Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PENGKONDIAN BANGUNAN

RANGKUMAN JENIS DAN TIPE-TIPE PENCAHAYAAN BUATAN

OLEH :

DITA RAHMAWATI

60100119033

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020/2021
 PENGERTIAN PENCAHAYAAN BUATAN

 Satwiko (2004) >> cahaya buatan (artificial lighting) = segala bentuk cahaya yang
bersumber dari alat yang diciptakan oleh manusia misal : lampu pijar, lilin, lampu
minyak, obor, dll.
 Cahaya buatan sering secara langsung diartikan/diasosiasikan dengan cahaya lampu.
 Lawan cahaya buatan >< cahaya alami (cahaya dari alam) atau cahaya matahari (daylight)

 TIPE SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN

Berdasarkan jenisnya, pencahayaan buatan dibagi menjadi 5 tipe :


1. Pencahayaan tidak langsung (indirect lighting)
2. Pencahayaan semi tidak langsung (semi indirect lighting)
3. Pencahayaan langsung-tidak langsung (direct-indirect lighting)
4. Pencahayaan semi langsung (semi direct lighting)
5. Pencahayaan langsung (direct lighting)

 METODE PENCAHAYAAN BUATAN

Berdasarkan cakupan cahaya, pencahayaan buatan dibagi menjadi 6 tipe :


1. Pencahayaan umum (general lighting)
2. Pencahayaan yang dilokalisasikan (localized lighting)
3. Pencahayaan ambien (ambient lighting)
4. Pencahayaan setempat (task lighting)
5. Pencahayaan aksen (accent lighting)
6. Pencahayaan dekoratif (decorative lighting)

 ARAH PENCAHAYAAN BUATAN


Berdasarkan arahnya, pencahayaan buatan dibagi menjadi 5 jenis :
1. Pencahayaan ke bawah (downlight)
2. Pencahayaan ke atas (uplight)
3. Pencahayaan dari belakang (backlight)
4. Pencahayaan samping (sidelight)
5. Pencahayaan dari depan (frontlight)

 PENCAHAYAAN ARSITEKTUR

Adalah pencahayaan yang terdiri dari rumah lampu pre fabrikasi yang merupakan bagian
terintegrasi pada sebuah bangunan (pada plafon & dinding), terdiri dari 6 jenis :
1. Pencahayaan cove
2. Pencahayaan coffer
3. Pencahayaan luminous ceiling
4. Pencahayaan valance (bracket)
5. Pencahayaan cornice (soffit)
6. Pencahayaan panel dinding luminous
TIPE SISTEM PENCAHYAAN BUATAN

1. Pencahayaan Tidak Langsung ( Indirect Lighting )

 90-100 % cahaya dipancarkan melalui langit-langit ruangan & dinding


 Yang dimanfatkan pada bidang kerja adalah cahaya pantulan
 Bidang pantulan langit-langit dan dinding >> kuat penerangan pada bidang kerja
dipengaruhi oleh faktor refleksi langit-langit dinding
 Lampu pada umumnya digantung atau dipasang min. 45,7 cm di bawah langit-langit &
tinggi ruang min. 2,25 m
 Aplikasi : Ruang gambar, perkantoran, rumah sakit, hotel & pencahayaan ambien

2. Pencahayaan Semi Tidak Langssung ( Semi Indirect Lighting )

 60-90 % cahaya diarahkan ke langit-langit, sedangkan 10-40 % diarahkan ke bawah


 Mirip dengan penerangan tak langsung namun lebih efisien & kuat penerangannya lebih
tinggi
 Timbul bayangan walaupun tidak jelas
 Kontras yang terlalu tajam pada bidang Langit-langit dapat terhindarkan
 Efiensi berkurang bila plafon & dinding bukan pemantul putih yg baik
 Aplikasi : ruangan yg memerlukan modelling shadow, misalnya toko buku, ruang baca
& ruang tamu

3. Pencahayaan Langsung-Tidak Langsung ( Direct-Indirect Lighting )

 Distribusi cahaya ke atas dan bawah relatif merata yaitu berkisar 40-60 %
 Armatur berbentuk bola, terbuat dari bahan yang tembus cahaya seperti kaca embun,
fiberglass, plastik
 Menghasilkan cahaya teduh dengan bayangan lebih jelas
 Terdiri atas pencahayaan langsung-tidak langsung (direct-indirect) & difus (general
diffuse)
 P. langsung-tdk langsung >> cahaya atas & bawah sebanding, pemantul = langit-langit
& lantai & kesan ruang sedikit lebih berat karena adanya daerah dinding yang gelap
karena terkena bayangan lampu
 Pencahayaan difus >> cahaya dipancarkan ke segala arah, pemantul = dinding, langit-
langit & lantai, kesan ruang lebih ringan karena cahaya relatif merata, dpt menimbulkan
silau langsung
 Aplikasi : ruang ibadah

