Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK

5
AMIR SYARIF (19051010064)
M HARITS ADAM A tidak kerja (19051010049)
ABDUL ZIKRI HAKINEN (19051010043)
IKLIM DAN RUANG
Iklim merupakan keadaan atsmosferis dan cuaca dalam jangka waktu dan
daerah tertntu. Iklim di golongkan atas iklom makro dan ikim mikro
Iklim Makro
• Iklim makro merupkan iklim suatu negara, benua, atau daerah tertentu ilklim tersebut menurut sifat
pokoknya,berhubungan dengan suhu rata-rata kelembapan udara serta ikim musiman yang menciptakan ciri
khas tertentu yang digolongkan sebagai :

A. Daerah tropis lembab


• Mengalami hujan dan kelembaban tinggi dengan suhu yang hampir selalu tinggi. Radiasi matahari
sedang sangat kuat dan pertukaran pnas kecil karena tingginya kelembapan

B. Daerah tropis kering


• Mengalami radiasimatahari sangat kuat karena permukaan tanah memanntulkanya hujan dan
kelembapan sedikit. Bisa terjadi badai pasir, dan perbedaan suhu antara malamdan siang

C. Daerah pegunungan
• Daerah datan tinggi pada umumnya memiliki suhu sedanng, tetapi sekaligus terkena radiasi matahari
lebih besar dibaningkan dengan dataran rendah. Malam bisa menjadi dingin pada musim dingin dan
perbedaan suhu dalam jangka waktu sehari besar.
Iklim Mikro

• Iklm mikro merupakan iklim di lapisan udara dekat permukaan bumi (tinggi ± 2.0
m). Di sisni gerak udara lebih kecil karena permukaan bumi yang kasar dan
perbedaan suhu yang lebih besar. Keadaan tanaman dan batu yang mengakibatkan
perlwanan iklim yang besar pada ruang yang sempit
• Suhu ubuh manusia harus di pertahankan sekitar 37 derajat celcius, bertambah
tingginya suhu manusia merupakan tanda bahwa yang bersangkutan sakit.
Perubahan suhu 5 derajat atau turun 2 derajat drinilai tersebut diatas dapat
menyebabkan kematian
Kalor dan manusia
• Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan suhu tubuh
dengan pelbagai cara. Tubuh manusia melepaskan panas secara terus-menerus
mengikuti kondisi lingkungan dan pakaian yang dipakainya, tetapi ia juga
menghasilkan panas secara terus-menerus sebanding dengan makanan yang masuk
dan tingkat kegiatan tubuhnya. Tubuh manusia akan kedinginan bila terlalu cepat
kehilangan panas, dan merasa kepanasan bila tidak bisa melepas panas dalam waktu
yang tepat.
• radiasi, tubun mariusta melepas panas melalui gelombang eiektromagnetis, dan
gerakan fluida di sekitar tubuh akan menarik panas dari manusia secara konveksi.
• Penguapan terjadi melalui permukaan kulit dan pernapasan. penguapan keringat dari
permukaan kulit mendinginkan tubuh karena perubahan keadaan dari cair ke uap
membutuhkan panas yang diambil dari tubuh.
• konduksi juga bisa terjadi dan akan mempengaruhi kenyamanan tubuh manusia. Mandi,
baik diguyur air maupun berendam, akan menyejukkan tubuh yang kepanasan. Bila
seseorang minum air es atau bahkan menyesap es di dalam mulutnya tubuhnya yang
kepanasan bisa merasakan nyaman waktu itu. Bila seseorang sakit dan suhu tubuhnya
demam, kompres es bisa mencegah naiknya suhu tubuh, khususnya di bagian yang kritis
seperti di kepala. Bila berjalan tanpa alas kaki, konduksi terjadi antara telapak kaki dan
permukaan tanah/jalan yang diinjak. Pertukaran panas antara manusia dengan
lingkungannya terjadi secard timbal-balik dan dapat digambarkan seperti gambar tersebut
pada halaman berikut.
Ada empat cara pertukaran kalor, yaitu:
1. penyaluran panas secara langsung lewat tapak kaki (walaupun agak kecil, tetapi penting bagi
kenyamanan);
2. pertukaran kalor (konveksi) 25-30% kepada udara keliling;
3. radiasi panas kepada udara keliling yang lebih sejuk 40-60%; dan
4. penguapan oleh keringat dan perna-pasan 25-30%

