sebuah aktivitas produk atau proyek, atau dalam konteks evaluasi atas sesuatu yaang telaah berjalan, adalah menentukan keberlanjutan. Adapun ciri khusus dari analisis biaya yaitu : 1. analisis manfaat berusaha mengukur semua biaya dan manfaat untuk masyarakat yang kemungkinan dihasilkan dari barang publik. 2. analisis biaya manfaat secara tradisional melambangkan rasionalitas ekonomi karena kriteria sebagian besar ditentukan dengan penggunaan efisiensi ekonomi secara global. Menurut Lawrence dan Mears adalah dalam melakukan analisis biaya manfaat secara umum meliputi : a. Penetapan tujuan analisis dengan tepat sebelum data dikumpulkan penentuan tujuan analisis menjadi vitall. Misalnya apakah yang akan dievaluasi nantinya hanya satu proyek/aktivitas atau beberapa. b. Penetapan perspektif yang dipergunakan (identifikasi pemangku kepentingan yang terlibat) penetapan perspektif dalam menghitung biaya manfaat perlu dilakukan dari awal untuk mempertimbangkan hasilnya.
Menurut Kadariah, biaya dalam proyek digolongkan
menjadi 4 yaitu: 1. biaya persiapan 2. biaya investasi atau modal 3. biaya operasional 4. biaya perbaharuan atau pergantian Manfaat (Benefit) Manfaat yang akan terjadi pada suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga yaitu manfaat langsung, manfaat tidak langsung dan manfaat terkait, yaitu: 1. manfaat langsung manfaat langsung dapat berup peningkatan output secara kualitatif dan kuantitatif akibat penggunaan alat-alat produksi yang lebih canggih, keterampilan yang lebih baik lagi dan sebagainya. 2. manfaat tidak langsung adalah manfaat yang muncul diluar proyek namun sebagainya dampak adanya proyek. Mafaat ini dapat berupa meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar lokasi proyek (sulit diukur). 3. manfaat terkait yaitu keuntungan keuntungan yang sulit dinyatakan dengan sejumlah uang namun benar-benar dapat dirasakan seperti keamanan dan kenyamanan. Dalam penelitian ini untuk perhitungan hanya didapat dari manfaat langsung dan sifatnya terbatas karena tingkat kesulitan menilainya secara ekonomi. Contoh Kasus :
“Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung”
Pembangunan infrastruktur kereta api cepat jakarta –
bandung, proyek pembangunan infrastruktur kereta api cepat ini hasil kerja sama anatar pemerintah RI dan pemerintah republik rakyat tiongkok(RRT) dengan total investasi 5,5 miliar USD atau Rp.75 triliun. Proyek KA cepat jakarta-bandung dilakukan oleh konsorsium PT. Kereta api cepat indo – China (KCIC) Dengan pemilikan saham 40% China Railway International Co.Ltd, dan 60% dimiliki PT Pilar sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Untuk BUMN sendiri merupakan gabungan dari empat BUMN yaitu WIKA, dengan penyertaan saham 38%, PT kereta api indonesia (KAI) 25% & PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 12%. Target proyek pembangunan infrastruktur ini adalah menyelesaikan target kontruksi tahun 2018 dan sudah dapat beroperasi tahun 2019 mendatang. PT. Kereta api cepat china (KCIC) telah membebaskan 60 % lahan yang nanti akan dilalui atau menjadi jalur kereta cepat jakarta-bandung proyek kereta cepat jakarta-bandung ini membentang sepanjang 142 km dengan melalui beberaapa kota antara lain jakarta, bekasi, cikarang, karawang, walini dan bandung. Namun sebagian besar lahan yang telah di bebaskan oleh perusahaan adalah lahan yang berada di sekitar jalan tol. Jalur kereeta api cepat ini memang ada yang menempel ruas tol yakni jalur dari halim perdanakesuma sampai ke kilometer 39 dan dari purwakarta sampai 142. Pembangunan kereeta api cepat jakarta bandung yaitu bagian daari rencana besar pemerintaah untuk pembangunan transportasi massal, untuk membangun konektivitas antar kota dan membangun kawasan, dalam rencana pembangunan tranportasi massal berbasis kereta api cepat, akan dilakukan di jawa, sumatera, kalimantan dan papua. MANFAAT PROYEK KA CEPAT JAKARTA – BANDUNG Benefit kereta api cepat jakarta-bandung terletak pada soal keamanan sebab, gangguan dan resiko eksternal cukup rendah. Mengingat resiko rendah tersebut juga sudah topang dengan usia produk yang dibatasi antar 25 tahun hingga 30 tahun. Benefit yang dapat didapat oleh penumpang diantaranya adanya rasa nyaman karena ketentraman penumpang selama perjalanan tidak terusik dengan jalan rusak. Ada juga benefit yang didapat seperti perjalanan menjadi cepat daan laancaar kaarena tanpa mengalami gangguaan sehingga grafik perjalanaan bebas dari hambatan seperti kemacetan dan lain sebagaiya. Yang lebih penting lagi adalah dampak polusi sangat rendah dan efisiensi kereta apai ceat konsumsi energinya cukup rendah sedangkan manfaatnya cukup maksimmal. DAMPAK POSITIF KA CEPAT JAKARTA-BANDUNG Selain memberikan sarana transportasi baru bagi masyarakat indonesia, proyek pembangunan infrastruktur kereta api cepat juga memberikan berbagai amanfaat yang dapat meningktkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yaitu: 1. Memunculkan pergerakan ekonomi. Kehadiran kereta api cepat akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan kawasan-kawasan baru, baik disetiap stasiun maupun dikota kota baru yang akan dibangun. Disekitar stasiun akan dibangun transit oriented development (TOD). Dengan harapan dapat menjadi kota masa depan yang mengedapkan prinsip kawasan layak huni dan ramah lingkungan. 2. Menciptakan lapangan kerja. Proyek kereta api jakarta- bandung juga menciptakan lapangan pekerjaan, royek pembangunan infrastruktur ini akan menyerap 39.000 tenaga kerja pada saat kontruksi 20.000 tenaga kerja saat TOD dan 28.000 tenaga kerjaa pada saat operasiomal TOD. 3. Variasi pasar angkutaan travel. Proyek ini akan berpengaruh terhadap pasar angkutan travel yang menghubungkan dua BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK PROYEK KA CEPAT JAKARTA-BANDUNG
1. Biaya yang dikeluarkan sekitar USD 5,5 Milyar atau sekitar
Rp. 75 Triliun 2. Pembangunan infrastruktur high speed line sepanjang 150 km adalah USD 33,3 jt/km
Proyek KA cepat jakarta-bandung dilakukan oleh konsorsium
PT. Kereta Api Cepat Indo – China (KCIC). Dengan pemilikan saham 40% China Railway International Co.Ltd, dan 60% dimiliki PT Pilar sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Untuk BUMN sendiri merupakan gabungan dari empat BUMN yaitu WIKA, dengan penyertaan saham 38%, PT kereta api indonesia (KAI) 25% & PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 12%.