Anda di halaman 1dari 9

TIM AHLI CAGAR BUDAYA

KOTA PALOPO

NASKAH REKOMENDASI
PENETAPAN DAN PEMERINGKATAN

KANTOR DINAS KEBUDAYAAN

SEBAGAI

BANGUNAN CAGAR BUDAYA


PERINGKAT KABUPATEN/KOTA

DESEMBER 2022

Dokumen Nomor: ..................................


REKOMENDASI PENETAPAN STATUS CAGAR BUDAYA

KANTOR DINAS KEBUDAYAAN

Menimbang : a. bahwa Kantor Dinas Kebudayaan merupakan warisan budaya


bendawi yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan, dengan demikian memenuhi
kriteria sebagai cagar budaya;
b. bahwa Kantor Dinas Kebudayaan telah terdaftar sebagai objek
pendaftaran cagar budaya;
c. bahwa penetapannya perlu segera dilakukan dengan mengacu pada
Undang-Undang No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 2 Tahun 2014
Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya;
d. bahwa Tim Ahli Cagar Budaya Kota Palopo telah melakukan
kajian terhadap objek pendaftaran cagar budaya tersebut.

Mengingat : a. Pasal 1 ayat 1, Pasal 1 ayat 2, Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 31


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 130;
b. Pasal 1 ayat 8, Pasal Pasal 1 ayat 9, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 11,
dan Pasal 12 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 2
Tahun 2014 Tentang Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya,
Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 275;
c. Pasal 7, 9, 19, 37 Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8
Tahun 2014 tentang Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya
Kota Palopo;
d. Keputusan Walikota Palopo Nomor: 547/XI/2021 tentang
Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya Kota Palopo Tahun
Anggaran 2022.

Merekomendasikan: Kantor Dinas Kebudayaan sebagai Cagar Budaya Peringkat


Kabupaten/Kota dengan kriteria Bangunan Cagar Budaya.

HASIL KAJIAN
KANTOR DINAS KEBUDAYAAN

I. IDENTITAS

Cagar Budaya : Kantor Dinas Kebudayaan

Keletakan/Lokasi
Koordinat Astronomis : 2°59'45.47"LS, dan 120°11'38.86" BT

Batas
Utara : Kantor Kodim
Selatan : Jalan Samiun
Timur : Kantor Dinas P3A Kota Palopo
Barat : Jalan Balaikota

Alamat : Jalan Balaikota Nomor 1


Kelurahan : Amassangan
Kecamatan : Wara
Kabupaten : Kota Palopo
Provinsi : Sulawesi Selatan
Luas Lahan : 362,7 m2
Luas Bangunan : 224,16 m2

II. DESKRIPSI

1. Uraian

Bangunan Kantor Dinas Kebudayaan Kota Palopo, terletak di Kelurahan Amassangan Kecamatan
Wara tepatnya di Jalan Balaikota Nomor 1. Secara astronomis terletak pada 2 o59’45.47”S dan
120o11’38.86”E. Adapun batas – batas areal bangunan meliputi: sebelah utara berbatasan dengan
objek Kantor Kodim, sebelah Timur berbatasan dengan Kantor Dinas P3A, sebelah Selatan
berbatasan dengan Jalan Samiun.

Kondisi lingkungan terawat terlihat pada halaman – halaman yang tertata rapi.Terdapat pula jenis-
jenis vegetasi di sekitar Kantor Dinas Kebudayaan Kota Palopo, seperti bunga asoka, rumput
jepang,dan tumbuh – tumbuhan lainya. Batas halaman dilengkapi dengan pagar besi dimana
terdapat gerbang pada sisi ruas jalan Balaikota (utara) dan ruas jalan Samiun (Selatan). Selain
Kantor Dinas Kebudayaan juga terdapat bangunan lain pada areal tersebut, yaitu Mushalla, Kantor
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Palopo.

Denah bangunan berbentuk persegi dengan luas 869 m2. Bentuk atap bangunan berbentuk trapezium
yang terbuat dari genteng di mana sebelumnya menggunakan atap sirap.Pada bagian luar dikelilingi
tiang kayu untuk menopang bangunan. Bagian dinding dari bahan triplek yang sudah di cat
berwarna putih dan dilapisi rangka besi pada sisi dalam sedangkan pada bagian luarnya dilapisi
rangka kayu dengan posisi horisontal dan vertikal. Pada setiap sisi dinding memiliki jendela dengan
bentuk krepyak berdaun ganda dan di lapisi teralis besi. Namun sebagian jendela sudah diubah
menggunakan kaca tetapi rangka jendela masih tetap asli. Lantai bangunan yang masih
menggunakan ubin yang merupakan lantai aslinya.

Bagian dalam bangunan terdiri atas beberapa ruang yaitu Ruang Kepala Bidang Seni, Ruang Staf
Bidang Seni, Ruang Shalat, Ruang Tata Usaha / Umum dan Kepegawaian, Ruang Keuangan,
Kamar Mandi, Ruang Kepala Dinas, Ruang Aspri, Ruang Sekretaris, Ruang Kepala Bidang
Budaya, Ruang Sanggar Seni, Ruang Gudang / Galery, Ruang Staf Bidang Budaya, Ruang Forum
Perlidungan Anak dan Ruang UPTD Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Palopo.

2. Kondisi Saat ini:

Kondisi banggunan saat ini terawat dan aktif digunakan sebagai kantor Dinas Kebudayaan Kota
Palopo. Bangunan dinas kebudayaan masih digunakan sebagai lokasi kantor hingga saat ini untuk
menunjang aktivitas perkantoran Dinas Kebudayaan. Bentuk atap bangunan berbentuk trapezium
yang terbuat dari genteng dimana sebelumnya mengunakan atap sirap. Pada bagian luar dikelilingi
tiang kayu untuk menopang bangunan. Bagian dinding dari bahan triplek yang sudah di cat
berwarna putih dan dilapisi rangka besi pada sisi dalam sedangkan pada bagian luarnya dilapisi
rangka kayu dengan posisi horizontal dan vertikal. Pada setiap sisi dinding memiliki jendela dengan
bentuk krepyak berdaun ganda dan dilapisi teralis besi, namun sebagian jendela sudah diubah
menggunakan kaca tetapi rangka jendela masih tetap asli. lantai bangunan yang masih
menggunakan ubin yang merupakan lantai aslinya.

3. Sejarah:

Bangunan Kantor Dinas Kebudayaan Kota Palopo merupakan bangunan peninggalan pemerintahan
kolonial Belanda, dibangun pada tahun 1940 yang sekarang difungsikan sebagai Kantor Dinas
Kebudayaan.

Bangunan Kantor Dinas Kebudayaan ini memiliki bentuk yang khas, dengan ciri arsitektur denah
yang berbentuk trapesium yang terbuat dari genteng dimana sebelumnya menggunakan atap sirap.
Pada setiap sisi dinding memiliki jendela dengan bentuk krepyak berdaun ganda dan dilapisi dengan
teralis besi. Kekhasan bentuk dan ciri arsitektur bangunan ini memenuhi salah satu kriteria sebagai
Cagar Budaya. Selain itu, latar kesejarahan yang melekat pada fungsi bangunan ini di masa lalu
juga semakin memperkuat kecagarbudayaan bangunan ini.

Mengingat karakteristik arsitektural yang khas, adanya peran sejarah yang melekat pada bangunan
ini, menjadi salah satu faktor yang memperkuat penetapan bangunan ini sebagai Bangunan Cagar
Budaya.

4. Analisis

Aspek Sejarah
Bangunan Dinas Kebudayaan Kota Palopo merupakan bangunan peninggalan pemerintahan
kolonial Belanda, dibangun pada tahun 1940 yang sekarang difungsikan sebagai Kantor Dinas
Kebudayaan. Kawasan Kota Palopo secara makro merupakan pusat pemerintahan terakhir Kerajaan
Islam Luwu setelah ditaklukkan oleh Belanda. Belanda selanjutnya membangun sarana dan
prasarana untuk memenuhi keperluan pemerintah penjajah di seluruh wilayah Kerajaan Luwu.
Wilayah Kerajaan Luwu yang awalnya sangat luas dipecah menjadi beberapa daerah. Salah satunya
adalah afdeling Luwu yang terbagi menjadi lima onderafdeling: onderafdeling Palopo, ibukotanya
Palopo; onderafdeling Makale, ibukotanya Makale; onderafdeling Masamba, ibukotanya Masamba;
onderafdeling Malili, ibukotanya Malili dan onderafdeling Mekongga, ibukotanya Kolaka. Sejak itu
beberapa sarana dibangun di Kota Palopo untuk menunjang kegiatan pemerintahan sebagai
onderafdeling. Pembangunan beberapa infrastruktur ini yang kemudian memberikan perubahan
bagi wajah ruang Kota Palopo pada masa itu.
Aspek Ilmu Pengetahuan

Nilai penting ilmu pengetahuan yang terkandung di bangunan Kantor Dinas Kebudayaan adalah
ilmu Arsitektur, Teknik Sipil, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Sejarah, dan Arkeologi.
Gaya arsitektur bangunan Dinas Kebudayaan adalah bergaya peralihan ke arsitektur kolonial
moderen awal yang merespon iklim tropis.

