1
Desyandri
Abstrak
Indonesia merupakan negara yang multikultural, memiliki beragam kebudayaan daerah yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke, tersebar di beribu-ribu pulau dengan beragam kultur.
Tatanan tersebut mengalami perubahan dengan adanya globalisasi dan pengembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). Hal ini berdampak pada ketidaksetaraan, dan
ketidakadilan dalam dunia pendidikan. Pendidikan secara umum merupakan pemberian
pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kepada peserta didik sehingga dapat membentuk
perilaku positif dan dapat membangun karakter mulia dalam upaya membentuk peradaban bangsa
dengan memperhatikan nilai-nilai keragaman budaya. Pendidikan seni musik memberikan
pengetahuan, pengalaman, dan kompetensi melalui 5 komponen dasar, yakni: ekspresi, apresiasi,
kreasi, harmoni, dan keindahan yang diintegrasikan dengan pendidikan multikultural. Artikel ini
menggambarkan peran seni musik dalam pendidikan multikultural yang dapat menumbuhkan
kesadaran dan kepedulian dalam membangun masyarakat belajar yang multikultur di sekolah.
Kata kunci: globalisasi, seni musik, multikultur, transformasi, pendidikan
Abstract
Indonesia is a multicultural country which has diverse cultures spreading from Sabang to
Merauke, across thousands of islands with diverse cultures. The order has changed with
globalization and the development of science, technology, and the arts (IPTEKS). Globalization
also has an impact on inequality and injustice in the world of education. Education in general is
the transfer of knowledge, experience and skills to the students so as to form a positive attitude and
be enable to build a noble character in order to form the nation with regard the values of cultural
diversity. Music art education provides the knowledge, experience, and competence through five
basic components, namely: expression, appreciation, creation, harmony, and beauty which are
integrated in multicultural education. This article describes therole of musicin multicultural
education is to foster awareness and concern in establishing a multicultural learning community in
schools.
Keywords: globalization, art of music, multicultural, education, transformation
see their hopes, dreams, visions, and pos- jangan dalam bidang pendidikan yang sama-
sibilities reflected within the nation-state sama terdiri dari masyarakatmulti etnik, multi
or within the schools, colleges, and uni- religius, dan multikultur. Sehingga konsep
versities (Ladson-Billings, 2004). dan pengimplementasian Pendidikan Multi-
kultural sesuai dan dapat diterapkan di Indo-
Pendapat ini menggambarkan perlunya
nesia. Untuk itu diperlukan upaya untuk
keragaman dalam rangka untuk mencapai
merubah pendidikan yang dilakukan secara
suatu kesatuan dalam negara atau bangsa. Jika
monokultural menjadi pendidikan yang meng-
hal ini tidak dilakukan, maka akan berdampak
akomodir seluruh keragaman dan perbedaan
pada penindasan kultur, etnis, bahasa, dan
karakteristik peserta didik.
agama yang sekaligus menjadikan mereka
Menurut John Drummond (2005, p.1)
tidak memiliki harapan untuk hidup dalam
bahwa:
suatu negara atau bangsa.
Pemikiran lain juga dikemukakan oleh The new sociologists pointed out that
James A. Banks (2006, p.201) menyatakan educating all children in the dominant
bahwa: culture privileged those who came from
that culture; children from a different
Diversity also provides schools, colleges,
class or ethnicity tended to perform poor-
and universities with an opportunity to
ly. Following Bourdieu, they argued that
educate students in an environment
schools are locales in which the domi-
that reflects the reality of the nation
nant culture engages in symbolic vio-
and the world and to teach students from
lence against social groups disadvan-
diverse groups how to get along and how
taged by the monocultural curriculum.
to make decisions and take actions that
The answer, it was suggested, was to in-
promote social justice. A diverse school
troduce more multicultural elements.
environment enables students from many
different groups to engage in discussions Para sosiolog baru menunjukkan bahwa
to solve complex problems related to mendidik semua peserta didik yang berada
living in a multicultural nation and dalam budaya dominan yang memiliki hak
world. istimewa dapat menguasai budaya tersebut.
Dan orang-orang yang berasal dari kelas atau
Keanekaragaman juga menetapkan se-
etnis yang berbeda cenderung berkinerja
kolah, perguruan tinggi, dan universitas untuk
buruk. Mereka berpendapat bahwa sekolah di
mendidik siswa dalam lingkungan yang men-
mana budaya yang dominan terlibat dalam
cerminkan realitas bangsa dan dunia dari
kekerasan simbolik terhadap kelompok sosial
beragam kelompok, bagaimana bergaul dan
yang dirugikan oleh kurikulum monokultural,
bagaimana membuat keputusan dan kegiatan
dan menyarankan untuk memperkenalkan
yang mempromosikan keadilan sosial. Sebuah
elemen yang lebih multikultural.
lingkungan sekolah yang beragam memung-
Zamroni (2011, p.140) menyatakan
kinkan siswa dari berbagai kelompok untuk
bahwa pendidikan multikultural merupakan
terlibat dalam diskusi untuk memecahkan
suatu bentuk reformasi pendidikan yang ber-
masalah kompleks yang berkaitan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan yang
hidup di negara multikultural dan dunia.
setara bagi semua siswa tanpa memandang
Secara historis pendidikan multikultural
latar belakangnya, sehingga semua siswa
lahir di Amerika Serikat terkait dengan
dapat meningkatkan kemampuan yang secara
adanya perbedaan dan permasalahan terhadap
optimal sesuai dengan ketertarikan, minat dan
rasial, gender, etnik, kesenjangan ekonomi
bakat yang dimiliki. Pendidikan multikultural
dan politik, status sosial, dan pluralitas agama
memberikan penyadaran sekaligus arahan
dal lain-lain. Hal ini menumbuhkan pemikiran
bagi terciptanya proses pembelajaran yang
kritis James A. Banks dalam menyikapi per-
menjunjung tinggi karakteristik dan kenya-
masalahan yang melanda Amerika. Dari bebe-
manan peserta didik yang akan berdampak
rapa permasalahan di Amerika, dapat diambil
pada peningkatan kompetensi dan hasil
beberapa permasalahan yang juga terkait dan
belajar mereka. Di samping itu, pendidikan
terjadi di Indonesia, seperti ketidakadilan, ke-
multikultural dapat diberlakukan sebagai alat
senjangan, kemajemukan, pluralitas agama,
bantu untuk menjadikan warga masyarakat
dan kesetaraan. Lebih khususnya lagi kesen-
lebih memiliki karakter toleran, bersifat inklu- in cross-cultural interactions and in per-
sif, dan memiliki jiwa kesadaran dalamhidup sonal, social, and civic action that will
bermasyarakat, serta senantiasa berpendirian help make our nation and world more de-
suatu masyarakat secara keseluruhan akan mocratic and just. The goal of multicul-
lebih baik, manakala siapa saja warga masya- tural education is to teach students to
rakat memberikan kontribusi sesuai dengan know, to care, and to act to promote
kemampuan dan kesempatan yang dimiliki democracy and social justice.
bagi masyarakat sebagai keutuhan. Dengan
Tujuan pendidikan multikultural adalah
kata lain, diperlukan pendidikan yang dapat
membantu meningkatkan perilaku kesadaran
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
dan kepedulian unsur-unsur pendidikan baik
kondisi keberagaman, baik secara individu,
itu pendidik, peserta didik, masyarakat, mau-
sosial, masyarakat, maupun dalam kehidupan
pun lembaga pendidikan terhadap perma-
bernegara.
salahan kultur dan interaksi lintas kultur
Pendidikan multikultral memiliki sifat
dalam rangka mewujudkan demokrasi dan
seperti yang dijelaskan James A. Bank (2010,
ketidakadilan.
p.3) menyatakan bahwa:
James A. Banks (2006, pp.203-207)
Multicultural education is at least three juga menyatakan bahwa pendidikan multikul-
things: an idea or concept, an educa- tural memiliki 5 dimensi, yakni: (1) content
tional reform movement, and a process. integration, (2) the knowledge construction
Multicultural education incorporates the process, (3) prejudice reduction, (4) an equity
idea that all students—regardless of their pedagogy, and (5) an empowering school cul-
gender, social class, and ethnic, racial, ture and social structure.
or cultural characteristics—should have Pendapat yang sama tentang dimensi
an equal opportunity to learn in school. pendidikan multikultural juga dikemukakan
Another important idea in multicultural oleh Phi Delta Kappan1993 dalam James A
education is that some students, because Banks (2006, pp.129-138) mengatakan bahwa
of these characteristics, have a better pendidikan multikultural menggunakan lima
chance to learn in schools as they are dimensi berikut untuk menggambarkan kom-
currently structured than do students who ponen utama dari lapangan tersebut dan untuk
belong to other groups or who have menyoroti perkembangan penting dalam dua
different cultural characteristics. dekade terakhir: (1) integrasi konten, (2) kon-
struksi proses pengetahuan, (3) reduksi pra-
Pendidikan multikultural setidaknya
sangka, (4) kesetaraan pedagogi, dan (5) pem-
memiliki tiga hal, yakni: ide atau konsep,
berdayaaan kultur sekolah dan struktur sosial.
sebuah gerakan reformasi pendidikan, dan
a. Konten Integrasi; berkaitan dengan se-
proses. Pendidikan multikultural mengga-
jauh mana guru menggunakan contoh,
bungkan ide bahwa semua peserta didik tanpa
data, dan informasi dari berbagai budaya
memandang jenis kelamin mereka, kelas
dan kelompok untuk mengilustrasikan
sosial, dan etnis, ras, atau budaya karakteristik
kunci konsep, prinsip, generalisasi, dan
harus memiliki kesempatan yang sama untuk
teori-teori di daerah subjek atau disiplin
belajar di sekolah. Gagasan lain yang penting
mereka. Konten integrasi menggambar-
dalam pendidikan multikultural adalah bahwa
kan pola pembelajaran terintegrasi yang
siswa, memiliki kesempatan yang lebih baik
memberikan pengetahuan dan pengalam-
untuk belajar di sekolah seperti yang saat ini
an pada peserta didik dengan meng-
terstruktur daripada siswa yang berasal dari
gunakan menggunakan contoh-contoh,
kelompok lain atau yang memiliki budaya
fakta, dan informasi yang mengilustrasi-
yang berbeda karakteristik.
kan keberagaman budaya yang ada, baik
James A. Banks (2006, p.202) menge-
di lingkungan sekolah, daerah, nasional,
mukakan tentang tujuan pendidikan multi-
maupun internasional.
kultural adalah:
b. Konstruksi Pengetahuan; meliputi prose-
An important goal of multicultural edu- dur dimana perilaku sosial, ilmuwan, dan
cation is to improve race relations and to alam menciptakan pengetahuan dalam
help all students acquire the knowledge, disiplin ilmu mereka. Sebuah multikul-
attitudes, and skills needed to participate
tural berfokus pada konstruksi penge- dan etnis yang beragam dalam kelompok
tahuan yang meliputi diskusi tentang dan dari semua kelas sosial. Meng-
cara-cara di mana budaya diasumsikan gunakan teknik pengajaran yang mela-
secara implisit, kerangka acuan, perspek- yani pembebelajaran dan gaya budaya
tif, dan bias dalam disiplin yang mempe- kelompok yang beragam dan meng-
ngaruhi proses konstruksi pengetahuan. gunakan teknik kerjasama pembelajaran
Pengkajian pengetahuan pada proses dalam berbagai cara. Ini menggambarkan
konstruksi merupakan bagian penting bahwa guru telah terbukti secara efektif
dari pendidikan multikultural. Guru memberikan dan memunculkan penge-
membantu siswa untuk memahami ba- tahuan, pengalaman, kesadaran dan sikap
gaimana pengetahuan dibuat dan bagai- peduli pada masing-masing peserta didik
mana hal itu dipengaruhi oleh faktor ras, yang terdiri dari beragam ras, etnis
gender etnis, dan kelas sosial. bahasa, dan group.
