Anda di halaman 1dari 12

Peran Seni Musik dalam Pendidikan ...

1
Desyandri

PERAN SENI MUSIK DALAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL


Desyandri
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
desyandri@yahoo.co.id

Abstrak
Indonesia merupakan negara yang multikultural, memiliki beragam kebudayaan daerah yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke, tersebar di beribu-ribu pulau dengan beragam kultur.
Tatanan tersebut mengalami perubahan dengan adanya globalisasi dan pengembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). Hal ini berdampak pada ketidaksetaraan, dan
ketidakadilan dalam dunia pendidikan. Pendidikan secara umum merupakan pemberian
pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kepada peserta didik sehingga dapat membentuk
perilaku positif dan dapat membangun karakter mulia dalam upaya membentuk peradaban bangsa
dengan memperhatikan nilai-nilai keragaman budaya. Pendidikan seni musik memberikan
pengetahuan, pengalaman, dan kompetensi melalui 5 komponen dasar, yakni: ekspresi, apresiasi,
kreasi, harmoni, dan keindahan yang diintegrasikan dengan pendidikan multikultural. Artikel ini
menggambarkan peran seni musik dalam pendidikan multikultural yang dapat menumbuhkan
kesadaran dan kepedulian dalam membangun masyarakat belajar yang multikultur di sekolah.
Kata kunci: globalisasi, seni musik, multikultur, transformasi, pendidikan

THE ROLE OF MUSIC IN MULTICULTURAL EDUCATION


Desyandri
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
desyandri@yahoo.co.id

Abstract
Indonesia is a multicultural country which has diverse cultures spreading from Sabang to
Merauke, across thousands of islands with diverse cultures. The order has changed with
globalization and the development of science, technology, and the arts (IPTEKS). Globalization
also has an impact on inequality and injustice in the world of education. Education in general is
the transfer of knowledge, experience and skills to the students so as to form a positive attitude and
be enable to build a noble character in order to form the nation with regard the values of cultural
diversity. Music art education provides the knowledge, experience, and competence through five
basic components, namely: expression, appreciation, creation, harmony, and beauty which are
integrated in multicultural education. This article describes therole of musicin multicultural
education is to foster awareness and concern in establishing a multicultural learning community in
schools.
Keywords: globalization, art of music, multicultural, education, transformation

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


2 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, Nomor 1, 2014

PENDAHULUAN kompetensi pada peserta didik tentang


Negara Kesatuan Republik Indonesia keindahan (aestethica) yang dicerminkan me-
(NKRI) terkenal dengan kemajemukannya lalui unsur-unsur ekspresi, apresiasi, dan
dan merupakan negara dengan keaneka- harmoni. Sehingga dengan seni musik mereka
ragaman etnis budaya dan agama. Penduduk dapat mengembangkan ekspresi jiwa, sikap
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku apresiasi, dan dapat memberikan pengalaman
bangsa dengan keunikan identitas budayanya dalam membentuk keharmonisasian dengan
sendiri. Dilihat dari segi geografis Indonesia orang lain dan alam. Dengan kata lain, pada
merupakan negara kepulauan dengan pendu- hakekatnya seni musik dapat menumbuhkan
duk yang tersebar di daerah pegunungan, kesadaran peserta didik untuk tetap menjaga
pesisir pantai dengan karakteristik lingkungan keseimbangan baik secara interpersonal,
yang berbeda satu sama lain dan ditandai sosial, masyarakat, berbangsa, maupun men-
dengan adanya perbedaan strata sosial dan jaga keseimbangan dengan alam semesta.
pertumbuhan ekonomi yang belum merata. Kondisi ini menggambarkan bahwa seni
Sesuai dengan falsafah negara Pancasila musik juga memperhatikan keragaman dan
terutama sila ke lima yang mencita-citakan perbedaan karakteristik yang dimiliki indi-
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan vidu, sosial, masyarakat, dan negara. Salah
semboyan Bhinneka Tunggal Ika menunjuk- satu sifat seni musik adalah memiliki dimensi
kan bahwa Indonesia adalah negara dengan multikultural. Sifat multikultural mengandung
penduduk yang multikultur. makna pendidikan seni musik menumbuh-
Menyikapi kondisi multikultural yang kembangkan kesadaran dan kemampuan
terdapat di seluruh lini kehidupan berbangsa apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara
dan bernegara diperlukan upaya untuk tetap dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud
menumbuhkan kesadaran dan menjaga serta pembentukan sikap demokratis yang me-
melestarikan keragaman tersebut. Agar ter- mungkinkan seseorang hidup secara beradab
ciptanya keadilan sosial dalam kehidupan serta toleran dalam masyarakat dan budaya
manusia diperlukan aktivitas pendidikan yang yang majemuk.
mengakomodir seluruh keberagaman ter- Seiring dengan globalisasi yang terjadi
sebut. Hal ini sejalan dengan pandangan M. pada abad kedua puluh satu yang ditandai
Nuh (2012, p.1) yang mengemukakan bahwa dengan pesatnya perkembangan ilmu penge-
pendidikan dan kebudayaan berfungsi mem- tahuan, teknologi, dan seni di satu pihak dapat
bangun karakter bangsa. Diharapkan kelak memberikan keuntungan dan kemudahan pada
setiap warga negara memiliki nilai peradaban manusia dalam memperoleh informasi dan
adiluhung yang mengakar dan membudaya ilmu pengetahuan tanpa batas. Di lain pihak
dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan ini globalisasi merupakan sebuah momok menge-
memerlukan tindak lanjut untuk mensinergi- rikan yang mengancam dan membahayakan,
kan pendidikan dan kemajemukan kultur. serta terjadinya perubahan sosial dan budaya
Pendidikan memiliki peranan penting untuk manusia. Globalisasi dapat mengakibatkan ke-
menanamkan nilai-nilai keragaman budaya, goncangan budaya yang menyeret generasi
sehingga nilai-nilai keragaman tersebut dapat muda untuk mencari jalan hidupnya sendiri-
membangun peradaban bangsa. Pandangan Ki sendiri. Dalam percaturan globalisasi dapat
Hadjar Dewantara (Ki Suratman, 1987, p.12) ditengarai bahwa pengaruh positif dan negatif
mengatakan bahwa pendidikan ialah usaha tidak berjalan secara seimbang. Hal ini dapat
kebudayaan yang bermaksud memberi bim- dijelaskan, bahwa dampak negatif globalisasi
bingan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga lebih mendominasi perubahan sosial-budaya
anak, agar dalam kodrat pribadinya serta pen- masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan,
garuh lingkungannya, mereka memperoleh teknologi, dan seni melaju dengan cepat tanpa
kemajuan lahir batin menuju ke arah adab ke- diikuti dengan perubahan sosial-budaya yang
manusiaan. cepat pula, sehingga dampak yang muncul
Pendidikan merupakan produk budaya dapat ditengarai bahwa proses pendidikan dan
yang mengandung berbagai macam bidang keragaman budaya tidak lagi menunjukkan
kajian, diantaranya bidang kajian kesenian peran pentingnya dalam membangun per-
khususnya seni musik.Pendidikan seni musik adaban bangsa. Khususnya terhadap peran
memberikan pengetahuan, pemahaman, serta penting pendidikan, keragaman budaya dalam

Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Peran Seni Musik dalam Pendidikan ... 3
Desyandri

menumbuhkembangkankesadaran untuk tetap septual terhadap peran penting seni musik


mejaga keharmonisan baik dalam kehidupan dalam pengembangan pendidikan multi-
individu, sosial, masyarakat, dan bangsa da- kultural di Indonesia.
lam kehidupan yang multikulutral menjadi
terabaikan. Konsep Pendidikan
Realita dan permasalahan yang terjadi Menurut Brown (1970, pp.52-53) me-
di lapangan, menunjukkan bahwa seni musik ngemukakan tentang filosofi pendidikan se-
baik di persekolahan maupun perguruan tinggi bagai berikut:
masih memperlihatkan suatu kesenjangan,
membeda-bedakan, ketidakadilan perlakukan For education, when it is genuinely edu-
secara akademis dan dominasi kultur tertentu. cational, brings about not only acquisi-
Serta adanya perilaku prasangka (prejudice) tion of knowledge and skills, but it form
yang terlihat bahwa peserta didik yang berasal also attitudes and dispositions that direct
dari kalangan sosial ekonomi menengah ke the uses to which acquired information
bawah seakan-akan tidak berhak untuk meraih and skill are put. While not as yet the
prestasi dan hasi belajar. Pada hal semua pe- most powerful existing agency in the
serta didik memiliki kesempatan yang sama. formation of the disposition of indivi-
Permasalahan lain ditandai dengan duals in its active relation to social needs
munculnya permasalahan ketidakadilan (ine- and values, it tis the one agency that
quity), ketidaksetaraan (inequality), dan ke- deals deliberately and intentionally with
tidakharmonisan, adanya disparitas, gender- the practical solution of the basic
isme, dan perlakuan-perlakuan yang meng- relation of the individual and the social.
hambat pengembangan kompetensi peserta Moreover, it has to do with perpertuaton
didik dalam pembelajaran. Dengan kata lain of the positive values of inherited culture
kurangnya kesadaran, perilaku apresiasi, dan by embodying them in the disposition of
harmonisasi baik itu dari aspek pendidik, individual who are to transmit culture
peserta didik, sekolah maupun di lingkungan into the future, and also whit the creation
budaya masyarakat. of attitudes, understanding, and desire
Berdasarkan fakta dan permasalahan that will produce a better future culture.
yang dikemukakan di atas yang berkaitan Pendidikan yang sebenarnya bukan
dengan permasalahan dan pengabaian kultur hanya kemahiran pengetahuan dan kete-
dalam pendidikan memerlukan suatu terobos- rampilan, tetapi juga membentuk sikap dan
an dan gerakan dalam bidang pendidikan yang watak dari hubungan individu dan sosial
minimal dapat memberikan salah satu solusi yangmembawa pewarisan nilai-nilai positif
untuk menumbuhkan kesadaran (awareness), budaya serta pembentukan sikap, pemahaman,
dan pemahaman terhadap perubahan pola dan dan hasrat untuk masa depan budaya yang
kehidupan berbudaya manusia agar ter- lebih baik. Filosofi pendidikan ini sangat
selenggaranya pendidikan yang mewadahi terkait dengan pengkajian terhadap pen-
aspek-aspek karakteristik budaya manusia. didikan, seni musik, dan pendidikan multi-
Berikut ini dilakukan analisis dan pengkajian kultural yang ketiganya terkait dengan bu-
seni musik yang terintegrasi dengan pen- daya. Ditinjau dari fungsi pendidikan menurut
didikan multikultural yang diyakini dapat undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
memberikan pemecahan masalah (problem (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 Bab. II, Pasal
solving) terhadap permasalahan-permasalahan 3 dinyatakan bahwa: “Pendidikan nasional
pendidikan terkait dengan ketidakadilan dan berfungsi mengembangkan kemampuan mem-
ketidaksetaraan budaya, sehingga memuncul- bentuk watak serta peradaban bangsa yang
kan pemikiran kritis dan terlaksanannya pen- bermartabat dalam rangka mencerdaskan ke-
didikan yang sangat bermakna (meaningfull). hidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang-
nya potensi peserta didik agar menjadi ma-
PEMBAHASAN nusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Berdasarkan permasalahan yang dite- Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
mui tentang pendidikan seni musik dan sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
pendidikan multikultural, berikut ini akan menjadi warga negara yang demokratis, serta
dilakukan pengkajian dan analisis secara kon- bertanggung jawab”. Dua pandangan di atas

