Anda di halaman 1dari 13

Review Naskah Akademik

dan Ranperda Tentang


Penyelenggaraan Yusri Fajar
Fakultas Ilmu Budaya
Pemajuan Kebudayaan Universitas Brawijaya
Daerah Kabupaten
Tulungagung
Tantangan ke depan adalah bagaimana provinsi Jawa Timur
mampu memanfaatkan Keunggulan atau kelebihan dari
Komunitas Kebudayaan yang ada di dalamnya dan
menekan kelemahan-kelemahannya (Sutarto, 2004:3)

Pemajuan
Kebudayaan di
Perlu identifikasi keunggulan dan kelemahan Produk
Kebudayaan Kabupaten Tulungagung . Contoh: Ketoprak
dan reog kendang bagaimana kondisinya sekarang?

Daerah
Objek apa yang menjadi unggulan Tulungagung di antara
yang disebutkan alam Ranperda?
•A. Manuskrip; b. Tradisi lisan; c. Adat istiadat; d. Ritus;
•e. Pengetahuan tradisional; f. Teknologi tradisional; g. Seni;
•h. Bahasa; i. Permainan rakyat; j. Olahraga tradisional; dan k. Cagar budaya.
•(Dalam UU No.5 tentang Pemajuan Kebudayaan; Pasal 5, RANPERDA
Pemajuan Kebudayaan Tulungagung)
Perlu riset dan pendataan Objek-
Objek Kebudayaan yang eksis dan
Identifikasi berpotensi berkembang di
Kekayaan Tulungagung

Budaya
Bagaimana pewaris (pelaku) aktif dan
Kabupaten bagaimana respons publik terhadap
Tulungagung Tiban, seni tayub, reog kendang,
jaranan, wayang, ketoprak (kulit dan
jemblung) dan produk budaya lainnya
- Memuat definisi kebudayaan, dan juga teori
kebudayaan, yang berkembang dalam kajian sosiologi.
- Elaborasi Dasar-dasar hukum Pemajuan Kebudayaan
- Menformulasikan masalah terkait kebudayaan
Catatan untuk - Kajian tata Kelola pemerintahan

Naskah - Arah Pengaturan Pemajuan Kebudayaan dan kearifan


lokal: memperteguh jatidiri/identitas bangsa dan
pembentukan citra Tulungagung
Akademik Teori, Wacana, dan Femonena yang bisa
Dipertimbangkan:
- Teori budaya dan antropologi, selain teori sosiologi
- Polemik Kebudayaan: dialektika lokal dan global, barat
dan timur
- Hasil-hasil Kongres Kebudayaan tahun-tahun
sebelumnya: Misalnya ada salah satu
rumusan/rekomendasi tentang pentingnya
memasukkan isu alam dan lingkungan. Hal ini terkait
dengan pariwisata Tulungagung yang banyak berbasis
alam.
Catatan Untuk Naskah Akademik
• Pemerintah Daerah kesulitan dalam membranding
kesenian daerah atau warisan budaya asli Tulungagung
sebagai komoditas pariwisata, karena banyak masyarakat
yang kurang memperdulikan kesenian daerah asli dari
Tulungagung (Hal. 7)

-Perlu riset produk kebudayaan dan para pelakunya


- Masalah regenerasi (pembinaan, pelestarian)
-Sosialisasi kebudayaan Tulungagung di kalangan anak, remaja dan
generasi milenial
-Penggunaan Teknologi mutakhir
• Sejalan dengan UU No.5 Tentang
Rancangan Pemajuan Kebudayaan dan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor
Peraturan 55 Tahun 2018 Tentang Tata Cara
Penyusunan Pokok Pikiran
Daerah Kebudayaan Daerah Dan Strategi
Kebudayaan
Pemajuan • Memiliki semangat pemajuan
Kebudayaan kebudayaan di Tulungagung
• Dalam implementasinya memberikan
Kabupaten peran Lembaga Pendidikan dalam
penyebaran kebudayaaan
Tulungagung
Catatan atas Rencana Implementasi
• Internalisasi nilai budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
(5) huruf a dilakukan melalui penggunaan Objek Pemajuan
Kebudayaan dalam kegiatan Pendidikan; (Pasal 15)
Tepat, memasukkan budaya dalam dunia Pendidikan
(kurikulum, kegiatan siswa dan guru). Oleh karena itu, guru
seni budaya perlu memiliki kompentesi budaya lokal
Tantangan Implementasi Pendataan
• Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan oleh Pemerintah Daerah dilakukan terhadap Objek
Pemajuan Kebudayaan yang telah diinventarisasi dalam Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu
(Pasal 15)
Perlu database yang dibuat dengan melibatkan
budayawan, seniman, komunitas
• Pembinaan kebudayaan dilaksanakan untuk meningkatkan jumlah dan mutu Sumber Daya
Manusia Kebudayaan, Lembaga Kebudayaan dan Pranata Kebudayaan (pasal 16)
Revitalisasi Dewan kesenian/Dewan Kebudayaan: menegosiasikan
kepentingan seniman dan budayawan terkait eksistensi dan perkembangan
Lembaga ini
• Sasaran pendidikan dan pelatihan di bidang kebudayaan diutamakan pada peserta didik,
mahasiswa, pendidik, praktisi budaya, pelaku usaha, dan penyelenggara Pusat Kreativitas Anak
(PKA), komunitas,sanggar/lingkungan seni/padepokan/paguron (Pasal 16).
Dukungan terhadap sanggar/komunitas sangat diperlukan
Dewan Kebudayaan Daerah
Pasal 32:
Dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam
Pemajuan Kebudayaan, Pemerintah Daerah membentuk
Dewan Kebudayaan Daerah

Penamaan: Dewan Kesenian Kabupaten atau


Dewan Kebudayaan Daerah, selain pertimbangan
peraturan, perlu kesepakatan/kompromi dengan
seniman/budayawan
(1) Dewan Kebudayaan terdiri dari orang-
Dewan orang yang mewakili sumber daya manusia
kebudayaan, Lembaga Kebudayaan,

Kebudayaan dan Lembaga Adat;


(2) Dewan Kebudayaan bertugas untuk
Daerah (pasal memberikan masukan mengenai Pemajuan
Kebudayan Daerah kepada Pemerintah
Daerah;
17)

Lembaga kebudayaan tidak hanya memberi


masukan namun seyogyanya juga
melaksanakan program-program pemajuan
kebudayaan dan menjadi mitra proaktif
pemerintah daerah
Catatan tentang Museum (Pasal 19)
• Ayat 2: Dalam pelaksanaan tanggung jawab sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), museum wajib memiliki Kurator.
Kurator yang memiliki kompetensi sesuai dengan
museum yang dikurasi

• Ayat 5: Pemerintah Daerah menyelenggarakan pengelolaan


museum dan dapat mengembangkan museum-museum
lainnya dalam rangka Pemajuan Kebudayaan Daerah.

Tidak hanya museum-museum benda purbakala,


namun juga museum seni kontempororer, sastra, sejarah, batik, dan
sebagainya.
-Penghargaan
Implementasi (1) Pemerintah Daerah melalui Perangkat Daerah
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di,
Penghargaan, bidang kebudayaan, dan/atau Setiap Orang dapat
memberikan penghargaan yang sepadan kepada
pihak yang berprestasi atau berkontribusi luar
Fasilitas dan biasa sesuai dengan prestasi dan kontribusinya
dalam Pemajuan Kebudayaan.

Insentif (2) Kriteria pihak sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dan tata cara pemberian penghargaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. (PASAL 28)

Kesetiaan, dedikasi, karya, pengaruh, dan


sebagainya
-Fasilitas (Pasal 29): untuk pengembangan karya
-Insentif (Pasal 30): meningkatkan taraf hidup,
bertahan hidup
PASAL 33
a. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;

Pembiayaan b. partisipasi masyarakat;


c. Badan usaha dan/atau badan hukum;
d. tanggung jawab sosial perusahaan; dan
e. sumber pendanaan lainnya yang sah dan
tidak mengikat.

Bagaimana pengaturannya jika ada yang


mendapatkan funding
asing? Perlu regulasi lebih detil, mengingat
dana-dana lain dan tidak mengikat berkorelasi
dengan kepentingan penyandang dananya

Anda mungkin juga menyukai