c. Reduksi Prejudice; berfokus pada karak- e. Pemberdayaan Budaya Sekolah dan
teristik sikap rasial peserta didik dan Struktur Sosial; membutuhkan restruktur-
pada strategi yang dapat digunakan untuk isasi budaya dan organisasi sekolah se-
membantu siswa mengembangkan sikap hingga peserta didikyang terdiri dari ras
rasial dan etnis yang lebih positif. Sejak yang beragam, kelompok etnis, dan kelas
tahun 1960, ilmuwan sosial telah belajar sosial akan mengalami kesetaraan pendi-
banyak tentang bagaimana sikap rasial dikan dan rasa pemberdayaan. Dimensi
pada anak-anak mengembangkan dan pendidikan multikultural melibatkan kon-
tentang cara-cara di mana pendidik dapat septualisasi sekolah sebagai unit peru-
merancang intervensi untuk membantu bahan dan membuat perubahan struktural
peserta didik memperoleh perasaan lebih dalam lingkungan sekolah. Mengadopsi
positif terhadap kelompok ras lainnya. teknik penilaian yang adil bagi semua
a. Peserta dapat membantu mengembang- kelompok, melakukan pelacakan, dan
kan sikap rasial yang lebih positif jika menciptakan kepercayaan di antara guru
gambaran realistis dari kelompok etnis dan semua peserta didik bahwa semua
dan ras termasuk dalam sebuah konten/ peserta didik dapat belajar yang juga
materi pengajaran, secara konsisten merupakan tujuan penting bagi sekolah
alami, dan terintegrasi. Melibatkan pe- yang ingin membangunbudaya sekolah
serta didik dalam perwakilan pengalaman dan struktur sosial yang memberdayakan
dan kegiatan pembelajaran kooperatif dan meningkatkan peran untuk kebe-
dengan siswa dari ras lainnya, kelompok ragaman peserta didik.
juga akan membantu mereka untuk me-
Zamroni (2011, pp.156-157) menyata-
ngembangkan sikap rasial dan perilaku
kan pendidikan multikultural memiliki tiga
yang lebih positif.
sasaran. Pertama, pengembangan identitas
b. Hal ini memberikan gambaran bahwa
kultural yakni merupakan kompetensi yang
pemberian pengetahuan dan pengalaman
dimiliki siswa untuk mengidentifikasi dirinya
dalam rangka untuk memberikan kesa-
dengan suatu etnis tertentu. Kompetensi ini
daran pada peserta didik akan kebe-
mencakup pengetahuan, pemahaman, dan
ragaman kultur, maka diperlukan strategi
kesadaran akan kelompok etnis dan menim-
untuk memberikan pengalaman, kuantitas
bulkan kebanggaan serta percaya diri sebagai
dan kualtias interaksi, saling membantu
warga kelompok etnis tertentu. Kedua, hubu-
baik dalam sosialisasi maupun dalam
ngan interpersonal. Kompetensi untuk mela-
kelompok pembelajaran. Sehingga dapat
kukan hubungan dengan kelompok etnis lain,
terbentuk kerjasama antarkultur yang
dengan senantiasa mendasarkan pada per-
beragam dan berdampak pada reduksi
samaan dan kesetaraan, serta menjauhi sifat
prasangka yang bersifat negatif terhadap
syak wasangka dan stereotip. Ketiga, mem-
masing-masing peserta didik.
berdayakan diri sendiri. Yakni suatu kemam-
d. Kesetaraan Pedagogi; dapat diujudkan
puan untuk mengembangkan secara terus
ketika guru menggunakan teknik dan
menerus apa yang dimiliki berkaitan dengan
metode pengajaran yang memfasilitasi
prestasi akademik peserta didik dari ras
kehidupan multikultural. Ketiga sasaran ini lives of people. … The study of music …
merupakan kompetensi kultural. allows for the expression of the intellect,
Secara lebih detail, kompetensi kultural imagination and emotion, the exploration
mencakup berbagai hal, antara lain: (a) kema- of values, and fosters an understanding
mpuan individu untuk menerima, meng- of continuity and change, as well as
hormati dan membangun kerjasama dengan connections between different times and
siapapun juga yang memiliki perbedaan- cultures (Board of Studies NSW, 1999a,
perbedaan dari dirinya; (b) kompetensi kul- p. 6, 1999b, p. 6).
tural merupakan hasil dari kesadaran atas pe-
Musik menempati tempat yang signifi-
ngetahuan dan “bias kultural” yang dimiliki-
kan dalam budaya dunia dan sejarah mencatat
nya sebagai faktor yang mempengaruhi per-
dari semua peradaban. Musik memiliki kapa-
bedaan kultur; (c) proses pengembangan kom-
sitas untuk menyeberangi batas-batas sosial
petensi kultural memerlukan pengembangan
dan budaya. Ini memainkan bermacam-ma-
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
cam peran penting dalam kehidupan budaya
yang memungkinkan seseorang memahami
dan spiritual masyarakat. Penelitian musik
dan ber-interaksi secara efisien dengan orang
memungkinkan untuk ekspresi imajinasi, inte-
yang memiliki perbedaan kultur.
lektual dan emosi, eksplorasi nilai-nilai, dan
mendorong pemahaman tentang kesinam-
Peran Seni Musik dalam Pendidikan
bungan dan perubahan, serta koneksi antara
Multikultural
waktu yang berbeda dan budaya.
Berdasarkan gambaran konsep pendi- Pendidikan seni musik dapat memberi-
dikan, seni musik dan pendidikan multikulutal kan peranan yang signifikan terhadap pelaksa-
yang terah dijelaskan sebelumnya menjadi naan pendidikan multikultural di Indonesia.
acuan tentang peran seni musik dalam pen- Peran ini mengacu pada lima dimensi yang
didikan multikultural yang akan dipaparkan di dikemukakakan oleh James A. Banks, yakni;
bawah ini. Secara konseptual seni musik ter- (1) content integration; (2) the knowledge
hubung erat dengan pendidikan multikultural, construction process; (3) prejudice reduction;
hal ini dikarenakan karya seni musik secara (4) an equity pedagogy; and (5) an empo-
konseptual terlahir melalui pemikiran dan ide- wering school culture and social structure
ide tentang kultur pencipta ataupun kultur dari yang dikaitkan dengan lima unsur utama
beragam orang. Dari pengolahan pemikiran konten pendidikan seni musik yang teritegrasi
tersebut lahirlah sebuah karya seni yang juga dengan pendidikan multikultural, yakni; (1)
menggambarkan tentang manifestasi alam, ekspresi; (2) apresiasi; (3) kreasi; (4) harmoni;
individu, masyarakat, dan bahkan sebuah dan (5) estetika pada proses pembelajaran di
bangsa yang kesemuanya itu tidak terlepas persekolahan. Secara konseptual sama-sama
dari gambaran karekteristik kultur serta pe- memiliki tujuan untuk membantu pendidik
serta didik dapat berinteraksi dan berkomuni- dalam pengembangan identitas etnik, hubung-
kasi secara interkultural. an interpersonal, pemberdayaan diri. Ketiga
Menurut Marsh (2005, p.38) dalam pro- dimensi ini harus dioperasionalisasikan seba-
siding Cultural Diversity in Music Education gai dukungan terhadap lima dimensi pendidik-
mengemukakan bahwa: an multikulutral untuk mengembangkan sosial
Music occupies a significant place in dan kognitif peserta didik (Zamroni, 2001a,
world cultures and the recorded history p.77).
of all civilisations. … Music has the ca- Kerangka pikir peran seni musik dalam
pacity to cross cultural and societal pendidikan multikultural dapat disajikan da-
boundaries. It plays a variety of impor- lam skema berikut:
tant roles in the cultural and spiritual
Gambar 1.
Berdasarkan skema kerangka konsep- pengaruh faktor ras, gender, etnis, dan kelas
tual dalam pengkajian peran seni musik dalam sosial masyarakat yang berada di lingkungan
pendidikan multikultural yang terintegrasi sekitar lagu daerah tersebut diciptakan. Proses
dapat digambarkan dengan sebuah konten seni konstruksi pengetahuan juga dapat dilakukan
musik yang diberikan dengan memfasilitasi dengan diskusi ilmiah tentang lagu daerah,
dan mengakomodir keberagaman masing- misalnya merumuskan tentang defenisi, ana-
masing individu peserta didik maupun ke- lisis konten lagu daerah, dan nilai-nilai pendi-
ragaman budaya masing-masing daerah, serta dikan yang terdapat pada lagu daerah tersebut
budaya nasional Indonesia dalam rangka dan pada akhir pembelajaran ditutup dengan
menyikapi arus globalisasi. review refleksi terhadap pembelajaran yang
Konsep pembelajaran merupakan peng- dilakukan dan pengambilan kesimpulan yang
integrasian konsep seni musik dengan lima dipandu oleh pendidik.
dimensi dan disertai dengan tiga dimensi Reduksi prasangka (prejudice reduc-
pendukung pendidikan multikultural. Sehing- tion) terfokus pada karakteristik sikap rasial
ga konsep pembelajaran dapat menggambar- peserta didik dan pada strategi yang dapat
kan peran seni musik dalam pendidikan digunakan untuk membantu siswa mengem-
multikultural. Proses konstruksi pengetahuan bangkan sikap rasial dan etnis yang lebih
meliputi prosedur ilmiah yang meliputi positif. Pendidik dapat membentuk kelompok
diskusi tentang cara-cara di mana budaya dalam performa terhadap lagu daerah, sehing-
diasumsikan secara implisit, kerangka acuan, ga akan membantu peserta didik untuk
perspektif, dan bias dalam disiplin yang berinteraksi, berkomunikasi, dan menumbuh-
mempengaruhi proses konstruksi pengetahu- kan sikap toleransi sesama mereka. Strategi
an. Guru memfasilitasi peserta didik untuk ini dapat memberikan pengalaman dan
melakukan penelitian sederhana yang dimulai kesadaran, serta kepedulian peserta didik akan
dengan asumsi-asumsi tentang lagu daerah keberagaman kultur, dan akhirnya akan men-
dan melakukan prosedur secara ilmiah, agar gurangi prasangka terhadap etnis sesama
peserta didik dapat memahami bagaimana peserta didik atau etnis kelompok lain.
lagu daerah itu diciptakan dan bagaimana Sehingga dengan pengurangan prasangka
justru akan menumbuhkan sikap terbuka dan dengan latar belakang yang berbeda merasa
terjalinnya kerjasama, serta iklim kultur yang mendapat pengalaman dan perlakuan yang
positif. setara.
