Anda di halaman 1dari 10

A.

PENGERTIAN
Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui
Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan. Kehidupan sebuah bangsa tidak bisa lepas dari kebudayaan dan bahasa.
Masyarakat dalam dinamika kehidupan selalu bersinggungan dengan kebudayaan dan bahasa, baik dalam skala lokal maupun nasional.
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi namun
tidak turun temurun.
bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan
Bahasa disebut oleh para ahli, munsyi, atau linguis sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa. Sebagaimana Ahmad Soleh (2020: 47)
menyebutkan, bahasa adalah jiwa dan jati diri bangsa

Program pemajuan budaya dan bahasa merupakan platform kerja sama memajukan budaya dan bahasa melalui peningkatan ketahanan dan
eksistensi budaya dan bahasa. Program ini merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan.

B. LANDASAN HUKUM
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan,
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah
keseluruhan proses dan hasil interaksi antar-Kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia.
Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui
Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.

 Pasal 32 UUD 1945 dikembangkan menjadi, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
 Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang Strategi Kebudayaan
 Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan
 Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan
Fungsi Bahasa Indonesia. Pengembangan bahasa merupakan upaya memodernkan bahasa melalui pemerkayaan kosakata, pemantapan dan
pembakuan sistem bahasa, pengembangan laras bahasa, serta mengupayakan peningkatan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional.
 Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035
 PP 87 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kebudayaan ditegaskan sebagai segala
sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah keseluruhan proses
dan hasil interaksi antar-Kebudayaan yang hidup dan berkembang. Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya
dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan
Kebudayaan.
 PP 87 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Pemajuan Kebudayaan menyebutkan bahwa Objek Pemajuan Kebudayaan adalah
unsur Kebudayaan yang menjadi sasaran utama Pemajuan Kebudayaan.
 Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014, tujuan pengaturan desa di antaranya adalah mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi
masyarakat desa untuk pengembangan potensi dan aset desa guna kesejahteraan bersama serta melestarikan dan memajukan adat, tradisi,
dan budaya masyarakat desa. Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
 Pasal 32 UUD 1945 dikembangkan menjadi, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

C. TUJUAN
 UU PEMAJUAN KEBUDAYAAN menempatkan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional.
 kebudayaan adalah pondasi pembangunan. Kebudayaan mendorong pembangunan dengan cara membentuk mentalitas dan wawasan
masyarakat yang diperlukan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi.
 pemajuan kebudayaan nasional berdampak terhadap banyak sektor kehidupan. Ia berpengaruh terhadap kepribadian, ketahanan,
kerukunan, dan kesejahteraan bangsa. Oleh karenanya, proses perumusan undang-undang menyepakati sepuluh prinsip sebagai panduan,
yang terangkum pada Pasal 4 UU Pemajuan Kebudayaan, supaya upaya pemajuan kebudayaan tidak memicu pertikaian dan penindasan
yang mengancam keragaman masyarakat, yang merupakan identitas bangsa Indonesia

Dalam Pasal 2 UU 5 tahun 2017, ditegaskan bahwa Pemajuan Kebudayaan beraszaskan toleransi, keberagaman, kelokalan, lintas wilayah,
partisipatif, manfaat, keberlanjutan, kebebasan berekspresi, keterpaduan, kesederajatan dan gotong royong.
1. mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
2. memperkaya keberagaman budaya.
3. memperteguh jati diri bangsa.
4. memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa.
5. menderdaskan kehidupan bangsa.
6. meningkatkan citra bangsa.
7. mewujudkan masyarakat madani.
8. meningkatkan kesejahteraan rakyat.
9. melestarikan warisan budaya bangsa.
10. mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia, sehingga Kebudayaan menajdi haluan pembangunan nasional.