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


4 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, Nomor 1, 2014

menjelaskan bahwa pendidikan secara umum penalaran, inteligensi, kreativitas, membaca,


merupakan pemberian pengetahuan, pengala- bahasa, sosial, perilaku, dan interaksi sosial.
man dan keterampilan kepada peserta didik Kedua pandangan ini memberikan gambaran
sehingga dapat membentuk perilaku positif bahwa seni musik secara konseptual pendidik-
dan dapat membangun karakter mulia dalam an seni musik dapat memberikan bekal peng-
upaya membentuk peradaban bangsa dengan alaman kepada peserta didik untuk dapat
memperhatikan nilai-nilai dalam keragaman membentuk interaksi, komunikasi, keadilan,
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. kesetaraan, keharmonisan, dan keindahan da-
lam keberagaman karakteristik individu (pe-
Konsep Seni Musik main) dan keberagaman bentuk alat musik
Plato berpendapat tentang musik dalam yang terlibat dalam sebuh performan musik.
Seymour & Harriet Ayer (1920, p.164) yang Hal ini jelas menggambarkan suatu perpaduan
mengatakan bahwa, “Music is a moral law. It budaya yang berbaur menjadi satu dengan
gives soul to the universe, wings to the mind, mempertimbangkan azas keharmonisan dan
flight to the imagination, and charm and keindahan. Sehingga dengan adanya bentuk
gaiety to life and to everything”. Pendapat manipulasi masyarakat multikultur dalam
tersebut menggambarkan bahwa seni musik peforma musik seharusnya dapat memberikan
merupakan bahasa emosi manusia terhadap gambaran pada kehidupan manusia yang
alam semesta baik alam itu sendiri maupun multikultur. Dengan kata lain pendidikan seni
manusia yang menghuni alam tersebut yang musik mengakomodir perbedaan dan kemaje-
memiliki akal dan pikiran serta imajinasi mukan kultur baik yang dimiliki oleh indivi-
untuk tetap menjalani kehidupan sehari-hari dual, sosial, dan budaya.
dengan ekpresi, sikap dan perilaku yang
Konsep Pendidikan Multikultural
saling menghargai (apresiasi), serta berusaha
untuk membentuk harmonisasi atau kese- Kesatuan dan keragaman merupakan
imbangan. tujuan dan ideologi bangsa yang terkenal de-
Selanjutnya pendapat Plato tersebut ngan Pancasila, serta makna yang terkandung
dikembangkan lagi oleh Friedmann (1980, dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, serta
p.100) yang mengatakan bahwa: makna yang terkandung dalam isi Sumpah
Pemuda pada tahun 1928 dan sekaligus me-
Music is the language of emotion. Emo-
rupakan tantangan dan juga dapat memung-
tion is connected with thought. Thought
kinkan terjadinya permasalahan yang melanda
is connected with action, action deals
bangsa Indonesia yang terus berlanjut dan
with conduct, and the sphere of conduct
seakan-akan tidak ada akhirnya. Menurut
is connected with morals. Therefore,
James A. Banks (2006, p.208) mengamukakan
ladies and gentlemen, if music is connect-
tentang perlunya keseimbangan antara kesatu-
ed with emotion, and emotion is connect-
an dan keberagaman:
ed with thought, and thought is connected
with action, and action is connected with Balancing unity and diversity is a conti-
the sphere of conduct, or with morals, nuing challenge for multicultural nation-
things which are connected by the same states. Unity without diversity results in
must be onnected with one another, and hegemony and oppression; diversity
therefore music must be connected with without unity leads to Balka-nization and
morals. the fracturing of the nation-state. A ma-
jor problem facing nation-states through-
Musik adalah bahasa emosi dan emosi
out the world is how to recognize and
selalu terhubung dengan pikiran manusia. Pe-
legitimize difference and yet construct an
mikiran terhubung dengan tindakan (action),
overarching national identity that in-
tindakan berkaitan dengan perilaku, dan
corporates the voices, experiences, and
bidang perilaku terhubung dengan moral.
hopes of the diverse groups that compose
Sejalan dengan Djohan (2009, p.170) juga
it. Many ethnic, language, and religious
mengemukakan bahwa musik juga sebagai
groups have weak identifications with
alat untuk meningkatkan dan membantu per-
their nation-state because of their margi-
kembangan kemampuan pribadi. Perkembang-
nalized status and because they do not
an pribadi meliputi aspek kompetensi kognitif,

Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Peran Seni Musik dalam Pendidikan ... 5
Desyandri

