Anda di halaman 1dari 4

Teknik Pembayangan sebagai Pendinginan Pasif (Passive

Cooling) dalam Desain Bangunan


Belakangan ini, terjadi peningkatan drastis dalam
penggunaan sistem pendingin udara sebagai sistem pendinginan
bangunan di seluruh penjuru dunia. Kebutuhan pendinginan ini
menyebabkan peningkatan beban selama dua dekade terakhir ini
dimana terjadi krisis energi terutama di negara-negara
berkembang. Konsumsi energi telah menyebabkan pencemaran
lingkungan yang mengakibatkan pemanasan global dan penipisan
lapisan ozon. Sistem pendingin pasif menggunakan metode nonmekanik untuk mempertahankan kenyamanan suhu ruangan dan merupakan kunci utama dalam
mengurangi dampak bangunan terhadap lingkungan. Sistem teknik pendinginan pasif ini dapat
mengurangi beban pendinginan puncak gedung, sehingga dapat mengurangi penggunaan
peralatan AC.
Desain passive cooling pada bangunan melibatkan penggunaan proses alami untuk
pemanasan atau pendinginan untuk mencapai kondisi interior yang seimbang. Cara pengaliran
energi dalam desain pasif antara lain adalah dengan radiasi, konduksi, atau konveksi. Cara-cara
tersebut tidak menggunakan perangkat listrik. Mempertahankan kenyamanan lingkungan di
dalam bangunan dalam suatu iklim yang panas bergantung pada bagaimana cara mengurangi
panas yang berlebih dari dalam bangunan. Cara untuk mencegah panas berlebih untuk masuk ke
dalam bangunan bergantung pada dua kondisi, yaitu ketersediaan heat sink yang memiliki suhu
lebih rendah dari udara dalam ruangan, dan cara perpindahan panas menuju sink. Elemen heat
sink ini meliputi:

Udara Outdoor (Outdoor Air) : Perpindahan panas terutama oleh konveksi melalui
bukaan
Air : Transfer panas oleh penguapan di dalam dan / atau di luar amplop bangunan)
Night Sky : Perpindahan panas oleh radiasi gelombang panjang melalui atap dan
permukaan lain yang berdekatan dengan bangunan
Tanah : Perpindahan panas dengan konduksi melalui selubung bangunan

Teknik pendinginan pasif dapat mengurangi beban pendinginan puncak gedung, sehingga
mengurangi beban dari penggunaan peralatan AC dan waktu penggunaan yang diperlukan.
Berikut adalah pembahasan seputar aplikasi pendinginan pasif pada bangunan dengan metode
pembayangan (shading) :
1. Solar Shading
Dari antara semua teknik pendinginan pasif, solar shading adalah cara yang paling relevan
dan sering dijumpai sebagai pendingin termal bangunan terutama di negara berkembang karena

efektif dan mudah diimplementasikan. Sebagai contoh, shading dengan pohon dapat mengurangi
suhu di dekat dinding luar sekitar 2 C hingga 2,5 C.

Penerapan solar shading pada bangunan antara lain :

Shading oleh overhang, kisi-kisi dan awning

Pengendalian panas dan perangkat shading yang tepat, baik sebagai bagian dari sebuah
bangunan atau secara terpisah, seperti menjadi elemen fasad bangunan, terbukti dapat
mengurangi panas dan kebutuhan pendinginan dan kebutuhan pendinginan serta meningkatkan
kualitas pencahayaan alami interior bangunan.
Desain perangkat shading yang efektif sangat
bergantung pada orientasi fasad bangunan tertentu.
Misalnya, letak overhang akan sangat efektif apabila
diletakkan menghadap ke selatan saat musim panas.

Shading oleh atap


Pembayangan pada atap adalah metode yang sangat penting untuk mengurangi panas.
Atap bisa dinaungi dengan menggunakan penutup atap dari beton atau tanaman.
Penutup atas atap yang terbuat dari beton atau lembaran besi dapat memberi
perlindungan dari radiasi langsung. Kelemahan dari sistem ini adalah bahwa hal itu
tidak melepaskan panas keluar saat malam hari.

Gambar 1. Pembayangan

menggunakan
penutup yang solid

Penutup menggunakan tanaman berdaun maupun merambat adalah alternatif yang lebih
baik. Penguapan dari permukaan daun menurunkan temperatur atap, terutama saat siang hari.
Bahkan, pada malam hari, temperatur dapat lebih rendah dibandingkan dengan suhu udara luar.

Gambar 2. Pembayangan Atap dengan Penutup Tanaman

Cara lain adalah menutup atap dengan pot-pot tanah liat. Cara ini banyak digunakan pada
bangunan tradisional untuk menghambat aliran panas ke dalam gedung. Namun, kerugiannya
adalah dari segi maintenance atap yang cukup sulit. Penutup menggunakan keramik ubin juga
dapat digunakan sebagai lapisan paling atas di atap sebagai reflector dari radiasi matahari.

Gambar 3. Pembayangan Atap dengan Pot Tanah Liat

Cara lain yang lebih terjangkau dan efektif adalah dengan menggunakan penutup kanvas
removable yang dipasang dekat dengan atap. Selama siang hari, penutup ini akan mencegah
masuknya panas dan bersifat mendinginkan malam hari. Lukisan di kanvas putih ini dapat
meminimalkan radiasi dan menangkal kelebihan panas untuk masuk.

Gambar 4. Pembayangan Atap yang removable

Shading dengan Vegetasi dan Pepohonan

Landscaping yang tepat dapat menjadi salah satu faktor penting untuk konservasi energi di
gedung-gedung. Vegetasi dan pohon khususnya, sangat efektif sebagai naungan dan mengurangi
panas yang berlebih. Pohon dapat diaplikasikan sebagai naungan atap, dinding dan jendela.
Pembayangan ini dapat mengurangi suhu udara di sekitarnya sebanyak 5 C. Berbagai jenis
tanaman (pohon, semak, tanaman merambat) dapat dipilih berdasarkan cara pertumbuhan (tinggi,
rendah, padat, cahaya permeabel) untuk memberikan tingkat pembayangan yang diinginkan.

Shading oleh Permukaan yang Bertekstur

Permukaan shading yang bertekstur dapat dijadikan sebagai bagian integral dari elemen
bangunan. Peningkatan luas permukaan di dinding bangunan dapat meningkatan koefisien
permukaan luar, yang memungkinkan permukaan yang terkena panas matahari dengan mudah
didinginkan sama halnya pada malam hari.

Gambar 5. Shading dengan Permukaan Bertekstur

Teknik pendinginan pasif dapat dilakukan dengan berbagai cara lainnya seperti memberikan
insulasi, mengaplikasikan teknik ventilasi, teknik Passive downdraft evaporative
cooling , dan teknik lainnya. Passive cooling dapat memberikan keuntungan yang signifikan
pada bangunan apabila diaplikasikan dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai