Anda di halaman 1dari 11

20 2

1
KarakteristikBangunan
Kawasan Kompleks
PT.BSP Kisaran

RISET DAN SEMINAR


ARSITEKTUR
Pendahuluan

Lokasi Site Kanto Pos Kisaran Stasiun Kereta Api


(Kompek PT. BSP) Kisaran

Kantor Besar PT.BSP Museum Juang 45

Kota Kisaran merupakan Ibukota


Kabupaten Asahan, Sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Air
joman, Sebelah Selatan berbatasan
dengan Kecamatan Air Batu,
Sebelah Timur berbatasan dengan
kecamatan Simpang Empat, Sebelah
Barat berbatasan dengan
Simalungun. Secara Historis Kota
Kisaran dahulunya berada dibawah
kekuasaan Kesultanan Asahan yang
dahulunya pusat Kesultanan Asahan
berada di Tanjung Balai.

Kota Kisaran memiliki letak yang


cukup strategis, dilintasi oleh Sungai
Asahan. Dari Sei Silau melewati
Kisaran hingga bermuara di Tanjung
Balai. Untuk Transportasi darat
Kisaran dilintasi oleh Jalan Lintas
Sumatera dan untuk Jalur Kereta Api
stasiun Kisaran merupakan jalur
transit dan pemisah orang-orang
yang dari Medan munuju Rantau
Prapat dan dari Medan menuju
Tanjung Balai.

Riset dan Seminar


Aristektur
Nilai Sejarah

Selain itu bangunan-bangun


bersejarah juga banyak di Kota
Kisaran, seperti BPS (Bakrie
Sumatra Plantation), Gedung
Juang, Masjid Agung Kisaran,
Kantor pos Kisaran dan Stasiun
Kereta Api Kisaran. Ini semua
menjadi pendukung kemajuan
Kota Kisaran hingga sampai
saat ini.

Sejarah PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (BSP)


dimulai dengan pembentukan sebuah perkebunan karet
pada tahun 1911, bernama NV Hollandsch Amerikaanse
Plantage Maatschapij. Pada tahun 1986, PT Bakrie &
Brothers mengakuisisi saham dan berubah nama
menjadi Uniroyal Sumatra Plantations. Sejak sahamnya
terdaftar secara publik, nama perusahaan menjadi PT
Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Pada tahun 1990,
Bakrie Sumatera Plantations mulai ekspansi ke bisnis
kelapa sawit dengan mendirikan Riset
proyek Greenfield.
dan Seminar
Arsitektur
Pada akhir tahun 2008, BSP mengelola area perkebunan
dengan total luas sekitar 90.643 hektar kelapa sawit
(termasuk ARBV) dan lahan karet 18.827 hektar.
Karakter Bangunan
Mengingat Sejarah PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
(BSP) dimulai dengan pembentukan sebuah perkebunan karet
pada tahun 1911, bernama NV Hollandsch Amerikaanse
Plantage Maatschapij. Maka bangunan bangunan yang
didirikan di kawasan Heritage tersebut bergaya Aristektur
Kolonial Belanda lebih tepatnya Arsitektur Indo-Eropa.
Istilah “Indo European Style” (arsitektur gaya indo
Eropa) pada th. 1920 dan 30 an di Hindia Belanda (sebutan
untuk Indonesia waktu itu). Istilah ini ditujukan pada
bangunan yang mempunyai bentuk (atau kesan luarnya)
perpaduan antara arsitektur Nusantara dan arsitektur modern
yang disesuaikan dengan iklim, bahan bangunan serta
teknologi yang berkembang saat itu. Gaya arsitektur Indo-
Eropa ini digolongkan sebagai salah satu usaha untuk mencari
bentuk identitas arsitektur Hindia Belanda pada masa itu.
(Handinoto, 1998)

Usaha untuk “memadukan” arsitektur Eropa dengan arsitektur


setempat sebenarnya sudah lama dicoba oleh orang Belanda disini.
Istilah “Indische Empire Style”, untuk bentuk arsitektur bangunan
pemerintahan dan rumah-rumah pribadi abad ke 19, merupakan
bukti nyata akan hal itu. Hanya istilah ”Indische” yang berbau
campuran budaya orang Belanda “kasar” dan para “nyai”, kurang
berkenan di hati Belanda totok yang datang ke Nusantara di abad
ke20. Mereka ini umumnya menganggap dirinya lebih berpendidikan
dan lebih mengidentifiser dirinya dengan “Eropa”. Maka perpaduan
antara arsitektur setempat dan arsitektur modern yang dibawa
Belanda dari Eropa ini dinamakan dengan istilah Indo-Eropa.
(Handinoto, 1998)
Gaya arsitektur Indo-Eropa dipelopori oleh Henri Maclaine
Pont dan Thomas Karsten. Sedang penentang utamanya adalah
arsitek Prof. C.P. Wolff Schoemaker, guru besar arsitektur pada
Sekolah Tinggi Teknik di Bandung (sekarang ITB) Perdebatan sengit
antara Maclaine Pont dan Wolff Schoemaker tentang arsitektur Indo-
Eropa ini dimuat dalam majalah “Indische Bouwkundig Tjidschrift” th.
1920 an. Kemudian dibahas kembali oleh Helen Jessup dalam
disertasinya ;”Netherlands Architecture in Indonesia 1900-1942,
Riset dan Seminar
halaman 173 dan seterusnya. Arsitek Belanda terkenal Hendrik
Arsitektur
Petrus Berlage, yang pernah berkunjung ke Hindia Belanda th. 1923,
jelas-jelas membela pendirian Maclaine Pont dan Karsten.
(Handinoto, 1998)
Ciri Khas Arsitektur Eropa
Pada Bangunan Kantor
PT. BSP KISARAN

