Anda di halaman 1dari 40

NAMA : REZKY SHANGRILA

KELAS : SC3
NPM : 202245500300

DOSEN : NINDI RISNA DEWI S.Pd.,MURP.


Pada umumnya setiap bangunan menggunakan bantuan sistem penghawaan
buatan
yang bertujuan untuk menciptakan kenyamanan termal bagi pengguna bangunan,
namun hal tersebut dapat dikurangi dengan penggunaan penghawaan alami.
Kenyamanan termal merupakan salah satu syarat bagi pengguna ruangan agar bisa
beraktivitas dengan baik sehingga dapat lebih produktif. Pada bangunan rumah
hunian ini memiliki sistem penghawaan alami namun, kenyamanan termal
didalamnya
belum termaksimalkan. Akan tetapi rumah ini tetap memanfaakan penghawaan
buatan berupa Kipas angin dan AC. Maka dari itu dibutuhkan solusi desain untuk
memaksimalkan penghawaan alami pada ruangan dengan cara mendesain
beberapa
bukaan yang kemudian berpengaruh pada suhu dan kelembaban udara sehingga
dapat menciptakan kenyamanan termal yang sesuai.
Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating
and Air Conditioning Engineers, 1989). Kenyamanan Termal
merupakan kondisi dimana seseorang merasa nyaman dengan
keadaan temperature lingkungannya, yang apabila
digambarkan dalam konteks sensasi dimana seseorang tidak
merasakan temperatur udara terlalu panas maupun terlalu
dingin.
Menggunakan gorden sebagai internal
shading device pada setiap bukaan jendela. Gorden juga berfungsi sebagai
peredam kebisingan

Meletakkan zoning non private pada


bagian depan bangunan
Pada bagian utara dan selatan
menggunakan horizontal device sebagai
shading device untuk membantu sinar Menggunakan karpet pada ruang tamu
matahari tetap masuk dan tidak berlebihan dan ruang keluarga sebagai salah satu
serta membuat bangunan tetap hangat. upaya peredam kebisingan.

Vegetasi juga diletakkan untuk mengurangi


kebisingan melalui penggunaan vegetasi
lebat.
Sun shading adalah peredam atau penghalang cahaya matahari agar cahaya
matahari
tidak secara langsung masuk ke dalam suatu ruangan. Tidak hanya di fungsikan
sebagai
peneduh atau penghalang cahaya, sun shading juga digunakan sebagai elemen
penambah
estetika dalam suatu bangunan. Sun shading dibagi menjadi 2 yaitu, sun shading
internal
dan sun shading eksternal. Sun shading eksternal merupakan sun shading yang
biasanya
terpasang di luar ruangan/bangunan, sun shading eksternal bisa berupa buatan
manusia
seperti : panel jendela. dan yang terbentuk alami seperti pepohonan. Sedangkan sun
shading internal merupakan sun shading yang berada atau terpasang di dalam
ruangan/bangunan, contohnya seperti : Gorden / Tirai.
Dari hasil pengukuran
menggunakan aplikasi lux light
Dapur
meter yang di ukur pukul 1 siang di
R. Makan
atas dapat disimpulkan
bahwasanya bagian Ruang Tamu
merupakan bagian dengan
tingkat pencahayaan paling tinggi
WC R. Tamu sedangkan bagian WC merupakan
bagian dengan
tingkat pencahayaan paling
rendah.
R. Keluarga Kamar Tidur
01 03 05

02 04 06
Dari hasil perbandingan antara pengukuran tingkat pencahayaan dengan standar pencahayaan
diatas maka bisa diketahui bahwasanya ruang tamu dan ruag makan memiliki tingkat
pencahayaan Diatas SNI sementara dapur dan WC memiliki tingkat pencahayaan yang dibawah
standar SNI 03-6197- 2000.

TINGKAT KESILAUAN

➢ Dapur : Cukup Silau


➢ WC ; Cukup Silau
➢ R.Makan ; Sangat silau
➢ Ruang tamu : Sangat Silau
➢ Ruang keluarga : Silau
➢ Kamar t idur : Silau
Sun shading Eksternal Alami berupa pohon terdapat di sekitar bagian bangunan dan
roster jendela

Pohon bunga kamboja,


selain untuk
Pohon Rambutan ini
mempercantik fasat
terletak di sebelah Barat
rumah, tanaman ini juga
bangunan, guna untuk
dapat difungsikan untuk
meredakan panas pada
mencegah sinar
sore hari, agar banguna
matahari terpapar
terasa lebih sejuk.
kangsung ke dalam
bangunan.

02 01 03
Menggunakan gorden sebagai internal
shading device pada setiap bukaan jendela.

