Anda di halaman 1dari 42

PENCAHAYAAN ALAMI

DESAIN PENCAHAYAAN
ALAMI :
1. Orientasi Jendela
2. Ukuran Jendela
3. Properti Kaca
4. Sun Shading
5. Light Shelf
6. Ketinggian Jendela
7. Denah dan Tata Letak
Pemanfaatan cahaya alami bertujuan
memperpanjang jalur cahaya matahari
untuk masuk ke dalam bangunan yang
tertutup sehingga mengurangi
penggunaan energi pencahayaan
artifisial seperti lampu. Untuk itu
terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dikondisikan dalam
desain untuk mencapai pemanfaatan
cahaya alami sebagai penerang
bangunan.
DIAGRAM JALUR MATAHARI
Sudut matahari yang rendah di pagi dan
sore hari sangat sulit untuk diblokir
peneduh horisontal. Ketika posisi matahari
berada lebih tinggi di langit pada siang hari,
peneduh horisontal bekerja sangat baik
terutama di lokasi khatulistiwa seperti
Jakarta.

Oleh karena itu, peneduh jendela yang baik


yang menghadap selatan dan utara akan
memungkinkan penyebaran penetrasi KETERANGAN:
cahaya alami tanpa adanya terlalu banyak a : sudut bayangan vetikal rendah
b : sudut bayangan vertikal tinggi
radiasi matahari langsung.
Bukaan pada selubung bangunan
memasukkan cahaya alami namun
juga radiasi panas matahari yang
merupakan salah satu sumber panas
terbesar pada bangunan, sehingga
menyebabkan peningkatan beban
pendinginan yang signifikan. Namun,
cahaya matahari tak langsung masih
merupakan sumber pencahayaan
yang jauh lebih dingin dibandingkan
dengan kebanyakan sumber cahaya
lainnya.
Ilustrasi Pengaruh Besar Kecil Bukaan
Window to Wall Ratio (WWR)
adalah proporsi jumlah
bukaan selubung bangunan
terhadap dinding.
Window to Wall Ratio (WWR)
memberikan pengaruh
terhadap penggunaan energi
dalam bangunan, dimana
semakin besar nilai WWR
akan menyebabkan semakin
besar energi yang dipakai
dalam bangunan.
Peraturan bangunan yang ada menekankan perletakan jendela dan skylight
dirancang sedemikian rupa sehingga sebagian besar dari interior bangunan
mendapatkan cahaya alami, tanpa menyebabkan peningkatan beban
pendinginan yang signifikan dan ketidaknyamanan visual.
Transmisi cahaya (Visible Transmittance - VT) menunjukkan persentase cahaya yang
dimungkinkan menembus kaca. Meningkatkan transmisi cahaya juga biasanya
meningkatkan koefisien perolehan panas matahari (Solar Heat Gain Coefficient - SHGC)
dari kaca, sehingga menyebabkan lebih banyak panas matahari masuk ke dalam ruangan.
Oleh karena itu, VT dan SHGC dari kaca harus dipertimbangkan saat memilih produk
kaca. Pilihan kaca yang tepat untuk bangunan besar di Indonesia harus memiliki
transmisi cahaya (VT) yang tinggi dan SHGC yang rendah.
Karena radiasi matahari langsung
tidak diinginkan, pendekatan desain
yang paling logis adalah dengan
menaungi jendela untuk sedapat
mungkin mencegah masuknya sinar
matahari langsung kedalam
bangunan. Secara umum, peneduh
eksterior lebih banyak menghemat
energi pendinginan daripada
peneduh interior, karena
menghentikan panas matahari
sebelum memasuki ruangan ber AC.
Peneduh interior sangat efisien untuk
mencegah silau (glare).
Jenis sun shading sangat beragam
dan terbagi menjadi beberapa
klasifikasi, pada penelitian yang
dilakukan oleh Wall , M & Bulow,
H, (2003), sun shading dibagi
menjadi 3 (tiga), yaitu External,
Internal dan Interpane. Yang
paling umum digunakan adalah
exsternal dan internal sun Dubois, 2010

shading, namun sun shading yang


paling baik adalah external sun
shading.
Peneduh eksternal lebih efektif dalam
mengurangi perolehan panas matahari
dibandingkan dengan peneduh internal
karena dapat menghalangi radiasi
matahari sebelum mencapai selubung
bangunan.
Secara umum, perangkat peneduh
horizontal lebih sesuai untuk jendela
dengan orientasi selatan dan utara di
mana sudut datang sinar matahari relatif
tinggi. Sirip vertikal dapat efektif
menghalau radiasi matahari dengan
sudut datang rendah pada jendela yang overhang horisontal tunggal, pergola, overhang horisontal ganda
berorientasi ke arah timur dan barat.
Perangkat Horizontal memberikan
keteduhan berdasarkan sudut
ketinggian matahari. Paling sering
terlihat dalam bentuk overhang,
khususnya efektif untuk shading
bangunan yang memiliki elevasi utara
dan selatan. Perangkat Horizontal
membiarkan rendah sudut sinar
matahari dan memblokir tinggi-sudut
sinar matahari, efektivitasnya
bervariasi tergantung dengan
perubahan ketinggian matahari.
(Olgyay, NJ, 1957.)
Perangkat vertikal memberikan
keteduhan berdasarkan sudut
bantalan (altitude angle) dari
matahari. Efektivitas mereka
bervariasi, saat matahari bergerak
mengelilingi cakrawala. Perangkat
vertikal memiliki kemampuan
untuk memblokir sudut rendah
matahari, dan akibatnya sering
digunakan untuk bukaan yang
menghadap ke timur atau barat
(Olgyay, NJ, 1957).
Perangkat shading peti telur
menggabungkan karakteristik
perangkat vertikal dan
horizontal untuk
meningkatkan cakupan
shading. Perangkat Egg-crate
sering digunakan untuk
bukaan menghadap ke timur
atau barat (Olgyay, NJ, 1957).
Sun Shading Egg-crate
menggabungkan karakteristik
perangkat vertikal dan horizontal
untuk meningkatkan cakupan
shading. (Olgyay A. & Olgyay V., 1957)
Jendela di timur dan barat ketika fasad menghadap utara atau selatan
Internal shading device mengatur banyaknya
cahaya dan juga panas matahari yang masuk
ke dalam ruangan. Biasanya berupa vertical
atau horizontal blinds yang diletakkan pada
jendela.

