Anda di halaman 1dari 23

MUSEUM SEJARAH SEBAGAI IKON KOTA UNTUK DUNIA

AGAR DAPAT MELIHAT, MERASAKAN, MENYATU


DENGAN BUDAYA DAN ALAMNYA DI KOTA BALIGE,
KABUPATEN TOBA, PROVINSI SUMATERA UTARA,
INDONESIA

1. Rahmah Maulida (180406162) Angkatan 2018


2. Sulthan Ariq Alsadad (18040164) Angkatan 2018
3. Muhammad Rifqi Murtaza (180406190) Angkatan 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul: MUSEUM SEJARAH SEBAGAI IKON KOTA UNTUK


DUNIA AGAR DAPAT MELIHAT, MERASAKAN,
MENYATU DENGAN BUDAYA DAN ALAMNYA DI KOTA
BALIGE, KABUPATEN TOBA, PROVINSI SUMATERA
UTARA, INDONESIA

2. Instansi: Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera


Utara

3. Tema: Pariwisata

4. Ketua Kelompok

a. Nama : Rahmah Maulida

b. NIM 180406162

c. Jurusan : Arsitektur

d. Instansi : Universitas Sumatera Utara

e. Alamat : Jl. Yos Sudarso, Takengon, Aceh Tengah

f. No. Telp/HP 085262805598

g. Email : hello.rahmahmaulida@gmail.com

5. Anggota Kelompok

a. Nama : Sulthan Ariq Alsadad

b. NIM 180406164

c. Jurusan : Arsitektur

d. Instansi : Universitas Sumatera Utara

e. Alamat : Jl. Denai No. 139, Medan

f. No. Telp/HP 081260006332

ii
g. Email : sulthan24.sa@gmail.com

6. Anggota Kelompok

a. Nama : Muhammad Rifqi Murtaza

b. NIM 180406190

c. Jurusan : Arsitektur

d. Instansi : Universitas Sumatera Utara

e. Alamat : Jl. Ps 1, Ringroad, Medan

f. No. Telp/HP 082362345478

g. Email : rifqimurtaza075@gmail.com

7. Jumlah Anggota : 3 orang

8. Dosen Pembimbing

a. Nama : Aya Maharani, ST. M.Arch

b. NIP 199109012021022001

Menyetujui

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

Rahmah Maulida Aya Maharani, ST. M.Arch


NIM: 180406162 199109012021022001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga karya tulis ini
bisa tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan berupa materinya.

Kami berharap semoga karya tulis ini bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih
jauh lagi agar karya tulis ini dapat dibaca dengan baik dan mudah dimengerti.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan karya tulis ini, karena
keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan karya tulis ini.

Medan, 23 Maret 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
RINGKASAN..................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan...............................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Jenis-jenis museum berdasarkan jenis koleksi yang dimilikinya..........4
2.2 Jenis Museum dan Kedudukan Museum di Indonesia..........................6

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian..................................................................................8

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1 Museum Batak Tomok........................................................................10


4.2 Museum Batak Tb Silalahi Center......................................................12

BAB V PENURUP

5.1 Kesimpulan..........................................................................................14
5.2 Saran....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
ABSTRAK.......................................................................................................16

v
RINGKASAN

Suku Batak merupakan salah satu kebudayaan yang terdapat di Sumatera


Utara yang dalam perkembangannya telah mengalami perubahan dan
pertumbuhan dalam hal kebudayaan dari waktu kewaktu.

Dengan budaya, adat, sejarah, dan kesenian yang semakin hari semakin
berkurang maka diperlukan sebuah ruang untuk mempelajari kembali berbagai
budaya Batak di Kota Balige. Maka dari itu penulis ingin memunculkan kembali
niat masyarakat untuk mengunjungi Museum. Museum berkaitan dengan sejarah,
budaya, adat, pariwisata, hiburan, sosialisasi, rekreasi, dan pameran. Kegiatan
mengunjungi museum dapat memberikan manfaat baik untuk melestarikan
budaya. Museum terbuka untuk masyarakat umum yang ingin mempelajari,
melakukan penelitian, melakukan penyampaian, rekreasi, dan mengetahui asset-
aset barang berharga.