Penyediaan panas yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah panas yang dihasilkan dari dalam
tubuh, khususnya akibat kegiatan tubuh. Kegiatan tubuh mempengaruhi besar-kecilnya panas yang
timbul dari dalam tubuh, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Pengaruh kelembapan
Udara hanya dapat memuat kadar air (dalam bentuk uap) secara ter-batas, berarti sampai titik
kejenuhan. Banyaknya air tersebut sangat ter-gantung pada suhu udara. Batas tertinggi (titik jenuh)
kadar air (uap) yang terkandung di dalam udara ditentukan sebagai kelembapan udara absolut
dalam g/m3. tabel kelembapan udara absolut ini menerangkan bahwa perubahan suhu
mempengaruhi kelembapan sebagai betikut
• Angin dan gerakan udara
• Pada daerah beriklim tropis panas lembap hujan dan kelembapan men-jadi tinggi dan
suhu juga hampir selalu tinggi. Angin sedikit bertiup de-ngan arah yang berlawanan pada
musim hujan dan musim kemarau. Batas tertinggi (titik jenuh) kadar air (uap) yang
terkandung di dalam udara ditentukan sebagai kelembapan udara absolut dalam g/m3.

Perlu dipersiapkan saluran dan resapan air hujan dari atap dan halam-an yang
diperkeras. Meskipun demikian, harus menyisakan minimal 30% lahan bangunan
terbuka untuk penghi_jauan dan tanaman. Udara yang bergerak menghasilkan
penyegaran terbaik karena dengan penyegaran tersebut terjadi proses penguapan yang
menurunkan suhu pada kulit manusia. Dengan demikian, angin juga dapat digunakan
untuk mengatur udara di dalam ruang.
• Kecepatan aliran udara mempengaruhi penyegaran udara. Jikalau lubang masuk udara
lebih besar dari pada lubang keluarnya, maka kecepatan aliran udar akan berkurang,
sebaliknya kalau lubang keluar lebih besar, kecepatan udara akan semakin kuat

• Pemanfaatan pohon serta semak-semak merupakan cara alamiah untuk memberi


perlindungan terhadap sinar matahari maupun menyegarkan dan menyalurkan aliran
udara terutama pada gedung yang rendah

• perlindungan gedung terhadap matahari dengan tanaman peneduh


Perlindungan gedung dapat diatur dengan konstruksi atap tambahan yang, selain
melindungi manusia terhadap cuaca, juga memberi per-lindungan terhadap radiasi panas
dengan tanaman peneduh.

• Kenyamanan termal
Walaupun keseimbangan suhu tubuh dapat terjaga, kenyamanan termal Iebih bersifat
individual. Keadaan lingkungan tertentu bisa dirasakan ber. beda oleh individu yang
berbeda. Dalam bagian ini akan disajikan faktor-faktor kenyamanan termal yang dapat
mempengaruhi seseorang, baik faktor-faktor dominan dari alam maupun faktor-faktor
pilihan manusia,
• Faktor-faktor alam yang dominan
Faktor-faktor alam yang pasti mempengaruhi kenyamanan termal bagi manusia adalah suhu
udara, kelembapan udara, dan pergerakan udara. Tiga faktor alam ini biasanya telah tersedia
sebagai bagian dari ling-. kungan hidup seseorang dan sangat mempengaruhi kenyamanan termal
bagi dirinya. Selain itu, tiga faktor dominan tersebut biasanya juga sudah dikondisikan oleh
desain bangunan.

1. Suhu udara
• Dalam kategori ini terdapat dua macam suhu udara: suhu udara biasa (air temperature) dan
suhu radiasi rata-rata (mean radiant temperature = MRT). Suhu udara diukur dengan
termometer merkuri bia-sa yang terletak dalam bayangan dan 120 cm di atas permukaan
tanah.

2. Kelembapan udara
• Kelembapan udara adalah kandungan uap air di dalam udara. Persentase yang menunjukkan
besaran kelembapan udara didapat dari perbandingan antara keadaan kenyataan uap air dart
jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung oleh udara pada kondisi ruang dan suhu
yang sama. Biasanya kelembapan udara menjadi penting saat
3. Pegerakan udara
Pergerakan udara adalah aspek yang penting untuk kenyamanan termal, terlebih di
daerah panas, seperti halnya di daerah tropis. Di daerah dingin pergerakan udara
tidak terialu berpengaruh ka-rena biasanya jendela-jendela ditutup untuk
mencegah masuknya angin yang dingin.