Internal shading dibutuhkan ketika:


• Menghalangi cahaya matahari yang masuk
dalam jangka waktu singkat
• Panas matahari bukan masalah besar
• Jendela yang didekatnya dibiarkan terbuka
• Mengurangi silau
CURTAIN : VENETIAN BLINDS:
Merupakan shading device yang Merupakan tirai atau juga krey yang berbahan dasar alumunium berbentuk
paling sederhana. Biasa digunakan horizontal yang berfungsi sebagai penutup jendela. Venetian blind sangat
pada rumah tinggal dandigunakan cocok digunakan untuk rumah maupun kantor. Penggunaan venetian
sebagai item dekorasi.digunakan memberikan kesan mewah pada ruangan
sebagai item dekorasi.
VERTICAL LOUVRE BLINDS: ROLLER BLINDS:
Tirai yang berbentuk vertikal. Biasa Roller blinds tirai gulung yang sifatnya praktis, fleksibel, dan modern.
digunakan pada bangunan kantor dan Berfungsi sebagai pelindung atau penutup dari paparan cahaya,
bangunan lainnya yang perlu untuk pandangan atau sebagai pembatas ruang. Serta berperan penting
mengatur banyaknya cahaya dan juga sebagai dekorasi ruangan. berperan penting sebagai dekorasi
panas matahari yang masuk ke ruangan.
bangunan.
PLEATED BLINDS: BLACKOUT BLINDS:
Berbahan dasar kain yang dilipat- Menahan cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan
lipat, ketika dibuka, pleated blinds sepenuhnya, menggunakan bahan kain yang sangat rapat sehingga
akan menghalangi cahaya dapat menahan cahaya yang masuk sebaik mungkin.
sepenuhnya. Bentuknya memberikan
tekstur tekstur tambahan pada
ruangan.
(Wulfinghoff DR 1999) shading devices dapat mengurangi beban pendinginan ruangan
hingga 50%

(Wong Nyuk Hie at al, 2003) menguji efek perangkat shading di singapura, penelitian
menunjukkan bahwa, penurunan suhu ruangan oleh perangkat shading horizontal dari
0,61 ° C sampai 0,88 ° C. Perangkat shading vertikal mengurangi suhu sebesar 0,98 ° C

Wong dan Li (2007) mempelajari efektivitas kedalaman perangkat shading terhadap


konsumsi energi pendingin pada kondisi termal yang diinginkan, penelitian
menunjukkan bahwa, 2,62-3,24% beban energi pendinginan dapat dikurangi dengan
kedalaman shading 0.3 m dan pada kedalaman 0,9 m shading devices nya, beban
pendinginan ruangan untuk mencapai kenyamanan termal berkurang 8,27 -10,13%.
Persentase ini diukur untuk shading horizontal pada orientasi timur dan barat
Reflektor cahaya
(lightshelf) adalah elemen
horisontal yang membagi
jendela menjadi dua
bagian. Jendela bagian
atas untuk pencahayaan
alami dan jendela bagian
bawah untuk pandangan
(vision).

Selain berfungsi sebagai peneduh jendela bagian bawah, reflektor cahaya tersebut
juga berfungsi untuk memantulkan cahaya matahari yang datang dari bagian atas
jendela untuk membantu penetrasi pencahayaan alami kedalam ruangan yang jauh
dari jendela.
Penetrasi cahaya alami sangat tergantung
pada ketinggian kusen atas jendela. Sebagai
aturan praktis, kedalaman penetrasi
pencahayaan alami dengan tingkat
pencahayaan yang cukup adalah 1,5 kali
ketinggian konsen jendela atas. Di sisi lain,
kaca di bawah 80 cm biasanya tidak
berkontribusi pada kinerja pencahayaan
alami sehingga sebisa mungkin dihindari.
Efek Ketinggian Bukaan Pada Satu Sisi Bukaan Efek Ketinggian Bukaan Pada Dua Sisi
Denah bangunan yang
lebih tipis memungkinkan
distribusi cahaya alami
untuk sebagian besar
ruangan sehingga dapat
menghemat penggunaan
energi untuk
pencahayaan secara
signifikan
Pada bangunan
perkantoran, penempatan
area open layout pada
zona perimeter dekat
jendela dan private office
pada zona dalam
memungkinkan distribusi
pencahayaan alami yang
lebih luas. Penggunaan
partisi interior yang
transparan juga membantu
penetrasi cahaya alami.
PARTISI-PARTISI INTERNAL YANG TRANSPARAN
Umumnya luas lantai kerja yang dapat diterangi oleh cahaya alami yaitu
1,5 – 2 kali dari dimensi tinggi suatu bukaan.
Clue : jalan utama terletak di sisi barat dari lokasi
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai