Dosen Pengampu:
Dr. Dr. Drs. Rahman Mulyawan, M.Si.
Yayan Nuryanto, S.Sos., M.Si
Agus Taryana, S.AP., M.AP
Disusun oleh:
Kelompok 1
Asri Maharani 170410200017
Yosari Febrian Martha 170410200026
Frida Nur Oktaviani 170410200032
Merdeka Safa Chaitra 170410200054
Krisna Yuliana Sari 170410200056
Fitriyani Aprilia 170410200064
Deviana Nur Azizah 170410200065
Qothrunnada 170410200066
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur terlimpah curah ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat ridha dan izin-Nya lah laporan hasil analisis ini dapat selesai
disusun. Adapun judul dari makalah ini adalah “Analisis Siklus Hidup Proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung”.
Penyusunan laporan hasil analisis ini ditujukan untuk memenuhi
komponen penilaian tugas pada mata kuliah Manajemen Proyek. Adapun
kelebihan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan hasil analisis ini,
penyusun mengharapkan umpan balik yang dapat membangun demi
pengembangan kompetensi penyusun dalam penyusunan ilmiah.
Ucapan terimakasih sebesar-besarnya disampaikan kepada kepada Bapak
Dr. Dr. Drs. Rahman Mulyawan, M.Si., Bapak Yayan Nuryanto, S.Sos., M.Si.,
Bapak Agus Taryana, S.AP.,M.AP., selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Manajemen Proyek yang telah memberikan tugas kepada penyusun, dan
memberikan kami kesempatan untuk memahami serta membahasnya. Selain dari
itu, ucapan terimakasih dan apresiasi disampaikan kepada beberapa pihak yang
telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Metode.......................................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................5
2.1 Manajemen Proyek....................................................................................5
3.2 Siklus Hidup Proyek..................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................11
3.1 Definisi KCJB.........................................................................................11
3.2 Analisis Teori Siklus Hidup Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung......12
3.3 Analisis SWOT Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.........................22
BAB IV PENUTUP..............................................................................................30
4.1 Simpulan..................................................................................................30
4.2 Saran........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Nasional (PSN), proyek ini tercantum dalam Perpres Nomor 93 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung.
Proyek ini telah dicanangkan sejak tahun 2015, tetapi baru diresmikan pada
tanggal 21 Januari 2016 oleh Presiden Joko Widodo. Proyek kereta cepat ini
menghubungkan dua provinsi, yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan rute
Jakarta-Bandung yang memiliki panjang trase 142,3 km. Oleh karena itu, proyek
ini disebut dengan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Skema
pendanaan proyek ini dilakukan melalui pinjaman senilai US$5 miliar (Rp75
triliun) dengan Cina Development Bank (CDB).
Akan tetapi, dalam prosesnya proyek biasanya mengalami kendala, baik
dari lingkungan internal maupun eksternal. Begitu pula halnya dengan proyek
KCJB, pada rentang tahun 2016 – 2018 proyek ini sempat tertunda karena adanya
permasalahan pembebasan lahan, sehingga Departemen Transportasi Kementerian
Perhubungan tidak dapat memberikan izin konstruksi sebelum semua lahan dapat
diakuisisi. Selain itu, dilansir dari laman TEMPO.CO, proyek KCJB mengalami
pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar US$1,2 miliar (Rp18,24 triliun) dan
memiliki kendala pada skema penyaluran pinjaman karena Cina Development
Bank (CDB) menginginkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
sebagai jaminan apabila terjadi kegagalan dalam pembayaran, hal tersebut
disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut
Binsar Pandjaitan setelah melakukan pertemuan dengan pihak Cina.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari laman resmi Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, proyek KCJB
rencananya akan melakukan uji coba pada akhir bulan Mei tahun 2023 ini dan
mulai beroperasi tanggal 18 Agustus tahun 2023. Melihat besarnya upaya yang
dilakukan oleh pemerintah dalam proyek ini, maka tentunya proyek KCJB ini
akan memberikan dampak yang cukup besar juga pada kehidupan masyarakat.