4. Pencahayaan Semi Langsung ( Semi Direct Lighting )


 60-90% cahayanya diarahkan ke bidang kerja, selebihnya diarahkan ke langit-langit
 Efisien
 Menghasilkan cahaya teduh dengan bayangan lebih jelas
 Penyebaran cahaya dalam ruang sangat tergantung pada refleksi perabot, lantai &
benda-benda lain dalam ruang
 Aplikasi : kantor, kelas, toko & tempat kerja lainnya

5. Pencahayaan Langsung ( Direct Lighting )

 90-100 % cahaya dipancarkan ke bidang kerja


 Terjadi efek terowongan (tunneling effec) pada langit-langit >> tepat diatas lampu
terapat bagian yang gelap
 Penerangan langit-langit tergantung pada refleksi lantai & benda-benda dalam ruang
 Dapat dirancang menyebar/terpusat, tergantung reflektor yang digunakan
 Kelebihan : efisiensi penerangan tinggi, memerlukan sedikit lampu untuk bidang kerja
yang luas
 Kelemahan : bayangannya gelap, karena jumlah lampu sedikit maka jika terjadi
gangguan sangat berpengaruh.
METODE PENCAHAYAAN BUATAN

1. Pencahayaan Umum ( General Lighting )

 Pencahayaan merata untuk seluruh ruangan & dimaksudkan untuk memberi kesan
merata agar tidak terlalu gelap
 Cahaya langsung pada plafon
 Fleksibel dalam mengatur area kerja & perabot
 Efisiensi energi rendah karena area kerja nonkritis mendapat cahaya yang sama dengan
daerah lain

2. Pencahayaan yang Dilokalisasikan ( Localized Lighting )

 Pengaturan pencahayaan dilokalisasi secara tidak seragam yang difokuskan pada area
kerja
 Efisiensi cukup tinggi karena area non kerja tidak mendapat cahaya yang sama dengan
area kerja
 Fleksibel dalam penataan lampu
 Fleksibilitas pengaturan perabot menjadi lebih sulit

3. Pencahayaan Ambien ( Ambient Lighting)


 Pencahayaan tidak langsung yang dipantulkan plafon & dinding
 Penyebaran pencahayaan dengan tingkat penerangan rendah yang sesuai untuk kegiatan
visual mudah & sirkulasi
 Gabungan dari pencahayaan umum, aksen dll
 Biasanya digunakan dalam hubungannya dengan pencahayaan setempat
 Silau langsung & lapisan pemantul dapat dihindari sepenuhnya
 Lampu dapat digantung pada dinding, didukung pedestal, atau menyatu dengan perabot
 Untuk mencegah titik panas, lampu berada maksimal 12 inchi di bawah plafon & untuk
mencegah silau, harus diletakkan di atas titik pandang mata
 Tingkat pencahayaan = 1/3 x pencahayaan setempat

4. Pencahayaan Setempat ( Task Lighting)

 Pencahayaan fungsional untuk kerja visual tertentu, biasanya disesuaikan dengan


standar kebutuhan penerangan bagi jenis kerja yang bersangkutan
 Terkait atau terletak pada perabot
 Hanya pada tempat & area sekelilingnya yang terkena cahaya
 Fleksibilitas, kualitas & efisiensi energi terbesar
 Kemungkinan kendali individual pada sistem pencahayaan personal yang memiliki
keuntungan psikologis terhadap pekerja
 Untuk menghindari area gelap di sekitarnya & terang berlebihan diperlukan latar

5. Pencahayaan Aksen ( Accent Lighting)


 Pencahayaan yang secara khusus diarahkan ke objek/benda/bagian bangunan tertentu
yang perlu ditonjolkan untuk memperkuat penampilannya (fungsi estetik)
 Sebaiknya memiliki 10 x tingkat cahaya lebih tinggi dibandingkan pencahayaan di
sekitarnya
 Mampu memberi pengalaman visual yang beragam & sangat kuat

6. Pencahayaan Dekoratif ( Decorative Lighting)

 Pencahayaan dengan lampu sebagai objek untuk dilihat


 Jika terlalu terang akan menimbulkan silau
ARAH PENCAHAYAAN BUATAN

1. Pencahayaan ke Bawah ( Downlight )

 Arah pencahayaan datang dari atas & menyinari obyek di bawahnya


 Berfungsi sebagai pencahayaan secara merata
 Cahaya dari lampu yang ditanam pada langit-langit dengan rumah lampu yang menjorok
keluar, masuk ke dalam, menempel pada tembok, atau berupa lampu gantung
 Menumbuhkan suasana yang berbeda bila difungsikan sebagai pencahayaan setempat
dan dekoratif

