PENGERTIAN
Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui
Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan. Kehidupan sebuah bangsa tidak bisa lepas dari kebudayaan dan bahasa.
Masyarakat dalam dinamika kehidupan selalu bersinggungan dengan kebudayaan dan bahasa, baik dalam skala lokal maupun nasional.
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi namun
tidak turun temurun.
bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan
Bahasa disebut oleh para ahli, munsyi, atau linguis sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa. Sebagaimana Ahmad Soleh (2020: 47)
menyebutkan, bahasa adalah jiwa dan jati diri bangsa
Program pemajuan budaya dan bahasa merupakan platform kerja sama memajukan budaya dan bahasa melalui peningkatan ketahanan dan
eksistensi budaya dan bahasa. Program ini merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan.
B. LANDASAN HUKUM
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan,
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah
keseluruhan proses dan hasil interaksi antar-Kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia.
Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui
Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.
Pasal 32 UUD 1945 dikembangkan menjadi, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang Strategi Kebudayaan
Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan
Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan
Fungsi Bahasa Indonesia. Pengembangan bahasa merupakan upaya memodernkan bahasa melalui pemerkayaan kosakata, pemantapan dan
pembakuan sistem bahasa, pengembangan laras bahasa, serta mengupayakan peningkatan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional.
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035
PP 87 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kebudayaan ditegaskan sebagai segala
sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah keseluruhan proses
dan hasil interaksi antar-Kebudayaan yang hidup dan berkembang. Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya
dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan
Kebudayaan.
PP 87 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Pemajuan Kebudayaan menyebutkan bahwa Objek Pemajuan Kebudayaan adalah
unsur Kebudayaan yang menjadi sasaran utama Pemajuan Kebudayaan.
Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014, tujuan pengaturan desa di antaranya adalah mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi
masyarakat desa untuk pengembangan potensi dan aset desa guna kesejahteraan bersama serta melestarikan dan memajukan adat, tradisi,
dan budaya masyarakat desa. Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
Pasal 32 UUD 1945 dikembangkan menjadi, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
C. TUJUAN
UU PEMAJUAN KEBUDAYAAN menempatkan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional.
kebudayaan adalah pondasi pembangunan. Kebudayaan mendorong pembangunan dengan cara membentuk mentalitas dan wawasan
masyarakat yang diperlukan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi.
pemajuan kebudayaan nasional berdampak terhadap banyak sektor kehidupan. Ia berpengaruh terhadap kepribadian, ketahanan,
kerukunan, dan kesejahteraan bangsa. Oleh karenanya, proses perumusan undang-undang menyepakati sepuluh prinsip sebagai panduan,
yang terangkum pada Pasal 4 UU Pemajuan Kebudayaan, supaya upaya pemajuan kebudayaan tidak memicu pertikaian dan penindasan
yang mengancam keragaman masyarakat, yang merupakan identitas bangsa Indonesia
Dalam Pasal 2 UU 5 tahun 2017, ditegaskan bahwa Pemajuan Kebudayaan beraszaskan toleransi, keberagaman, kelokalan, lintas wilayah,
partisipatif, manfaat, keberlanjutan, kebebasan berekspresi, keterpaduan, kesederajatan dan gotong royong.
1. mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
2. memperkaya keberagaman budaya.
3. memperteguh jati diri bangsa.
4. memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa.
5. menderdaskan kehidupan bangsa.
6. meningkatkan citra bangsa.
7. mewujudkan masyarakat madani.
8. meningkatkan kesejahteraan rakyat.
9. melestarikan warisan budaya bangsa.
10. mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia, sehingga Kebudayaan menajdi haluan pembangunan nasional.
D. UNSUR BUDAYA
a. Tradisi lisan
tuturan yang diwariskan secara turuntemurun oleh masyarakat, seperti sejarah lisan, dongeng, rapalan, pantun, cerita rakyat, atau ekspresi lisan
lainnya. (cerita rakyat)
b. Manuskrip
naskah beserta segala informasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki nilai budaya dan sejarah, seperti serat, babad, kitab, dan catatan lokal
lainnya. Contoh babad
c. Adat istiadat
kebiasaan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus dan diwariskan pada generasi
berikutnya, antara lain, tata kelola lingkungan dan tata cara penyelesaian sengketa.
d. Permainan rakyat
berbagai permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan kelompok masyarakat yang bertujuan untuk menghibur diri.