Dengan melihat setiap proses yang terjadi dalam siklus hidup proyek KCJB, kita
dapat mengetahui perjalanan proyek ini mulai dari tahap inisiasi sampai dengan
penutupan, apakah target pemerintah untuk meningkatkan efektivitas pada
mobilisasi masyarakat dapat tercapai atau tidak. Dengan demikian, penyusun
3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang, pelaksanaan, dan hal-hal yang berkaitan
dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)
2. Untuk mengetahui dan memahami siklus hidup proyek dari proyek Kereta
Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berdasarkan teori-teori manajemen proyek
yang relevan
3. Untuk mengetahui hasil analisis Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) (SWOT)
terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)
1.4 Metode
Penyusunan makalah ini menggunakan metode penelitian kualitatif
melalui studi literatur dengan menelaah secara seksama kepustakaan yang
dibutuhkan dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini
didapatkan melalui studi kepustakaan yang relevan dengan teori dan konsep
manajemen proyek, diantaranya buku teks, jurnal, periodikal, dan peraturan
perundang-undangan. Seluruh referensi tersebut ditelaah secara seksama dan
menyeluruh untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat dan berkaitan dengan teori
dan konsep manajemen proyek, khususnya mengenai siklus hidup proyek
terhadap isu yang dipilih.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Manajemen Proyek
Manajemen proyek terbagi dalam dua kata yaitu manajemen dan proyek.
Asal kata manajemen yaitu to manage yang artinya mengelola. Mengelola disini
dapat diartikan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh dua orang atau lebih
dengan memanfaatkan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu (Pujiyono,
2014). Manajemen menurut H. Koontz (1982) dalam Soeharto (1999) merupakan
“proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan
anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi
(perusahaan) yang telah ditentukan”.
Proyek menurut DI Cleland dan Wr. King (1987) dalam Karaini (2010)
merupakan kumpulan berbagai sumber daya yang dikumpulkan dalam suatu
organisasi sementara dalam rangka mencapai tujuan. Proyek juga dapat diartikan
sebagai susunan kegiatan yang memiliki sifat khusus dalam mencapai hasil yang
memiliki sifat khusus juga. Khusus dalam hal ini menunjukkan bahwa jika hasil
telah terselesaikan, maka kegiatan tersebut juga akan berhenti dan tidak akan
dilakukan lagi (modul). Kegiatan dari proyek merupakan kegiatan yang bersifat
sementara dengan jangka waktu yang telah ditetapkan (terbatas). Kegiatan proyek
dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk dengan ukuran dasar kualitas
yang telah ditentukan secara jelas dengan penentuan sumber daya yang telah
ditentukan pula. Jadi, ciri-ciri dari proyek sendiri, diantaranya (Soeharto, 1999):
a. memiliki tujuan yang menghasilkan produk akhir;
b. memerlukan biaya, jadwal, serta kriteria mutu yang telah ditentukan;
c. memiliki sifat sementara yang berarti terdapat batasan dalam penyelesaian
tugasnya;
d. tidak berulang-ulang.
Suatu proyek hadir dari beberapa sumber seperti rencana pemerintah,
permintaan pasar, dalam perusahaan, serta kegiatan penelitian dan pengembangan.
Rencana pemerintah yang menimbulkan adanya suatu proyek seperti rencana
untuk membangun prasarana. Pembangunan prasarana berupa membuat jalan,
5
6
jembatan, pelabuhan, dan lain sebagainya merupakan suatu proyek dengan fokus
tujuannya yaitu untuk kepentingan umum dan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan manajemen yang dilihat dari fungsi, maka manajemen proyek
sebagaimana yang dikemukakan oleh H. Kerzner (1982) dalam Soeharto (1999)
merupakan “merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan
sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan”. Sehubungan dengan pengertian dari H. Kerzner tersebut, definisi
serupa pun dikemukakan oleh PMI (Project Management Institute) yaitu
“ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir
sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan
menggunakan teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran
yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya serta
memenuhi keinginan para stakeholder” (dalam Soeharto, 1999).
Fungsi manajemen proyek sendiri terdiri dari empat fungsi, sebagai
berikut (Dimyati dan Nurjaman, 2014 dalam Arianie & Puspitasari, 2017):
1. Fungsi perencanaan (planning). Fungsi perencanaan dapat diartikan
sebagai fungsi untuk mengambil suatu keputusan dalam mengelola data dan
informasi yang telah ditentukan untuk dilaksanakan di masa mendatang.