D. UNSUR BUDAYA
a. Tradisi lisan
tuturan yang diwariskan secara turuntemurun oleh masyarakat, seperti sejarah lisan, dongeng, rapalan, pantun, cerita rakyat, atau ekspresi lisan
lainnya. (cerita rakyat)
b. Manuskrip
naskah beserta segala informasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki nilai budaya dan sejarah, seperti serat, babad, kitab, dan catatan lokal
lainnya. Contoh babad
c. Adat istiadat
kebiasaan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus dan diwariskan pada generasi
berikutnya, antara lain, tata kelola lingkungan dan tata cara penyelesaian sengketa.
d. Permainan rakyat
berbagai permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan kelompok masyarakat yang bertujuan untuk menghibur diri.
e. Olah raga tradisional
berbagai aktivitas fisik dan/atau mental yang bertujuan untuk menyehatkan diri dan meningkatkan daya tahan tubuh, didasarkan pada nilai
tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus menerus, dan diwariskan lintas generasi. Contoh olahraga tradisional antara lain
bela diri, pasola, lompat batu, dan debus
f. Pengetahuan tradisional
seluruh ide dan gagasan dalam masyarakat yang mengandung nilai-nilai setempat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan
lingkungan, dikembangkan secara terus menerus dan diwariskan lintas generasi. Pengetahuan tradisional antara lain kerajinan, busana, metode
penyehatan, jamu, makanan dan minuman lokal, serta pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta
g. Teknologi tradisional
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang atau cara yang diperlukan bagi kelangsungan atau kenyamanan hidup manusia dalam
bentuk produk, kemahiran, dan keterampilan masyarakat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dan
dikembangkan secara terus menerus serta diwariskan lintas generasi. Contoh teknologi tradisional adalah proses membajak sawah
h. Seni
Seni adalah ekspresi artistik individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru yang
terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni terdiri atas seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, dan seni media
i. Bahasa
Bahasa adalah sarana komunikasi antarmanusia,
j. Ritus
tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terusmenerus
dan diwariskan pada generasi berikutnya,

E. ALASAN YANG MENDASARI PROGRAM


pengesahan UU Pemajuan Kebudayaan merupakan wujud konkret perhatian pemerintah terhadap kebudayaan nasional. Direktur Jenderal
Kebudayaan (Dirjenbud) menjelaskan bahwa pemajuan kebudayaan yang dimaksud dalam undang-undang bertujuan meningkatkan ketahanan
budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia. Proses pemajuan kebudayaan dilakukan melalui pelindungan, pengembangan,
pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional Indonesia.

Alasan dengan diadakannya program pemajuan budaya dan bahasa yaitu program pemajuan budaya dan bahasa yang terdiri dari peningkatan SDM
dan lembaga kebudayaan, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan, acara kebudayaan dan program publik, warisan budaya tak benda,
gerakan literasi nasional dan penerjemah, layanan kepercayaan dan masyarakat adat, hingga uji kemahiran bahasa Indonesia. Program pemajuan
budaya dan bahasa ini sangat bermanfaat, untuk menjaga dan menanamkan nilai-nilai budaya pada generasi kita

F. URGENSI PROGRAM PEMAJUAN BUSAYA DAN BAHASA


pemerintah membuat program pemajuan budaya dan bahasa menjadi salah satu program yang prioritas karena mengingat saat ini budaya asing
sangat mudah masuk ke Indonesia. Dengan adanya program ini diharapkan mampu menjaga budaya dan bahasa yang berada di Indonesia agar
tidak luntur atau hilang.

1. Mengembangkan nilai luhur bangsa


Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya daerah merupakan nilai-nilai penting yang merupakan kesatuan budaya luhur bangsa. Tanpa
kemajuan yang memadai, nilai-nilai luhur tersebut tentu akan hilang seiring dengan berjalannya waktu akibat tergerusnya nilai-nilai yang lebih
modern bahkan postmodern yang seringkali “berinteraksi” dalam masyarakat akibat globalisasi yang semakin progresif.
2. Melestarikan warisan budaya
Urgensi dalam program pemajuan kebudayaan ini salah satunya melestarikan warisan budaya. Hal ini dikarenakan jika tidak ada wadah/ program
untuk melestarikan budaya bangsa maka dipastikan kebudayaan bangsa semakin lama semakin memudar bahkan bisa menghilang. Hal ini tidak
boleh terjadi karena warisan budaya merupakan jati diri dan kecintaan manusia terhadap bangsanya sendiri mampu tercipta dan kuat terjaga.
3. Memperteguh jati diri bangsa Indonesia yang memiliki keragaman budaya yang merupakan bagian dari Indonesia.
Hal ini harus dihayati dan dilestarikan karena adanya keberagaman budaya inilah yang menjadikan kita menjadi “Indonesia”
4. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesai merupakan negara yang memiliki banyak keberagaman budaya yang tersebar
diseluruh wilayah Indonesia.
Dengan adanya perbedaan kebudayaan inilah akan mengakhibatkan masyarakat sadar bahwa persatuan dan kesatuan bangsa adalah hasil dari
bersatunya ragam budaya daerah yang beraneka ragam.
5. Memperkaya keragaman budaya Dalam konteks urgensi untuk memajukan dan melestarikan budaya daerah, harus ditegaskan bahwa budaya
nasional merupakan perpaduan antara kekayaan dan pluralitas budaya daerah.
Keanekaragaman budaya ini dengan bangga dapat kita tunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia bukanlah bangsa Jawa atau Sunda
atau Dayak atau Asmat melainkan sebuah negara kepulauan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
6. Meningkatkan citra bangsa Budaya daerah yang maju dan berkelanjutan dapat memperkuat citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
efisien dan maju dalam persaingan dunia global.
Pemajuan dan pelestarian budaya daerah menunjukkan efektivitas bangsa dan budaya kita sebagai sesuatu yang maju, yang selalu dalam hubungan
yang harmonis dengan modernitas