Kesetaraan pedagogi dapat diujudkan Setelah pelaksanaan proses pembelajar-
dengan menggunakan teknik dan metode an seni musik dengan konten lagu daerah
pengajaran yang memfasilitasi prestasi nusantara yang terintegrasi dengan kelima di-
akademik peserta didik dari ras dan etnis yang mensi pendidikan multi kulutral dan berdasar-
beragam dalam kelompok dan dari semua kan perspektif hasil pembelajaran, memiliki
kelas sosial. Pendidik memfasilitasi peserta tiga sasaran yang dikembangkan pada setiap
didik untuk menumbuhkan iklim akademik diri peserta didik. Pertama, pengembangan
yang kondusif dengan memberikan kesetaraan identitas kultural. Peserta didik memiliki kom-
dan tidak mengabaikan keberagaman budaya petensi untuk mengidentifikasi dirinya dengan
baik tentang lagu daerah maupun tentang suatu etnis yang lain sehingga menumbuhkan
keragaman budaya yang dimiliki oleh peserta rasa kebanggaan serta percaya diri sebagai
didik dalam pembelajaran. Sehingga dapat warga kelompok etnis tertentu. Kedua, hubu-
menumbuhkan pengetahuan, pengalaman, ngan interpersonal. Peserta didik dapat mela-
kesadaran dan sikap peduli pada masing- kukan hubungan dengan kelompok etnis lain,
masing peserta didik yang terdiri dari beragam dengan senantiasa mendasarkan pada persa-
ras, etnis bahasa, dan kelompok. maan dan kesetaraan, serta menjauhi sifat
Setelah empat dimensi pendidikan syak wasangka dan stereotip. Ketiga, mem-
multikultural dapat diterapkan, maka proses berdayakan diri sendiri. Peserta didik memi-
selanjutnya adalah mengembangkan pember- liki kemampuan untuk mengembangkan seca-
dayaan budaya sekolah dan struktur sosial ra terus menerus apa yang dimiliki berkaitan
yang lebih kompleks dan membutuhkan dengan kehidupan multikultural.
restrukturisasi budaya dan organisasi sekolah Berdasarkan penjelasan di atas didenti-
sehingga peserta didik yang terdiri dari ras fikasi beberapa peran seni musik dalam
yang beragam, kelompok etnis, dan kelas pendidikan multikultural dari sisi peserta
sosial akan mengalami kesetaraan pendidikan didik sekaligus dapat berperan dan memberi-
dan rasa pemberdayaan. kan solusi pemecahan masalah bagi pendidik,
Mengadopsi teknik penilaian yang adil sekolah, lingkungan sosial masyarakat, dan
bagi semua kelompok, melakukan pelacakan, bangsa Indonesia yang mengacu pada konsep
dan menciptakan kepercayaan di antara guru pendidikan seni musik terkait konten lagu
dan semua peserta didik bahwa semua peserta daerah nusantara yang terintegrasi dengan
didik dapat belajar dan sekligus merupakan pendidikan multikultural. Pertama, memberi-
tujuan penting bagi sekolah untuk mem- kan kesempatan dan pengalaman berekspresi
bangun budaya sekolah dan struktur sosial kepada peserta didik dalam rangka mengako-
yang memberdayakan dan meningkatkan modir rasa berseni musik (sense of art)
peran untuk keberagaman peserta didik. mereka serta menumbuhkan dan menanamkan
Dimensi ini merupakan tahap akhir pendi- kesadaran akan keragaman budaya yang dimi-
dikan multikultural yang terbentuk dan di- liki oleh bangsa Indonesia. Kedua, memberi-
awali dari proses transforamsi diri/individu, kan kesempatan dan menumbuhkan sikap
sekolah, dan transformasi masyarakat yang apresiasi terhadap kekayaan dan keaneka-
melibatkan konseptualisasi sekolah sebagai ragaman budaya nusantara sebagai basis
unit perubahan dan membuat perubahan budaya nasional pada zaman globalisasi. Dan
struktural dalam lingkungan sekolah. Dan memberikan kontribusi terhadap pelestarian
pada akhirnya menekankan untuk melak- warisan budaya daerah. Ketiga, peserta didik
sanakan tujuan utama dari pendidikan multi- dapat berkreasi dan menciptakan identitas
kultural yakni untuk merestrukturisasi kultur kultur mereka sendiri yang tetap memberikan
sekolah dan struktur sosial sehingga semua perhatian pada budaya-budaya nusantara atau
peserta didik akan memperoleh pengetahuan, budaya nasional yang sudah ada. Keempat,
pemahaman, sikap, dan keterampilan yang peserta didik dapat mengurangi prasangka dan
dibutuhkan untuk berfungsi dalam bangsa dan stereotip, serta membentuk hubungan dan
dunia yang beragam etnis dan ras, serta mem- komunikasi, serta menjaga harmoni atau ke-
berikan jaminan pada semua peserta didik seimbangan dengan budaya-budaya yang ada,