see their hopes, dreams, visions, and pos- jangan dalam bidang pendidikan yang sama-
sibilities reflected within the nation-state sama terdiri dari masyarakatmulti etnik, multi
or within the schools, colleges, and uni- religius, dan multikultur. Sehingga konsep
versities (Ladson-Billings, 2004). dan pengimplementasian Pendidikan Multi-
kultural sesuai dan dapat diterapkan di Indo-
Pendapat ini menggambarkan perlunya
nesia. Untuk itu diperlukan upaya untuk
keragaman dalam rangka untuk mencapai
merubah pendidikan yang dilakukan secara
suatu kesatuan dalam negara atau bangsa. Jika
monokultural menjadi pendidikan yang meng-
hal ini tidak dilakukan, maka akan berdampak
akomodir seluruh keragaman dan perbedaan
pada penindasan kultur, etnis, bahasa, dan
karakteristik peserta didik.
agama yang sekaligus menjadikan mereka
Menurut John Drummond (2005, p.1)
tidak memiliki harapan untuk hidup dalam
bahwa:
suatu negara atau bangsa.
Pemikiran lain juga dikemukakan oleh The new sociologists pointed out that
James A. Banks (2006, p.201) menyatakan educating all children in the dominant
bahwa: culture privileged those who came from
that culture; children from a different
Diversity also provides schools, colleges,
class or ethnicity tended to perform poor-
and universities with an opportunity to
ly. Following Bourdieu, they argued that
educate students in an environment
schools are locales in which the domi-
that reflects the reality of the nation
nant culture engages in symbolic vio-
and the world and to teach students from
lence against social groups disadvan-
diverse groups how to get along and how
taged by the monocultural curriculum.
to make decisions and take actions that
The answer, it was suggested, was to in-
promote social justice. A diverse school
troduce more multicultural elements.
environment enables students from many
different groups to engage in discussions Para sosiolog baru menunjukkan bahwa
to solve complex problems related to mendidik semua peserta didik yang berada
living in a multicultural nation and dalam budaya dominan yang memiliki hak
world. istimewa dapat menguasai budaya tersebut.
Dan orang-orang yang berasal dari kelas atau
Keanekaragaman juga menetapkan se-
etnis yang berbeda cenderung berkinerja
kolah, perguruan tinggi, dan universitas untuk
buruk. Mereka berpendapat bahwa sekolah di
mendidik siswa dalam lingkungan yang men-
mana budaya yang dominan terlibat dalam
cerminkan realitas bangsa dan dunia dari
kekerasan simbolik terhadap kelompok sosial
beragam kelompok, bagaimana bergaul dan
yang dirugikan oleh kurikulum monokultural,
bagaimana membuat keputusan dan kegiatan
dan menyarankan untuk memperkenalkan
yang mempromosikan keadilan sosial. Sebuah
elemen yang lebih multikultural.
lingkungan sekolah yang beragam memung-
Zamroni (2011, p.140) menyatakan
kinkan siswa dari berbagai kelompok untuk
bahwa pendidikan multikultural merupakan
terlibat dalam diskusi untuk memecahkan
suatu bentuk reformasi pendidikan yang ber-
masalah kompleks yang berkaitan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan yang
hidup di negara multikultural dan dunia.
setara bagi semua siswa tanpa memandang
Secara historis pendidikan multikultural
latar belakangnya, sehingga semua siswa
lahir di Amerika Serikat terkait dengan
dapat meningkatkan kemampuan yang secara
adanya perbedaan dan permasalahan terhadap
optimal sesuai dengan ketertarikan, minat dan
rasial, gender, etnik, kesenjangan ekonomi
bakat yang dimiliki. Pendidikan multikultural
dan politik, status sosial, dan pluralitas agama
memberikan penyadaran sekaligus arahan
dal lain-lain. Hal ini menumbuhkan pemikiran
bagi terciptanya proses pembelajaran yang
kritis James A. Banks dalam menyikapi per-
menjunjung tinggi karakteristik dan kenya-
masalahan yang melanda Amerika. Dari bebe-
manan peserta didik yang akan berdampak
rapa permasalahan di Amerika, dapat diambil
pada peningkatan kompetensi dan hasil
beberapa permasalahan yang juga terkait dan
belajar mereka. Di samping itu, pendidikan
terjadi di Indonesia, seperti ketidakadilan, ke-
multikultural dapat diberlakukan sebagai alat
senjangan, kemajemukan, pluralitas agama,
bantu untuk menjadikan warga masyarakat
dan kesetaraan. Lebih khususnya lagi kesen-

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


6 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, Nomor 1, 2014

lebih memiliki karakter toleran, bersifat inklu- in cross-cultural interactions and in per-
sif, dan memiliki jiwa kesadaran dalamhidup sonal, social, and civic action that will
bermasyarakat, serta senantiasa berpendirian help make our nation and world more de-
suatu masyarakat secara keseluruhan akan mocratic and just. The goal of multicul-
lebih baik, manakala siapa saja warga masya- tural education is to teach students to
rakat memberikan kontribusi sesuai dengan know, to care, and to act to promote
kemampuan dan kesempatan yang dimiliki democracy and social justice.
bagi masyarakat sebagai keutuhan. Dengan
Tujuan pendidikan multikultural adalah
kata lain, diperlukan pendidikan yang dapat
membantu meningkatkan perilaku kesadaran
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
dan kepedulian unsur-unsur pendidikan baik
kondisi keberagaman, baik secara individu,
itu pendidik, peserta didik, masyarakat, mau-
sosial, masyarakat, maupun dalam kehidupan
pun lembaga pendidikan terhadap perma-
bernegara.
salahan kultur dan interaksi lintas kultur
Pendidikan multikultral memiliki sifat
dalam rangka mewujudkan demokrasi dan
seperti yang dijelaskan James A. Bank (2010,
ketidakadilan.
p.3) menyatakan bahwa:
James A. Banks (2006, pp.203-207)
Multicultural education is at least three juga menyatakan bahwa pendidikan multikul-
things: an idea or concept, an educa- tural memiliki 5 dimensi, yakni: (1) content
tional reform movement, and a process. integration, (2) the knowledge construction
Multicultural education incorporates the process, (3) prejudice reduction, (4) an equity
idea that all students—regardless of their pedagogy, and (5) an empowering school cul-
gender, social class, and ethnic, racial, ture and social structure.
or cultural characteristics—should have Pendapat yang sama tentang dimensi
an equal opportunity to learn in school. pendidikan multikultural juga dikemukakan
Another important idea in multicultural oleh Phi Delta Kappan1993 dalam James A
education is that some students, because Banks (2006, pp.129-138) mengatakan bahwa
of these characteristics, have a better pendidikan multikultural menggunakan lima
chance to learn in schools as they are dimensi berikut untuk menggambarkan kom-
currently structured than do students who ponen utama dari lapangan tersebut dan untuk
belong to other groups or who have menyoroti perkembangan penting dalam dua
different cultural characteristics. dekade terakhir: (1) integrasi konten, (2) kon-
struksi proses pengetahuan, (3) reduksi pra-
Pendidikan multikultural setidaknya
sangka, (4) kesetaraan pedagogi, dan (5) pem-
memiliki tiga hal, yakni: ide atau konsep,
berdayaaan kultur sekolah dan struktur sosial.
sebuah gerakan reformasi pendidikan, dan
a. Konten Integrasi; berkaitan dengan se-
proses. Pendidikan multikultural mengga-
jauh mana guru menggunakan contoh,
bungkan ide bahwa semua peserta didik tanpa
data, dan informasi dari berbagai budaya
memandang jenis kelamin mereka, kelas
dan kelompok untuk mengilustrasikan
sosial, dan etnis, ras, atau budaya karakteristik
kunci konsep, prinsip, generalisasi, dan
harus memiliki kesempatan yang sama untuk
teori-teori di daerah subjek atau disiplin
belajar di sekolah. Gagasan lain yang penting
mereka. Konten integrasi menggambar-
dalam pendidikan multikultural adalah bahwa
kan pola pembelajaran terintegrasi yang
siswa, memiliki kesempatan yang lebih baik
memberikan pengetahuan dan pengalam-
untuk belajar di sekolah seperti yang saat ini
an pada peserta didik dengan meng-
terstruktur daripada siswa yang berasal dari
gunakan menggunakan contoh-contoh,
kelompok lain atau yang memiliki budaya
fakta, dan informasi yang mengilustrasi-
yang berbeda karakteristik.
kan keberagaman budaya yang ada, baik
James A. Banks (2006, p.202) menge-
di lingkungan sekolah, daerah, nasional,
mukakan tentang tujuan pendidikan multi-
maupun internasional.
kultural adalah:
b. Konstruksi Pengetahuan; meliputi prose-
An important goal of multicultural edu- dur dimana perilaku sosial, ilmuwan, dan
cation is to improve race relations and to alam menciptakan pengetahuan dalam
help all students acquire the knowledge, disiplin ilmu mereka. Sebuah multikul-
attitudes, and skills needed to participate

Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Peran Seni Musik dalam Pendidikan ... 7
Desyandri

tural berfokus pada konstruksi penge- dan etnis yang beragam dalam kelompok
tahuan yang meliputi diskusi tentang dan dari semua kelas sosial. Meng-
cara-cara di mana budaya diasumsikan gunakan teknik pengajaran yang mela-
secara implisit, kerangka acuan, perspek- yani pembebelajaran dan gaya budaya
tif, dan bias dalam disiplin yang mempe- kelompok yang beragam dan meng-
ngaruhi proses konstruksi pengetahuan. gunakan teknik kerjasama pembelajaran
Pengkajian pengetahuan pada proses dalam berbagai cara. Ini menggambarkan
konstruksi merupakan bagian penting bahwa guru telah terbukti secara efektif
dari pendidikan multikultural. Guru memberikan dan memunculkan penge-
membantu siswa untuk memahami ba- tahuan, pengalaman, kesadaran dan sikap
gaimana pengetahuan dibuat dan bagai- peduli pada masing-masing peserta didik
mana hal itu dipengaruhi oleh faktor ras, yang terdiri dari beragam ras, etnis
gender etnis, dan kelas sosial. bahasa, dan group.
c. Reduksi Prejudice; berfokus pada karak- e. Pemberdayaan Budaya Sekolah dan
teristik sikap rasial peserta didik dan Struktur Sosial; membutuhkan restruktur-
pada strategi yang dapat digunakan untuk isasi budaya dan organisasi sekolah se-
membantu siswa mengembangkan sikap hingga peserta didikyang terdiri dari ras
rasial dan etnis yang lebih positif. Sejak yang beragam, kelompok etnis, dan kelas
tahun 1960, ilmuwan sosial telah belajar sosial akan mengalami kesetaraan pendi-
banyak tentang bagaimana sikap rasial dikan dan rasa pemberdayaan. Dimensi
pada anak-anak mengembangkan dan pendidikan multikultural melibatkan kon-
tentang cara-cara di mana pendidik dapat septualisasi sekolah sebagai unit peru-
merancang intervensi untuk membantu bahan dan membuat perubahan struktural
peserta didik memperoleh perasaan lebih dalam lingkungan sekolah. Mengadopsi
positif terhadap kelompok ras lainnya. teknik penilaian yang adil bagi semua
a. Peserta dapat membantu mengembang- kelompok, melakukan pelacakan, dan
kan sikap rasial yang lebih positif jika menciptakan kepercayaan di antara guru
gambaran realistis dari kelompok etnis dan semua peserta didik bahwa semua
dan ras termasuk dalam sebuah konten/ peserta didik dapat belajar yang juga
materi pengajaran, secara konsisten merupakan tujuan penting bagi sekolah
alami, dan terintegrasi. Melibatkan pe- yang ingin membangunbudaya sekolah
serta didik dalam perwakilan pengalaman dan struktur sosial yang memberdayakan
dan kegiatan pembelajaran kooperatif dan meningkatkan peran untuk kebe-
dengan siswa dari ras lainnya, kelompok ragaman peserta didik.
juga akan membantu mereka untuk me-
Zamroni (2011, pp.156-157) menyata-
ngembangkan sikap rasial dan perilaku
kan pendidikan multikultural memiliki tiga
yang lebih positif.
sasaran. Pertama, pengembangan identitas
b. Hal ini memberikan gambaran bahwa
kultural yakni merupakan kompetensi yang
pemberian pengetahuan dan pengalaman
dimiliki siswa untuk mengidentifikasi dirinya
dalam rangka untuk memberikan kesa-
dengan suatu etnis tertentu. Kompetensi ini
daran pada peserta didik akan kebe-
mencakup pengetahuan, pemahaman, dan
ragaman kultur, maka diperlukan strategi
kesadaran akan kelompok etnis dan menim-
untuk memberikan pengalaman, kuantitas
bulkan kebanggaan serta percaya diri sebagai
dan kualtias interaksi, saling membantu
warga kelompok etnis tertentu. Kedua, hubu-
baik dalam sosialisasi maupun dalam
ngan interpersonal. Kompetensi untuk mela-
kelompok pembelajaran. Sehingga dapat
kukan hubungan dengan kelompok etnis lain,
terbentuk kerjasama antarkultur yang
dengan senantiasa mendasarkan pada per-
beragam dan berdampak pada reduksi
samaan dan kesetaraan, serta menjauhi sifat
prasangka yang bersifat negatif terhadap
syak wasangka dan stereotip. Ketiga, mem-
masing-masing peserta didik.
berdayakan diri sendiri. Yakni suatu kemam-
d. Kesetaraan Pedagogi; dapat diujudkan
puan untuk mengembangkan secara terus
ketika guru menggunakan teknik dan
menerus apa yang dimiliki berkaitan dengan
metode pengajaran yang memfasilitasi
prestasi akademik peserta didik dari ras