G. MANFAAT PROGRAM
Upaya memajukan kebudayaan adalah amanat UUD 1945, Pasal 32 Ayat 1. Sedikitnya terdapat 9 manfaat yang diperoleh masyarakat dari pokok-
pokok bahasan atau norma-norma saat RUU ini disahkan menjadi UU. Ke Sembilan manfaat tersebut, yakni:
1. kebudayaan sebagai investasi bukan biaya;
2. sistem pendataan kebudayaan terpadu;
3. pokok pikiran kebudayaan daerah;
4. strategi kebudayaan;
5. rencana induk pemajuan kebudayaan;
6. dana perwalian kebudayaan;
7. pemanfaatan kebudayaan;
8. penghargaan, dan
9. sanksi.
“upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui Pelindungan,Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.” Dengan demikian, keseluruhan tata kelola kebudayaan dapat diselenggarakan melalui
keempat upaya (4P)

H. SASARAN PROGRAM
1. Meningkatkan adaptasi terhadap kebudayaan di Indonesia
2. Meningkatkan Kolaborasi antara kebudaayaan dan komunikasi daerah satu dengan daerah lainnya di Indonesia
3. Meningkatkan sebuah karakter bangsa melalui nilai-nilai budaya yang ditanamkan
4. Meningkatkan Inovasi dalam kemajuan kebudayaan dam bahasa

Empat strategi utama Kemendikbud.

1. Pertama, pembangunan infrastruktur dan teknologi;


2. kedua, penguatan kebijakan, prosedur, dan pendanaan;
3. ketiga, penguatan kepemimpinan, masyarakat, dan kebudayaan; serta
4. keempat, penguatan kurikulum, pedagogi, dan asesmen

I. ASPEK PROGRAM
1. Internalisasi
Manusia memiliki kemampuan bawaan dalam gennya untuk mengembangkan berbagai perasaan, keinginan, nafsu dan emosi untuk
mengembangkan budayanya. Emosi yang dibawa oleh manusia adalah manusia yang tidak pernah terpuaskan, sehingga selalu berusaha
menciptakan dalam dirinya perkembanganperkembangan yang menyebabkan perubahan budayanya sendiri.
2. Sosialisasi
Erat kaitannya dengan kajian sistem sosial dalam masyarakat itu sendiri, kita memahami kebudayaan dari proses sosial yang diwariskan, namun
terkadang proses sosial ini tidak dipenuhi secara sempurna oleh generasi sebelumnya, sehingga terkadang budaya lama diambil sebagai bagian
yang sesuai dengan yang ada saat ini. kondisi Budaya yang ada sebelumnya mungkin tidak ada untuk saat ini karena juga dipengaruhi oleh ekonomi
global yang terjadi di masyarakat.
3. Pendidikan
Hal ini tidak lepas dari pengaruh yang datang dari luar komunitas budaya asli, proses tersebut merupakan faktor pendorong utama naik atau
turunnya nilai budaya dalam masyarakat. Dengan demikian, perspektif non-komunitas tersebut menjadi ukuran yang sangat penting dalam proses
perkembangan kebudayaan saat ini.

Kriteria desa yang masuk dalam program pemajuan kebudayaan meliputi desa yang berada di sekitar kawasan cagar budaya nasional atau memiliki
warisan budaya takbenda yang telah ditetapkan, desa di sekitar titik jalur rempah, Balai Besar Taman Nasional, tipe desa tertinggal hingga
berkembang (Kemendes PDTT), desa yang termasuk dalam kawasan prioritas nasional, dan desa yang kabupaten atau kotanya telah menyusun
Pokok-Pokok Kebudayaan Daerah.