Denah masih menampakkan bentuk simetris, dan terdapat teras di sekeliling bangunan sebagai
elemen penahan sinar dan air hujan. Pemakaian kaca masih terbatas, jendela dengan dimensi yang
tinggi menggunakan gaya krepyak sehingga sirkulasi angin masih terjaga apabila daun jendela
tertutup. Tata Ruang memiliki teknologi yang sama khususnya pada bagian konstruksi atap.
Konstruksi yang overstack (arsitektur tropis) atap yang berjarak satu meter dari dinding dengan
kemiringan 30 derajat. Pada bagian pangkal atap ditopang dengan struktur kayu yang teknik
konstruksinya dengan metode lokal dengan kombinasi penguatan struktur balok ganda pada bagian
atas balok utamanya. Secara logika struktur konstruksi metode ini selain memperkuat konstruksi
topangan, juga memberikan nilai estetika yang sengaja diekspos. Metode konstruksi penopang atap
ini tidak diterapkan pada bangunan umum lainnya.

Beragam langgam arsitektur pada periode kolonial dapat memberi kontribusi dalam mempelajari
sejarah terkhusus perkembanan kota. Gaya arsitektur member kontribusi bagi ilmu pengetahuan
guna mengetahui perkembangan Kota Palopo dari waktu ke waktu.

Aspek Pendidikan

Bangunan Dinas Kebudayaan yang memiliki kekayaan sejarah dan ilmu pengetahuan sangat
penting sebagai tempat penelitian dan praktek mata kuliah bagi mahasiswa Arsitektur, Teknik
Sipil, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Sejarah, dan Arkeologi. Fisik warisan budaya
(tangible) penting bagi ilmu arsitektur dan keteknikan, dan nilai yang terkandung pada warisan
budaya (intangible) penting bagi pendidikan ilmu-ilmu sosial dan budaya.

III. KRITERIA CAGAR BUDAYA

1. Dasar Hukum:

a. Pasal 1 ayat 1, Pasal 1 ayat 2, Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 130;
b. Surat Keputusan Penetapan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
240/M/1999 Tanggal 4 Oktober 1999 Tentang Penetapan Situs;
c. Pasal 1 ayat 8, Pasal Pasal 1 ayat 9, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 11, dan Pasal 12 Peraturan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 2 Tahun 2014 Tentang Pelestarian dan
Pengelolaan Cagar Budaya, Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 275;
d. Pasal 7, 9, 19, dan 37 Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya Kota Palopo

2. Alasan:

Berdasarkan pada dasar hukum tersebut, Kantor Dinas Kebudayaan memenuhi kriteria sebagai
Bangunan Cagar Budaya, karena:
a. merupakan warisan budaya bendawi yang memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, kebudayaan, dan pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat 1,
Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
b. berusia lebih dari 50 tahun sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang No. 11
Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
c. Memiliki masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun sebagai mana
merujuk pada Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang No 11 Tahun 2010 Tentang Cagar
Budaya.

3. Pernyataan Penting :
Kantor Dinas Kebudayaan adalah bangunan bergaya perpaduan arsitektur peralihan dan
arsitektur kolonial moderen awal yang memiliki signifikansi sejarah sebagai bukti eksistensi
kolonial sekaligus perjuangan warga Palopo, serta menjadi elemen penting dalam lanskap
bersejarah Palopo.

IV. REKOMENDASI

Berdasarkan kajian terhadap data yang tersedia hingga saat ini, maka Tim Ahli Cagar Budaya Kota
Palopo merekomendasikan kepada Walikota Palopo, untuk menetapkan status Kantor Dinas
Kebudayaan sebagai Cagar Budaya dengan kriteria Bangunan Cagar Budaya.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan kajian terhadap data yang tersedia hingga saat ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kantor Dinas Kebudayaan perlu ditetapkan statusnya sebagai Bangunan Cagar Budaya oleh
Walikota Palopo, mengingat objek ini masuk dalam kategori Bangunan Cagar Budaya.
2. Ditetapkan peringkatnya sebagai Cagar Budaya Peringkat Kabupaten/Kota oleh Walikota
Palopo.
3. Penetapan status sebagai Cagar Budaya tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 33 Undang-
Undang No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari
setelah rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Kota Palopo.

Demikian hasil kajian Tim Ahli Cagar Budaya Kota Palopo terhadap objek pendaftaran cagar
budaya
REKOMENDASI PENETAPAN

KANTOR DINAS KEBUDAYAAN

DISETUJUI OLEH
TIM AHLI CAGAR BUDAYA KOTA PALOPO

1. H. Andi Adnan Baso Urung, S.Pd., M.M. (Ketua)

2. Zulham A. Hafid, S.E., M.Si. (Sekretaris)

3. Adang Sujana, S.T., M.Hum. (Anggota)

4. St. Fatimah, S.Pd., M.Si. (Anggota)

5. Musly Anwar (Anggota)

LAMPIRAN
I. LAMPIRAN DINAS KEBUDAYAAN

Foto 1, Tampak Depan

Foto 2, Tampak Samping Kiri


Foto 3, Tampak Samping Kanan

Foto 4, Kondisi dalam

Anda mungkin juga menyukai