e. Olah raga tradisional
berbagai aktivitas fisik dan/atau mental yang bertujuan untuk menyehatkan diri dan meningkatkan daya tahan tubuh, didasarkan pada nilai
tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus menerus, dan diwariskan lintas generasi. Contoh olahraga tradisional antara lain
bela diri, pasola, lompat batu, dan debus
f. Pengetahuan tradisional
seluruh ide dan gagasan dalam masyarakat yang mengandung nilai-nilai setempat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan
lingkungan, dikembangkan secara terus menerus dan diwariskan lintas generasi. Pengetahuan tradisional antara lain kerajinan, busana, metode
penyehatan, jamu, makanan dan minuman lokal, serta pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta
g. Teknologi tradisional
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang atau cara yang diperlukan bagi kelangsungan atau kenyamanan hidup manusia dalam
bentuk produk, kemahiran, dan keterampilan masyarakat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dan
dikembangkan secara terus menerus serta diwariskan lintas generasi. Contoh teknologi tradisional adalah proses membajak sawah
h. Seni
Seni adalah ekspresi artistik individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru yang
terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni terdiri atas seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, dan seni media
i. Bahasa
Bahasa adalah sarana komunikasi antarmanusia,
j. Ritus
tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terusmenerus
dan diwariskan pada generasi berikutnya,
Alasan dengan diadakannya program pemajuan budaya dan bahasa yaitu program pemajuan budaya dan bahasa yang terdiri dari peningkatan SDM
dan lembaga kebudayaan, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan, acara kebudayaan dan program publik, warisan budaya tak benda,
gerakan literasi nasional dan penerjemah, layanan kepercayaan dan masyarakat adat, hingga uji kemahiran bahasa Indonesia. Program pemajuan
budaya dan bahasa ini sangat bermanfaat, untuk menjaga dan menanamkan nilai-nilai budaya pada generasi kita
G. MANFAAT PROGRAM
Upaya memajukan kebudayaan adalah amanat UUD 1945, Pasal 32 Ayat 1. Sedikitnya terdapat 9 manfaat yang diperoleh masyarakat dari pokok-
pokok bahasan atau norma-norma saat RUU ini disahkan menjadi UU. Ke Sembilan manfaat tersebut, yakni:
1. kebudayaan sebagai investasi bukan biaya;
2. sistem pendataan kebudayaan terpadu;
3. pokok pikiran kebudayaan daerah;
4. strategi kebudayaan;
5. rencana induk pemajuan kebudayaan;
6. dana perwalian kebudayaan;
7. pemanfaatan kebudayaan;
8. penghargaan, dan
9. sanksi.
“upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui Pelindungan,Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.” Dengan demikian, keseluruhan tata kelola kebudayaan dapat diselenggarakan melalui
keempat upaya (4P)
H. SASARAN PROGRAM
1. Meningkatkan adaptasi terhadap kebudayaan di Indonesia
2. Meningkatkan Kolaborasi antara kebudaayaan dan komunikasi daerah satu dengan daerah lainnya di Indonesia
3. Meningkatkan sebuah karakter bangsa melalui nilai-nilai budaya yang ditanamkan
4. Meningkatkan Inovasi dalam kemajuan kebudayaan dam bahasa
I. ASPEK PROGRAM
1. Internalisasi
Manusia memiliki kemampuan bawaan dalam gennya untuk mengembangkan berbagai perasaan, keinginan, nafsu dan emosi untuk
mengembangkan budayanya. Emosi yang dibawa oleh manusia adalah manusia yang tidak pernah terpuaskan, sehingga selalu berusaha
menciptakan dalam dirinya perkembanganperkembangan yang menyebabkan perubahan budayanya sendiri.
2. Sosialisasi
Erat kaitannya dengan kajian sistem sosial dalam masyarakat itu sendiri, kita memahami kebudayaan dari proses sosial yang diwariskan, namun
terkadang proses sosial ini tidak dipenuhi secara sempurna oleh generasi sebelumnya, sehingga terkadang budaya lama diambil sebagai bagian
yang sesuai dengan yang ada saat ini. kondisi Budaya yang ada sebelumnya mungkin tidak ada untuk saat ini karena juga dipengaruhi oleh ekonomi
global yang terjadi di masyarakat.
3. Pendidikan
Hal ini tidak lepas dari pengaruh yang datang dari luar komunitas budaya asli, proses tersebut merupakan faktor pendorong utama naik atau
turunnya nilai budaya dalam masyarakat. Dengan demikian, perspektif non-komunitas tersebut menjadi ukuran yang sangat penting dalam proses
perkembangan kebudayaan saat ini.