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


8 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, Nomor 1, 2014

kehidupan multikultural. Ketiga sasaran ini lives of people. … The study of music …
merupakan kompetensi kultural. allows for the expression of the intellect,
Secara lebih detail, kompetensi kultural imagination and emotion, the exploration
mencakup berbagai hal, antara lain: (a) kema- of values, and fosters an understanding
mpuan individu untuk menerima, meng- of continuity and change, as well as
hormati dan membangun kerjasama dengan connections between different times and
siapapun juga yang memiliki perbedaan- cultures (Board of Studies NSW, 1999a,
perbedaan dari dirinya; (b) kompetensi kul- p. 6, 1999b, p. 6).
tural merupakan hasil dari kesadaran atas pe-
Musik menempati tempat yang signifi-
ngetahuan dan “bias kultural” yang dimiliki-
kan dalam budaya dunia dan sejarah mencatat
nya sebagai faktor yang mempengaruhi per-
dari semua peradaban. Musik memiliki kapa-
bedaan kultur; (c) proses pengembangan kom-
sitas untuk menyeberangi batas-batas sosial
petensi kultural memerlukan pengembangan
dan budaya. Ini memainkan bermacam-ma-
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
cam peran penting dalam kehidupan budaya
yang memungkinkan seseorang memahami
dan spiritual masyarakat. Penelitian musik
dan ber-interaksi secara efisien dengan orang
memungkinkan untuk ekspresi imajinasi, inte-
yang memiliki perbedaan kultur.
lektual dan emosi, eksplorasi nilai-nilai, dan
mendorong pemahaman tentang kesinam-
Peran Seni Musik dalam Pendidikan
bungan dan perubahan, serta koneksi antara
Multikultural
waktu yang berbeda dan budaya.
Berdasarkan gambaran konsep pendi- Pendidikan seni musik dapat memberi-
dikan, seni musik dan pendidikan multikulutal kan peranan yang signifikan terhadap pelaksa-
yang terah dijelaskan sebelumnya menjadi naan pendidikan multikultural di Indonesia.
acuan tentang peran seni musik dalam pen- Peran ini mengacu pada lima dimensi yang
didikan multikultural yang akan dipaparkan di dikemukakakan oleh James A. Banks, yakni;
bawah ini. Secara konseptual seni musik ter- (1) content integration; (2) the knowledge
hubung erat dengan pendidikan multikultural, construction process; (3) prejudice reduction;
hal ini dikarenakan karya seni musik secara (4) an equity pedagogy; and (5) an empo-
konseptual terlahir melalui pemikiran dan ide- wering school culture and social structure
ide tentang kultur pencipta ataupun kultur dari yang dikaitkan dengan lima unsur utama
beragam orang. Dari pengolahan pemikiran konten pendidikan seni musik yang teritegrasi
tersebut lahirlah sebuah karya seni yang juga dengan pendidikan multikultural, yakni; (1)
menggambarkan tentang manifestasi alam, ekspresi; (2) apresiasi; (3) kreasi; (4) harmoni;
individu, masyarakat, dan bahkan sebuah dan (5) estetika pada proses pembelajaran di
bangsa yang kesemuanya itu tidak terlepas persekolahan. Secara konseptual sama-sama
dari gambaran karekteristik kultur serta pe- memiliki tujuan untuk membantu pendidik
serta didik dapat berinteraksi dan berkomuni- dalam pengembangan identitas etnik, hubung-
kasi secara interkultural. an interpersonal, pemberdayaan diri. Ketiga
Menurut Marsh (2005, p.38) dalam pro- dimensi ini harus dioperasionalisasikan seba-
siding Cultural Diversity in Music Education gai dukungan terhadap lima dimensi pendidik-
mengemukakan bahwa: an multikulutral untuk mengembangkan sosial
Music occupies a significant place in dan kognitif peserta didik (Zamroni, 2001a,
world cultures and the recorded history p.77).
of all civilisations. … Music has the ca- Kerangka pikir peran seni musik dalam
pacity to cross cultural and societal pendidikan multikultural dapat disajikan da-
boundaries. It plays a variety of impor- lam skema berikut:
tant roles in the cultural and spiritual

Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Peran Seni Musik dalam Pendidikan ... 9
Desyandri

Gambar 1.

Berdasarkan skema kerangka konsep- pengaruh faktor ras, gender, etnis, dan kelas
tual dalam pengkajian peran seni musik dalam sosial masyarakat yang berada di lingkungan
pendidikan multikultural yang terintegrasi sekitar lagu daerah tersebut diciptakan. Proses
dapat digambarkan dengan sebuah konten seni konstruksi pengetahuan juga dapat dilakukan
musik yang diberikan dengan memfasilitasi dengan diskusi ilmiah tentang lagu daerah,
dan mengakomodir keberagaman masing- misalnya merumuskan tentang defenisi, ana-
masing individu peserta didik maupun ke- lisis konten lagu daerah, dan nilai-nilai pendi-
ragaman budaya masing-masing daerah, serta dikan yang terdapat pada lagu daerah tersebut
budaya nasional Indonesia dalam rangka dan pada akhir pembelajaran ditutup dengan
menyikapi arus globalisasi. review refleksi terhadap pembelajaran yang
Konsep pembelajaran merupakan peng- dilakukan dan pengambilan kesimpulan yang
integrasian konsep seni musik dengan lima dipandu oleh pendidik.
dimensi dan disertai dengan tiga dimensi Reduksi prasangka (prejudice reduc-
pendukung pendidikan multikultural. Sehing- tion) terfokus pada karakteristik sikap rasial
ga konsep pembelajaran dapat menggambar- peserta didik dan pada strategi yang dapat
kan peran seni musik dalam pendidikan digunakan untuk membantu siswa mengem-
multikultural. Proses konstruksi pengetahuan bangkan sikap rasial dan etnis yang lebih
meliputi prosedur ilmiah yang meliputi positif. Pendidik dapat membentuk kelompok
diskusi tentang cara-cara di mana budaya dalam performa terhadap lagu daerah, sehing-
diasumsikan secara implisit, kerangka acuan, ga akan membantu peserta didik untuk
perspektif, dan bias dalam disiplin yang berinteraksi, berkomunikasi, dan menumbuh-
mempengaruhi proses konstruksi pengetahu- kan sikap toleransi sesama mereka. Strategi
an. Guru memfasilitasi peserta didik untuk ini dapat memberikan pengalaman dan
melakukan penelitian sederhana yang dimulai kesadaran, serta kepedulian peserta didik akan
dengan asumsi-asumsi tentang lagu daerah keberagaman kultur, dan akhirnya akan men-
dan melakukan prosedur secara ilmiah, agar gurangi prasangka terhadap etnis sesama
peserta didik dapat memahami bagaimana peserta didik atau etnis kelompok lain.
lagu daerah itu diciptakan dan bagaimana Sehingga dengan pengurangan prasangka

