Anda di halaman 1dari 3

Nama : Widya Friescha Tora

Nim : H1118073
Reguler B
Fakultas Hukum
Jurusan Ilmu Hukum

# PERBEDAAN ANTARA BESSCHIKING & REGELING #

Besschiking Regeling

 Menurut Prof. Muchsan Besschiking  Regeling meruakan perbuatan


adalah penetapan tertulus yang pemerintah dalam hukum publik berupa
diproduksi oleh pejabat tata usaha suatu pengaturan bersifat umum dan
negara, mendasarkan diri pada absetrak, pengaturan yang dimaksud
peraturan perundang-perundangan yang berbentuk undang-undang, pemerintah
berlaku, bersifat kongkrit, individual pemerintah, peraturan menteri.
dan final

 Ditujukkan kepada individu-individu  Mengatur dan mengikat seara umum


tertentu (Algemen bndende).

 Bersifat final dari kongkrit nyata  Bersifat abstrak umum (tidak


ditujukkan kepada individu tertentu)

 Bersumber dari kekuasaan eksekutif  Bersumber dari kekuasaan legislatif


power (legislatif power)

 Berlaku sekali selesai (einmahig)  Berlaku terus menerus (danerhaftig)

 Kadangkala formatnya tidak baku  Mempunyai bentuk/format tertentu


(baku)

 Upaya hukum untuk melawan /  Upaya hukum melawan/menggugat


membatalkan keputusan dilakukan peraturan dilakukan melalui mekanisme
melalui pengadilan tata usaha pengujian peraturan perundang-
negara(PTUN) undangan (judicial review)
 Surat keputusan / ketetapan tidak  Dengan diundurkannya suatu peraturan
dipersyaratkan untuk diundangkannya di dalam lembaran negara atau berita
dalam lembaran negara / berita negara negara, maka peraturan tersebut
karena keputusan / ketetapan tidak memiliki daya berlaku dan mengikat
dimaksudkan untuk berlaku dan umum (binding force)
mengikat umum

Contoh Besschiking
 KTUN Intern dan KTUN Ekstern
 KTUN Intern, yakni Keputusan yang ditujukkan ke dalam(naar binnen gericht)
lingkungan administrasi.
 KTUN Ekstern (externe besshikking), adalah keputusan yang dituukkan ke luar (naar
buitin gericht), yakni ditujukkan kepada warga negara atay badan hukum perdata.
 KTUN Deklarabar & KTUN Konstitutif
 KTUN Deklarabar, keputusan yagn tidak megubah hak & kewajiban yang telah ada,
tetapi sekedar menyatakan hak & kewajiban tersebut.
 KTUN Konstitutif adalah, keputusan yang melahirkan atau menghapuskan hak dan
kewajiban subyek hukum.
 KTUN Menguntungkan dan KTUN yang memberi beban
 KTUN Menguntungkan, Keputusan memberikan hak bagi seseorang atau badan
hukum perdata
 KTUN yang memberikan beban, Keputusan yang meletakkan kewajiban-kewajiban
tertentu bagi seseorang atau badan hukum perdata
 KTUN Singkat & KTUN Permanen
 KTUN Singkat, Keputusan yang hanya berlaku sekali atau keputusan sepintas lalu.
 KTUN Permanen, Keputusan yang memiliki masa berlaku atas dasar yang masa
berlaku yang lama.
 KTUN Bebas & KTUN Terikat
 KTUN Bebas, Keputusan yang didasarkan pada kewenangan bebas.
 KTUN Terikat, Keputusan yang dikeluarkan atas dasar wewenang terikat organ
pemerintah
 KTUN Perorangan & KTUN Kebendaan
 KTUN Perorangan, Keputusan yang diterbitkan berdasarkan kualitas pribadi orang
tertentu atau keputusan yang berkatitan dengan orang seperti pengangkatan atau
pemberhentian seseorang sebagai pegawai, keputusan mengenai surat izin mengemudi,
dan sebagainya.
 KTUN Kebendaan adalah Keputusan yang diterbitkan atas dasar kualitas kebendaan
atau keputusan yang berkaitan dengan benda, misalnya sertifikat hak atas tanah, izin pkl,
dan lain-lain.

 Contoh lain, Kpeutusan pengangkatan / pemberhentian seseorang sebagai pegawai negeri sipil,
kepetusan tentang pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan publik, penetapan pajak
seseorang.
 Keputusan presiden tentang kenaikan gaji PNS, Keputusan menteri tenaga kerja tentang upah
minimum.

Contoh Regiling
Perbuatan pemerintah menerbitkan aturan-aturan syarat-syarat yang harus
dipenuhi dalam upaya mengajukan permohonan pembuatan kartu tanda penduduk(KTP)
ataupun izin mendirikan bangunan(IMB). Dalam kedua peraturan tersebut, permerintah
tidak meyebut nama atau indentitas orang perorangan, akan tetapi secara umum kepada
setiap orang yang akan melaksanakan permohonan kedua.

# PERMOHONAN BESSCHIKING & REGELING #


 Keduanya merupakan norma-norma yang bersifat mengikat
 Sama-sama dibuat sesuai syarat yang ditentukan peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai