Anda di halaman 1dari 11

TKS 61013

UTILITAS
1 BANGUNAN

Sistem Pencahayaan
(Lighting System)

Program Studi Sarjana


Departemen Teknik Sipil Pengampu :
Fakultas Teknik Dr. AZ
Universitas Brawijaya

2
Pendahuluan

▪ Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk memperoleh


kondisi aman dan nyaman yang berhubungan dengan
produktivitas. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang
dapat melihat obyek-obyek yang dikerjakannya secara jelas.
▪ Sistem pencahayaan dalam bangunan adalah desain dan
mekanisme yang dibuat agar bangunan memperoleh cahaya
yang cukup terang sehingga penghuni bangunan tersebut
dapat melihat dengan jelas.
▪ Dalam bangunan, ada dua sistem pencahayaan berdasarkan
sumber cahayanya, ada sistem pencahayaan alami dan buatan.
Pencahayaan alami memanfaatkan sinar matahari sebagai
sumber, sedangkan pencahayaan buatan menggunakan lampu.

1
3
Pencahayaan Alami

✓ Sistem Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang


berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak
keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat
membunuh kuman.
✓ Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang
diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca
sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai, sebagai referensi
bisa mengacu pada SNI 03-2396-2001 : Tata cara
perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan
gedung.

4
Pencahayaan Alami (lanjutan)

✓ Sistem pencahayaan alami hanya bisa diambil dari cahaya


matahari saat siang, sementara cahaya bulan di malam hari
tidak masuk dalam kategori sumber cahaya alami yang
efektif. Sistem pencahayaan alami merupakan salah satu
sumber cahaya terbaik untuk bangunan.
✓ Sumber cahaya alami yang baik sejatinya bukanlah sorotan
matahari langsung, namun cahaya langit yang merupakan
cahaya putih yang bisa memberikan kita warna sejati dari
sebuah objek. Sorotan sinar matahari langsung tidak baik
karena mengandung gelombang ultraviolet tinggi.

2
5
Pencahayaan Alami (lanjutan)

✓ Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif


dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain
karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami
menghasilkan panas terutama saat siang hari.
✓ Sistem pencahayaan alami juga agak sulit didapat pada
kamar-kamar yang tidak memiliki jendela yang cukup. Selain
karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh bangunan
tidak stabil, sumber cahaya alami dapat menghasilkan panas
berlebih terutama saat terik siang hari.

6
Pencahayaan Alami (lanjutan)

Faktor-faktor yang perlu di perhatikan agar penggunaan sinar


alami memberikan manfaat optimal dalam ruangan :
1) Variasi intensitas penyinaran cahaya matahari,
2) Distribusi dari seberapa terangnya cahaya matahari,
3) Efek dari lokasi jendela dan arah datangnya cahaya matahari,
4) Efek pemantulan (refleksi) dan pembiasan cahaya (refraksi),
5) Letak geografis dan fungsi bangunan.

3
7
Pencahayaan Alami (lanjutan)

Klasifikasi sumber cahaya alami :


1. Sunlight adalah sinar matahari langsung dengan tingkat
cahayanya yang tinggi. Semprotan sinar matahari langsung
dapat digunakan untuk banyak keperluan seperti menjemur
pakaian, namun tidak baik untuk diarahkan ke aktivitas utama
manusia karena dapat menyebabkan kepanasan.
2. Daylight adalah sinar matahari yang sudah tersebar di
angkasa, mengalami pembiasan oleh lapisan atmosfer bumi
sehingga intensitas cahayanya lebih rendah. Daylight adalah
jenis cahaya yang paling baik digunakan sebagai pencahayaan
utama di siang hari karena cukup terang, mampu
menampilkan warna asli dan tidak terlalu panas.

8
Pencahayaan Alami (lanjutan)

Klasifikasi : (lanjutan)
3. Reflected light adalah cahaya matahari yang sudah
dipantulkan melalui berbagai benda yang ada di sekitar
bangunan, bisa karena pantulan dari danau yang ada di sekitar
bangunan atau pantulan dari bangunan lainnya.

4
9
Pencahayaan Buatan

✓ Sistem Pencahayaan buatan adalah mekanisme cahaya yang


dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami
(matahari), namun cahaya tersebut berasal dari hasil karya
manusia berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan
sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada.
✓ Pencahayaan buatan dapat berfungsi baik siang maupun
malam menjadikannya ideal untuk penerangan utama di
rumah. Namun berbeda dengan sumber cahaya alami, cahaya
buatan yang dihasilkan lampu dari arus listrik adalah sesuatu
yang berbayar (disarankan untuk memaksimalkan system
pencahayaan alami).

10
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

✓ Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu


aktivitas keseharian kita, misalnya ditempat kita bekerja.
Bahkan, ada kalanya dengan cahaya buatan yang baik akan
mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja jika dibandingkan
pada saat beraktivitas pada cahaya siang hari (alamiah),
sebagai referensi bisa digunakan SNI 03-6575-2001 : Tata
cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan
gedung

5
11
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

✓ Sistem pencahayaan buatan dikategorikan dengan banyak


cara, salah satunya berdasarkan penempatan sumber cahaya
dan arah pencahayaan buatan. Berdasarkan hal ini sistem
pencahayaan buatan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sistem
pencahayaan langsung dan sistem pencahayaan tidak
langsung.

