Anda di halaman 1dari 2

Cintya Puspita Dian Anjarani

20410738
Metode Penelitian Hukum – E
Dosen : Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum.

RESUME WEBINAR “INVENTARISASI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL : ADAKAH PERAN


SERTA MASYARAKAT? (SENTRA KI)”
Indonesia memiliki ragam budaya yang sangat banyak dam bervariasi yg memiliki
daya tarik tersendiri dengan nilai ekonominya yang sangat tinggi. Oleh karena itu upaya
perlindungan terhadap EBT perlu diupayakan semaksimal mungkin shg dpt menadorong
perekonomian masyarakat Indonesia dan mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Salah satu peraturan yang mengatur mengenai kebudayaan ialah pada UU Hak Cipta
khususya Pasal 38 dan UU Pemajuan kebudayaan, di mana negara memiliki kewajiban untuk
melakukan inventarisasi kebudayaan Indonesia.

Budaya Takbenda ialah seluruh hasil perbuatan dan pemikiran yang terwujud dalam
identitas, ideologi, mitologi, ungkapan-ungkapan konkrit dalam bentuk suara, gerak,
maupun gagasan yang termuat dalam benda, sistem perilaku, sistem kepercayaan, dan
adat istiadat di Indonesia. Warisan Budaya Takbenda adalah berbagai hasil praktik,
perwujudan, ekspresi pengetahuan dan keterampilan, yang terkait dengan lingkup
budaya, yang diwariskan dari generasi ke generasi secara terus menerus melalui
pelestarian dan/atau penciptaan kembali serta merupakan hasil kebudayaan yang
berwujud budaya takbenda setelah melalui proses penetapan Budaya Takbenda.
Alur Inventarisasi Objek Pemajuan Kebudayaan dan Penetapan Warisan Budaya
Takbenda Indonesia
- Pencatatan dan pendokumentasian oleh Tim Perdataan Dapobud Kab/kota dan
setiap orang : dapat menerima usulan dan secara aktif melakukan survei.
- Verifikasi dan validasi kab/kota oleh tim pendataan dapobud kab/kota
- Verifikasi dan validasi Provinsi olej Tim Pendataan Dapobud Provinsi
- Penetapan daftar objek pemajuan kebudayaan oleh Mendikbudristek.
- Dinas Bidang Kebudayaan Provinsi
- Usulan penetapan warisan budaya takbenda Indonesia
- Kemdikbudristek
- Seleksi Administrasi
- Tim Ahli WBtb
- Penilaian Substansi I, II
- Verifikasi
- Penilaian Substansi III
- Sidang Penetapan
- Penetapan Warisan Budaya Takbenda
Strategi Utama dari Direktorat Perlindungan Kebudayaan yaitu dengan melihatkondisi-
kondisi yang hendak dicapai, seperti:
- Meningkatnya akses masyarakat dalam pelindungan WBTb Indonesia
- Meningkatnya kepedulian masyarakat untuk melakukan pelindungan terhadap
WBTb Indonesia
- Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap WBtb Indonesia yang telah ditetapkan
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap keanekaragaman budaya yang
menjadi jatidiri bangsa
- Membangun ekosistem yang mendukung kehidupan masyarakat yang harmonis dan
budaya.
Sementara itu, strategi utama yang dilaksanakan, di antaranya:
- Memperbaharui databse Penetapan WBTb Indonesia
- Melakukan pelaporan periodic penetapan WBTb Indonesia guna melihat kebijakan
yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah
- Melakukan sosialisasi terhadap pemangku kepentingan masyarakat, akademisi, dan
dkomunitas budaya terkait pentingnya pelestarian WBtb Indonesia sebagai jati diri
bangsa
- Meningkatkan jumlah Budaya Takbenda yang ditetapkan sebagai WBTb Indonesia
- Mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan pelestarian WBTb Indonesia

Kriteria WBTB tercantum dalam Permendikbud No. 106 Tahun 2013, UU Nomor 11 Tahun
2010, UU Nomor 5 Tahun 2017.
Perda Istimewa 3 Tahun 2017 : Mempertahankan objek kebudayaan, sesuai dengan
tuntutan dan dinamika jaman.
Tujuan akhirnya : menguatkan karakter dan jati diri masyarakat, pemeliharaan nilai-nilai
budaya DIY, mengembangkan kebudayaan DIY, memeratakan akses aktivitas kebudayaan
dan meningkatkan apresiasi kreativitas karya budaya, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Ruang Lingkup PERDAIS Tahun 2017 : objek kebudayaan, perencanaan, pemeliharaan,
pengembangab, pengelolaan, tugas dan wewenang, penghargaan.
Pemeliharaan Warisan Budaya Benda dan Tak Benda : Perlindungan, penguatan,
pemanfaatan, pembinaan.

Anda mungkin juga menyukai