Adapun tujuan dan manfaat yang diharapkan dari karya tulis ini adalah:

1. Memunculkan kembali niat masyarakat untuk mengunjungi museum.


2. Menerapkan teori dan konsep yang berkaitan dengan tema sebagai
masalah perancangan.
3. Merancang ruang-ruang dalam museum dengan bersifat Education dan
Entertainment.

Kata Kunci: Museum, Kota Balige, Pariwisata

i
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak suku sehingga
lahirlah kebudayaan yang beragam salah satunya adalah Sumatera Utara.
Sumatera Utara terdiri dari 33 Kota/Kabupaten, setiap daerahnya memiliki
potensi budaya yang menarik, contohnya saja kota Balige yang menjadi tuan
rumah dalam Karnaval Pesta Kemerdekaan pada tahun 2016. Danau Toba
yang terletak di kota Balige menjadi tujuan wisata utama yang dikunjungi.
Balige memiliki luas wilayah 91.05 km² atau 4,50% dari total luas
Kabupaten Toba. Jumlah penduduk Kota Balige 44.389 orang dengan
kepadatan penduduk 418,32 jiwa/km². Utara Balige berbatasan langsung
dengan Danau Toba. Ini merupakan hal yang sangat menarik. Danau Toba
memiliki keindahan yang luar biasa. Banyak destinasi wisata yang didirikan
warga setempat untuk menikmati Danau Toba.
Suku Batak merupakan salah satu kebudayaan yang terdapat di
Sumatera Utara yang dalam perkembangannya telah mengalami perubahan
dan pertumbuhan dalam hal kebudayaan dari waktu kewaktu. Ditinjau dari
sejarahnya, suku Batak merupakan daerah yang sudah memiliki salah satu
peradaban cukup tua di dunia. Suku Batak terdiri dari enam kelompok yang
sebagian besar menempati daerah Sumatera Utara. Enam suku ini terdiri dari
Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pak-Pak, Batak Toba, Batak Angkola,
dan Batak Mandailing. Batak Toba merupakan masyarakat yang tinggal
disekitar Danau Toba, Kota Balige.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, suku
Batak mulai meninggalkan kebudayaan lama. Hal ini dapat dibuktikan
dengan peninggalan sejarah seperti bangunan-bangunan tua khas suku Batak
yang sudah tidak tampak lagi wujudnya di kota Balige. cukup sulit untuk

1
menemukan bangunan yang menggunakan konsep Arsitektur Batak Toba
ataupun menggunakan gorga didepan bangunannya.
Dengan budaya, adat, sejarah, dan kesenian yang semakin hari
semakin berkurang maka diperlukan sebuah ruang untuk mempelajari
kembali berbagai budaya Batak di Kota Balige. Maka dari itu penulis ingin
memunculkan kembali niat masyarakat untuk mengunjungi Museum.
Museum berkaitan dengan sejarah, budaya, adat, pariwisata, hiburan,
sosialisasi, rekreasi, dan pameran. Kegiatan mengunjungi museum dapat
memberikan manfaat baik untuk melestarikan budaya. Museum terbuka untuk
masyarakat umum yang ingin mempelajari, melakukan penelitian, melakukan
penyampaian, rekreasi, dan mengetahui asset-aset barang berharga.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, makan rumusan masalah
yang didapat adalah:
1. Bagaimana memunculkan kembali niat masyarakat untuk
mengunjungi museum?
2. Bagaimana menerapkan teori dan konsep yang berkaitan dengan
tema sebagai masalah perancangan?
3. Bagaimana merancang ruang-ruang dalam museum dengan bersifat
Education dan Entertaiment?

3. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat yang diharapkan dari karya tulis ini adalah:
4. Memunculkan kembali niat masyarakat untuk mengunjungi
museum.
5. Menerapkan teori dan konsep yang berkaitan dengan tema sebagai
masalah perancangan.
6. Merancang ruang-ruang dalam museum dengan bersifat Education
dan Entertainment.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Secara Etimologi kata Museum berasal dari bahasa latin yaitu “museum”
(“musea”). Aslinya dari bahasa Yunani mouseion yang merupakan kuil yang
dipersembahkan untuk Muses (dewa seni dalam mitologi Yunani) dan merupakan
bangunan tempat pendidikan dan kesenian.