Dalam fungsi ini dapat berupa penyusunan rencana baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
2. Fungsi organisasi (organizing). Fungsi organisasi dapat diartikan sebagai
fungsi yang dilakukan untuk mengumpulkan kegiatan manusia dengan
aktivitasnya masing-masing dan saling berhubungan serta berinteraksi untuk
mencapai tujuan. Dalam hal ini dapat berupa penyusunan lingkup aktivitas.
3. Fungsi pelaksanaan (actuating). Fungsi pelaksanaan dapat diartikan
sebagai fungsi untuk menyesuaikan pelaku organisasi mengenai kegiatan
pelaksanaan proyek. Dalam hal ini dapat berupa mengarahkan tugas, memberi
motivasi, dan lain sebagainya.
4. Fungsi pengendalian (controlling). Fungsi pengendalian dapat diartikan
sebagai fungsi untuk mengukur dari kualitas penampilan dan analisis serta
evaluasi kegiatan. Dalam hal ini dapat berupa pemberian saran perbaikan.
7
(Soeharto, 1999). Secara umum, dapat disimpulkan bahwa tahapan inisiasi berupa
perencanaan strategis maupun pemilihan proyek.
Tahapan inisiasi menjadi salah satu tahapan yang memiliki peran penting
dalam memberikan nilai tambah suatu proyek sebelum memasuki tahap
selanjutnya. Tahapan ini memiliki peran dalam memberikan keyakinan bahwa
proyek yang akan dilakukan layak dilaksanakan. Selain itu, berperan juga dalam
menentukan informasi kepada pemilik kepentingan, sehingga sumber daya yang
diperoleh sesuai dengan keperluan; mendapatkan visibilitas proyek; serta
mencegah hambatan dalam suatu proyek (MacNeil, 2022).
b. Tahapan Perencanaan (Planning)
Tahapan perencanaan merupakan tahapan lanjutan setelah tahapan
sebelum yaitu tahapan inisiasi. Dimana pada tahapan ini, akan disusun dokumen
proyek secara rinci sebagai petunjuk untuk tim proyek selama proyek
dilaksanakan (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman,
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, 2017).Perincian dokumen proyek ini
akan memudahkan tim proyek untuk memahami proyek yang akan dilaksanakan
serta yang dibutuhkan dalam proyek. Tahapan perencanaan juga dilakukan untuk
membantu proyek dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
batasan seperti waktu, anggaran, dan sumber daya (Team Asana, 2022).
Pada tahapan perencanaan, kegiatan yang dilakukan dapat berupa:
● Melanjutkan evaluasi hasil kegiatan tahap konseptual, dalam
arti lebih mendalam dan terinci, sehingga kesimpulannya cukup
mantap untuk dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan
perihal kelangsungan investasi atau proyek.
● Menyiapkan perangkat, seperti data, kriteria dan spesifikasi
teknik, engineering dan komersial yang selanjutnya dipakai
untuk membuat RFP, dokumen dan kontrak.
● Menyusun perencanaan dan membuat keputusan strategis yang
berkaitan dengan garis penyelenggaraan proyek.
● Memilih peserta proyek yang terdiri dari tim proyek pemilik,
kontraktor, konsultan, arsitek, dan lain-lain (Soeharto, 1999).
Pada tahap inisiasi telah disinggung perihal lingkup, jadwal dan biaya,
serta mutu. Dalam tahap perencanaan, keempat sasaran tersebut ditetapkan
batasan dan kriteria, sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan proyek
sebelum sampai tahap pelaksanaan (Soeharto, 1999). Hasil dari tahap ini dapat
berupa pembuatan dokumen perencanaan proyek, perencanaan anggaran,
9
BAB III
PEMBAHASAN
kurs Rp 15 ribu). Anggaran ini lebih murah dari penawaran Jepang yang
memasang angka investasi di US$6,2 miliar atau setara Rp94,2 triliun. Dalam
perjalanan awal proyek disepakati dana dengan China pada angka US$6,07 miliar
atau setara Rp91,5 triliun. Namun, seiring perjalanan proyek ditemukan biaya
yang terus membengkak. Hingga kini, terhitung biaya proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung (KCJB) dengan estimasi awal US$6,07 miliar ditambah dengan
kesepakatan cost overrun US$1,2 miliar, biaya proyek ini menjadi total US$7,27
miliar atau setara dengan Rp110,5 triliun.