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


10 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, Nomor 1, 2014

justru akan menumbuhkan sikap terbuka dan dengan latar belakang yang berbeda merasa
terjalinnya kerjasama, serta iklim kultur yang mendapat pengalaman dan perlakuan yang
positif. setara.
Kesetaraan pedagogi dapat diujudkan Setelah pelaksanaan proses pembelajar-
dengan menggunakan teknik dan metode an seni musik dengan konten lagu daerah
pengajaran yang memfasilitasi prestasi nusantara yang terintegrasi dengan kelima di-
akademik peserta didik dari ras dan etnis yang mensi pendidikan multi kulutral dan berdasar-
beragam dalam kelompok dan dari semua kan perspektif hasil pembelajaran, memiliki
kelas sosial. Pendidik memfasilitasi peserta tiga sasaran yang dikembangkan pada setiap
didik untuk menumbuhkan iklim akademik diri peserta didik. Pertama, pengembangan
yang kondusif dengan memberikan kesetaraan identitas kultural. Peserta didik memiliki kom-
dan tidak mengabaikan keberagaman budaya petensi untuk mengidentifikasi dirinya dengan
baik tentang lagu daerah maupun tentang suatu etnis yang lain sehingga menumbuhkan
keragaman budaya yang dimiliki oleh peserta rasa kebanggaan serta percaya diri sebagai
didik dalam pembelajaran. Sehingga dapat warga kelompok etnis tertentu. Kedua, hubu-
menumbuhkan pengetahuan, pengalaman, ngan interpersonal. Peserta didik dapat mela-
kesadaran dan sikap peduli pada masing- kukan hubungan dengan kelompok etnis lain,
masing peserta didik yang terdiri dari beragam dengan senantiasa mendasarkan pada persa-
ras, etnis bahasa, dan kelompok. maan dan kesetaraan, serta menjauhi sifat
Setelah empat dimensi pendidikan syak wasangka dan stereotip. Ketiga, mem-
multikultural dapat diterapkan, maka proses berdayakan diri sendiri. Peserta didik memi-
selanjutnya adalah mengembangkan pember- liki kemampuan untuk mengembangkan seca-
dayaan budaya sekolah dan struktur sosial ra terus menerus apa yang dimiliki berkaitan
yang lebih kompleks dan membutuhkan dengan kehidupan multikultural.
restrukturisasi budaya dan organisasi sekolah Berdasarkan penjelasan di atas didenti-
sehingga peserta didik yang terdiri dari ras fikasi beberapa peran seni musik dalam
yang beragam, kelompok etnis, dan kelas pendidikan multikultural dari sisi peserta
sosial akan mengalami kesetaraan pendidikan didik sekaligus dapat berperan dan memberi-
dan rasa pemberdayaan. kan solusi pemecahan masalah bagi pendidik,
Mengadopsi teknik penilaian yang adil sekolah, lingkungan sosial masyarakat, dan
bagi semua kelompok, melakukan pelacakan, bangsa Indonesia yang mengacu pada konsep
dan menciptakan kepercayaan di antara guru pendidikan seni musik terkait konten lagu
dan semua peserta didik bahwa semua peserta daerah nusantara yang terintegrasi dengan
didik dapat belajar dan sekligus merupakan pendidikan multikultural. Pertama, memberi-
tujuan penting bagi sekolah untuk mem- kan kesempatan dan pengalaman berekspresi
bangun budaya sekolah dan struktur sosial kepada peserta didik dalam rangka mengako-
yang memberdayakan dan meningkatkan modir rasa berseni musik (sense of art)
peran untuk keberagaman peserta didik. mereka serta menumbuhkan dan menanamkan
Dimensi ini merupakan tahap akhir pendi- kesadaran akan keragaman budaya yang dimi-
dikan multikultural yang terbentuk dan di- liki oleh bangsa Indonesia. Kedua, memberi-
awali dari proses transforamsi diri/individu, kan kesempatan dan menumbuhkan sikap
sekolah, dan transformasi masyarakat yang apresiasi terhadap kekayaan dan keaneka-
melibatkan konseptualisasi sekolah sebagai ragaman budaya nusantara sebagai basis
unit perubahan dan membuat perubahan budaya nasional pada zaman globalisasi. Dan
struktural dalam lingkungan sekolah. Dan memberikan kontribusi terhadap pelestarian
pada akhirnya menekankan untuk melak- warisan budaya daerah. Ketiga, peserta didik
sanakan tujuan utama dari pendidikan multi- dapat berkreasi dan menciptakan identitas
kultural yakni untuk merestrukturisasi kultur kultur mereka sendiri yang tetap memberikan
sekolah dan struktur sosial sehingga semua perhatian pada budaya-budaya nusantara atau
peserta didik akan memperoleh pengetahuan, budaya nasional yang sudah ada. Keempat,
pemahaman, sikap, dan keterampilan yang peserta didik dapat mengurangi prasangka dan
dibutuhkan untuk berfungsi dalam bangsa dan stereotip, serta membentuk hubungan dan
dunia yang beragam etnis dan ras, serta mem- komunikasi, serta menjaga harmoni atau ke-
berikan jaminan pada semua peserta didik seimbangan dengan budaya-budaya yang ada,

Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


Peran Seni Musik dalam Pendidikan ... 11
Desyandri

dan menyadari sepenuhnya bahwa setiap Globalisasi dan pengembangan IP-


budaya memiliki keunikan tersendiri. Kelima, TEKS yang mengakibatkan perubahan pola
peserta didik dapat melihat keindahan dan kehidupan dan budaya, dapat diatasi dengan
kemolekan masing-masing budaya, dan meningkatkan peran seni musik dalam mem-
berusaha untuk tetap melestarikannya, serta bantu gerakan progresif pendidikan multi-
dapat menjadikan keragaman budaya sebagai kultural yang dampak terhadap peningkatan
sebuah kekuatan dalam membangun budaya kesadaran (awareness) dan pemahaman (un-
dan karakter bangsa Indonesia untuk masa derstanding) akan pengakuan hak isti-mewa
yang akan datang. (privilage) peserta didik dalam keberagaman
Berikut ini akan diberikan contoh kultur, sehingga pengakuan dan pemahaman
pendidikan seni musik terintegrasi dengan antarbudaya (cross-cultural) tersebut akan
pendidikan multikultur, yaitu dengan menga- berdampak pada kenyamanan suasana belajar
presiasi dan mengekspresikan musik dan lagu- dan akhirnya akan meningkatkan prestasi dan
lagu daerah nusantara yang memiliki karak- hasil belajar peserta didik.
teristik dan keberagaman alat musik maupun
keberagaman ritme/irama yang khas untuk
DAFTAR PUSTAKA
masing-masing daerah. Lagu-lagu tersebut
dapat diekspresikan baik secara solo ataupun Banks, James A & Herry A McGee Banks.
secara bersama-sama (paduan suara/ansam- (2005). Multicultural education; Issues
bel). Sehingga dapat diciptakan suasana ko- and perspectives. Fifth edition update.
munitas belajar (learning community) yang United State of America: John Wiley
dapat memunculkan suasana multikultur, baik &Sons, Inc
dalam materi/kurikulum maupun dalam peng- Banks, James A. (2006). Race, culture, and
gunaan metode pembelajaran yang dapat education; the selected work of James
membantu peserta didik untuk memahami A. Banks. Multicultural Edition I. Lon-
keberagaman dan karakteristik individu serta don and New York: Rouledge, Taylor
keberagaman dan kekhasan masing-masing and Francis Group
budaya.
Ekplorasi konten pembelajaran dengan ___________. (2007). Educating citizens is a
lima unsur utama seni musik yang dibantu multicultural society; Second edition.
dengan penyediaan fasilitas/alat musik pada Columbia University: Teachers College
pembelajaran tentang musik dan lagu daerah Brown, Leslie M. (1970). Aims of education.
dapat memberikan pengetahuan, pemahaman, New York: Columbia University; Tea-
pengalaman, performan dapat menumbuhkan cher College Press
kepedulian dan kesadaran untuk berpartisipasi
langsung terhadap budaya-budaya daerah di Colwell, Richard J. (1991). Basic consept in
Indonesia sebagai basis budaya nasional Indo- music education, II. Colorado: Univer-
nesia. Selain budaya daerah sendiri, peserta sity Press of Colorado
didik dapat juga diperkenalkan budaya daerah Darling-Hammond, Linda dkk. (2002). Learn-
lain yang akan memperkaya pengetahuan, ing to Teach for Social Justice; Multi-
pengalaman yang dapat menumbuhkan kesa- cultural Education Series James A.
daran dan kepedulian mereka terhadap rasa Banks, Series Editor.
persaudaraan sebagai satu bangsa dan satu
negara yakni NKRI. Drummond, John dkk. (2005). Cultural di-
versity in music education; directions
and challenges for the 21st century.
SIMPULAN Australia: Australia Academic Press
Indonesia sebagai negara multikultur Friedmann, Jonathan L.. (1980). The Value of
yang terdiri dari beragam budaya bukan Sacred Music; an Anthology of Essen-
dilihat sebagai sebuah kelemahan atau tial Writings 1801-1918. Jefferson,
kendala, akan tetapi keberagaman seharusnya North Carolina, & London: McFarland
dapat diberdayakan sebagai kekuatan untuk & Company Inc., Publishers
mencapai tujuan, khususnya pendidikan.

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi


12 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Volume 2, Nomor 1, 2014

Ki Suratman. (1987). Pokok-pokok Ketaman- na State University: Dushkin/McGraw-


siswaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Hill
Persatuan Taman Siswa.
Seymour, Harriet Ayer. (1920). The Philo-
Ladson-Billing, Gloria & David Gilborn. sophy of Music. New York and London:
(2004). The Routledge Falmer Reader Harper and Brother Publisher
in Multicultural Education. London &
Stephenson, Joan, dkk. (2005). Value in Edu-
Newyork. RoutledgeFalmer Taylor and
cation. New York: Routledge
Francis Group
Tilaar, H.A.R. (2010). Paradigma Baru Pen-
Mans, Minette. (2009). Living in World of
didikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta
Music; A View of Education and
Value. In Lanscape the Art, Aesthetic, Woodford, Paul G. (2004). Democracy and
and Education. Volume 8. New York: Music Education; Liberalism, Ethics,
Springer and the Politics of Practice. Blooming-
ton, Indianapolis: Indiana University
M. Nuh. (2012). Memadukan Program Ke-
Press
budayaan dengan Pendidikan. Majalah
Dikbud Edisi No. 6 Tahun III Desember Zamroni. (2011). Pendidikan Demokrasi pada
2012. Jakarta: Kementerian Pendidikan Masyarakat Multikultural. Yogyakarta:
dan Kebudayaan Gavin Kalam Utama
Noel, Jana. (2000). Sources; Notable Selec-
tion in Multicultural Education. Monta-

Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi

Anda mungkin juga menyukai