Anda di halaman 1dari 28

PASSIVE DESIGN

SISBANG 3.2 TUGAS KELOMPOK 7

Andrian Aldi Tri Santoso / 190117936


Antonius Dwi Nugroho / 190117863
Calvin Kristiansen / 190117556
Kimberly Fransisca Coa / 190117577
Salah satu sistem klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan secara
luas, didasarkan pada konsep bahwa tanaman adalah ekspresi terbaik
iklim dan lingkaran zona iklim telah dipilih dengan distribusi tanaman.
Sistem ini menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata
Klasifikasi Iklim Köppen–Geiger

bulanan dan tahunan, serta kelembapan musiman.

Wladimir Köppen Rudolf Geiger

Keduanya merupakan klimatologis Jerman. Mereka mengembangkan klasifikasi ini,


diawali oleh Köppen pada tahun 1884, kemudian dibantu oleh Geiger dalam
mengubah sistem klasifikasi.
Klasifikasi Iklim Köppen–Geiger

Menggunakan simbol huruf besar dan kecil untuk membedakan ciri-ciri antara curah hujan
dan temperatur. Simbol ini juga digunakan dalam menentukan pembagian daerah iklim
berdasarkan temperatur bulan terdingin dan juga bulan terpanas. Lima kelompok utama dalam
klasifikasi ini yaitu iklim tropis (A), iklim kering/sub-tropis (B), iklim sedang (C), iklim dingin
(D), dan iklim kutub (E).
Temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18°C, curah hujan tahunan tinggi (rata-rata lebih
dari 70 cm/tahun). Jenis vegetasinya sangat beraneka ragam. Iklim ini dibagi lagi menjadi
tiga tipe yakni :

● Hutan hujan tropis (Af), daerah ini banyak memiliki hutan- hutan yang lebat, dan
terdapat di beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera dan Kalimantan.
Monsoon tropika (Am), merupakan daerah peralihan yang mana jumlah hujan
Iklim Tropis


ketika bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada saat bulan kering.
Daerah ini juga masih terdapat hutan- hutan yang cukup lebat, dan persebarannya
antara lain di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
● Savana (Aw), merupakan wilayah yang mempunyai musim kering yang panjang.
Jumlah hujan pada bulan basah tidak akan mampu mengimbangi kekurangan hujan
ketika bulan kering. Tidak banyak vegetasi yang bisa tumbuh di tempat seperti ini.
Beberapa tanaman yang tumbuh seperti rumput dan pepohonan yang jarang, dan
persebarannya di Indonesia antara lain di Nusa Tenggara dan Madura.
Iklim Sub-Tropis

Terdapat di daerah gurun, curah hujan terendah 25,5 mm/tahun. Tingkat penguapan
tinggi, dan temperatur pada bulan yang terdingin mencapai 18,3°C. Salah satu
tanaman yang dapat bertahan adalah kaktus. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yaitu
iklim stepa (Bs) dan juga iklim padang pasir (Bw).
Iklim tipe ini yakni terjadi ketika temperatur bulan terdingin berkisar 18°C sampai –3°
Iklim Sedang

C. Iklim ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu iklim sedang dengan musim panas
yang kering (Cs), iklim sedang dengan musim dingin yang kering (Cw),
serta iklim sedang yang lembab (Cf).
Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan
Iklim Dingin

terdingin –3°C. Pada daerah dengan iklim dingin ini dibagi menjadi dua tipe yakni
iklim dingin dengan musim dingin yang kering (Dw) dan iklim dingin
tanpa periode siang (Df).
Terdapat di daerah Arctic dan Antartika. Adapun suhunya tidak pernah lebih dari 10°C,
Iklim Kutub

serta tidak memiliki musim panas yang benar-benar panas. Dibagi menjadi dua tipe
iklim yakni iklim tundra (ET) dan iklim Es Salju Abadi (EF).
KONSEP
Strategi dari bangunan pasif yaitu
mengambil keuntungan langsung dari
PASSIVE BUILDING DESAIN

alam khususnya matahari dan angin


untuk mencapai kenyamanan hunian

PRINSIP
Prinsip desain pasif yang utama
adalah orientasi tapak bangunan yaitu
memposisikan untuk bangunan sesuai
jalur matahari, penanaman pohon
atau pembuatan teritisan yang lebar.

