a. KTUN Terikat, sebuah keputusan yang hadir berlandaskan ketentuan yang sudah
ada sebelumnya. Contoh : keputusan hakim berupa hukuman mati kepada Amrozi
bin Nurhasyim, pelaku bom Bali yang didasarkan atas pasal 6-16 UU No 15
Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
b. KTUN Bebas, sebuah keputusan yang hadir berlandaskan kebebasan bertindak
secara adaptif tanpa perlu adanya kententuan yang sudah ada sebelumnya.
Contoh : Pemerintah Kota Bekasi mengeluarkan keputusan berupa penertiban
pelaku remaja kriminal begal melalui hukuman kerja sosial di masyarakat
ketimbang hukuman penjara.
a. KTUN Positif, sebuah keputusan yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi yang
dikenai keputusan. Contoh : Pemberian mandat.
b. KTUN Negatif, sebuah keputusan yang tidak menimbulkan perubahan keadaan
hukum yang telah ada. Contoh : Penolakan aturan perpanjangan pencairan JHT
BPJS Ketenagakerjaan sehingga kembali ke Permenaker Nomor 19 Tahun 2015.
a. KTUN Eenmalig / Kilat, sebuah keputusan yang hanya berlaku sekali dan
seringkali disebut sebagai keputusan sepintas lalu. Contoh : Izin mengadakan
rapat umum yang mana hanya berlaku sekali untuk satu rapat umum saja.
b. KTUN Permanen / Langgeng, sebuah keputusan permanen adalah keputusan yang
masa berlakunya relatif lama. Contoh : Pemberian konsesi oleh pemerintah
kepada PT Freeport sejak tahun 1967 (konsesi adalah pemberian hak, izin, atau
tanah oleh pemerintah, perusahaan, individu, atau entitas legal lainnya.)