Dalam kongres majelis umum ICOM (International Council of Museum)


sebuah organisasi internasional dibawah UNESCO, menetapkan definisi museum
sebagai berikut : “Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak
mencari keuntungan dalam melayani masyarakat, terbuka untuk umum,
memperoleh, mengawetkan, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-
barang pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pendidikan, pengkajian,
dan hiburan”.

Menurut Association of Museum (1998) definisi tentang museum adalah


museum membolehkan orang untuk melakukan penelitian untuk inspirasi,
pembelajaran, dan kesenangan. Museum adalah badan yang mengumpulkan,
menyelamatkan dan menerima artefak dan specimen dari orang yang dipercaya
oleh badan museum.

Definisi yang terdahulu menurut Assosiation of Museum “Museum


merupakan sebuah badan yang mengumpulkan, mendokumentasikan, melindungi,
memamerkan, dan menunjukkan materi bukti dan memberikan informasi demi
kepentingan umum. (Museum Buildings, by Lurence Vail Coleman).

Kesimpulan yang dapat diambil melalui pengertian beberapa pendapat dan


buku adalah museum mengumpulkan dan merawat benda-benda ilmu
pengetahuan alam, benda-benda seni, dan benda-benda sejarah yang bernilai
tinggi untuk dipamerkan kepada masyarakat umum melalui pameran temporer dan
permanen. Museum menawarkan program dan kegiatan yang menjangkau
seluruh pengunjung,

3
termasuk orang dewasa, anak-anak, seluruh keluarga, dan tingkat profesi yang
berbeda-beda. Seperti staf pengajar, orang-orang ahli dengan musik, film,
pertunjukan tarian, dan demonstrasi dengan teknologi.

2.1 Jenis-jenis museum berdasarkan jenis koleksi yang dimilikinya, antara


lain

 Museum Seni
Museum seni juga dikenal sebagai sebuah galeri seni. Didalam museum
terdiri dari ruang untuk pameran seni, biasanya merupakan seni visual.
Contoh lukisan, ilustrasi, dan patung.
 Museum Sejarah
Museum sejarah merupakan museum yang memberikan edukasi
terhadap sejarah dan relevansinya terhadap masa sekarang dan masa
lalu. Museum jenis ini memiliki koleksi yang beragam seperti
dokumen, artefak, seni, dan benda arkeologi,
 Museum Maritim
Museum maritime merupakan museum yang senspesialkan terhadap
objek yang berhubungan dengan kapal dan perjalanan di laut dan danau.
 Museum Otomotif
Museum otomotif merupakan museum yang memamerkan kendaraan.
 Museum Sejarah Alam
Museum sejarah alam merupakan museum yang memamerkan dunia
alam yang memiliki focus di alam dan budaya. Museum ini
memberikan edukasi yang berfokus pada dinosaurus, sejarah kuno, dan
antropologi.
 Museum Open Air
Museum open air merupakan museum yang mengoleksi dan
membangun kembali bangunan tua di daerah terbuka luar. Tujuan
museum ini adalah untuk menciptakan kembali bangunan dan suasana
lansekap masa lalu.
 Science Museum
Museum sains membahas tentang seputar masalah scientific dan

4
sejarahnya. Museum ini menjelaskan penemuan-penemuan yang

5
kompleks. Museum ini memiliki studioMAX yang merupakan studi
visual tiga dimensi.
 Museum Spesialisai
Museum yang menspesialisasikan pada topik tertentu. Contoh museum
ini adalah museum ulos, museum batik, museum musik, museum anak,
museum gelas. Museum ini memberikan edukasi dan pengalaman yang
berbeda dibandingkan dengan museum lainnya.
 Museum Virtual
Museum virtual merupakan museum yang berada di internet. Museum
ini hanya menampilkan data, tidak memiliki fisik sebagai museum.