J. MEKANISME PROGRAM
Mekanisme pelaksanaan dilakukan di lapangan, Pendamping Kebudayaan Desa (Daya Desa) Kemendikbud dan Pendamping Desa Kemendes PDTT
akan bekerja sama dalam peningkatan peran masyarakat dalam program pemberdayaan masyarakat dan penyusunan kebijakan desa serta
peningkatan kapasitas dan akuntabilitas pemerintah desa.
Pada tahapan pertama, diharapkan masyarakat desa dapat memetakan potensi warisan budaya, sejarah, kekayaan alam, serta memetakan
permasalahan dan harapan tentang masa depan desa yang lebih baik di masa depan. Potensi yang telah dipetakan kemudian dilanjutkan ke
tahapan kedua (pengembangan) melalui mekanisme sarasehan desa yang merupakan forum diskusi masyarakat untuk menyelaraskan pemetaan
serta perumusan masalah desa. Pada tahapan kedua tersebut diharapkan forum diskusi desa dapat menghasilkan usulan-usulan pemanfaatan
potensi desa, yang akan direalisasikan melalui tahapan ketiga (pemanfaatan) yang bertujuan menjadikan desa budaya yang berdaya.

UU Pemajuan Kebudayaan menitikberatkan empat langkah strategis dalam memajukan kebudayaan:


a. Perlindungan ➔ Upaya – upaya menjaga keberlanjutan kebudayaan sebagai warisan bagi dunia dan generasi penerus. Ada lima tindak
perlindungan yang dianggap startegis sebagai upaya pemajuan kebudayaan yaitu :
1) Invetarisasi,
2) Pengamanan,
3) Pemeliharaan ,
4) Penyelamatan ,
5) Publikasi
b. Pengembangan ➔ Upaya – upaya memberdayakan ekosistem kebudayaan untuk meningkatkan, memperkaya, dan menyebarluaskan
kebudayaan. Ada tiga tindak pengembangan yang dianggap startegis yaitu :
1) Penyebarluasan ,
2) Pengkajian ,
3) Pengayaan keragaman
c. Pemanfaatan ➔ Upaya – Upaya pendayagunaan objek kebudayaan untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan dalam mewujudkan tujuan nasional. Ada tiga kebutuhan yang dilayani melalui pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan:
d. Membangun karakter bangsa dan ketahana budaya lingkupnya kehidupan seluruh warga Indonesia dengan melakukan internalisasi nilai budaya,
inovasi, peningkatan adaptasi menghadapi perubahan, komunikasi lintas budaya dan kolaborasi.

2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lingkupnya daya dan ketangguhan ekonomi yang dilakukan melaluo pengolahan objek pemajuan
kebudayaan menjadi produk industri, perdagangan, dan pariwisata.
3) Meningkatkan peran aktif dan pengaruh Indonesia dalam hubungan Internasional lingkupnya yaitu posisi Indonesia sebagai bagian dari warga
dunia dan hubungan nya dengan kebudayaan lainnya.
d. Pembinaan ➔ Upaya – upaya sumber daya manusia dalamm meningkatkan dan memperluas peran aktif dan inisiatif masyarakat dalam
pemajuan kebudayan.
Ada tiga jenis tindak pembinaan yang dianggap strategis bagi pemajuan kebudayaan :
1) Peningkatan pendidikan dan pelatihan di bidang kebudayaan
2) Standarisasi dan sertifikasi pelaku dan pekerja di bidang kebudayan ,
3) Peningkatan tata kelola lembaga dan pranata di bidang kebudayaan