UNSUR
Unsur lain yang cukup penting adalah
penggunaan material yang dapat
mengisolasi panas pada dinding dan
atap agar dapat menjaga suhu interior
bangunan menjadi konsisten dan
nyaman.
Orientasi bangunan dengan penggunaan atap
matahari

TEKNIK DESAIN PASIF


Teknik Perancangan harus
memperhatikan bahwa suhu
ruangan tidak menjadi lebih tinggi
dari luar. Ventilasi yang memadai
dapat memastikan hal ini dapat
menghapus masukan panas yang
berlebihan, tapi ini tidak cukup.
Kenaikan temperatur yang tidak
semestinya dari langit-langit
mungkin dapat dicegah dengan :
● Menggunakan permukaan pemanfaatan vegetasi
reflektif atap.
● Memiliki langit-langit yang
terpisah.
● Memastikan ventilasi yang Penggunaan ventilasi pada loteng
memadai dari ruang
loteng.
● Menggunakan permukaan
reflektif baik untuk bagian
bawah atap dan baik atas
langit-langit.
PASSIVE COOLING
Passive cooling mencoba untuk mengintegrasikan
prinsip-prinsip fisika ke dalam lingkup eksterior
bangunan untuk: Lambat perpindahan panas ke dalam
gedung. Ini melibatkan pemahaman tentang mekanisme
perpindahan panas: konduksi panas, perpindahan panas
konveksi, dan radiasi termal (terutama dari matahari).
Pasif Cooling meliputi :

● Comfort ventilation
● Night ventilation cooling
● Radiant cooling
● Earth/soil cooling
VENTILASI COMFORT
Menyediakan ventilasi untuk menghasilkan kenyamanan
manusia langsung, terutama di siang hari. Baruch Givoni,
menyajikan ambang batas untuk pengoperasian berbagai
jenis sistem pendingin pasif. Nilai ambang suhu ambien
maksimum untuk variabilitas ventilasi kenyamanan ia
memberikan sebagai 28-32 derajat suatu kecepatan udara
dalam ruangan dari 1,5-2,0m/s tergantung pada
persyaratan kenyamanan. Hal ini didasarkan pada
pengamatan bahwa suhu udara dalam ruangan mendekati
suhu udara di luar ruangan dengan meningkatnya
ventilasi udara.
NIGHT VENTILATION
adalah penggunaan udara malam yang dingin untuk
mendinginkan struktur bangunan sehingga dapat
menyerap keuntungan panas di siang hari ini mengurangi
kenaikan suhu siang hari. Hal ini biasanya diterapkan
pada bangunan yang tidak ditempati di malam hari,
meskipun sebuah bangunan diduduki mungkin akan
berventilasi pula.

Night ventilation dapat didorong oleh kekuatan alam -


yaitu tumpukan atau angin, tetapi mungkin menggunakan
kekuatan kipas tambahan, baik untuk memberikan aliran
udara yang cukup pada waktu ketika kekuatan alam yang
lemah, atau untuk memungkinkan saluran yang lebih
kecil yang akan digunakan.
RADIANT COOLING
Sebuah sistem Radiant Cooling mengacu pada suhu
permukaan-terkontrol yang mendinginkan suhu ruangan
dengan menghapus panas yang masuk akal dan mana
lebih dari setengah perpindahan panas terjadi melalui
radiasi termal. Ada dua jenis utama dari sistem Radiant
Cooling :