Untuk spesifikasinya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)
menggunakan tipe kereta CR400AF EMU yang diproduksi oleh CRRC Qingdao
Sifang dari China dengan jumlah 8 gerbong. Tipe ini menyesuaikan dengan
kondisi iklim di Indonesia, yang berada di daerah tropis dengan musim hujan
yang lebih panjang. Kondisi geografis trase Kereta Cepat Jakarta - Bandung dari
arah Jakarta yang menanjak, sangat cocok dengan spesifikasi CR400AF. Kereta
Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berkapasitas 576 penumpang dan diperkirakan
memiliki harga tiket lebih kurang Rp.150.000-Rp.350.000 yang akan dijual secara
offline dan online yang terintegrasi dengan aplikasi KAI Access dan online travel
agent (OTA).
Progres dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan selesai
dalam waktu dekat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
(Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah menyatakan bahwa Kereta Api
Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo
pada 18 Agustus 2023.
Proyek ini diharapkan menghasilkan ribuan hingga puluhan ribu pekerjaan
per tahun selama konstruksi yang akan menciptakan dampak ekonomi yang
positif. Industri terkait seperti peleburan, manufaktur, infrastruktur, pembangkit
listrik, elektronik, jasa, dan logistik juga akan mendapat dorongan, sehingga
mengarah pada pertumbuhan yang seimbang di semua sektor. Area stasiun dan
sekitarnya akan mengalami peningkatan aktivitas dan perkembangan, yang akan
menghasilkan peluang baru bagi sektor real estate. Daerah perkotaan dan
pedesaan di sepanjang jalur tersebut juga akan mengalami perkembangan yang
seimbang.
13
kepemilikan saham dan tingkat bunga yang ditawarkan. Dalam proyek yang
diajukan oleh Jepang, bunga yang diminta oleh Jepang adalah sekitar 0,1 persen
per tahun dari total biaya proyek, sedangkan dalam proyek China, negara tersebut
meminta bunga sebesar 2 persen per tahun untuk pengerjaan proyek kereta super
cepat di Indonesia (Wulandari, 2015). Terlepas dari kepemilikan saham,
pengalaman lapangan, dan tingkat bunga hutang ke depannya, serta tingkat
kontribusi investasi dan jumlah kerja sama, Indonesia memilih China daripada
Jepang dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang terbilang mengejutkan.
Namun, jika melihat tabel realisasi investasi, Jepang lebih dominan dalam
memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia dibandingkan dengan
China. Seperti yang telah dibahas pada awal tulisan, penting bagi Indonesia untuk
menjaga keseimbangan dalam mempertahankan pengaruh negara-negara lain yang
beroperasi di dalam negaranya. Oleh karena itu, Indonesia secara tidak langsung
merasa perlu untuk menjalin kemitraan strategis dengan negara lain yang
dianggap mampu menyaingi dominasi Jepang di Indonesia. Setelahnya, oleh
berbagai pertimbangan dipilihlah China sebagai partner Indonesia dalam
pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung ini. Pembangunan kereta cepat
Jakarta merupakan pembangunan transportasi massal yang disinyalir berguna
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai kemudahan
dalam bentuk penggunaan teknologi kereta berkecepatan tinggi. Pembangunan ini
diharapkan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia
terkhusus wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta serta daerah di sekitarnya dan juga
berkontribusi dalam peningkatan pembangunan, pertumbuhan, pemgembangan
perekonomian di wilayah tersebut. Pembangunan kereta cepat ini direalisasikan
salah satunya sebagai sebuah solusi dari kemacetan yang banyak terjadi dengan
memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal karena
kerugian yang diakibatkan dari kemacetan sangat besar.
2. Tahap Perencanaan (Planning)
Tahap Perencanaan adalah Setelah ruang lingkup proyek ditetapkan dan
tim proyek dibentuk, tahap perencanaan dimulai sebagai aktivitas awal proyek.
