Anda di halaman 1dari 4

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN MALINAU

Laporan Seminar
Raperda Pelestarian dan Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah
(Bersama : Universitas Borneo Tarakan & DPRD Kab. Malinau)

Tahun Rapat : 2022


Jenis Rapat : Seminar
Dengan : Universitas Borneo Tarakan
Sifat Rapat : Terbuka Terbatas
Hari/tanggal : 13 September 2022
Pukul : 20.00 WITA - selesai
Ketua Rapat :-
Sekretaris Rapat :-
Tempat : Ruang Rapat Hotel Tarakan Plaza
Peserta Rapat : Hadir 28 orang,
Anggota Dewan DPRD Kab. Malinau
Pemateri Uversitas Borneo Tarakan
Sekwan
Staf DPRD Kab. Malinau
Tenaga Ahli DPRD Kab. Malinau

Penyampaian Materi dari Universitas Borneo Tarakan

Pelestarian dan pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah dilaksanakan berlandaskan


Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Asas pelestarian dan pengembangan kesenian
dan kebudayaan daerah adalah toleransi, keberagaman, kelokalan, lintas wilayah, partisipatif,
manfaat, keberlanjutan, kebebasan berekspresi, keterpaduan, kesederajatan, dan gotong
royong. Adapun tujuannya adalah untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa,
memperkaya keberagaman budaya, memperteguh jati diri daerah dan bangsa, memperteguh
persatuan dan kesatuan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan citra bangsa,
mewujudkan masyarakat madani, meningkatkan kesejahteraan rakyat, melestarikan warisan
budaya daerah, dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia sehingga kesenian dan
kebudayaan daerah menjadi haluan pembangunan di Kabupaten Malinau.
Penyusunan rancangan peraturan daerah ini merupakan bentuk perlindungan hukum yang
diberikan oleh pemerintah daerah terhadap pelaksanaan pelestarian dan pengembangan
kesenian dan kebudayaan daerah di masa yang akan datang, maka dinamika kebudayaan akan
mampu memberikan keharmonisan dan kesejahteraan kepada masyarakat Kabupaten Malinau.

Penyusunan Naskah Akademik & Draft Raperda Peraturan Daerah Kabupaten Malinau
Tentang Pelestarian dan Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan ini terdiri dari 6 (enam)
bab sebagaimana yang termuat di dalam Daftar Isi yang mana penyusunan naskah akademik
ini berpedoman pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 sebagaimana diubah terakhir
kalinya Peraturan Menteri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Produk Hukum Daerah.

Latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau terkait
Pelestarian dan Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah serta bagaimana
permasalahan tersebut dapat diatasi?
2. Mengapa perlu rancangan peraturan daerah sebagai dasar pemecahan permasalahan
tersebut?
3. Apa yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis pembentukan
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Malinau tentang Pelestarian dan Pengembangan
Kesenian dan Kebudayaan Daerah?
4. Apa sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan, jangkauan, dan arah
pengaturan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Malinau tentang Pelestarian dan
Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah?
Pertanyaan & Rekomendasi Anggota Dewan Kab. Malinau

• Fokus pada kearifan lokal dikarenakan keanekaragaman budaya dan tradisi di setiap suku
rasa dan agama.
• Fokus ke aspek alat musik yang akan di klaim dan seni gerak dll. Pertajam apa saja yang
akan di klaim terkait budaya seni musik, seni geral dll.
• 11 sub suku dayak dengan budaya yang berbeda-beda, bagaimana pelestarian budaya
untuk 11 sub suku dayak yang ada di kab.malinau? apakah perlu pergantian judul
raperda?
• Melengkapi Sub Suku yang ada di Kab. Malinau. Harus ada Acuan di pemajuan
kebudayaan, unsur kebudayaan. (naskah akademik)
• Harapannya dalam raperda ini kesenian dan budaya di malinau dapat mempunyai nilai
ekonomis atau komersil sehingga berguna bagi kesejahteraan masyarakat malinau?
• Usulan ada nilai ekonomi dalam draft raperda, usulan menampilkan unsur budaya dari
masing-masing adat sehingga mempunyai nilai jual dan pendapatan secara mandiri bagi
sanggar tari atau tempat kesenian. Apa saja yang harus di klaim dari segi unsur budaya,
terutama seni ukir, seni tari, seni, gerak, seni rupa, seni lisan, dll.
• Agar makam kuno di masukan dalam raperda pelestarian dan pengembangan kesenian
dan kebudayaan daerah.
• Apakah judul raperda di ubah agar tidak terlalu luas cangkupan wawasan agar lebih
spesifik?
• Harapannya ada nya perlindungan terhadap kebudayaan dan Kesenian yang ada Kab.
Malinau.
• Tolong Cantumkan tradisi adat istiadat dari 11 sub suku yang ada di NA.
• Masukkan di pasal kelembagaan, Pembentukan Lembaga Kebudayaan agar dijadikan
mitra dan di perkuat kedudukkannya shingga dapat di jalankan dalam penerapan perda
ini.
• Pasal 10, muatan lokal di upaya dapat di tampilkan di acara-acara kedinasan guna
revitalisasi budaya (ditampilkan).
• Perumusan Draft Raperda Di kaji lebih lanjut dan akan diperbaikin lebih lanjut terkait
raperda pelestarian dan pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah.
• Data yang kurang akan di perbaiki dan di tambahkan lebih lanjut.
PENYAMPAIAN DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU TENTANG PELESTARIAN DAN
PENGEMBANGAN KESENIAN DAN KEBUDAYAAN DAEARAH.

TANGGAPAN
NO NASKAH DPR KETERANGAN PENDUKUNG
PEMERINTAH
1 Rancangan Rancangan Peraturan Daerah Penghilangan kata • Undang-undang No 5
Peraturan Daerah Kabu paten Malinau Tentang kesenian karena kesenian Tahun 2017 tentang
Kabu paten Malinau Pelestarian dan Pengembangan adalah salah satu dari 10 Pemajuan
Tentang Pelestarian Kebudayaan Daerah unsur kebudayaan yang Kebudayaan.
dan Pengembangan meliputi : • Undang-undang
Kesenian dan 1. Tradisi Lisan Nomor 11 Tahun
Kebudayaan Daerah 2. Manuskrip 2010 tentang Cagar
3. Adat Istiadat Budaya.
4. Ritus
5. Pengetahuan
Tradisional
6. Teknologi
Tradisional
7. Seni
8. Bahasa
9. Permainan Rakyat
10. Olahraga Tradisional
Kesepuluh Unsur
Kebudayaan ini biasa
disebut dengan warisan
budaya tak benda
(intangible heritage).
Sedang Warisan Budaya
Benda (tangible heritage)
adalah Cagar Budaya yang
terdiri dari :
1. Benda Cagar Budaya
2. Struktur Cagar
Budaya
3. Bangunan Cagar
Budaya
4. Situs Cagar Budaya
5. Kawasan Cagar
Budaya
2. Mengingat:- Undang-undang No 5 Tahun Undang - Undang
2017 tentang Pemajuan pemajuan kebudayaan
Kebudayaan perlu ditambahkan
sebagai referensi
pelestarian dan
pengembangan budaya
3 Mengingat:- Keputusan Bupati Malinau No Pokok-pokok Pikiran Undang-undang No 5
430/K.261/2018 Tahun 2018 kebudayaan daerah Tahun 2017 tentang
Tentang Pokok-pokok pikiran merupakan salah satu Pemajuan Kebudayaan
Kebudayaan Daerah Kabupaten pedoman pemajuan
Malinau kebuadayaan

Anda mungkin juga menyukai