Kriteria desa yang masuk dalam program pemajuan kebudayaan meliputi desa yang berada di sekitar kawasan cagar budaya nasional atau memiliki
warisan budaya takbenda yang telah ditetapkan, desa di sekitar titik jalur rempah, Balai Besar Taman Nasional, tipe desa tertinggal hingga
berkembang (Kemendes PDTT), desa yang termasuk dalam kawasan prioritas nasional, dan desa yang kabupaten atau kotanya telah menyusun
Pokok-Pokok Kebudayaan Daerah.
J. MEKANISME PROGRAM
Mekanisme pelaksanaan dilakukan di lapangan, Pendamping Kebudayaan Desa (Daya Desa) Kemendikbud dan Pendamping Desa Kemendes PDTT
akan bekerja sama dalam peningkatan peran masyarakat dalam program pemberdayaan masyarakat dan penyusunan kebijakan desa serta
peningkatan kapasitas dan akuntabilitas pemerintah desa.
Pada tahapan pertama, diharapkan masyarakat desa dapat memetakan potensi warisan budaya, sejarah, kekayaan alam, serta memetakan
permasalahan dan harapan tentang masa depan desa yang lebih baik di masa depan. Potensi yang telah dipetakan kemudian dilanjutkan ke
tahapan kedua (pengembangan) melalui mekanisme sarasehan desa yang merupakan forum diskusi masyarakat untuk menyelaraskan pemetaan
serta perumusan masalah desa. Pada tahapan kedua tersebut diharapkan forum diskusi desa dapat menghasilkan usulan-usulan pemanfaatan
potensi desa, yang akan direalisasikan melalui tahapan ketiga (pemanfaatan) yang bertujuan menjadikan desa budaya yang berdaya.
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lingkupnya daya dan ketangguhan ekonomi yang dilakukan melaluo pengolahan objek pemajuan
kebudayaan menjadi produk industri, perdagangan, dan pariwisata.
3) Meningkatkan peran aktif dan pengaruh Indonesia dalam hubungan Internasional lingkupnya yaitu posisi Indonesia sebagai bagian dari warga
dunia dan hubungan nya dengan kebudayaan lainnya.
d. Pembinaan ➔ Upaya – upaya sumber daya manusia dalamm meningkatkan dan memperluas peran aktif dan inisiatif masyarakat dalam
pemajuan kebudayan.
Ada tiga jenis tindak pembinaan yang dianggap strategis bagi pemajuan kebudayaan :
1) Peningkatan pendidikan dan pelatihan di bidang kebudayaan
2) Standarisasi dan sertifikasi pelaku dan pekerja di bidang kebudayan ,
3) Peningkatan tata kelola lembaga dan pranata di bidang kebudayaan
K. INSTRUMEN PROGRAM
Adapun Indeks Pembangunan Kebudayaan merupakan instrument untuk mengukur capaian dari kineerja pembangunan kebudayan. Indeks
Pembangunan Kebudayaan tidak hanya untuk mengukut nilai budaya suatu daerah tetapi juga untuk mengukur kinerja pembangunan kebudayaan.
Indeks Pembangunan Kebudayaaan diharapkan dapat memberikan gambaran pembangunan kebudayan secara lebih menyeluruh dengan memuat
tujuh dimensi yaitu :
1. Dimensi ekonomi budaya
2. Dimensi pendidikan
3. Dimensi ketahanan sosial budaya
4. Dimensi warisan budaya
5. Dimensi ekspresi budaya
6. Dimensi budaya literasi
7. Dimensi kesetaraan gender Ketujuh dimensi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan kebudayaan memiliki ruang lingkup yang cukup luas
dan bersifat lintas sektor
L. PENGEMBANGAN POTENSI BUDAYA OLEH MASYARAKAT
Program Pemajuan Kebudayaan Desa 2021 yang merupakan kerjasama antara Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dilaksanakan melalui tiga tahapan.
1. Tahapan pertama yaitu temu kenali potensi, pada tahapan ini diharapkan masyarakat desa dapat memetakan potensi warisan budaya,
sejarah, kekayaan alam, serta memetakan permasalahan dan harapan tentang masa depan desa yang lebih baik di masa depan
2. Tahapan kedua yaitu pengembangan, pada tahapan ini potensi yang telah dipetakan kemudian dilanjutkan ke tahapan pengembangan
melalui mekanisme sarasehan desa yang merupakan forum diskusi masyarakat untuk menyelaraskan pemerataan serta perumusan masalah
desa.
3. Tahapan ketiga yaitu pemanfaatan, pada tahapan ini setelah terbentuk forum diskusi desa diharapkan dapat menghasilkan usulan-usulan
pemanfaatan potensi desa, yang akan direalisasikan melalui tahapan pemanfaatan yang bertujuan menjadikan desa budaya dan berdaya.