Pada tahap ini, dokumen perencanaan yang terperinci akan disusun sebagai
panduan bagi tim proyek selama pelaksanaan proyek. Beberapa kegiatan yang
15
PSBI 60% dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Cina 40%. Namun,
dikarenakan pandemi Covid-19, empat Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) sponsor Indonesia hingga bulan April 2021, belum dapat
melakukan penyetoran modal secara penuh dan pemerintah pun
memutuskan untuk menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN)
kepada PT KAI yang berperan menjadi pengganti WIKA sebagai leading
sponsor. Adapun penyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada
PT KAI tersebut saat ini dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan yang bersifat mendesak dalam upaya percepatan pelaksanaan
proyek seperti pembayaran sewa BMN Rumija Tol dan penggantian PBB
Jasa Marga, biaya penyambungan UJL PLN, investasi untuk implementasi
GSM-R, pembayaran progres pekerjaan kepada kontraktor dan konsultasi
supervisi, asuransi, pajak, dan material offshore penting.
Meski begitu, pemberlakuan utang dari negara Cina kepada
Indonesia, terhitung sangat merugikan. Karena, terdapat peningkatan suku
bunga pinjaman yang semula berada di angka 2% meningkat menjadi
sebesar 3,4%. Meningkatnya suku bunga ini dikhawatirkan dapat
menambah beban bagi para Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ikut
serta dalam proyek tersebut. Dibandingkan dengan negara lain seperti
Jepang, pemberlakuan utang Cina kepada Indonesia masih terbilang
mahal. Dimana rata-rata bunga pinjaman untuk proyek infrastruktur
tertinggi adalah 0,55% – 1,1% untuk jangka waktu selama 20 hingga 30
tahun. Pinjaman untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)
sebesar US$ 560 juta atau setara dengan Rp 8,3 triliun dari total biaya
Rp17,9 triliun. Belum lagi, Cina mensyaratkan utang proyek dijamin oleh
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia. Lalu, total
jumlah target harian penumpang kereta cepat ini direncanakan sebanyak
30.000 penumpang perhari, yang mana dinilai sangat sulit untuk dicapai
karena melihat rata-rata penumpang harian kereta Argo Parahyangan
Bandung-Jakarta hanya mencapai 10.000-14.000 penumpang dalam
kondisi normal. Sehingga, dengan prospek bisnis pengoperasian kereta
cepat yang cenderung tidak terlalu menguntungkan ditambah biaya
29
30
31
waktu tempuh, namun terdapat weakness (kelemahan), yakni dari segi pendanaan,
terhalang pandemi Covid-19, serta teknis konstruksi. Dari kekuatan dan
kelemahan ini memunculkan opportunity (peluang), diantaranya dapat membantu
memajukan sektor ekonomi serta melakukan peningkatan kerja sama yang
signifikan diantara Indonesia dan Cina. Hal ini juga memunculkan threats
(ancaman) dalam sektor ekonomi terkait pemberlakuan utang dari negara Cina
kepada Indonesia yang terhitung sangat merugikan.
4.2 Saran
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki banyak tantangan dalam
pelaksanaannya, namun ada beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:
1. Peningkatan Manajemen Proyek: Proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung membutuhkan manajemen proyek yang efektif untuk
memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan jadwal
yang telah ditetapkan. Pemerintah dan pihak-pihak terkait perlu
meningkatkan manajemen proyek yang lebih baik untuk
mengurangi risiko keterlambatan dan biaya yang berlebihan.
2. Memperkuat Kemitraan dengan Swasta: Kemitraan dengan sektor
swasta dapat membantu dalam mempercepat pelaksanaan proyek
dan meminimalkan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Pemerintah dapat memperkuat kemitraan dengan swasta dalam
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung untuk memastikan proyek
dapat segera terealisasi dan berjalan dengan baik.
3. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat: Proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung harus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa proyek ini dapat
diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, seperti membangun
stasiun-stasiun di daerah yang terjangkau oleh transportasi umum
dan memberikan harga tiket yang terjangkau.