Pada bagian utara dan selatan


menggunakan horizontal device
sebagai Setiap jendela menggunakan
shading device untuk membantu sinar internal shading device berupa
matahari tetap masuk dan tidak gorden. Namun jendela pada
berlebihan bagian utara dan selatan
serta membuat bangunan tetap menggunakan horizontal external
hangat. device
Kenyamanan Visual Adalah kondisi dimana manusia
merasa tidak terganggu dengan kondisi sekeliling yang
diterima oleh indra penglihatannya. Pada umumnya
terkait intensitas cahaya yang ada di sekitarnya.
1 22
Analisis Fungsi Bangunan dan Tingkat Toleransi Kebisingan

Bangunan yang saya analisis adalah rumah, rumah berfungsi sebagai


tempat tinggal untuk berlindung dari cuaca luar dan tempat
berkumpulnya suatu keluarga. Selain itu, rumah juga menjadi tempat
istirahat, melakukan kegiatan sehari-hari dan tempat untuk
menunjukkan identitas bagi individu itu sendiri.

Tingkat toleransi kebisingan di luar ruangan adalah sekitar 35-50


dB, karena sumber kebisingan hanya pada suara beberapa motor
yang berlalu lalang, dan suara orang bicara normal.
Bangunan rumah ini 01
menghadap ke arah
utara. Arah kebisingan
bangunan ini berasal
dari arah timur dan 02
utara, karena di arah 03
tersebut merupakan
jalan yang bisa dilewati
oleh motor dan pejalan
kaki.
Pola memutar
Bahan material pada dinding rumah ini yaitu menggunakan bata ringan karena bata ringan memiliki
kelebihan kedap suara dan kedap air. Selain itu bata ringan memiliki bobot yang lebih enteng dan
kekuatan yang baik sehingga tidak membebani struktur.
APencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan
berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek
yang dikerjakannya secara jelas dan cepat.

PENCAHAYAN ALAMI
Sistem Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai
banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan
alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada
luas lantai. Sistem pencahayaan alami hanya bisa diambil dari cahaya matahari saat siang, sementara cahaya bulan di
malam hari tidak masuk dalam kategori sumber cahaya alami yang efektif. Sistem pencahayaan alami merupakan
salah satu sumber cahaya terbaik untuk bangunan.

PENCAHAYAAN BUATAN
Sistem Pencahayaan buatan adalah mekanisme cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami
(matahari), namun cahaya tersebut berasal dari hasil karya manusia berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan
sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada.
Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang memiliki sumber cahaya
yang berasal dari alam seperti matahari , bintang , dll . Matahari adalah
sumber pencahayaan alami yang paling utama , namun sumber
pencahayaan ini tergantung kepada waktu ( siang hari atau malam hari ) ,
musim , dan cuaca ( cerah , mendung , berawan , dll ) . Diantara seluruh
sumber cahaya alami , matahari memiliki kuat sinar yang paling besar
sehingga keberadaanya sangat
bermanfaat dalam penerangan dalam ruang .
Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pencahayaan Alami
1. Desain Bukaan Jendela
• Orientasi Bukaan Jendela
Pencahayaan alami yang baik tidak terlepas dari distribusi cahaya yang masuk melalui jendela / bukaan dan orientasi arah
bukaan .
Semakin luas bukaan maka akan semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan . Namun , hal ini juga perlu
diperhatikan secara baik , karena orientasi arah bukaan yang langsung menghadap arah matahari dapat membawa panas
masuk ke dalam ruangan sehingga meningkatkan suhu ruangan.
• Luas dan Jumlah Bukaan
Distribusi cahaya matahari ke dalam ruangan tidak terlepas dari dimensi bukaannya. Prinsipnya semakin besar bukaan atau
jendela maka semakin banyak cahaya dari luar yang masuk ke dalam ruangan . Disamping itu , jenis dan variasi tipe bukaan
juga dapat menentukan banyaknya cahaya yang masuk .

2. Bentuk dan kedalaman Ruang


Kedalaman suatu ruangan dapat mempengaruhi tingkat pencahayaan yang masuk ke dalamnya , dimana suatu ruangan
memilik kriteria ideal antara dimensi bukaan dengan panjang cahaya yang masuk ke ruangan tersebut. Umumnya luas lantai
kerja yang dapat diterangi oleh cahaya alami yaitu 1,5-2 kali dari dimensi tinggi suatu bukaan .
Pada bangunan rumah hunian ini memiliki banyak bukaan.
pada orientasi bukaan bagian barat bangunan terdapat 2 jendela yang
berada diruang tamu dan ruang makan. hal ini meyebabkan ruang
tamu dan ruang makan memiliki pencahayaan alami yang sangat
cukup, terlebih pada siang hari. Namun agar tidak menyebabkan
penghawaan yang panas pada jendela ini terdapat gorden.
Analisis Desain Pada Bangunan

untuk orientasi bagian selatan terdapaan jendela yang berada pada


ruang keluarga. oleh karena itu pada ruang keluarga memiliki
pencahayaan alami. karna pada orientasi bagian selatan maka
penghawaan yang terjadi karena jendela tidak begitu panas.
➢ Tingkat pencahayaan masing masing ruang berdasarkan standard SNI

