22043010321
UAS Komunikasi Antar Budaya
1. Menurut saya tentang dimensi dan nilai budaya masyarakat Indonesia yaitu negara
kita memiliki 278 juta jiwa, yang terdiri lebih dari 300 ragam etnis, dan tinggal di
17.508 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke (Badan Pusat Statistik &
Kementerian Luar Negeri, 2023). Serta keberagaman etnis, bahasa, dan
kepercayaan yang memberikan dimensi budaya yang kaya dan beragam.
Kehadiran budaya dan keragaman nilai-nilai budaya luhur yang dimiliki bangsa
Indonesia menjadi sarana pembentuk karakter bangsa baik dari segi pribadi
maupun masyarakat. Menurut Geertz (1992: 5), kebudayaan adalah “suatu pola
pemahaman dan makna yang terjalin secara menyeluruh dengan simbol-simbol
yang diwariskan secara historis yang memungkinkan orang untuk
mentransmisikan, melestarikan, dan memelihara pengetahuan dan sikap terhadap
kehidupan yang dikembangkan". Pendapat ini berpendapat bahwa kebudayaan
merupakan hasil kerja manusia yang memungkinkan berkembangnya sikap hidup,
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses
komunikasi dan pembelajaran, sehingga generasi tersebut mewarisi dalam
kehidupannya. Dalam keberagaman tersebut, toleransi antar umat beragama
memberikan landasan yang kuat untuk mewujudkan keharmonisan antar pemeluk
agama yang berbeda. Budaya gotong royong yang menghargai kerja sama dan
gotong royong antar manusia merupakan landasan yang tidak tergantikan. Selain
itu, kekayaan seni dan budaya tradisional kita, seperti tari, musik, dan seni visual,
mencerminkan sejarah kita, nilai-nilai lokal, dan kearifan nenek moyang kita.
Penghormatan terhadap keluarga, nilai kelas sosial, penghormatan terhadap tradisi
dan lingkungan alam juga berperan penting dalam membentuk identitas budaya
Indonesia secara keseluruhan. Semua ini menjadikan Indonesia perpaduan unik
antara kekayaan nilai-nilai tradisional dan dinamika modern yang terus
berkembang.
Referensi : Power Point bu Ade, Badan Pusat Statistik & Kementerian Luar
Negeri, 2023, Geertz, C. (1992). Tafsir Kebudayaan (Releksi Budaya).
KANISIUS: Yogyakarta.