Oleh :
2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Mass Rapid Transit atau yang biasa dikenal dengan MRT secara resmi sudah mulai
beroperasi pada 1 April 2019. Dimulai dari 12 Maret 2019 yang mulai menjalani uji coba
publik secara gratis, akhirnya pada 1 April 2019 mulai diberlakukan pembayaran dengan
tarif, dikarenakan operasional dari Ratangga (rangkaian MRT Jakarta) yang beroperasi belum
sepenuhnya beroperasi mengingat dari total 16 rangkaian yang akan beroperasi sekarang
sementara masih hanya 8 rangkaian. Usai penyelesaian MRT Jakarta fase 1 yang
menghubungkan stasiun Bundaran HI hingga Lebak Bulus. Di tahun 2019 MRT Jakarta juga
akan mulai membangun fase II yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kampung
Bandan. Konstruksi fase II MRT Jakarta juga diperkirakan akan menelan biaya investasi
sebesar Rp 22,5 triliun. (Source: Berita Bisnis, 2021). Dalam rangka pembangunan MRT ini
juga dipersiapkan Pembangunan Gedung MRT untuk dapat memfasilitasi pelaksanaan MRT
Tahap lanjutan yang akan menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Dalam rangka
pembangunan Gedung MRT ini, penulis melakukan penelitian pada proyek pembangunan
Gedung MRT yang terletak di Dukuh atas atas prakarsa PT. Pembangunan Perumahan
Persero.
Upaya pengembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta merupakan bagian dari
transformasi Jakarta dalam mengatur ulang kota dari padat lalu lintas menjadi kota
berkelanjutan dan tahan iklim. MRT Jakarta akan memastikan bahwa aksesibilitas transit,
fasilitas pejalan kaki dan pesepeda (sebagai moda mobilitas paling ramah lingkungan), ruang
hijau dan terbuka, pohon peneduh jalan, ruang publik pemicu aktivitas, hingga titik-titik bike
sharing terakomodasi. (Sumber: Jaklingko, MRT Jakarta 2021).
Tantangan utama yang dihadapi manajer proyek pada pelaksanaan pembangunan Gedung ini
adalah menghadapi globalisasi teknologi dan transformasi budaya serta model bisnis yang
berkembang pada saat ini. Bagaimana sumber daya manusianya dapat melakukan
pengelolaan proyek yang tidak perlu lagi dilakukan dari lokasi pusat namun melakukan
adaptasi dengan tim virtual proyek. Kegiatan ini telah menjadi salah satu kebutuhan dan
kelincahan bisnis. Salah satu keberhasilan dan kegagalan yang dapat terjadi jika tidak dapat
dikendalikan dengan terarah. Kegiatan yang dulunya dapat memakan waktu berbulan-bulan
kini dapat terealisasi dalam jangka waktu singkat, selain itu tantangan kedua adalah
keterlibatan tenaga kerja, manajer proyek harus mampu memahami peran dan tanggung
jawab yang berbeda dengan menerapkan prinsip yang berbeda tergantung pada proyek yang
sedang dikerjakan. Dalam hal ini termasuk juga memahami kepemimpinan yang mengatur
bagaimana tim dapat beroperasi dengan baik.
Pada PT. PP Persero untuk dapat mencapai target pekerjaan dengan tepat sehingga
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini diantaranya adalah:
1. Mengukur bagaimana kesiapan SDM atau kemampuan manajer proyek dan
timnya untuk mencapai target pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
2. Menentukan Upaya dan langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh karyawan dan
tenaga kerja untuk dapat mencapai target ketercapaian.
3. Mengetahui cara untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang ingin dicapai sesuai
atau tidak dengan target dan pengelolaan yang dilakukan.
4. Mengetahui metode monitoring dan evaluasi pada saat pengelolaan proyek
5. Mengetahui upaya perusahaan dalam mengembangkan kemampuan karyawan dan
tenaga kerjanya di masa yang akan datang.
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada para karyawan dan tenaga
kerja untuk memberikan pertanyaan terkait perubahan teknologi yang mereka hadapi
serta kesiapannya dalam menghadapi target pekerjaan tersebut.
Selain itu juga pertanyaan berupa sosialisasi jadwal kerja dan target perusahaan dalam
pencapaian pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
Selanjutnya data yang didapatkan dikumpulkan menjadi laporan yang dapat diujikan
kebenarannya melalui aplikasi.
Penggunaan kuesioner dapat dilakukan dengan menyebar google form yang dapat
mereka isi dan dikembalikan kembali kepada peneliti dalam jangka waktu tertentu.
Jumlah sample karyawan dan tenaga kerja diambil kira dengan jumlahnya disesuaikan
dengan rumus slovin, dan diperkirakan sekitar 100 sample dalam pengambilan data
tersebut.
Tahapan pengolahan data yang dilakukan mengacu pada jurnal penelitian lalu
yang pernah dilakukan yaitu dengan pengambilan data sampling. Adapun tahapan
pengolahan datanya adalah sebagai berikut:
1.5.3.ANALISA DATA
Dalam studi yang dilakukan oleh Agung Nugroho Adi, 2015 bahwa keterlibatan
karyawan sebagai konsep kunci untuk memenangkan persaingan bisnis dengan
pertimbangan teknologi informasi yang berdampak pada nilai pribadi. Variabel yang
perlu diperhatikan terkait model engagement yang berkaitan dengan interaksi
dengan teknologi informasi seperti ekstraversi, kestabilan emosi, dan keterbukaan
terhadap pengalaman, kepercayaan dan komitmen terhadap manusia dan computer
(interaksi antara manusia dengan computer), pengambilan keputusan dan jenis
kelamin.
(Employee Engagement Construction in Newest Condition (During 2012-2014)
Adoption to Achieve Competiveness in global condition combining with technology
interaction and people value). Elsevier Procedia-Social and Behavioral Sciences 2015
Pengaruh pelatihan, kompetensi dan disiplin terhadap kinerja karyawan yang bekerja
pada suatu perusahaan berpengaruh positip terhadap kinerja. Dalam penelitian
tersebut juga ditemukan bahwa mendisiplinkan pekerjaan dengan baik akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan yang pada akhirnya akan dapat mencapai tujuan
perusahaan
Anwar Prabu Mangkunegara dan Abdul Waris, 2015
(Effect of Training, Competence and Dicipline on Employee Effect of Training,
Competence and Discipline on Employee Performance in Company – Case Study in
PT. Asuransi Bangun Askrida). Elsevier Procedia-Social and Behavioral Sciences
2015.
Dalam manajemen proyek, terdapat 3 pilar yang terikat diantaranya People, Process,
dan Tools. Sebagai ujung tombak dari sebuah proyek, project manager tentu harus
dapat mengoptimalkan tiga aspek ini dari sebuah proyek yang dikelolanya. Dan
memanfaatkan tools yang dapat mempermudah pekerjaannya.salah satu tools yang
dipergunakan adalah Data log kegiatan rapat mingguan (weekly meeting) dengan
pencatatan Minute of Meeting yang disampaikan secara berkala pada satu waktu
tertentu. Data ini berfungsi untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
pekerjaan dari sisi administrasi dan upaya yang akan dilakukan ke depannya untuk
mencapai target proyek.
2.4. HIPOTESIS
Berdasarkan paradigma penelitian yang telah diuraikan pada kerangka teori maka
hipotesis yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah : Terdapat pengaruh
positif pada Rapat Mingguan (Weekly meetin) progress yang dilakukan secara berkala
pada Proyek pembangunan Gedung MRT di Dukuh Atas Jakarta.