● Tipe pertama adalah sistem yang memberikan


pendinginan melalui struktur bangunan, biasanya
lembaran, sistem ini juga bernama membangun
sistem termal diaktifkan (TABS).
● Tipe kedua adalah sistem yang memberikan
pendinginan melalui panel khusus. Sistem
menggunakan beton bertulang umumnya lebih
murah dibandingkan dengan sistem panel dan
menawarkan keuntungan dari massa termal
sementara sistem panel kontrol suhu
menawarkan lebih cepat dan fleksibilitas.
EARTH/SOIL COOLING
adalah penukar panas bawah tanah yang dapat menangkap panas
atau menukar panas ke tanah.Earth/soil cooling menggunakan
suhu dekat bawah tanah bumi konstan untuk udara hangat atau
dingin atau cairan lainnya untuk keperluan perumahan, pertanian
atau industri. Jika udarabangunan yang ditiupkan melalui penukar
panas untuk ventilasi panas pemulihan Earth/soil cooling disebut
earth tubes (juga dikenal sebagai earth cooling tubes atau tabung
pemanasan bumi) di Eropa atau penukar panas bumi udara (EAHE
atau EAHX) di Amerika Utara. Sistem ini dikenal dengan beberapa
nama lain, termasuk: udara-ke-tanah penukar panas, saluran bumi,
kanal bumi, bumi-udara sistem terowongan, tanah penukar panas
tabung, hypocausts, penukar panas subsoil, pipa udara bawah
tanah, dan lain-lain. Kebanyakan sistem biasanya dibangun 100-600
mm (4 sampai 24 inci) diameter, berdinding halus (sehingga mereka
tidak mudah perangkap kondensasi kelembaban dan cetakan),
plastik yang kaku atau semi-kaku, plastik dilapisi pipa logam atau
pipa plastik dilapisi dengan lapisan antimikroba dalam, terkubur 1,5
sampai 3 m (5 hingga 10 ft) di bawah tanah dimana suhu bumi
ambien biasanya 10 menjadi 23 º C (50-73 ° F) sepanjang tahun di
lintang beriklim mana kebanyakan manusia hidup. Suhu tanah
menjadi lebih stabil dengan kedalaman.
PERANCANGAN DESAIN PASIF

Perancangan pasif di wilayah tropis


basah seperti Indonesia umumnya
dilakukan untuk mengupayakan
bagaimana pemanasan bangunan
karena radiasi matahari dapat dicegah,
tanpa harus mengorbankan kebutuhan
penerangan alami. Sinar matahari yang
terdiri atas cahaya dan panas hanya
akan dimanfaatkan komponen
cahayanya dan menepis panasnya. Salah
satu aspek dari perancangan pasif untuk
penghematan energi bangunan adalah
teknologi fasad yang sekarang ini
dikenal dengan Double Skin Facade.
Contoh Bangunan Tropis
Fish House / Guz Architects

Architect : Gus Architect


Area : 726 m2
Year : 2009
Country : Singapore
THE FISH HOUSE sebuah bungalow ramah lingkungan
di pinggir laut. Merangkul iklim tropis Singapura dengan
menciptakan ruang terbuka, yang memungkinkan
penghuninya menikmati pemandangan laut yang
spektakuler. Cahaya alami, angin laut dan flora tropis
menyatu dengan desain, sehingga penghuninya dapat
merasa The Fish House dibangun dari kayu sebagai
bahan utama, lalu baja dan kaca.

Sekeliling kamar ditutupi dengan panel


fotovoltaik untuk memenuhi kebutuhan energi
The Properti modern ini dirancang
menyesuaikan iklim tropis panas dan lembab
Singapura dengan menciptakan ruang terbuka
semilir, memberikan penghuninya pemandangan
dari setiap sudut kamar ke laut dan ke taman
dengan kolam renang yang besar yang
menghubungkan rumah dengan landscape
Contoh Bangunan Sub Tropis
Todoroki House in Valley

Architect : Tsuyoshi Tane


Area : 188 m2
Year : 2017
Country : Tokyo,japan
Rumah ini dibangun di lokasi yang sering terkena
hembusan angin dan juga melalui hutan kota yang padat,
tanah yang lembab dan angin kering. rumah ini di desain
khusus untuk area sub tropis.

rumah ini dengan berfokus pada dua kondisi lingkungan


yang berbeda yaitu lembab dan kering, di dalam ruangan
terdapat sebuah tangga kayu yang melingkar untuk
menghubungi lantai dasar dengan lantai diatasnya, pada
lantai dasar dirancang untuk sebuah ruang tamu dengan
dikelilingi jendela kaca besar berbagai arah untuk
menciptakan suasana alam yang natural, sedangkan pada
lantai atasnya terdapat sebuah kamar tidur dengan atap
kayu yang rendah dan beberapa jendela kaca besar pada
beberapa sisinya untuk menampilkan pemandangan
daun-daun pohon.
Contoh Bangunan iklim Sedang
Trulli
Di Apulia Italy
Trulli adalah rumah batu berbentuk kerucut di Apulia
Italy. Massa mereka besar dan tinggi langit langit dengan
stratifikasi udara yg di hasilkan membuat rumah rumah
ini nyaman di musim panas
Contoh Bangunan Iklim Dingin
Roof and Rectangular House

Architect : Jun Igarashi


Area : 137 m2
Year : 2016
Country : Tomakomai,Japan
Desain rumah musim dingin ini memiliki atap lebih besar dari rata-rata yang juga
berguna untuk melindungi teras rumah dari besarnya hujan salju.desain rumah ini
memang dikhususkan untuk daerah pulau utara negara Jepang

Atap besar memaksimalkan bangunan yang dibangun di


atas ruang yang tersedia di bawah rasio yang tidak
terlalu besar, rumah yang didominasi dengan dinding
kayu ini memang dipadukan dengan dinding-dinding
logam. Agar menyenangkan untuk dijalani di iklim
dingin
Contoh Bangunan Iklim Kutub
Rumah igloo
Rumah yang biasa disebut igloo ini menjadi tempat
mereka berlindung dari cuaca dingin dan serangan
binatang buas seperti beruang kutub. Bentuk
bangunannya sangat unik yaitu berupa setengah
lingkaran dengan pintu masuk berupa lorong
berbentuk setengah silinder.

Ruangan ruangan pemanasannya dengan


jendela jendela kaca untuk menangkap
panas. Kadang pada musim dingin
dibantu dengan pemanasan listrik dan
perapian di dalam ruangan.
Orientasi bangunan di daerah beriklim tropis kebanyakan menghadap
ke arah timur untuk menjaga intensitas cahaya alami yang masuk dari
pagi hingga sore hari, mengikuti arah pergerakan matahari dari timur
ke barat.
KESIMPULAN

Bangunan di daerah iklim tropis akan menggunakan sistem cross


ventilation dan banyak bukaan guna memaksimalkan penggunaan
cahaya alami dari matahari, dan penghawaan karena suhu dan
kelembapan udaranya cukup panas, sehingga diperlukan sirkulasi
udara yang baik untuk kenyamanan ruang hunian.

Untuk mengimbangi banyaknya bukaan agar sinar matahari yang


masuk tidak terlalu terik tanpa terlalu banyak mengurangi
pencahayaan, bisa digunakan atap dengan tritisan yang besar atau
secondary skin, atau material bangunan seperti kayu, batuan dan
beton yang dapat menahan panas.
Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis.
Dalam kondisi iklim yang panas muncul ide untuk menyesuaikannya dengan arsitektur
bangunan gedung maupun rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi
penghuninya. Perbedaan antara Arsitektur Tropis dan Subtropis adalah : Arsitektur Tropis
adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Sedangkan
Arsitektur Subtropis adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk
mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk
KESIMPULAN

arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitannya iklim daerah tersebut. Dari pemaparan
diatas yang menjelaskan tentang unsur-unsur yang mempengaruhi iklim (suhu,
kelembaban udara, angin) maka terbentuklah perbedaan iklim di berbagai wilayah di bumi
ini yang didasari oleh beberapa faktor seperti letaknya terhadap garis lintang (iklim
makro) ataupun terhadap keadaan lingkungan sekitar (iklim mikro). Dari perbedaan
tersebut, maka sudah sepantasnya dalam perencanaan dan perancangan bangunan di
wilayah tersebut haruslah memiliki dasar yang kuat seperti aspek kenyamanan thermal
(interior, eksterior, dan selubung bangunan. Sehingga akhirnya, bangunan itu dapat
memberikan kenyamanan yang maksimal bagi penghuni atau pengguna didalamnya tanpa
menjauhkan diri dari iklim yang melingkupinya.

Anda mungkin juga menyukai