12
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

1. Sistem pencahayaan langsung adalah penempatan lampu yang


langsung menyinari bidang atau bagian ruang yang
diinginkan. Sistem ini biasanya digunakan pada aktivitas yang
memerlukan cahaya tinggi seperti meja baca tulis, ruang
kerja, untuk mesin jahit dan lain sebagainya.
2. Sistem pencahayaan tidak langsung adalah penempatan lampu
selain pada bidang atau bagian ruang yang ingin disinari.
Misalnya menempatkan lampu di bawah meja, di belakang
lemari lampu yang menyorot dinding dan lain-lain. Tujuannya
agar mata tidak terlalu silau, ini digunakan pada ruangan
dengan aktivitas santai seperti lampu ruang keluarga, lampu
tidur, dan lain-lain.

6
13
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

✓ Sistem pencahayaan buatan dapat diatur intensitas


penyinarannya dengan menggunakan jenis lampu yang
berbeda. Semakin besar daya lampu, semakin terang sinarnya.
Namun setiap ruangan membutuhkan intensitas cahaya yang
berbeda. Misalnya ruang baca membutuhkan cahaya yang
jauh lebih banyak agar orang bisa melihat tulisan, sebaliknya
ruang keluarga yang santai membutuhkan intensitas
penyinaran yang lebih sedikit.

14
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

✓ Jenis lampu yang sering digunakan ada 3 (tiga), yaitu : 1.


lampu TL (Fluorescent Lamp), 2. LED (Light Emitting Diode)
dan 3. lampu Halogen.
✓ Watt adalah jumlah energi yang digunakan oleh lampu atau
bohlam (lampu dengan watt lebih tinggi akan menghasilkan
cahaya yang lebih terang daripada lampu dengan watt lebih
rendah). Umumnya, 1 Watt Lampu menghasilkan 75
Lumen.

7
15
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

Satuan cahaya :
o Candela bisa diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin.
o Lumen menyatakan seberapa besar pencahayaan yang
dihasilkan dari satu sumber cahaya.
o Lux menyatakan nilai besaran pencahayaan yang ada dalam
suatu ruangan yang mendapatkan pencahayaan dari suatu
sumber cahaya.

16
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

Jumlah Lampu
Untuk menentukan jumlah lampu penerangan pada suatu
ruangan harus memperhatikan beberapa hal :
1. Jenis ruangan,
2. Ukuran ruangan (panjang, lebar dan tinggi),
3. Besar daya atau Watt untuk satu buah lampu yang akan
digunakan,
4. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan.

8
17
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

Rumus untuk menentukan jumlah lampu penerangan dalam satu


ruangan :
𝑬.𝑳.𝑾
𝑵 = 𝝓.𝑳𝑳𝑭.𝑪𝒖.𝒏
dengan :
N = jumlah titik lampu
E = kuat penerangan (Lux), contoh untuk rumah atau apartemen
standar 100 – 250 Lux
L = panjang ruangan (m)
W = lebar (m)
 = total nilai pencahayaan lampu (lumen)
LLF = Light Loss Factor (faktor kehilangan atau kerugian)
Cu = Coeffisien of Utilization
n = jumlah lampu dalam 1 titik

18
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

Contoh Perhitungan
Satu ruangan kamar tidur berukuran panjang 5 m dan lebar 4 m dalam rumah
tinggal yang hendak dipasang lampu TL 40 Watt, hitunglah kebutuhan lampu
untuk memberikan pencahayaan yang baik sesuai standar!
Diketahui :
Standar kuat pencahayaan untuk ruangan kamar tidur dalam rumah tinggal
adalah 120 – 250 Lux (diambil nilai tengah, E = 200 Lux).
Panjang ruangan, L = 5 m, Lebar ruangan, W = 5 m
Nilai lumen lampu,  = 40 Waat x 75 Lumen = 3000 Lumen
Sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang,
nilai koefisien adalah 50 – 65 % (diambil nilai terendah, Cu = 50 % atau
0,5).

9
19
Pencahayaan Buatan (lanjutan)

Light Loss Factor, tergantung dari kebersihan sumber cahaya, tipe kap
lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya (diambil
nilai LLF = 70 % atau 0,7).
Jumlah lampu dalam satu titik, n = 1.
Maka :
𝑬. 𝑳. 𝑾 𝟐𝟎𝟎. 𝟓. 𝟒 𝟒𝟎𝟎𝟎
𝑵= = = = 𝟑, 𝟖 ≈ 𝟒
𝝓. 𝑳𝑳𝑭. 𝑪𝒖. 𝒏 𝟑𝟎𝟎𝟎. 𝟎, 𝟕. 𝟎, 𝟓. 𝟏 𝟏𝟎𝟓𝟎
Jadi untuk kamar tidur tersebut dipasang dengan 4 buah lampu 40 Watt
atau jumlah Watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 = 160 Watt.

20
Penutup

Sebagai pemilik atau perancang bangunan hendaknya


mengetahui kapan menggunakan sistem pencahayaan alami dan
kapan menggunakan sistem pencahayaan buatan pada bangunan
agar diperoleh kenyamanan dan keamanan bagi para
penghuninya.

10
21
Tugas sesi 6

Sebagai latihan, silakan evaluasi kondisi


pencahayaan (baik yang alami ataupun buatan)
di rumah atau tempat kost masing-masing
apakah sudah sesuai SNI tentang Pencahayaan!
Hasil evaluasi harus dilengkapi dengan
dokumentasi lapangan dan dilaporkan dalam
format PPT 2019, tanpa animasi, file size max.
10 MB dan dikirim via GForm (info link
menyusul) sebelum hari Kamis, 05 Oktober
2023 Pukul 16.00 WIB.

Terima kasih, semoga lancar studinya.


Tetap semangat, salam sehat dan Bahagia selalu!
22

11

Anda mungkin juga menyukai