2. Pencahayaan ke Atas ( Uplight )

 Arah cahaya datang dari bawah ke atas, di mana posisi lampu dihadapkan ke atas
sebagai dekoratif
 Kesan megah & memunculkan dimensi
 Sumber cahaya dapat dipantulkan ke langit-langit, sehingga cahaya yang dihasilkan
akan lebih lembut & merata.
 Cth lain : lampu emergensi di lantai pesawat terbang yang berfungsi
menuntun/menerangi jalan menuju pintu terdekat dalam keadaan darurat

3. Pencahayaan dari Belakang ( Backlight )

 Arah cahayanya berasal dari belakang obyek


 Untuk memberi aksentuasi pada obyek, misal : untuk memunculkan siluet
 Pencahayaan backlight pada pinggir membuat bentuk-bentuk obyek lebih jelas terlihat

4. Pencahayaan Samping ( Sidelight )

 Arah cahaya datang dari samping


 Memberikan penekanan pada elemen-elemen interior tertentu yang menjadi aksen.
 Kebanyakan arah cahaya ini dipakai pada artwork, atau benda-benda seni lainnya
5. Pencahayaan dari Depan ( Frontlight )

 Arah cahaya datang dari depan obyek


 Untuk lukisan dan foto yang berwujud dua dimensi
PENCAHAYAAN ARSITEKTUR

1. Pencahayaan Cove

 Pencahayaan tidak langsung dari fixture yang terpasang menerus pada dinding
 Penyebaran cahaya ambien & halus
 Kesan luas pada ruang karena permukaan yang terang (plafon seakan-akan menjauh)
 Pandangan dicegah untuk ke sumber cahaya & berada cukup jauh dari plafon agar
terang tidak berlebihan
 Bag dalam, dinding atas & palon ditutup dengan cat putih agar daya pantul tinggi

2. Pencahayaan Coffer
 Pencahayaan pada kantung (coffer) plafon
 Lampu diletakkan pada kantung kecil berbentuk persegi
 Kantung yang besar sering juga memiliki pencahayaan cove di sekitar tepi bawahnya

3. Pencahayaan Luminous Ceiling

 Plafon luminous menyediakan area lebih besar sebagai sumber cahaya seragam dengan
memakai elemen penyebar yang digantung di bawah ruang lampu secara seragam

4. Pencahayaan Valance ( Bracket )


 Pencahayaan pada bidang atas dan bawah pelindung dinding
 Menghasilkan perlindungan sumber cahaya secara keseluruhan yang terlihat dari
kebanyakan sudut pandang
 Harus ditempatkan 12 inchi di bawah plafon untuk mencegah terang berlebih

5. Pencahayaan Cornice ( Soffit )

 Jika bidang Valance harus dipindahkan ke atas mendekati plafon


 Dinding yang kena cahaya hanya dari atas & plafon yang tidak terkena cahaya akan
terlihat gelap
 Louver bersilangan dapat dipakai untuk mencegah silau langsung
6. Pencahayaan Panel Dinding Luminous

 Pencahayaan dengan panel dinding yang memiliki terang permukaan yang sangat rendah
untuk mencegah silau langsung & terang berlebihan
DAFTAR PUSTAKA

https://indalux.co.id/standar-pencahayaan-ruang/

http://edupaint.com/tips/rumah/interior/10182-pencahayaan-general-lighting

https://www.arsitur.com/2019/06/3-jenis-pencahayaan-ambient-task-accent.html

https://voireproject.com/artikel/post/pengertian-lighting-pada-desain-interior

https://idea.grid.id/read/091815184/asal-taruh-lampu-ruang-tak-cantik-ini-cara-benar-arahkan-
cahaya-1?page=3

https://www.google.com/search?
q=gambar+ruang+rias&tbm=isch&ved=2ahUKEwjunaKAxIfsAhWDGXIKHYr9BL4Q2-
cCegQIABAA&oq=gambar+ruang+rias&gs_lcp=CgNpbWcQAzoECCMQJzoHCCMQ6gIQJz
oCCAA6BQgAELEDOgQIABBDUKGiB1i65Adgn-
4HaAFwAHgEgAHaAogBkiWSAQgwLjE5LjYuMZgBAKABAaoBC2d3cy13aXotaW1nsAE
KwAEB&sclient=img&ei=NpNvX-6qF4OzyAOK-
5PwCw&bih=607&biw=1280&client=firefox-b-d&safe=strict#imgrc=y9zlW0DjeuYVgM

https://narasidesign.com/tipe-tipe-pencahayaan-ruangan-pada-desain-interior-hunian/

https://lentera.uin-alauddin.ac.id/pluginfile.php/319261/mod_resource/content/1/2.%20pengkon
%20cahaya%20CAHAYA%20BUATAN.pptx

Anda mungkin juga menyukai