2
1

1. Bangunan Kantor PT. BSP Kisaran terdiri dari 2 lantai


Bangunan gaya Eropa ini memiliki langit-langit yang tinggi
sehingga dari luar, Bangunan terlihat sangat tinggi. Karena
terdiri dari 2 lantai dan langit-langitnya tinggi,bangunan gaya
Eropa ini terasa sejuk dan megah. Dekorasi untuk interiornya
pun bisa menggunakan benda-benda berukuran besar seperti
patung, lukisan besar, dan lainnya.

2. Bangunan Kantor PT. BSP Kisaran memiliki menara atau


pilar
Pilar pada bagian luar bangunan, ada 2 buah berada di
sebelah kanan dan kiri akses masuk ke dalam bangunan. Pilar
yang ada di luar ini menjulang tinggi dari permukaan tanah
hingga lantai atas rumah. Bentuk pilar pada umumnya
menyerupai silinder atau bentuk hexa. Riset dan Seminar
Arsitektur
Ciri Khas Arsitektur Eropa
Pada Bangunan Kantor
PT. BSP KISARAN
3. Bangunan Kantor PT. BSP Kisaran identik dengan jendela
berukuran besar

Jendela bangunan Eropa pada dasarnya memiliki ukuran


yang besar. Bentuknya bisa menyerupai persegi panjang
dengan sudut-sudut yang tegas atau persegi panjang dengan
bagian melengkung pada bagian atasnya.

4. Bangunan Kantor PT. BSP Kisaran adanya pintu utama

 Bangunan gaya Eropa ini menggunakan pintu kayu


berukuran besar yang terdiri atas 2 daun pintu dengan bukaan
ke samping. Pintu kayu ini biasanya memiliki ukiran di
sekelilingnya. Bentuknya persegi atau melingkar pada bagian
atasnya.

4
Riset dan Seminar
Arsitektur
Ciri Khas Arsitektur Eropa
Pada Bangunan Kantor
PT. BSP KISARAN

5. Bangunan Kantor PT. BSP Kisaran memiliki fasad dengan


beberapa detail dekorasi

 Bangunan fasadnya memiliki detail yang berulang,


biasanya pada bagian jendela dan biasanya ada bebrapa
dekorasi yang diulang pada bagian dindingnya.

Riset dan Seminar


Arsitektur
Ciri Khas Arsitektur Eropa
Pada Bangunan Kantor Pos
dan Stasiun Kerta Api Kisaran
Bangunan Kantor POS dan Stasiun
Kereta Api Kisaran memiliki atap
miring dan tinggi
Bangunan Kantor pos
memiliki atap yang miring dan tinggi
dan Stasiun kerta api memiliki atap
miring namun tidak terlalu
tinggi. Dengan demikian, atap dan
bentuk kantor dan stasiun akan
terlihat seimbang. Atap yang miring
Bangunan Kantor POS dan Stasiun Kereta Aoi akan lebih mudah dibersihkan
Kisaran identik dengan jendela berukuran besar ketika kotor akibat debu atau daun
gugur, dibandingkan dengan
Jendela bangunan Eropa pada dasarnya bangunan beratap datar.
memiliki ukuran yang besar. Bentuknya bisa
menyerupai persegi panjang dengan sudut-sudut
yang tegas atau persegi.

Bangunan Kantor PT. BSP Kisaran, Kantor Pos dan Stasiun


Kereta Api memiliki halaman yang luas dan beberapa
memiliki taman.

Riset dan Seminar


Arsitektur
SITE

Site ini berada di Jalan Omar Bakrie, Kisaran,


Kab.Asahan Medan Sumatera Utara 21202.

Luas site 7.000 M2

 Kawasan ini menurut saya kawasan heritage,


dimana ada beberapa bangunan bersejarah
peninggalan Belanda yang masih di
fungsikan. Contohnya Kantor besar PT. BSP
ini.
 Kantor besar ini masih difungsikan sebagai
pusat administrasi PT. BSP unit 1 Sumatera
Utara.
 Kantor ini merupakan Arsitektur Kolonial yg
didesain bergaya Eropa.

Riset dan Seminar


Arsitektur
VIEW SITE

Sebelah Utara
berbatasan
Kantor PT. BSP.

Sebelah Timur
Site berbatasan
Rumah staff

Sebelah Selatan
berbatasan
Rumah staff
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai