Ketika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa, Australia, atau Amerika, budaya Indonesia
memiliki perbedaan signifikan dalam berbagai aspek seperti berpakaian, perilaku, makanan, gaya
hidup, bahasa, dan kesenian. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan nilai-nilai yang mendasari
kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Barat.
Bangsa Indonesia secara historis adalah bangsa religius, dan nilai-nilai religius ini terkristalisasi
menjadi Pancasila, yang menjadi falsafah hidup Bangsa Indonesia. Budaya Indonesia dicirikan oleh
nilai-nilai religius, sosial, dan kemanusiaan, serta menjunjung tinggi nilai kesopanan sebagai bagian
dari pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab.
Contoh budaya yang sarat akan nilai-nilai luhur adalah Randai di masyarakat Minangkabau, Terebang
Gede di Serang-Banten, Megibung di Karangasem-Bali, dan nataki di masyarakat Dayak di Kalimantan.
Budaya-budaya ini lahir dari nilai-nilai luhur yang ada dalam masyarakat Indonesia, yang
membedakan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan bangsa lain.
Kebudayaan Indonesia terbentuk dari nilai-nilai luhur yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia,
membentuk identitas dan jati diri Bangsa Indonesia. Generasi muda diminta untuk menunjukkan sikap
syukur atas keberadaan kebudayaan yang dilandasi nilai-nilai luhur tersebut, serta mampu
menerjemahkan nilai-nilai religi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Batik adalah salah satu kekayaan budaya nasional Indonesia yang diakui oleh UNESCO sebagai
warisan budaya dunia.
Ada tiga alasan mengapa batik diakui sebagai warisan budaya dunia:
1. Ilmu membatik diturunkan dari generasi ke generasi, meliputi pemilihan canting, cara
mencanting, motif, corak, hingga pewarnaannya.
2. Batik menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat
Jawa, digunakan dalam berbagai acara mulai dari kelahiran hingga kematian.
3. Batik digunakan sebagai pakaian sehari-hari dan formal oleh masyarakat Indonesia dari
berbagai suku dan daerah, bahkan menjadi pakaian resmi perwakilan bangsa Indonesia di
acara internasional.
Batik tidak hanya digunakan oleh masyarakat Jawa, tetapi juga oleh masyarakat dari berbagai daerah di
Indonesia, masing-masing dengan motif, corak, dan makna yang berbeda sesuai dengan kearifan lokal.
Keragaman budaya dan adat istiadat yang berbeda merupakan potensi besar yang harus disyukuri, dan
jika dikelola dengan baik, Indonesia bisa menjadi negara tujuan wisata dengan keragaman budaya
sebagai daya tarik utamanya.
D.pentingnya menjaga dan mempromosikan kebudayaan nasional Indonesia dalam menghadapi tantangan
era globalisasi
1. Pengakuan UNESCO terhadap Batik: Batik diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO
pada 2 Oktober 2009 setelah promosi yang intens. Hal ini menunjukkan pentingnya mempromosikan
kekayaan budaya nasional ke kancah global.
2. Peran Generasi Muda dalam Memperkenalkan Budaya: Generasi muda dituntut untuk
mempromosikan budaya nasional dengan mengikuti festival budaya internasional dan membuat konten
budaya nasional untuk dipromosikan secara online.
3. Peran Pemerintah dalam Mempromosikan Budaya Nasional: Pemerintah diharapkan untuk secara
aktif mendaftarkan hak paten budaya nasional ke UNESCO dan membuat program promosi serta
publikasi kebudayaan nasional.
4. Dampak Positif dari Memperkenalkan Budaya Nasional: Memperkenalkan budaya nasional ke
dunia internasional dapat mencegah klaim sepihak atas kekayaan budaya nasional dan berdampak
positif bagi citra dan posisi Indonesia di dunia internasional.
5. Ancaman dari Kemajuan Teknologi terhadap Budaya Nasional: Meskipun teknologi membawa
efisiensi, beberapa kearifan lokal terancam oleh kemajuan teknologi. Oleh karena itu, perlu mencari
titik temu antara teknologi dan kearifan lokal agar keduanya saling menguatkan.
6. Perlunya Filterisasi dan Pembatasan dalam Penggunaan Teknologi: Diperlukan filterisasi dan
pembatasan dalam penggunaan teknologi untuk menjaga keberlangsungan budaya dan kearifan lokal,
terutama di masyarakat pedesaan.
Dengan demikian, upaya mempromosikan dan menjaga kebudayaan nasional Indonesia merupakan bagian
penting dalam menjaga identitas bangsa di tengah tantangan era globalisasi.