4. Daerah nyaman (comfort zone)


Selain suhu, kelembapan, dan gerak udara, kenyamanan dalam suatu ruang juga
bergantung pada kebudayaan dan adat istiadat manusia. Di samping itu bau dan
pencemaran udara, radiasi alam dan radiasi buatan, serta bahan bangunan, bentuk
dan struktur bangunan, warna dan pen-cahayaan juga ikut mempengaruhi
kenyamanan secara fisik maupun fisiologis.
• CahayaSemua kejadian clam yang biologis berkaitan dengan gejala elektro-
magnetik (Iihat halaman 129). Cahaya merupakan bagian yang sangat kecil dari
seluruh aneka warna elektromagnetik yang gelombangnya dapat diukur dari
seperjuta milimeter sampai ribuan kilometer.
• Tanpa cahaya dunia gelap, menakutkan, tidak ada yang bisa dikenal dan tidak ada
keindahan visual. Denan cahaya manusia beraktivitas dengan nyaman dan
menikmati kesenian, lingkungan alam dan buatan .
Cahaya dari pembukaan atap dan dinding
• Pencahayaan pada ruang dalam bangunan umumnya diperoleh dari atas (lubang
atap) dan/atau dari samping (lubang dinding). Dalam prak teknya pelubangan
cahaya dari atap sangat bervariasi tergantung dari funasi bangunan yang ada.
Demikian pula pelubangan pada dinding
Cahaya dari samping, melalui jendela, sering tidak optimal karena ke-terbatasan
jangkauannya. Semakin dalam ruangan semakin jauh dari jendela, maka semakin gelap.
Silau akibat kelebihan cahaya matahari menim-bulkan ketidaknyamanan visual dan bisa
melelahkan mata. Untuk meng-hindarinya diperlukan penghalang sinar matahari langsung,
antara lain penyediaan selasar di samping bangunan, pembuatan atap tritisan atau
pemberian sirip pada jendela. Prinsip perlindungan terhadap cahaya ma-tahari langsung
adalah penyaringan cahaya atau penciptaan bayangan. Pada lingkungan alam, pencahayaan
selalu berasal dari atas (matahari pada siang hari, dari timur (fajar), atau dari barat (senja)
• Perlindungan pembukaan dinding yang tetap dapat dicapai dengan penonjolan atap
yang cukup Iuas atau dengan sirip tetap yang horizontal tegak, dua-duanya. Dengan
ukuran tertentu.sirip menghindari sinar panas matahari masuk ke pembukaan
dinding. Strip yang balk tidakar melekat Iangsung pada dinding, melainkan
terpasang secara terpisak sehingga panas tidak dapat masuk ke dalam konstruksi
gedung.
• Sirip tegak maupun horizontal sebaiknya dipasang dengan jarak pada dinding
sehingga udara hangat dapat bergerak tanpa menghangatkan konstruksi rumah dan
ruang dalamnya
• Perlindungan pembukaan dinding terhadap matahari dapat juga dicapai dengan
penggunaan loggia (serambi yang tidak menonjol, melainkan mundur ke dalam
gedung) supaya jendela tidak kena sinar matahari.
• Perlindungan pembukaan dinding yang bergerak merupakan penye-lesaian paling
mudah yang dapat disesuaikan dengan keadaan iklim
PENGARUH CAHAYA PADA KESEHATAN MANUSIA

• Perletakan lubang jendela perlu di usahakan agar pada sisi utara dan selatan
bangunan lebih banyak. Sedangkan peletakan jendela pada sisi timur dan
bart bangunan sebaiknya di hindari. Terutama pada suisi barat bangunan
timbul masalah karena cahaya matahari dari barat cukup panas dan
menyengat. Sebaiknya sinar matahari tidak diterima secara langsung,
melainkan sinar tersebut dicerminkan\dipantulkan misalnya dalam klam air
(menghilangkan panasnya) dan lewat langit langit putih berkilap untuk
menghindari silau bagi orang yang berkerja di dalam ruangan. Peningkatan
dalam penggunaan cahaya ala sekaligus dapat menghemat energi listrik,
maka timbl perkembangan baru dengan heliobus. Heliobus terdiri dari
cermin penangkap sinar matahari dan menyalurkann dalam cerobong cahaya
50-100 cm yang dilapisi dengan plastik tipis yang memantulkan cahaya
100%.
PENCEMARAN CAHAYA