4. Pengelolaan Lingkungan yang Baik: Proyek kereta cepat Jakarta-
Bandung membutuhkan pengelolaan lingkungan yang baik untuk
meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat
sekitar. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak-pihak terkait perlu
32
Asmara, C. G. (2022, Februari 11). Proyek Kereta Cepat Sudah Setor Duit ke
Negara Rp 5,34 T. Diambil kembali dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220211140433-4-314736/proyek-
kereta-cepat-sudah-setor-duit-ke-negara-rp-534-t
BUMN.Info. (2023, April 18). Waduh! BUMN Mendapat Beban Baru dari
Proyek KCJB. Diambil kembali dari https://bumn.info/2023/04/18/waduh-
bumn-mendapat-beban-baru-dari-proyek-kcjb/
Dewi, H. K. (2023, Mei 3). Turis dari China Singgah Lebih Lama di Indonesia
daripada Turis Negara Lain. Diambil kembali dari
https://nasional.kontan.co.id/news/turis-dari-china-singgah-lebih-lama-di-
indonesia-daripada-turis-negara-lain
Fauzia, D. W., & Gelora, A. A. (2020). Laporan Kerja Praktek Proyek Kereta
Cepat Jakarta – Bandung Section 4 (Bandung) DK. 114+547 – DK.
139+723 PT Wijaya Karya (Persero) TBK. Surabaya.
Heri, P. (2023, April 11). China Minta APBN Jadi Jaminan Proyek KCJB, Luhut
Bilang Gini. Retrieved from okefinance:
30
31
https://economy.okezone.com/read/2023/04/11/320/2796644/china-minta-
apbn-jadi-jaminan-proyek-kcjb-luhut-bilang-gini
Idris, M. (2022, Desember 23). Rentetan Kecelakaan Kerja di Proyek Kereta
Cepat Jakarta-Bandung. Retrieved from Kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2022/12/23/143151826/rentetan-
kecelakaan-kerja-di-proyek-kereta-cepat-jakarta-bandung?page=all
MNC. (2023, April 16). Utang Baru Proyek Kereta Cepat Berpotensi Jadi Bom
Waktu. Diambil kembali dari
https://www.mnctrijaya.com/news/detail/58982/utang-baru-proyek-kereta-
cepat-berpotensi-jadi-bom-waktu
Petriella, Y. (2022, Oktober 4). Mengintip Prospek Proyek Kereta Cepat Jakarta
Bandung . Diambil kembali dari
https://bisnisindonesia.id/article/mengintip-prospek-proyek-kereta-cepat-
jakarta-bandung
PT KCIC. (2020, Januari 7). Proyek KCJB Lakukan Tindakan Preventif Hadapi
Kondisi Ekstrim. Retrieved from KCIC: https://kcic.co.id/kcic-siaran-
pers/proyek-kcjb-lakukan-tindakan-preventif-hadapi-kondisi-ekstrim/
PT. KCIC. (2020, April 2). Hadapi Covid-19, KCJB Salurkan Bantuan &
Terapkan Prosedur Kerja di Lingkungan Proyek. Retrieved from KCIC:
https://kcic.co.id/hadapi-covid-19-kcjb-salurkan-bantuan-terapkan-
prosedur-kerja-di-lingkungan-proyek/
32
PT. KCIC. (2021, November 7). Kokoh dan Kuat! Ini Rahasia di Balik Megahnya
Konstruksi Untuk KCJB. Retrieved from KCIC: https://kcic.co.id/kcic-
siaran-pers/kokoh-dan-kuat-ini-rahasia-di-balik-megahnya-konstruksi-
untuk-kcjb/
Team Asana. (2022, Desember 5). Panduan manajemen integrasi proyek (proses
7 langkah). Retrieved Mei 9, 2023, from Asana:
https://asana.com/id/resources/project-integration-management
Tim Okezone. (2022, Desember 18). 4 Pekerja Dikabarkan Jadi Korban
Kecelakaan Kereta Konstruksi Proyek Kereta Cepat di Padalarang.
Retrieved from Okenews:
https://news.okezone.com/read/2022/12/18/525/2729591/4-pekerja-
33
dikabarkan-jadi-korban-kecelakaan-kereta-konstruksi-proyek-kereta-
cepat-di-padalarang