K. INSTRUMEN PROGRAM
Adapun Indeks Pembangunan Kebudayaan merupakan instrument untuk mengukur capaian dari kineerja pembangunan kebudayan. Indeks
Pembangunan Kebudayaan tidak hanya untuk mengukut nilai budaya suatu daerah tetapi juga untuk mengukur kinerja pembangunan kebudayaan.
Indeks Pembangunan Kebudayaaan diharapkan dapat memberikan gambaran pembangunan kebudayan secara lebih menyeluruh dengan memuat
tujuh dimensi yaitu :
1. Dimensi ekonomi budaya
2. Dimensi pendidikan
3. Dimensi ketahanan sosial budaya
4. Dimensi warisan budaya
5. Dimensi ekspresi budaya
6. Dimensi budaya literasi
7. Dimensi kesetaraan gender Ketujuh dimensi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan kebudayaan memiliki ruang lingkup yang cukup luas
dan bersifat lintas sektor
L. PENGEMBANGAN POTENSI BUDAYA OLEH MASYARAKAT
Program Pemajuan Kebudayaan Desa 2021 yang merupakan kerjasama antara Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dilaksanakan melalui tiga tahapan.
1. Tahapan pertama yaitu temu kenali potensi, pada tahapan ini diharapkan masyarakat desa dapat memetakan potensi warisan budaya,
sejarah, kekayaan alam, serta memetakan permasalahan dan harapan tentang masa depan desa yang lebih baik di masa depan
2. Tahapan kedua yaitu pengembangan, pada tahapan ini potensi yang telah dipetakan kemudian dilanjutkan ke tahapan pengembangan
melalui mekanisme sarasehan desa yang merupakan forum diskusi masyarakat untuk menyelaraskan pemerataan serta perumusan masalah
desa.
3. Tahapan ketiga yaitu pemanfaatan, pada tahapan ini setelah terbentuk forum diskusi desa diharapkan dapat menghasilkan usulan-usulan
pemanfaatan potensi desa, yang akan direalisasikan melalui tahapan pemanfaatan yang bertujuan menjadikan desa budaya dan berdaya.

M. PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL MELALUI PEMAJUAN BAHASA OLEH GURU


1. Menciptakan suasana kondusif yang mampu merangsang anak untuk berbahasa secara baik dan benar, Guru sebagai pihak yang paling
akrab dengan siswa di sekolah harus mampu memberikan keteladanan dalam hal penggunaan bahasa, bukannya malah melakukan
”perusakan” bahasa melalui ejaan, kosakata, maupun sintaksis seperti yang selama ini kita saksikan.
2. membiasakan siswa menggunakan tutur lengkap dan tutur ringkas. Tutur lengkap tentu saja mengandung kalimat-kalimat yang lengkap dan
sesuai dengan tuntutan kaidah-kaidah sintaktis yang ada. Ungkapan-ungkapan dinyatakan secara jelas. Perpindahan dari kalimat yang satu
ke kalimat yang lainnya terasa runtut dan logis, tidak dikejutkan oleh faktor-faktor nonkebahasaan yang aneh-aneh. Tutur ringkas sering
mengandung kalimat-kalimat pendek, dan biasanya hanya dimengerti oleh peserta tutur.
3. menyediakan buku-buku yang baik bagi siswa. Buku-buku yang disediakan harus betul-betul teruji penggunaan bahasanya sehingga mampu
memberikan ”vitamin” yang baik ke dalam ruang batin anak
N. KELEBIHAN
 Program pemajuan kebudayaan menjadikan budaya Indonesia tidak diakui oleh Negara lain dan menjaga budaya bangsa dari pengaruh
budaya asing.
 Program Desa Pemajuan Kebudayaan diharapkan dapat membuka akses informasi, akses jaringan, dan akses pasar, dengan tiga tahapan
kerja, yaitu temu kenali potensi, pengembangan potensi budaya, dan pemanfaatan potensi budaya.
 Menjaga, mempertahankan, melestarikan, dan memperkenalkan budaya untuk generasi sekarang dan generasi selanjutnya
O. KEKURANGAN
 Kurangnya pemahaman, apresiasi, dan komitmen pemerintah daerah didalam pengelolaan pelestarian budaya berdampak pada makin
menurunnnya pengelolaan kebudayaan. Tanpa adanya pemahaman, apresiasi, dan komitmen dalam melestarikan kebudayaan maka tidak
akan timbul kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan pemajuan kebudayaan
 Strategi kebudayaan yang belum disahkan sampai saat ini oleh presiden. Hal tersebut membuat masyarakat enggan melakukan pemajuan
budaya mereka sebab strategi kebudayaan tidak memiliki kekuatan hukum dan tidak dapat digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana
Induk Pemajuan Kebudayaan (RIPK).
 Dana untuk pemajuan kebudayaan yang dipangkas dan tidak adanya Lembaga pengelola. APBN 2020 cuma mencantumkan Rp1 triliun
untuk DPK. Sementara, Dana Abadi Riset dan Dana Abadi Perguruan Tinggi masing-masing mendapatkan Rp5 triliun. Tahun berikutnya,
APBN 2021 hanya mencantumkan Rp2 triliun untuk DPK, masih jauh dari jumlah anggaran yang dijanjikan. Ini pertanda pemerintah belum
menganggap kebudayaan cukup penting. 1.

Anda mungkin juga menyukai