• Kelebihan cahaya pada waktu malam mengakibatkan kematian jutaan serangga,


mengganggu orientasi burug yang berpindah dan burung kelana. Rupanya hal itu
juga mempengaruhi kesehatan mausia karena penuangan hormon melatonin yang
menjamin pelepasan lelah dalam keadaan tidur diatur melalui kegelapan
PENCAHAYAAN DAN WARNA
• Menyebabkan terjadinya pengalaman terhadap ruang melalui mata dan perasaan.
Pencahayaan dan pembayangan mempengaruhi orientasi didalam ruang. Bagian
ruang yang tersinari akan menentukan nilai psikis yang berhubungan dengan
ruang(terhadap perabotan lukis). Cahaya matahari memberi kesan vital dalam ruang,
terutama jika cahaya tersebut masuk dalam jendela yang orientasinya ke timur. Jika
suatu cahaya kena prisma kaca, maka sinar tersebut dipendarkan atas tujuh warna
itu akan dibagi menjadi warna primer dan warna sekunder warna primer
:merah,kuning,biru, warna sekunder: orange, hijau, ungu, dan sintesis dar
semuanya. Indigo warna yang agak terang seperti merah, orange, kuning, hijau
liden(agak kekuningan), dan hijau, serta warna yang agak gelap seperti merah
bungur, ungu, biru, dan hijau mengandung efek psikologs tertentu. Efek tersebut
aktif pasif, berat ringan, dan muda tau, dan sebagainya. Warna tidak hanya
mempengaruhi kenyamanan manusia, melainkan juga mempengaruhi suasana dan
kesan suatu ruangan.
• Orange : menanti, mengubah, mengembirakan, menguatkan
• Merah : warna primer, kuat, berapi api, merangsang, menggiatkan
• Ungu : agung, memurnikan, gaib
Letaknya warna dalam ruang tentu saja sangat berarti di dalam suatu ruangan
karena pengaruh warna bisa berbeda apakah berada pada lantai, pada dinding, atau
pada langit-langit. Kayu alamiah(coklat) : hangat, berciri khas tanah(pada lantai),
menyenangkan, nyaman(pada dinding), mempengapkan, menggelapkan(langit-
langit). Warna juga dapat dimanfaatkan untuk mengubah atau memperbaiki
proporsi ruangan secara visual dem peningkatan kenyamanan.
• warna juga dapat dimanfaatkan untuk mengubah atau memperbaiki proporsi
ruang secara visual demi peningkatan ke-nyamanan, misalnya:

 Langit-langit yang terlalu tinggi dapat 'diturunkan' dengan warna yang hangat dan agak gelap.
 Langit-langit yang agak rendah diberi warna putih atau cerah, yang diikuti oleh 20 cm dari
dinding bagian paling atas jugs diberi warna putih, yang memberi kesan langit-langit seakan
melayang dengan suasana yang sejuk.
 Warna-warna yang aktif seperti merah atau oranye pada bidang yang luas memberi kesan
memperkecil ruang.
 Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi warna hangat pada
dinding bagian muka, sedangkan untuk mendapatkan kesan panjang dapat menggunakan
warna dingin. Dinding samping yang putih memberi kesan luas pada ruang.
 Dinding dari lantai sampai langit-langit tidak seharusnya diberi warna yang sama. Jikalau
dinding bergaris horizontal ruang berkesan ter-lindung, sedangkan yang bergaris vertikal
berkesan Iebih tinggi.
• Sebagai kesimpulan dapat di tentukan bahwa keseragaman yang monoton adalah racun
untuk kenyamanan
• Walaupun demikian harao diperhatikan:
• Jangan memilih bentuk dan warna yang sewenang-wenang atau di ter-Ha sesaat
saja.
• Bentuk corak seni menurut struktur gedung/penggunaan ruang.
• Cerminkan pandangan menyeluruh tanpa memberi kesan kesera-gaman yang
monoton.
• Perhatikan pengaruh proporsi, yang berarti tinggi ruang masing-masing akan
berbeda.
ANALISA INTERIOR KAMAR KOS GRIYA
SEJAHTERA

Anda mungkin juga menyukai