Selain penggunaan jendela yang panjang pada bagian ruang tamu, bangunan ini juga menggunakan jendela
standar sebagai bukaan ruang tidur. Sehingga cahaya matahari tetap dappat masuk secara maksimal
meskipun bangunan rumah ini menghadap arah utara dan ruang tidur 2 dan 3 berada di sisi tengah denah
rumah

➢ Hitungan jumlah penerangan menggunakan rumus


➢ Analisa teknik dan sistem pencahayaan
• Pada bangunan rumah tinggal ini menggunakan
• sistem pencahayaan buaatan umum (General
• Lighting). Pencahayaan umum ini memberikan
• penerangan ke seluruh ruangan dengan kesamaan
• intensitas cahaya.
• Selain menggunakan sistem pencahayaan buatan
• umum (General Lighting), bangunan ini juga
• menggunakan sistem pencahyaan buatan setempat
• (Localistic Lighting) pada ruang makan.
➢ Analisa teknik peletakan lampu
Peletakan lampu berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas
cahaya yang dihasilkan.. Pada bangunan rumah tinggal ini sendiri
menggunakan sistem "Surface"
yang dimana pemasangan lampu ini dilakukan diatas langit-langit
sehingga tidak memerlukan kedalaaman.
A. Sistem pengendalian sirkulasi/pergerakan angin/uadara
Terdapat beberapa bukaan pada bangunan rumah tinggal ini, seperti adanya jendela dan ventilasi disetiap
ruangan dan adanya beberepa pintu sebagai tempat pertukaran udara.

B. Penggunaan Material
Pada ruangan dapur menggunakan atap asbes yang dimana atap asbes
sendiri dalam beberapa sumber mengatakan bahwa asbes memiliki sifat
yang menyerap matahari sehingga membuat ruangan yang dibawahnya
terasa panas.

Sedangkan atap bangunan sendiri didominasi


menggunakan atap genteng yang terbuat dari tanah liat,
material atap tanah liat cocok di hari terik karena tidak
akan membuat bagian dalam rumah menjadi panas,
tanah liat mampu menahan panas matahari dan membuat
area rumah lebih sejuk
➢ Penataan ruang luar

Penataan ruang luar bangunan ini sudah cukup memumpuni karena di bagain depan bangunan terdapat
penghijauan berupa pohon yang cukup tinggi yang berguna untuk mengahalau sinar
matahari berlebih, sebagai tempat pertukaran udara, sebagai salah satu objek terciptanya
pengahawaan yang sejuk dengan hembusan anginnya. Selain adanya pohon sebagai vegetasi, pada
bangunan ini juga terdapat halaman dan teras yang cukup besar sehingga dapat meminimalisir kesumpekan
apabila terdapat banyak orang dialam bangunan ini.

➢ Sun shading device

Jenis sun shading device yang digunakan adalah sun shading internal dan eksternal terdapat tanaman dan
juga roster kayu berpola di bagian atas jendela, sedangkan pada internal terdapat asbes fiber sebagai sun
shading di kamar mandi bangunan rumah tinggal. Selain itu penggunaan hordeng juga berpengaruh karena
dengan penggunaan hordeng kita dapat mengatur tingkat pecahayaan yang ingin kita terima, entah
cahaya matahari atau pantulan cahay buatan seperti lampu
➢ Tipe dan peletakan bukaan
Peletakan bukaan pada bangunan rumah tinggal ini hampir terdapat disetiap ruangan yang berupa
beberapa jendela dan beberapa pintu sebagai tempat sirkulasi pertukaran udara

➢ Penghawaan buatan
Untuk mengendalikan sistem sirkulasi atau penghawaan pada bangunan ini juga terdapat kipas
angin sebagai bantuan untuk terjadinya sirkulasi pertukaran udara.

➢ Sistem tata udara langsung dan tidak langsung


Pada bangunan ini hanya menggunakan sistem tata udara langsung, dengan banyak jumlah
bukaan yang ada, pemasangan ventilasi, dan luasnya beberapa ruang tertentu, atau selain itu
dengan adanya penggunaan kipas angin pada bangunan rumah ini. Pergerakan udara dalam
ruangan yang mempengaruhi kenyamanan penghuni di dalamnya, standardnya berkisar 0.15
hingga 1.5 m/det.
Matkul:FISBANG The teacher :NINDI

Anda mungkin juga menyukai