Anda di halaman 1dari 18

KAJIAN AWAL KAWASAN

TERPILIH

PUTRI WULANDARI (180406111)


Site ini berada di Jalan Omar Bakrie,
Kisaran, Kab.Asahan Medan Sumatera
Utara 21202.

Luas site 6.000 M2


Kawasan ini menurut saya
kawasan heritage, dimana
ada beberapa bangunan
bersejarah peninggalan
Belanda yang masih di
fungsikan. Contohnya
Kantor besar PT. BSP ini.
Kantor besar ini masih
difungsikan sebagai pusat
administrasi PT. BSP unit 1
Sumatera Utara.
Kantor ini merupakan
Arsitektur Kolonial yg
didesain bergaya Eropa.

KANTOR BESAR PT BSP.


Di kawasan ini juga ada
beberapa bangunan
sejarah peninggalan
Belanda seperti Kantor Pos,
Stasiun kereta api Kisaran
dan ada Museum Juang 45.
 Lokasi site yang akan dibangun
berada di sebelah Kantor besar PT.
BSP. Site ini merupakan milik
perusahaan PT. BPS. Bangunan yang
saya rencanakan adalah Gedung
Pusat Kesenian. Alasan saya
dikarenakan agar masyarakat
Asahan memiliki wadah kegiatan
untuk menampung berbagai
kesenian satu daerah/tempat atau
beberapa daerah/tempat tertentu
dalam satu tempat.
Aksebilitas Site

Lokasi site dapat di


akses melalui 2
jalan yaitu Jalan
Omar Bakrie dan
Jalan M.Thahir
Tjokro. Dan jalan
utamanya ada
Jalan Ir. Juanda
dan Jalan Imam
Bonjol.
View Site

Sebelah Utara berbatasan


Kantor PT. BSP.

Sebelah
Timur
berbatasan
Sebelah Selatan Rumah staf
berbatasan

Site Rumah staff


Sejarah Bangunan
 Pada umumnya bangunan bersejarah yang ada di Kota Kisaran ini
berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah orang Belanda yang ada
di Kota Kisaran pada masa penjajahan Belanda dan untuk tempat
hiburan masyarakat juga untuk tempat merawat karyawan yang sakit.
Contohnya seperti PT. BSP yang di fungsikan untuk mengontrol segala
kegiatan adminitrasi perkebunan yang ada di Kota Kisaran, Kantor pos
yang berguna menghubungkan informasi dari seluruh derah jajahan
Belanda di Indonesia, dan juga Rumah Sakit Ibu Kartini/Chatarina Hospital
yang sengaja di bangun oleh Belanda untuk merawat para karyawan
kontrak yang didatangkan dari Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Karena
pada saat itu banyak karyawan yang tewas akibat terkena serangan
berbagai penyakit. Bangunan bersejarah ini ada yang berubah fungsi,
ada yang telah di hancurkan, dan dibangun menjadi lebih modern.
Sejarah Bangunan
 Upaya Pelestarian adalah berupa
perenovasian. bagian bangunan
bersejarah yang biasa di renovasi ialah
bagian atap, lantai, bagian yang mudah
termakan oleh waktu seperti bagian
yang terbuat dari kayu, juga biasanya
perubahan di lakukan untuk menambah
fungsi bangunan tersebut seperti
penambahan ruangan. Penambahan
fasilitas-fasilitas juga lumrah di temukan
pada bangunan bersejarah di kota
Kisaran.
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); SALINAN - 2 –

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 4247);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4532);

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Cagar
Budaya yang Dilestarikan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 308);

10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 309); 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
276);
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon
41928 K I S A R A N – 2 1 2 1 6 2 Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5160);

6. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2011-2015.
Pusat Kesenian adalah merupakan
tempat yang menampung kegiatan
berbagai kesenian satu
daerah/tempat atau beberapa
daerah/tempat tertentu dalam satu
tempat atau wadah kegiatan.
 Fungsi, Kegiatan dan Fasilitas Gedung
Pusat Kesenian Secara fungsional, Pusat Kesenian dapat/mampu
menampung berbagai kegiatan berkesenian termasuk pelatihan
dan pertunjukan dan galeri pusat kesenian dan kerajinan masing
masing daerah di Asahan.
Kegiatan yang akan ditampung dalam Gedung Pusat Kesenian
adalah kegiatan-kegiatan berupa pelatihan, gallery dan
pementasan yang merupakan bagian utama dalam Pusat
kesenian, Ada juga penjualan hasil seni dan kerajinan dari masing
daerah di Asahan.
Fasilitas yang tersedia dalam Pusat Kesenian adalah fasilitas yang
mendukung semua kegiatan berkesenian yang berlangsung
dalam Gedung Pusat Kesenian yang terdiri dari perlengkapan
baik musik , parkir, toilet, gedung pertunjukan, kafetaria, ruang
penonton, gallery, ruang pertemuan/seminar, dan ruang santai,
pakaian Iain-lain.
Rencana Rancangan :
Lantai 1 Ruang Publik
Lantai 2 Ruang Private
Lantai 3 Ruang Semi Publik

Faslitas Penunjang :
Parkir Rencana Rancangan :
Ruang Terbuka Hijau Ruang Publik Galeri, Resepsionis, Kafetaria,
Area Outdoor Ruang Santai, Toilet Umum dll.
Ruang Private Ruang Pengelolaan
Ruang Semi Publik Ruang Seminar, Pementasan,
Bioskop dll.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai