Salinan Dari Vintage History Thesis by Slidesgo
Salinan Dari Vintage History Thesis by Slidesgo
AMSTERDAM AMBON”
SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR DUNIA
Disusun oleh:
Kelompok 10
Daniel Elian_190117615
Emanuel Richardo Tukan_190117578
Kimberly Fransisca Coa_190117577
ELEMEN-ELEMEN YANG MASUK KE DALAM KONTEN PENELITIAN DAN ANALISIS MELIPUTI:
1. SEJARAH BANGUNAN, YANG MELIPUTI: LOKASI BANGUNAN, FUNGSI AWAL BANGUNAN, ARSITEK
YANG
MENDESAIN, PROSES KONSTRUKSI, HINGGA PEMILIK BANGUNAN
2. KEADAAN BANGUNAN SAAT INI, YANG MELIPUTI: FUNGSI BANGUNAN SAAT INI, PERUBAHAN FISIK
KONTEN PENELITIAN :
- PEMILIK
- DENAH
02 BANGUNAN
KEADAAN BANGUNAN - FASAD & ELEMEN
MASSA SEKARANG ARSITEKTURAL
- STRUKTUR &
- FUNGSI MATERIAL
- PERUBAHAN - INTERIOR
FISIK BANGUNAN
- PROSES
RENOVASI
- PERUBAHAN
SIGNIFIKAN
01
SEJARAH BANGUNAN
- LOKASI BANGUNAN
- FUNGSI AWAL BANGUNAN
- ARSITEK YANG MENDESAIN
- PROSES KONSTRUKSI
- PEMILIK BANGUNAN
BENTENG AMSTERDAM - AMBON, MALUKU
LOKASI BANGUNAN
Benteng Amsterdam adalah benteng peninggalan
Belanda yang letaknya di perbatasan antara Negeri
Hila dan Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu,
Kabupaten Maluku Tengah, sekitar 42 km dari kota
Ambon. Letak benteng ini tepat di samping pantai
Negeri Hila dan Negeri Kaitetu. Benteng
Amsterdam adalah bangunan kedua yang didirikan
oleh Belanda setelah Casteel Vanveere di Negeri
Seith hancur. Benteng Amsterdam merupakan
salah satu bangunan tua yang berusia ratusan
tahun dan merupakan bagian dari sejarah
penguasaan VOC di Ambon, Maluku.
FUNGSI AWAL BANGUNAN
Sebelum menjadi benteng, tempat ini adalah loji milik Portugis untuk menyimpan rempah-rempah (pala dan
cengkih). Benteng ini sangat berarti bagi Portugis karena pada masa itu, Teluk Ambon merupakan jalur
keluar-masuk kapal-kapal dagang di Maluku. Daerah ini dijadikan Portugis sebagai pusat perdagangan
rempah-rempah dan basis pertahanan dalam menghadapi serangan kapal asing.Pada tahun 1512 bangunan utama
dari benteng Amsterdam pertama kali dibangun oleh Portugis yang dipimpin Francisco Serrão. Seiring berjalannya
waktu, masyarakat Maluku merasa dirugikan oleh keserakahan Portugis dalam memperoleh keuntungan atas
rempah-rempah di Nusantara. Akhirnya hingga akhir abad ke-16 rakyat Maluku melakukan perlawanan terhadap
Portugis. Situasi ini dimanfaatkan oleh Belanda untuk memenangkan hati masyarakat Maluku dan menjejakkan
riwayatnya di tanah Maluku. Setelah Belanda datang dan menguasai Pulau Ambon pada tahun 1605, mereka
mengalahkan Portugis dan mengambil alih loji Portugis tersebut. Mereka mengubahnya menjadi kubu pertahanan
yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal Jaan Ottens pada tahun 1637. Hal ini juga didukung dengan terbentuknya
Verenigde Oostindische Compagnie (VOC). Perubahan fungsi loji dilakukan karena saat itu sedang terjadi
pertempuran antara Belanda dengan Kerajaan Tanah Hitu atau Kerajaan Hitu. Pertempuran tersebut terjadi pada
tahun 1633-1654 dan dari Kerajaan Hitu dipimpin oleh Kapitan Kakialy.
Benteng Amsterdam ini dibangun oleh VOC dari loji milik
Portugis yang diambil alih dan dirubah oleh Gubernur
Jenderal VOC Jaan Ottens tahun 1637 menjadi kubu
pertahanan. Kemudian diperbesar oleh Gerrad Demmer
pada tahun 1642, dan dilanjutkan kembali
pembangunannya oleh Gubernur Jenderal Anthony Caan
tahun 1649. Akhirnya pembangunannya disempurnakan
oleh tokoh antagonis dimata orang Ambon dan
Lease—Arnold de Vlaming van Ouds Hoorn, pada
tahun 1649-1656 dan menamakannya Benteng
Amsterdam.
PROSES KONSTRUKSI
PEMILIK BANGUNAN
Saat ditinggalkan Belanda benteng ini dalam keadaan rusak
dipenuhi tumbuhan, hingga pada tahun 1991-1994 dilakukan
pemugaran oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. untuk dijadikan cagar budaya bagian dari
sejarah bangsa Indonesia.
kemudian….
beraturan di tiap
ujungnya.
● Bagian terluar merupakan
pagar.
● Bagian utama bangunan
hanya berbentuk kotak
dengan satu pintu masuk
dan keluar.
Fasad bangunan diddominasi
Bentuk dengan acian yang polos serta
Bagian atap membentuk limasan
bukaan yang minim, untuk
dan di bagian ujungnya
bangunan yang sekarang sudah
membentuk bentuk limasan
dicat putih di bagian
kecil yang menyerupai
temboknya. Terlihat melalui
rumah-rumahan yang disebut
tampak bahwa bentuk
menara pengintai.
Fasad Bangunan
Atap Tembok
Atap menggunakkan Penyusun tembok yakni
genteng tanah liat yang bata dan diberi plester
masih tradisional. semen sebagai pelapis serta
dilapis lagi dengan cat.
Bangunan ini terdiri
dari 3 lantai. Di
Interior bangunan
bagian interior
Lantait.1 terlihat penggunaan Lantai.3
aksen kayu cukup
dominan. Warna
tembok putih polos
dan minim aksen
yang mencerminkan
bangunan - bangunan
tradisional yang
sederhana
Lantait.2 Tangga
Video
https://youtu.be/lZyADLL1GKY https://youtu.be/ZoPxGXwA-5k
Sumber Data dan Referensi
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbmalut/studi-teknis-benteng-amsterdam/
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbmalut/benteng-amsterdam/
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbmalut/sisi-arsitektur-benteng-amsterdam/
https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-4186747/mengenali-benteng-amsterdam-di-ambon/1
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbmalut/sisi-arsitektur-benteng-amsterdam/
https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-4186747/mengenali-benteng-amsterdam-di-ambon
https://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Amsterdam
https://ambon.go.id/benteng-amsterdam/
https://www.tabloidwisata.com/benteng-amsterdam-ambon-maluku/
https://ambon.antaranews.com/berita/36256/bpcp-ternate-pugar-benteng-amsterdam