Kedudukan museum di Indonesia sekarang dibawah Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan.

Fungsi dasar dari sebuah museum adalah untuk mengoleksi dan


memelihara onjek-objek dan spesimen-spesimen serta memerkannya secara
teratur kepada khalayak ramai. Museum memberikan program edukasi, inovasi,
dan pameran- pameran yang merupakan sumbangan khas kehidupan suatu budaya
komunitas. Museum juga berfungsi memperkenalkan kepada orang-orang tentang
ide-ide dan bidang minat baru serta memberikan semangat bagi mereka untuk
mencari ilmu lebih mendalam melaluli penelitian dan kunjungan berulang-ulang.
Bahkan pameran di dalam museum tidak hanya untuk menikmati koleksi saja,
akan tetapi pengunjung juga diharapkan mampu untuk berpikir, mengagumi,
memeriksa dan menyelidiki koleksi yang ada di museum.

Berdasarkan rumusan International Council of Museum (ICOM) ada


beberapa hal yang di utamakan dalam museum :

1. Dokumentasi dan penelitian


2. Mengumpulkan dan menjaga warisan alam dan budaya
3. Preservasi dan Konservasi
4. Pemerataan dan penyebaran ilmu kepada masyarakat
5. Memperkenalkan dan menghayati kesenian
6. Memperkenalkan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa

6
7. Visualisasi warisan alam dan budaya
8. Media untuk menyatakan syukur kepada Tuhan

2.2 Jenis Museum dan Kedudukan Museum di Indonesia berdasarkan jenis


koleksi, museum terbagi atas

1. Museum Umum
Koleksi museum umum terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan
lingkungannya yang berkaitan dengan seni, disiplin ilmu, dan teknologi.
2. Museum Khusus
Koleksi museum khusus terdiri dari kumpulan bukti material manusia
dan lingkungannya yang berkaitan dengan salah satu cabang disiplin ilmu
dan teknologi.
Berdasarkan kedudukannya, museum khusus terbagi atas :
a. Museum Nasional
Koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang mewakili seluruh wilayah
Indonesia.
b. Museum Provinsi
Koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang mewakili dalam satu
Provinsi.
c. Museum Lokal
Koleksinya terdiri atas kumpulan benda yang mewakili dalam suatu
wilayah Kabupaten atau Kota.

Berdasarkan pengelolanya, museum terbagi atas :


1. Museum Pemerintah
Museum yang dikelola oleh pemerintah

7
Gambar 1, Museum Nasional ndonesia
Sumber : google.com

Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah, adalah


sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang terletak
di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12. Museum ini
merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

2. Museum Swasta-Benda Warisan Budaya


Museum yang dikelola oleh pihk swasta

Gambar 2, Museum Swasta Ullen Sentul


Sumber : google.com

Museum Ullen Sentalu terletak di Kecamatan Pakem (Kaliurang),


Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Museum ini menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti
Mataram (Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja
Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman) beserta koleksi bermacam-
macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta).

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam membuat analisis ini dapat dilakukan beberapa pendekatan yang


berkaitan dengan tujuan perancangan. Pendekatan-pendekatan tersebut yaitu :

 Pendekatan dengan Studi ke lapangan


Merupakan pengumpulan dengan mengumpulkan data-data yang ada
dengan dilakukannya perolehan data dari instansi terkait, observasi
lapangan, lingkungan sekitar, kegiatan atau aktivitas, fungsi eksisting
serta menganalisa potensi dan permasalahan yang ada dilingkungan
sekitar serta memperoleh gambaran maupun data survey studi lapangan.
 Pendekatan dengan cara studi literatur/studi pustaka
Merupakan pendekatan dengan mengumpulan data untuk mempelajari
permasalahan yang ditemukan serta pemecahkan masalah berdasarkan
referensi-referensi yang dianggap relevan dan mendukung dalam proses
perancangan seperti jurnal,buku panduan, standar bangunan maupun
standar keselamatan pada bangunan seusai dengan fungsi proyek dan
kelayakannya.
 Pendekatan dengan cara studi banding
Merupakan pendekatan dengan melakukan studi banding terhadap
bangunan yang mempunyai fungsi dan tema sejenis serta melakukan
pendekatan berupa mencari data yang telah ada. Sumber-sumber dapat
berupa survey langsung maupun sumber tertulis seperti buku, media
cetak, internet da sumber-sumber lain yang dianggap dapat mendukung
proses perancangan.
 Data Sekunder

9
Data sekunder berupa peta, kebijakan-kebijakan yang terdapat pada
kawasan pengembangan serta asumsi-asumsi dan analisis. Data sekunder
ini merupakan data kualitatif dan kuantitatif yang didapatkan dari kajian
literatur yang diperoleh dari sumber-sumber terkait, seperti :
 Data mengenai kondisi lokasi perancangan, pencapaian lokasi yang
diperoleh dari google earth dan google maps.
 Data mengenai tata guna lahan, data ini dapat diperoleh dari Rencana
Umum Tata Ruang Kota (RUTRK).

1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Museum Batak Tomok

TB Silalahi Center ujung perlintasan Pasar Cinderamata Tomok ke arah


dalam Kuburan Tua Raja Sidabutar. Untuk sampai ke Museum itu, pengunjung
harus menyeberangi Danau Toba. Biasanya berangkat dari dermaga Ajibata
menuju ke dermaga penghubung Tomok di Pulau Samosir.
Bangunan Museum ini dengan gaya arsitektur rumah tradisional tempat
tinggal suku Batak yang bernama Ruma Bolon yang memiliki ornamen yang
cukup khas dan unik. Ukiran ukiran berwarna merah putih dan hitam sangat
mendominasi dari dinding bangunan ini. Menurut orang Batak sendiri ketiga
warna itu merupakan simbol simbol spiritual.
Pada dinding bangunan terdapat ukiran cecak yang memiliki makan
sebagai pelindung dan memiliki pesana bahwasannya masyarakat Batak harus
dapat berbaur dengan lingkungan yang mereka tinggali.

Gambar 3, Museum Batak Tomok

1
Ukiran-ukiran yang terdapat pada dinding Rumah Bolon merupakan ukiran-ukiran
khas batak yang diberi nama Gorga. Ukiran-ukiran tersebut mempunyai makna-
makna tertentu. Disetiap ornamen yang terukir menceritakan maksud tersendiri.

Gambar 4, Contok ukiran dan ornamen khas pada Rumah Bolon

Gambar 5, Beberapa benda-benda bersejarah pada Museum Batak Tomok

Menurut keterangan petugas yang menjaga museum tersebut yang merupakan


masyarakat adat sekitar bahwa Sebagian benda-benda bersejarah di dalam museum

1
tersebut tidak semuanya asli, melainkan replika. Dikarenakan sudah diambil oleh
penjajah pada masa penjajahan Belanda dulu.

4.2 Museum Batak Tb Silalahi Center

Gambar 6, Museum TB Silalahi Center

Museum Pribadi T. B. Silalahi Center adalah Museum pribadi atau jejak


langkah dari T. B. Silalahi yang bertempat di Jl. Pagar Batu No. 88 , Desa
Silalahi, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera
Utara.

Museum Pribadi TB. Silalahi atau yang diberi nama Museum Jejak
Langkah dan Sejarah TB. Silalahi yang dibangun sebagai wadah untuk
memotivasi generasi muda untuk terus meraih cita-cita dengan melihat
pengalaman TB. Silalahi mulai dari kecil sebagai anak pengembala kerbau
sampai menjadi seorang Jenderal.

Museum TB. Silalahi adalah yayasan nirlaba yang didirikan oleh Letjen
TNI (Purn) Dr. Tiopan Bernhard Silalahi. Yayasan ini didirikan dengan tujuan
untuk melestarikan budaya Batak dan membentuk karakter masyarakat Batak.
Yayasan ini dirikan berdasarkan akta nomor 10 tanggal 7 Agustus 2006 dan
akta nomor 7 tanggal 8 Januari 2007, dan TB. Silalahi pernah menjadi Menteri
PAN 1993-1998.

1
Museum ini merupakan Museum Jejak Langkah dan Sejarah T. B. Silalahi.
Museum Jejak Langkah dan Sejarah T. B. Silalahi disebut juga sebagai ruang
motivasi. Museum ini berisi koleksi pribadi T. B. Silalahi yang berupa pakaian
dinas, bintang jasa, tanda kehormatan, kendaraan pribadi dan dinas, jenis
senjata yang pernah digunakan oleh T. B. Silalahi, dan kenang-kenangan dari
penjuru dunia yang diberikan kepada Bapak T. B. Silalahi.

Di dalam ruangan ini terdapat panel-panel yang menceritakan sejarah


hidup perjalanan T. B. Silalahi serta perjalanan kariernya. Selain itu di
ruangan ini juga terdapat Benda-Benda Pribadi dia seperti seragam dan
pangkat-pangkat ketika di kemiliteran, beberapa ijazah, pakaian ketika
menteri, bangku sekolah waktu di SR, mobil dinas yang dulu digunakan ketika
menjabat sebagai Menpan pada Kabinet Pembangunan VI, dan lain
sebagainya.

1
BAB V

PENUTUP

5. 1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan ini adalah:


1. Balige merupakan kota yang sudah terkenal akan wisata Danau
Toba sehingga akan membuka potensi untuk wisata lain.
2. Museum juga dapat menjadi tempat wisata yang menghibur dan
mendidik.
3. Masyarakat dan wisatawan akan tertarik mengunjungi museum
jika budaya dan seni masa lalu sudah dikaitkan dengan budaya
modern.
4. Museum tidak hanya sebagai tempat benda dan budaya bersejarah,
tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar dan hiburan
bagi masyarakat.
5. Bentuk bangunan yang museum yang menarik serta pengenalan
budaya kembali dengan cara yang menarik pula dapat
meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung

5. 2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk ialah:
1. Adanya perbaikan yang baik pada museum diharapkan dapat
meningkatkan minat masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung.
2. Diharapkan Pemerintah dan Dinas setempat juga ikut berperan
aktif dalam sosialisasi dan pemeliharaan museum.

1
DAFTAR PUSTAKA

[1] Sean G Brosnahan. 1998. To Fame Undying The Otago Settlers Association
and its Museum 1898-1998. New Zealand, Otago, Dunedin: New Zealand
Tablet Co.

[2] Museum Kepresidenan. 2020. Pengertian Museum. [Online]


https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/pengertian-museum/ diakses
pada 27 Maret 2022.

1
ABSTRAK

Rahmah Maulida
Sulthan Ariq Alsadad
Muhammad Rifqi Murtaza
Universitas Sumatera Utara

Manusia dengan peradabannya memberikan peninggalan yang memiliki banyak


makna. Disetiap detik, menit akan ada cerita unik. Peninggalan-peninggalan masa
lampau menjadikan momen untuk mengingat kembali bagaimana adat, cerita,
tradisi, dan aktivitas. Ruang yang memelihara, menjaga, dan merawat peninggalan
sejarah adalah dengan memuseumkan benda peninggalan sejarah. Museum
bukanlah tempat horror yang bercerita mengenai suatu tragedi mengerikan,
museum memberikan kekuatan dan edukasi yang untuk generasi kedepan bahwa
setiap momen memiliki arti. Kekuatan suatu daerah seperti alam, budaya,
masyarakatnya memberikan nilai lebih untuk membangun suatu Museum Daerah.
Kota Balige dengan keindahan Danau Toba, perbukitan, budaya Batak Toba
menjadikan Kota Balige sebagai Kota Metropolitan. Perancangan museum
merupakan aset masyarakat Kota Balige untuk dunia agar dapat melihat,
merasakan, menyatu dengan budaya dan alamnya. Perancangan museum dengan
menekankan budaya, filosofi, alam, dan struktur untuk menghasilkan suatu tempat
agar menjadi (icon) kota Balige.

Kata Kunci: Peninggalan masa lampau, museum, alam dan budaya Kota Balige

Anda mungkin juga menyukai